Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER


TERAPI STEAM BATH UNTUK MENCEGAH TERJADINYA POSTPARTUM
BLUES
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komplementer
Dosen Mata Kuliah: Dwi Yuliawati, SST., M.Keb.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Dessy Abillia Sahari (P17311235011)
Klarista Angelia W.A (P17311235015)
Nurul Wafiah (P17311235029)
Ainun Mudholifah (P17311235030)
Emil Liana Putri (P17311235031)
Dida Kawidya (P17311235036)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul Makalah “Terapi Steam Bath Untuk Mencegah Terjadinya
Postpartum Blues”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi asuhan kebidanan
komplementer yaitu Terapi Steam Bath Untuk Mencegah Terjadinya Postpartum Blues pada ibu
nifas. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Januari, 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………… 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………. 2
2.1 Konsep Postaprtum Blues …………………………………………………………. 2
2.2 Konsep Herbal Steam Bath ………………………………………………………... 3
BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 5
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………….. 11
4.1 Kesumpulan ………………………………………………………………………... 11
4.2 Saran ……………………………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode postpartum merupakan situasi krisis bagi ibu, pasangan, dan keluarga akibat
berbagai perubahan yang terjadi baik secara fisik, psikologis, maupun struktur keluarga yang
memerlukan proses adaptasi atau penyesuaian (Zalharsandy dan Apriyani, 2022).
Data dari WHO (2018) mencatat prevalensi postpartum blues secara umum dalam populasi
dunia adalah 3-8% dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. WHO juga
menyatakan bahwa gangguan postpartum blues ini mengenai sekitar 20% wanita dan 12% laki-
laki pada suatu waktu kehidupan (Hutagaol, 2019). Sementara prevalensi postpartum blues di
Negara-negara Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85% dari wanita pasca persalinan
(Munawaroh, 2018). Angka kejadian postpartum blues di Indonesia menurut USAID (United
Stase Agency for International Development) (2016) terdapat 31 kelahiran per 1000 populasi.
Indonesia menduduki peringkat keempat tertinggi di ASEAN setelah Laos yaitu sebanyak 26
kelahiran per 1000 populasi dan Kamboja yaitu sebanyak 25 kelahiran per 1000 populasi
(Yunitasari dan Suryani, 2020).
Penyebab postpartum blues tidak diketahui secara pasti, tapi diduga dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti fluktuasi hormonal, faktor
psikologis dan kepribadian, adanya riwayat depresi sebelumnya, riwayat kehamilan dan
persalinan dengan komplikasi, persalinan section caesarea, kehamilan yang tidak
direncanakan, bayi berat badan lahir rendah (BBLR), dan pada ibu yang menyusui dan
mengalami kesulitan dalam menyusui serta ibu yang tidak mempunyai pengalaman merawat
bayi (Zalharsandy dan Apriyani).
Upaya penanganan depresi postpartum meliputi upaya preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitative. Tindakan promotif preventif yang dapat diberikan adalah
penjelasan, meningkatkan peran serta suami, kunjungan rumah, memenuhi kebutuhan
dasar masa nifas khususnya meningkatkan kebugaran fisik seperti ambulasi dan senam
nifas. Upaya lain penanganan depresi postpartum meliputi pengobatan, terapi psikologi,
psikososial dan pengobatan alternatif. Telah terbukti melalui riset bahwa pengobatan alternatif
menjadi pilihan yang aman dan minim efek samping jika dibandingkan dengan pengobatan
konvensional (Maharani dkk, 2019). Salah satu pengobatan alternative atau non konvensional
yaitu steam bath. herbal steam bath bertujuan untuk penyembuhan setelah melahirkan atau
masa nifas untu mengembalikan kondisi fisik dan psikis ibu seperti sebelum hamil dan
melahirkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari postpartum blues?
2. Bagaimana konsep dari terapi herbal steam bath?
3. Bagaimana telaah jurnal yang berkaitan dengan terapi herbal steam bath untuk mengurangi
postpartum blues?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep postpartum blues
2. Mengetahui terapi herbal steam bath
3. Mengetahui hasil telaah jurnal dengan terapi herbal steam bath untuk mengurangi
postpartum blues

1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Postpartum Blues
2.1.1 Definisi Postpartum Blues
Periode postpartum mrupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadiperubahan, baik
fisik, psikologis, emosoional dan social. Postpartum blues adalah perasaan yang terjadi
pada ibu pasca melahirkan yang ditandai dengan kecemasan, serangan panic, kelelahan,
perasaan menyalahkan diri dan merasa tidak mampu mengurus bayinya. (Litter, 2017;
Yunitasari dan Suryani, 2020). Gangguan ini terjadi 14 hari pertama pasca melahirkan dan
terjadi puncak reaksi gangguan pada 3 atau 4 hari pasca melahirkan. Postpartum blues ini
sering terjadi pada hampir setiap wanita pasca melahirkan (Ningrum, 2017).
2.1.2 Tanda Gejala Postpaertum Blues
Postpartum Blues atau yang sering juga disebut maternity blues atau sindrom ibu baru,
dimengerti sebagai suatu sindrom gangguan efek ringan pada minggu pertama setelah
persalinan dengan ditandai gejala-gejala berikut ini:
1. Reaksi depresi/sedih/disforia
2. Sering menangis
3. Mudah tersinggung
4. Cemas
5. Labilitas perasaan
6. Cenderung menyalahkan diri sendiri
7. Gangguan tidar dan nafsu makan
8. Kelelahan
9. Mudah sedih
10. Cepat marah
11. Mood mudah berubah, cepat menjadi sedih, dan cepat pula menjadi gembira
12. Perasaan terjebak dan juga marah terhadap pasangannya dan bayinya
13. Perasaan bersalah
14. Pelupa
(Azizah dan Rosyidah, 2019)
2.1.3 Penyebab Terjajdinya Postpartum Blues
Penyebab timbulnya postpartum blues sebagai berikut:
1. Faktor hormonal, berupa perubahan kadar estrogen, progesterone, prolactin, serta
estriol yang terlalu rendah. kadar estrogen turun secara tajam setelah melahirkan dan
ternyata estrogen memiliki efek supresi aktivitas enzim non-adrenalin maupun serotin
yang berperan dalam suasana hati dan kejadian depresi
2. Ketidaknyamanan fisik yang dialami sehingga menimbulkan perasaan emosi pada
wanita pasca melahirkan, misalnya rasa sakit akibat luka jahit atau bengkak pada
payudara
3. Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi
4. Faktor umur dan jumlah anak
5. Pengalaman dan proses kehamilan dan persalinannya
6. Latar belakang sikososial wanita tersebut misalnya, tingkat pendidikan, kehamilan
yang tidak diinginkan, status perkawinan, atau riwayat gangguan jiwa pada wanita
tersebut

2
7. Dukungan yang diberikan dari lingkungan misalnya dari suami, orang tua, dan keluarga
8. Stres yang dialami oleh wanita itu sendiri misalnya: karena belum bisa menyusui
bayinya, rasa bosan terhadap rutinitas barunya
9. Kelelahan pasca bersalin
10. Ketidaksiapan terhadap perubahan peran yang terjadi pada wanita tersebut
11. Rasa memiliki bayinya terlalu dalam sehingga takut yang belebihan akan kehilangan
bayinya
12. Masalah kecemburuan dari anak yang terdahulunya
(Azizah dan Rosyidah, 2019)
2.1.4 Cara Mengatasi Postpartum Blues
Beberapa cara mengatasi postpartum blues adalah sebagai berikut:
1. Persiapan diri yang baik selama kehamilan untuk menghadapi masa nifas
2. Komunikasikan segala permasalahan atau hal yang ingin disampaikan
3. Selalu membicarakan rasa cemas yang dialami
4. Bersikap tulus serta ikhlas terhadap apa yang telah dialami dan berusaha melakukan
peran barunya sebagai seorang ibu yang baik
5. Cukup istirahat
6. Menghindari perubahan hidup yang las an
7. Berolahraga ringan
8. Berikan dukungan dari keluarga, suamu, atau saudara
9. Konsultasikan kepada tenaga kesehatan atau orang yang professional agar dapat
memfasilitasi las a risiko lainnya selama masa nifas dan membantu dalam melakukan
upaya pengawasan
(Azizah dan Rosyidah, 2019)
2.2 Konsep Terapi Herbal Steam Bath
2.2.1 Definisi Herbal Steam Bath
Herbal steam bath merupakan mandi uap tradisional dengan rempah alami untuk
meningkatkan kenyamanan ibu, menurunkan depresi, meningkatkan fungsi jantung ibu
sehingga peredaran darah menjadi lancar dengan harapan akan membantu memulihkan
kondisi fisik dan mental ibu (Maharani dkk, 2019).
2.2.2 Manfaat Herbal Steam Bath
Manfaat herbal steam bath ada prinsipnya adalah memanfaatkan energy panas air uap yang
dihasilkan kemudian dialirkan ke seluruh tubuh sehingga peredaran darah, sisten endokrin
dan pernapasan serta nadi bekerja lebih baik dan bermanfaat untuk kesehatan yang
diperoleh antara lain :
1. Memuat tubuh ibu postpartum menjadi lebih bertenaga, tidak lemas, serta pasca
melahirkan dihari 3-4 sudah bias melakukan pekerjaan harian secara mandiri
2. Menurunkan stress
3. Mempercantik kulit
4. Membersihkan racun dari tubuh
(Rhomadona dkk, 2023)
2.2.3 Cara Penggunaan Herbal Steam Bath
1. Jenis rempah-rempah dasar untuk membuat isian penguapan sebagai berikut:

3
a. Halia/Jahe merah
b. Temu lawak
c. Kencur
d. Kunyit
e. Jeruk nipis/jeruk purut
f. Biji lada
g. Serai
2. Proses pembuatan ramuan untuk herbal steam bath sebagai berikut:
a. Cuci bersih semua rempah-rempah
b. Rebus rempah-rempah hingga mendidih selama + 15-30 menit
c. Rebusan tersebut dapat digunakan
Pada proses mandi uap ibu bias mengaduk air dalam ramuan agar uap panasnya keluar
smepurna dan dapat dihirup secara pelan-pelan. Ibu juga dianjurkan melebarkan kakinya
saat melakukan mandi uap agar ramuan tepat berada dibawah kemaluan ibu, dengan tujuan
agar sisa-sisa darah kotor setelah melahirkan bias keluar sempurna, setelah selesai
keringkan badan dari keringat dam melakukan pendinginan dengan duduk atau beristirahat.
Terapi ini dapat dilakukan sekitar 15-20 menit setiap hari dan dilakukan berturut-turut
sekitar 1 minggu (Rhomadona dkk, 2023).
2.2.4 Mekanisme Kerja Herbal Steam Bath dalam Tubuh
Kandungan minyak atsiri pada jeruk maupun rempah yang lain akan menguap sehingga
merangsang memori dan respon emosoional, pada bagian otak akan memunculkan pesan
pada tubuh yang kemudian diubah menjadi tindakan yang berupa pelepasan senyawa yang
menyebabkan relaks. Relaks dapat meregangkan otot tubuh sehingga produksi hormone
adrenalin menurun dan berdampak pada penurunan tingkat kecemasan dalam tubuh. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa mandi uap ini tidak dianjurkan bagi penderita penyakit
jantung. Uap dalam sauna secara tidak langsung berpengaruh terhadap system autonomi
dan endokrin serta keseimbangan elektrolit.

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Identifikasi dan Analisis Jurnal
1. Telaah Artikel 1

Judul Jurnal : Kombinasi Herbal Steam Bath dan Massage Terapi pada Ibu Nifas
dalam Mencegah Postpartum Blues
Latar Belakang : Kesehatan psikologi jarang diperhatikan pada asuhan nifas konvensional,
sedangkan kesehatan jiwa akan berpengaruh pada kesehatan fisik yang tidak dapat
dipisahkan, sehingga diperlukan upaya dalam penanganan depresi pada pasien
post
partum. Upaya penanganan depresi postpartum meliputi upaya preventif,
promotif,
kuratif dan rehabilitative. Upaya lain penanganan depresi postpartum meliputi
pengobatan, terapi psikologi, psikososial dan penanganan tanpa obat seperti
latihan, akupunktur dan massage terapi (Kirana, 2016). Upaya lain penanganan
depresi postpartum meliputi pengobatan, terapi psikologi, psikososial dan
penanganan tanpa obat seperti latihan, akupunktur dan massage terapi (Kirana,
2016). Upaya lain penanganan depresi postpartum meliputi pengobatan, terapi
psikologi,
psikososial dan penanganan tanpa obat seperti latihan, akupunktur dan massage
terapi
(Kirana, 2016).
Tujuan dan : Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektivitas kombinasi herbal steam
Manfaat bath
Asuhan dan massage terapi sebagai cara mencegah post partum blues ibu nifas.
Komplementer
Metode : - Menggunakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain penelitian pre
Penggunaan test and post test control group (Perlakuan yang diberikan bertujuan
Komplementer menganalisis perubahan yang timbul dari adanya intervensi herbal steam bath
dan
massage terapi dan kelompok kontrol diberikan perawatan nifas konvensional
terhadap pencegahan postpartum blues)
- Pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling.
- Alat pengumpulan data Kuesione EPDS
- Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariate dan multivariate
Hasil : - Analisis Univariat
Penelitian Rata-rata usia pada kelompok intervensi terbesar usia 20-35 tahun sebesar
73.3% dan rata-rata usia pada kelompok kontrol terbesar usia 20-35 tahun
sebesar 80%. Berdasarkan pendidikan responden memiliki tingkat
pendidikan menengah atas. Berdasarkan pekerjaan responden pada kelompok
ibu rumah tangga (IRT) sebesar 60% pada kelompok intervensi dan pada
kelompok kontrol sebesar 66,7%. Berdasarkan paritas responden pada

5
kelompok multigravida sebesar 73,3% pada kelompok intervensi dan 80%
pada kelompok kontrol . berdasarkan cara persalinan responden pada
kelompok cara persalinan spontan sebesar 60% pada kelompok intervensi
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 60%.
- Analisis Bivariat
1. Ada perbedaan pemberian herbal steam bath dan massage terapi terhadap
pencegahan postpartum blues sebelum dan sesudah perlakuan karena p-
value < 0,05.
2. Ada perbedaan pemberian perawatan nifas konvensional terhadap
pencegahan postpartum blues sebelum dan sesudah perlakuan karena p-
value < 0,05.
3. Herbal steam bath dan massage terapi lebih efektif dibandingkan dengan
perawatan nifas konvensional dalam pencegahan post partum blues
dengan p-value < 0,05.
- Analisis Multivariat
Variable confounding umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, paritas dan
cara persalinan tidak memiliki pengaruh terhadap postpartum blues dan
secara bersama-sama juga tidak memiliki pengaruh terhadap postpartum
blues.
Pembahasan Pada penelitian ini herbal steam bath merupakan terapi sauna yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan yang merangsang
sirkulasi
darah dan bisa membantu mengeluarkan bahan bersifat racun dari sel dan
jaringan.
Sehingga tubuh menjadi sehat dan jiwa pun tenang dan nyaman. Jenis bahan
tumbuhan yang digunakan pada ramuan seperti serai wangi dan daun jeruk perut
bahan tersebut mengandung bahan senyawa bioaktif terutama minyak atsiri,
alkoid. Minyak atsiri meupakan senyawa bioaktif yang terdapat yang terdapat
hampir diseluruh bagian tumbuhan diatas daun, batang, buah, biji dan rimpang
yang berfunsi sebagai aromaterapi dengan efek menenangkan dan menyegarkan
untuk kesehatan, sehingga dapat bermanfaat untuk memulihkan kesehatan ibu
nifas dengan postpartum blues. Pada proses herbal steam bath bertujuan untuk
penyembuhan setelah melahirkan atau masa nifas untu mengembalikan kondisi
fisik dan psikis ibu seperti sebelum hamil dan melahirkan.
Hasil Analisis : Contoh :
Metode ini Metode ini cukup efektif dilakukan di Indonesia karena di Indonesia dengan
tingkat prevalensi gangguan periode postpartum salah satunya postpartum blues.
Herbal steam bath dapat meningkatkan kenyamanan ibu, menurunkan depresi,
meningkatkan fungsi jantung ibu sehingga peredaran darah menjadi lancar dan
membantu memulihkan kondisi fisik dan mental ibu.. Selain itu, Steam Bath juga
dapat meningkatkan kesehatan dan kecantikan yang merangsang sirkulasi
darah dan bisa membantu mengeluarkan bahan bersifat racun dari sel dan jaringan.
Sehingga tubuh menjadi sehat dan jiwa pun tenang dan nyaman.

6
Jurnal web https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/article/view/509/3
70

2. Telaah Artikel 2
Judul Jurnal : Sosialisasi Penggunaan Herbal Steam Bath dan Massage pada Ibu
Postpartum terhadap Kejadian Postpartum Blues
Latar Belakang : Ibu postpartum blues harus diidentifikasi sejak awal dan ditangani secara adekuat,
karena bila tidak diobati akan menempatkan ibu pada risiko penyakit yang
berulang dan berdampak jangka panjang terhadap peran ibu yang berhubungan
dengan perkembangan emosional dan perilaku anak, serta peran ibu di keluarga
(Samria & Haerunnisa, 2021). Terapi non konvensional menjadi salah satu pilihan
pengobatan masyarakat terutama bagi wanita hamil, bersalin, nifas. Terapi non
konvensional di beberapa komunitas kebidanan sudah menjadi bagian penting dari
praktik kebidanan. Salah satu las an banyak digunakan adalah adanya keinginan
untuk menghindari efek samping dari obat-obatan (Sifa Altika, 2021). Terapi ini
telah terbukti dapat mendukung proses kehamilan dan persalinan sehingga
berjalan dengan nyaman dan menyenangkan. Asuhan kebidanan komplementer
yang dapat diimplementasikan kepada ibu nifas antara lain herbal steambath dan
massage untyuk mencegah terjadinya postpartum pada ibu nifas (Maharani et al.,
2019).
Tujuan dan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas
Manfaat terkait kasus postpartum blues dan penggunaan terapi herbal steambath dan
Asuhan massage ibu nifas untuk meningkatkan kesehatan terutama psikologi.
Komplementer
Metode : Kegiatan pengabdian dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan memberikan
Penggunaan proposal kegiatan dan membina hubungan dengan PMB Lismarini Palembang dan
Komplementer melakukan kunjungan untuk menentukan jadwal kegiatan pengabdian masyarakat
Hasil : - Analisis Univariat
Penelitian Rata-rata usia pada kelompok intervensi terbesar usia 20-35 tahun sebesar
73.3% dan rata-rata usia pada kelompok kontrol terbesar usia 20-35 tahun
sebesar 80%. Berdasarkan pendidikan responden memiliki tingkat
pendidikan menengah atas. Berdasarkan pekerjaan responden pada kelompok
ibu rumah tangga (IRT) sebesar 60% pada kelompok intervensi dan pada
kelompok kontrol sebesar 66,7%. Berdasarkan paritas responden pada
kelompok multigravida sebesar 73,3% pada kelompok intervensi dan 80%
pada kelompok kontrol . berdasarkan cara persalinan responden pada

7
kelompok cara persalinan spontan sebesar 60% pada kelompok intervensi
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 60%.
- Analisis Bivariat
4. Ada perbedaan pemberian herbal steam bath dan massage terapi terhadap
pencegahan postpartum blues sebelum dan sesudah perlakuan karena p-
value < 0,05.
5. Ada perbedaan pemberian perawatan nifas konvensional terhadap
pencegahan postpartum blues sebelum dan sesudah perlakuan karena p-
value < 0,05.
6. Herbal steam bath dan massage terapi lebih efektif dibandingkan dengan
perawatan nifas konvensional dalam pencegahan post partum blues
dengan p-value < 0,05.
- Analisis Multivariat
Variable confounding umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, paritas dan
cara persalinan tidak memiliki pengaruh terhadap postpartum blues dan
secara bersama-sama juga tidak memiliki pengaruh terhadap postpartum
blues.
Pembahasan Pada penelitian ini herbal steam bath merupakan terapi sauna yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan yang merangsang
sirkulasi
darah dan bisa membantu mengeluarkan bahan bersifat racun dari sel dan
jaringan.
Sehingga tubuh menjadi sehat dan jiwa pun tenang dan nyaman. Jenis bahan
tumbuhan yang digunakan pada ramuan seperti serai wangi dan daun jeruk perut
bahan tersebut mengandung bahan senyawa bioaktif terutama minyak atsiri,
alkoid. Minyak atsiri meupakan senyawa bioaktif yang terdapat yang terdapat
hampir diseluruh bagian tumbuhan diatas daun, batang, buah, biji dan rimpang
yang berfunsi sebagai aromaterapi dengan efek menenangkan dan menyegarkan
untuk kesehatan, sehingga dapat bermanfaat untuk memulihkan kesehatan ibu
nifas dengan postpartum blues. Pada proses herbal steam bath bertujuan untuk
penyembuhan setelah melahirkan atau masa nifas untu mengembalikan kondisi
fisik dan psikis ibu seperti sebelum hamil dan melahirkan.
Hasil Analisis : Contoh :
Metode ini Metode ini cukup efektif dilakukan di Indonesia karena di Indonesia dengan
tingkat prevalensi gangguan periode postpartum salah satunya postpartum blues.
Herbal steam bath dapat meningkatkan kenyamanan ibu, menurunkan depresi,
meningkatkan fungsi jantung ibu sehingga peredaran darah menjadi lancar dengan
harapan akan membantu memulihkan kondisi fisik dan mental ibu.
Jurnal web https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/arti
cle/view/1332

8
3. Telaah artikel 3
Judul Jurnal : Hot Bath Therapy for Postpartum Mothers: The Ethnocaring Practice in
The Muna Tribe, Southeast Sulawesi, Indonesia
Latar Belakang : Kelelahan merupakan masalah utama yang dialami ibu nifas. . Ibu seringkali
mengalami kecemasan dan stres akibat kelelahan bahkan mengalami baby blues
dan depresi pasca melahirkan. Angka kejadian postpartum blues di beberapa
daerah di Indonesia bervariasi antara 11% hingga 70% dari semua ibu nifas
Dukungan dari anggota keluarga menjadi salah satu faktor penting untuk
membantu ibu nifas melewati masa transisinya. Perawatan nifas seperti
mengkonsumsi jamu, menggunakan ikat perut, pijat, dan mandi uap telah diteliti
sebelumnya sebagai bentuk dukungan keluarga secara turun temurun. Salah satu
langkah perawatannya adalah mandi air panas. Pada awalnya para ibu merasa
takut, namun berkat dukungan dari ibu, ibu mertua, dan bidan adat yang
merawatnya, para ibu nifas percaya bahwa mandi air panas akan menyehatkan bila
mereka patuh dan merasakan manfaatnya setelahnya.
Tujuan dan : Untuk mengetahui praktik etnocaring pada metode perawatan nifas pada suku
Manfaat Muna dengan mandi air panas dan menganalisisnya secara ilmiah
Asuhan
Komplementer
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, yaitu
Penggunaan penelitian yang menguraikan pola hidup dan memahami suatu budaya atau
Komplementer kebiasaan yang dikaitkan dengan kelompok sosial tertentu. Teknik pengambilan
sampel menggunakan snowball sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh
bidan adat suku Muna. Sampelnya adalah 15 orang bidan adat dan peserta
triangulasi adalah 4 orang ibu suku Muna yang mengalami etnocaring. Banyaknya
peserta diharapkan dapat membantu proses penjenuhan data, khususnya untuk
proses observasi partisipatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
wawancara terstruktur yang berpedoman pada pedoman wawancara melalui
wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan aplikasi Nvivo 12 dengan
melakukan analisis tematik
Hasil : Bahan terpenting dalam tradisi mandi air panas yang dilakukan bidan adat Muna
Penelitian adalah air panasnya. Secara tradisional, air panas yang digunakan oleh bidan adat
adalah sebanyak 1 buah periuk tanah liat (pot yang berdiameter 35 cm) dicampur
dengan air dingin sebanyak 2 – 3 ember. Keluarga pasien telah menyiapkan
tempat untuk mandi air panas, seringkali di kamar mandi atau dekat kamar mandi
dimana.
Pembahasan Hidroterapi air panas memberikan manfaat dalam meredakan kekakuan atau
spasme otot, nyeri bahkan cedera pada otot melalui proses gate control. Air panas
telah terbukti merangsang saraf yang menimbulkan sensasi rileks dan memicu
vasodilatasi pembuluh darah sehingga aliran darah dalam tubuh lancar.
Peningkatan suplai oksigen yang diikuti dengan vasodilatasi pembuluh darah dan
relaksasi otot menjadi penyebab kesehatan dan kebugaran ibu nifas di suku Muna

9
Hasil Analisis : Metode ini cukup efektif dilakukan di Indonesia karena di Indonesia dengan
Metode ini tingkat prevalensi gangguan periode postpartum salah satunya postpartum blues.
Herbal steam bath dapat mengendurkan otot, memperlancar aliran darah, dan
mencegah depresi pasca melahirkan
Jurnal web https://stikbar.org/ycabpublisher/index.php/PHI/article/downloa
d/312/pdf/912

10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari artikel yang telah ditelaah, menyatakan bahwa terapi herbal steam bath efektif
dalam pencegahan postpartum blues pada ibu nifas. Didapatkan terapi ini dapat
meningkatkan kenyamanan ibu, menurunkan depresi, meningkatkan fungsi jantung ibu
sehingga peredaran darah menjadi lancar dan membantu memulihkan kondisi fisik dan
mental ibu.. Selain itu, Steam Bath juga dapat meningkatkan kesehatan dan kecantikan
yang merangsang sirkulasi darah dan bisa membantu mengeluarkan bahan bersifat racun
dari sel dan jaringan. Sehingga tubuh menjadi sehat dan jiwa pun tenang dan nyaman.
4.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat lebih banyak mengeksplorasi mekanisme terapi herbal steam bath dalam
pencegahan postpartum blues serta selalu update terhadap informasi terkait dengan
penggunaan terapi komplementer agar tidak semakin memperburuk/ membahayakan
kondisi pasien.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa perlu menambah wawasan dengan lebih banyak menelaah jurnal, sehingga
mahasiswa dapat menemukan lebih banyak jenis terapi komplementer, baik itu
mengenai manfaat serta efek sampingnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Azizah dan Rosyidah. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Mneyusui. Sidoarjo:
UMSIDA Press
Maharani dkk. 2019. Kombinasi Herbal Steam Bath dan Massage Terapi pada Ibu Nifas dalam
Mencegah Postpartum Blues. Jurnal Keperawatan Silampari: Vol.2 No.2.
https://doi.org/10.31539/jks.v2i2.509
Ningrum, S. 2017. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues. Jurnal Ilmiah
Psikologi: Vol. 4, No. 2, Hal: 205-218.
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/psy/article/download/1589/1363
Rhomadona dkk. 2023. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komplementer pada Ibu Nifas. Jakarta:
Mahakarya Citra Utama
Yunitasari dan Suryani. 2020. Postpartum Blues. Wellness and Healthy Journal: Vol.2, No.2, Hal:
303-307. https://wellness.journalpress.id/wellness
Zelharsandy dan Apriyani. 2022. Sosialisasi Penggunaan Herbal Steam Bath dan Massage pada
Ibu Postpartum terhadap Kejadian Postpartum Blues. Jurnal Peduli Masyarakat: Vol. 4,
No. 4. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM

iv

Anda mungkin juga menyukai