TINJAUAN PUSTAKA
Stroke merupakan sindrom klinis yang terjadi akibat adanya gangguan otak
sebagian atau keseluruhan yang disebabkan adanya gangguan aliran darah ke otak
yang timbul secra mendadak dan cepat. Gangguan aliran darah tersebut terjadi
karena adanya penyumbatan pembuluh darah atau pecah pembuluh darah di otak
sehingga terjadi penurunan fungsi dari jaringan tersebut (Syahrim dkk, 2019).
Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang muncul secara
mendadak yang progresif dan cepat akibat adanya keruakan jaringan otak yang
progresi, cepat serta non raumatik (Utama & Nainggolan, 2022). CVA atau cedera
akibat oklusi pembuluh darah parsial atau total, atau akibat pecahnya pembuluh
darah otak. Terjadinya gangguan pada aliran darah akan menguramgi suplai
oksigen, glukosa, dan nutrien lain kebagian otak yang disuplai oleh pembuluh
darah yang terkena dan mengakibatkan gangguan pada sejumlah fungsi otak
(Permatasari, 2020).
disebabkan terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa
saja dan kapan saja. Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan
cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berfikir, daya
ingat dan bentuk-bentuk kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak
(Mutaqin, 2011).
adalah gangguan peredaran di otak akibat iskemik atau hemoragik yang dapat
terjadi secara mendadak selama 24 jam atau lebih dan dapat menimbulkan
a. Stroke iskemik
Stroke yang paling banyak terjadi adalah stroke iskemik, hampir 85% stroke
mengarah ke otak, atau embolus (kotoran) yang terlepas dari jantung atau
usia lanjut. Stroke iskemik terdri dari 3 jenis yaitu stroke trombitik, embolik,
Stroke iskemik yang terjadi di otak kecil, pada umumnya bersifat ringan
7
b. Stroke Hemoragik
darah menggenangi dan menutupi ruang sel jaringan sel otak (Dewi, 2021).
Gejala neurologi yang terjadi akibat perdarahan otak yaitu terjadi penurunan
Menurut Smeltzer dan Bare (2012) stroke biasanya diakibatkan oleh salah
a. Trombosis yaitu bekuan darah di dalam pembuluh darah otak. Ciri khas dari
b. Embolisme serebral yaitu bekuan darah atau material lain yang dibawa ke
otak dari bagian tubuh lain. Embolus terjadi karena adanya penyumbatan
c. Iskemia yaitu penurunan aliran darah ke area otak. Iskemia terjadi terutama
8
2.1.4 Tanda Gejala Stroke
Tanda gejala penyakit stroke ditentukan oleh bagian atau area otak mana
a. Stroke iskemik
TIA timbul secara cepat dan hanya berlangsung beberapa menit hingga
beberapa jam dan dapat hilang dengan sendirinya tau tanpa adanya
b. Stroke Hemoragik
menempatkan posisi.
9
intelektual.
a. Pengaruh teradap kesadaran yaitu pasien tidak sadar atau koma, confuse
2.1.5 Patofisiologi
a. Stroke iskemik
serebri. Nilai normal CBF yaitu 50 ml/100 gr/mnt dan nilai kritis CBF yaitu
kerusakan sawar darah yaitu air masuk kedalamsel dan berujung pada
adanya penumpukan asam laktat pada jaringan otak yang bersifat neurotoksis
dan perluasan kerusakan sel otak. Hal ini terjadi jika kadar gula dalam darah
10
meningkat sehingga terjadi peningkatan glikolisis dalam keadaan iskemia.
Stroke iskemi dapat berubah menjadi sroke hemoragi jika terjadi pecah
b. Stroke hemoragik
intraserebral, yang paling sering terjadi akibat cedera vaskuler yang dipicu
oleh hipertensi dan ruptur salah satu dari banyak arteri kecil yang menembus
jauh ke dalam jaringan otak (Harsono, 2002). Onset dari gejala biasanya
bersifat akut, dengan sakit kepala dan juga penurunan kesadaran. Gejala lain
tergantung pada ukuran dan lokasi dari hemoragik. Satu jenis hemoragik yang
harus segera diketahui pada evaluasi awal adalah cerebral hemoragik, karena
Komplikasi yang bisa di alami oleh penderita stroke yaitu aspirasi, paralitik
ileus, atrial fibrilasi, diabetes insipidus, peningkatan tekanan intra kranial, dan
11
2.1.7 Faktor Resiko Stroke
Faktor resiko secara garis besar terbagi menjadi 2 yaitu factor resiko tidak
dapat dirubah atau genetic dan factor resiko yang dapat dirubah atau gaya hidup.
a. Faktor yang tidak dapat dirubah: usia, jenis kelamin, ras dan genetik
penyakit penyerta selain stroke serta dapat menentukan intervensi dan medikasi
a. CT Scan
adanya infark.
MRI dapat menunjukkan letak infark atau hemoragik terutama pada bagian
d. Elektrokardiografi (EKG)
ke seluruh tubuh.
12
e. Angiografi serebral
lanjutan, melindungi jaringan otak yang masih aktif, dan mencegah adanya cedera
lain. Sedangkan terapi bagi stroke hemoragik memiliki tujuan untuk mencegah
a. Terapi Farmakologi
ulserasi alteroma.
kardiovaskuler
13
2.1.10 National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS)
yang berasal dari pasien ehingga dapat diketahui berbagai permasalahan yang
kekuatan otot lengan dan kaki, sensasi, koordinasi, gerakan mata, integrity of
visual fields, gerakan wajah, bahasa, kemampuan berbicara dan neglect. Hasil
penilaian skala NIHSS terdiri dari skor 0 hingga 42, dengan interpretasi semakin
tinggi skor maka tingkat keparahan stroke akan semakin tinggi dan prognosis
semakin buruk. Derajat keparahan stroke dapat dibagi menjadi tiga antara lain,
stroke ringan apabila skor NIHSS 0-8, stroke sedang apabila skor NIHSS 9-15,
dan dapat dikatakan stroke berat apabila skor NIHSS >16 (Muchada, et al., 2014).
dengan lingkungannya baik yang diamati maupun tidak diamati (Adventus, dkk,
2019).
membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terisap
14
oleh orang-orang disekitarnya (Wahyudi, 2019). Perilaku merokok merupakan
perilaku membakar produk tembakau untuk dihisap dan dihirup dalam bentuk
rokok kretek, putih atau cerutu yang menghasilkan asap dari hasil pembakarannya
pipa atau rokok secara langsung yang melalui emat tahapan yaitu preparation,
Menurut Sodik (2018) tipe perokok berdasarkan alasannya ada empat yaitu:
15
Tahapan perilaku merokok menurut Leventhal & Clearly dalam
seseorang berperilaku merokok yaitu factor orang tua atau keluarga, factor teman
sebaya, kepribadian atau keadaan psikologis, dan iklan rokok. Hal tersebut juga
disukung penelitian yang dilakukan oleh Firdaus (2019) menyatakan bahwa factor
Factor orang tua atau keluarga menjadi pencetus seseorang merokok karena
keluarga atau orang tua dianggap sebagai panutan yang perilakunya dapat
dicontoh oleh anggota keluarga lainnya (Firdaus, 2019). Menurut Munir (2019)
menganga bahwa rokok tersebut boleh dikonsumsi dan tidak ada sanksi moral
16
Factor teman sebaya menjadi factor yang paling umum remaja untuk
memulai merokok, semakin banyak remaja yang merokok maka akan semakin
merupakan salah satu sasaran iklan rokok. Industri rokok menarik perhatian
2018).
e. Penyakit lain yang dapat muncul karena konsumsi rokok yaitu: kanker
Berikut dampak dari segi kesehatan yang akan timbul akibat merokok
17
a. Paru-Paru
b. Jantung
Penumpukan bahan kimia rokok pada tubuh seperti tar, nikotin dan
c. Stroke
18
2.2.7 Pencegahan dan Penanggulangan Perilaku Merokok
merokok pada remaja telah tertuang dalam Visi Indonesia Sehat 2010 yang
dijabarkan dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi lima
tatanan yaitu : rumah tangga, tempat kerja, tempat umum, tempat sekolah dan
sarana kesehatan.
anak-anak dan remaja. Sekolah dapat dijadikan lingkungan yang sehat, yang dapat
hidup sehat, seperti nutrisi yang positif dan aktivitas fisik yang teratur,
obat-obatan bahaya, serta kekerasan. Guru dan tenaga kesehatan sekolah dapat
berperan sebagai role model gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan. Orang tua
juga perlu menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dengan memulai pola
2018).
19
Kemudian di 2.4 Tambahkan Penelitian Terdahulu/Penelitian Terkait
20
21