Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI IBU PASCA PERSALINAN


DOSEN PENGAMPU : DEWI AYU NINGSIH, S.ST., M.Keb.

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. FellisaKareniya (2119010)
2. NanikHidayah (2119014)
3. Nelly dinda pertiwi (2119016)
4. Nyoman Pilasari (2119018)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


STIKES PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG

0
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah STW. dengan rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI
IBU PASCA PERSALINAN Sholawat serta salam kepada baginda Nabi Muhamad Saw,beserta
keluarga,sohabat dan para thabi’in, yang telah mengajarkan dan menuntun kita kepada jalan yang
lurus.Penyusunan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
PengantarAskeb yang diberikan oleh dosen pengampu. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan berkah bagi kita semua, khususnya bagi kami selaku penyusun makalah.
Dan tentunya makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, masukan
kritikan dan saran yang membangun dari teman-teman sangat kami harapkan, untuk kinerja
kedepannya yang lebih baiklagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adaptasi psikologis merupakan penyesuaian jiwa sebagai interaksi manusia secara


kontinyu dengan diri sendiri, orang lain dan dunia luar terhadap kala 1 persalinan. Persalinan
merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita. Berbagai reaksi ibu setelah
melahirkan akan mempengaruhi sikap perilaku dan tingkat emosional. Tekanan psikologis
setelah persalinan merupakan gejala emosional dan perasaan dimana seseorang merasa murung,
tidak bisa tidur, pelelahan fisik yang berlebihan, dan tidak mengetahui apa yang bisa dilakukan
atas peranannya yang baru. Tekanan psikologis setelah persalinan mempunyai beberapa gejala
antara lain gejala fisik seperti tidak dapat tidur, tidur berlebihan, tidak dapat berpikir jernih,
merasa dikekang oleh suatu keadaan dan tidak dapat keluar dirinya, serta merasa lelah dan gerak
geriknya menjadi lamban. Proses persalinan adalah peristiwa besar dalam kehidupan individu
yang akan mempengaruhi perubahan peran. Peran dan ketegangan peran dikatakan
mempengaruhi perkembangan depresi terutama wanita
BAB II
PEMBAHASAN

A. Adaptasi Psikologi PostPartum


Adaptasi psikologis merupakan penyesuaian jiwa sebagai interaksi manusia secara
kontinyu dengan diri sendiri, orang lain dan dunia luar terhadap kala 1 persalinan. Postpartum
adalah masa nifas yang dimulai sejak bayi lahir dan plasenta bayi dilahirkan hingga keadaan
kandungan kembali seperti saat sebelum hamil. masa ini pada umumnya terjadi sekitar 6
minggu. Selama masa ini ibu akan mengalami perubahan psikologis, seperti rasa marah,
murung, cemas, kurang konsentrasi, mudah menangis, sedih, nafsu makan menurun, sulit tidur.

B. Fase Adaptasi Fisiologi


1. Fase taking in,
yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah
melahirkan. Ibu fokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap
lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain; rasa mules, nyeri pada luka
jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat
cukup, komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.Gangguan psikologis yang dapat dialami
oleh ibu pada fase ini adalah:
 Kekecewaan pada bayinya
 Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami
 Rasa bersalah karna belum bisa menyusui bayinya
 Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya.

2. Fase taking hold, yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada
fase ini ibu merasa khawatir akan ketidak mampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam
merawat bayi. Pada fase ini, ibu memerlukan dukungan dan merupakan kesempatan yang
baik menerima berbagai penyuluhan dalam
merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.

3. Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawabakan


peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan.
Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya
sudah meningkat. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih
yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues

4
C. Adaptasi yang memerlukan rujukan

1. Postpartum Blues
Fenomena pasca postpartum awal atau baby blues merupakan sekuel umum kelahiran
bayi, terjadi hingga 70% wanita. Postpartum blues atau baby blues merupakan gangguan mood
efek ringan sementara yang terjadi pada hari pertama sampai hari ke-10 setelah persalinan
ditandai dengan tangisan singkat, perasaan kesepian atau ditolak, cemas, bingung, gelisah,letih,
pelupa dan tidak dapat tidur (Pillitteri, 2003).
Menurut Bobak (2005), yang menjelaskan bahwa yang dimaksud postpartum blues
adalah perubahan mood pada ibu postpartum yang terjadi setiap waktu setelah ibu melahirkan
tetapi seringkali terjadi pada hari ketiga atau keempat postpartum dan memuncakan hari kelima
dan ke-14 postpartum yang ditandai dengan tangisan singkat, perasaan kesepian atau ditolak,
cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa dan tidak dapat tidur. Ibu postpartum yang mengalami
postpartum blues mempunyai gejala antara lain rasa marah, murung, cemas, kurang konsentrasi,
mudah menangis, sedih, nafsu makan menurun, sulit tidur (Pillitari, 2003; Lynn dan Pierre, 2007
dalamMacmudah,2010).
Keadaan ini akan terjadi beberapa hari saja setelah melahirkan dan biasanya akan
berangsur-angsur menghilang dalam beberapa hari dan masih dianggap sebagai kondisi yang
normal terkait dengan adaptasi psikologis postpartum. Apabila memiliki factor predisposisi dan
pemicu lainnya maka dapat berlanjut menjadi depresi postpartum.
Baby blues sindrom dapat terjadi segera setelah kelahiran, tapi akan segera menghilang
dalam beberapa hari sampai satu minggu. Apabila gejala tersebut berlangsung lebih dari satu
minggu itu sudah termasuk dalam depresi postpartum (Aprilia, 2010). Kondisi inimerupakan
periode emosional stres yang terjadi antara hari ke-3 dan ke-10 setelah persalinan yang terjadi
sekitar 80% pada ibu postpartum (Bahiyatul, 2009).
Gejala postpartum blues ringan hanya terjadi dalam hitungan jam atau 1 minggu pertama
setelah melahirkan, gejala ini dapat sembuh dengan sendirinya, sedangkan pada beberapa kasus
postpartum depresion dan postpartum psikosis, bisa sampai mencelakai diri sendiri bahkan
anaknya, sehingga pada penderita kedua jenis gangguan mental terakhir perlu perawatan yang
ketat di rumahsakit (Afrianto, 2012).
Beberapa hal yang disebutkan sebagai penyebab terjadinya baby blues menurut Ummu (2012), di
antaranya:
 Perubahan hormonal
Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen dan prosgeterone yang drastis, dan juga
disertai penurunan kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan
mudah lelah, penurunan mood, dan perasaan tertekan.
 Fisik
Kehadiran bayi dalam keluarga menyebabkan perubahan ritme kehidupan social dalam
keluarga, terutamaibu. Mengasuh sikecil sepanjang siang dan malam sangat menguras energy
ibu, menyebabkan berkurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi penurunan ketahanan
dalam menghadapi masalah.
 Psikis
Kecemasan terhadap dalam berbagai hal, seperti
ketidak mampuan dalam mengurus sikecil, ketidak mampuan dalam
berbagai permasalahan, rasa tidak percaya diri karena perubahan
bentuk tubuh dan sebelum hamil serta kurangnya perhatian
terutama suami ikut mempengaruhi terjadinya depresi.
 Sosial
Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh adaptasi. Rasa ketertarikan yang
sangat pada sikecil dan rasa dijauhi oleh lingkungan juga berperan dalam depresi.

Faktor – Faktor Pospartum Blues


 Faktor Demografi
 Faktor Psikologias
 Faktor Fisik
 Faktor Sosial

2. Depresi Postpartum
Depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan efek disforik (kehilangan
kebahagian/gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur dan menurunnya
selera makan (Wahyuni, 2010).
Depresi postpartum adalah perasaan sedih akibat berkurangnya kebebasan bagi ibu,
penurunan estetika dan perubahan tubuh, berkurangnya interaksi sosial dan kemandirian yang
disertai gejala sulit tidur, kurang nafsu makan, cemas, tidak berdaya, kehilangan kontrol, pikiran
yang menakutkan mengenai kondisi bayi, kurang memerhatikan bentuk tubuhnya, tidak
menyukai bayi dan takut menyentuh bayinya dimana hal ini terjadi selama 2 minggu berturut-
turut dan menunjukkan perubahan dari keadaan sebelumnya (Lubis, 2010).
Gejala yang sering timbul antara lain kehilangan harapan, kesedihan, mudah menangis,
tersinggung, mudah marah, menyalahkan diri sendiri, kehilangan energi, selalu dalam keadaan
cemas, sulit berkonsentrasi, sakit kepala yang hebat, kehilangan minat untuk melakukan
hubungan seksual dan ada ide untuk bunuh diri (Beck, 2001; Lynn dan Pierre, 2007 dalamMac
mudah, 2010). Penyebab Depresi Postpartum
 Perubahan Fisik
Setelah persalinan terdapat perubahan hormone yang sangat besar dalam tubuh perempuan.
Hormon tubuh lain, seperti yang di produksi oleh tiroid juga mengalami perubahan sebagai
akibat penyesuaian dari perubahaan tersebut .
 Permasalah psikis

6
Memiliki bayi ( terutama untuk yang pertama kali) sering kali menyebabkan ibu menjadi
cemas dan tidak percaya diri dengan kemampuannya merawat bayi baru lahir. Peraasaan
seperti ini yang berkepanjangan dapat menyebabkan ibu jatuh dalam keadaan depresi.
 Kurang Tidur
Saat ibu kurang tidur dan kewalahan, maka mungkin akan kesulitan mengenai masalah kecil
sekalipun.
 Masalah citra diri
Ibu mungkin merasa kurang menarik, berjuang dengan identitas, atau merasa bahwa telah
kehilangan kendali atas hidupibu sendiri.
Factor resiko depresi postpartum
 Riwayat gangguan depresi sebelumnya
 Riwayat gangguan bipolar
 Riwayat depresi postpartum pada kehamilan sebelumnya
 Mengalami kejadian yang berat dalam satu tahun terakhir yang mengganggu emosi dan
psikis
 Bayi memiliki kebutuhan khusus atau keadaan khusus
 Bayi kembar, atau kehamilan triplet yang membutuhkan perhatian lebih
 Kesulitan dalam memberikan ASI
 Memiliki persalinan dengan pasangan
 Masalah financial saat menjelang persalinan
 Kehamilan yang tidak di inginkan atautidak di rencanakan.
Gejala Depresi Postpartum
 Gangguan perubahan mood
 Cemas
 Sedih
 Sensitive secara emosional terhadap sesuatu
 Merasa bersalah
 Menaangis berlebihan
 Penurunan konsentrasi
 Gangguan makan
 Gangguan tidur, sulit tidur (insomnia) atau terlalu banyak tidur
 Menjauh dari keluarga
 Kesulitan dalam merawat bayi.

3. Postpartum Psikosis
Mengalami depresi berat seperti gangguan yang dialami penderita depresi postpartum
ditambah adanya gejala proses pikir (delusion, hallucinations and inchorence of association)
yang dapat mengancam dan membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya sehingga sangat
memerlukan pertolongan dari tenaga professional yaitu psikiater dan pemberian obat (Olds,
2000, Pilliteri, 2003, Lynn dan Pierre, 2007).

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adaptasi psikologis merupakan penyesuaian jiwa sebagai interaksi manusia secara kontinyu
dengan diri sendiri, orang lain dan dunia luar terhadap kala 1 persalinan. Persalinan merupakan
proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita. Berbagai reaksi ibu setelah melahirkan akan
mempengaruhi sikap perilaku dan tingkat emProses persalinan adalah peristiwa besar dalam
kehidupan individu yang akan mempengaruhi perubahan peran. Proses persalinan adalah
peristiwa besar dalam kehidupan individu yang akan mempengaruhi perubahan peran. Peran dan
ketegangan peran dikatakan mempengaruhi perkembangan depresi terutama wanita.

Saran
masa ini pada umumnya terjadi sekitar 6 minggu. Selama masa ini ibu akan mengalami
perubahan psikologis, seperti rasa marah, murung, cemas, kurang konsentrasi, mudah menangis,
sedih, nafsu makan menurun, sulit tidur.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200620/0234175/pastikan-
kesiapan-layanan-kesehatan-masa-adaptasi-kebiasaan-baru-menkes-dan-
menko-pmk-tinjau-rshs-bandung/

https://dosenpsikologi.com/proses-adaptasi-psikologi-dalam-masa-nifas

https://m.kumparan.com/amp/babyologist/mengenal-3-fase-adaptasi-
psikologis-ibu-nifas-1rEnYcAKtVx

http://repository.ump.ac.id/9328/3/Yeni%20Indri%20Lestari%20BAB
%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai