LK Common Cold
LK Common Cold
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan asuhan kebidanan pada bayi sakit yang menggunakan pola
pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney dan
mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori bayi sakit
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada bayi sakit
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi sakit dengan pendekatan Varney
1) Melakukan pengkajian pada klien
2) Menginterprestasikan data dasar
3) Mengidentifikasi diagnosa/ masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan segera
5) Merencanakan asuhan kebidanan
6) Melaksanakan asuhan tindakan pada klien
7) Mengevaluasi hasil dari suatu tindakan pada klien
I.PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Identitas dimulai dengan nama pasien
harus jelas dan lengkap
(Matondang,Corry S;2000)
Umur/Tanggal lahir : Common cold merupakan penyakit tropis
yang insiden tinggi pada usia anak
terutama pada bayi yang masih muda
dengan usia 0-6 bulan.
Jenis kelamin :
Tanggal MRS :
Keluhan datang :
- ISPA
- Infeksi menahun / kronis
- Demam
- Malnutrisi
(JH Piego, 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal,
JNPKKR, Jakarta)
Antropometri
Tinggi badan : Pada anak umur lebih dari 2 tahun pengukuran pada
anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur telentang dan
pada umur lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri
(Soetjiningsih, 2012)
Berat badan : Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat
ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak
(Meadow roy, 2003)
Lila : Laju tumbuh lambat dari 11cm pada saat lahir menjadi 16cm
pada umur 1 tahun selanjutnya tidak banyak berubah 1 sampai 3
tahun (Soetjiningsih, 2012)
Lingkar Kepala : Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat adalah pada 6
bulan peratama,yaitu dari 34 pada waktu lahir menjadi
44cm pada umur 6 bulan sedangkan pada umur 1 tahun
47cm, 2 tahun 49cm,dewasa 54cm (Soetjiningsih, 2012)
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe mulai dari inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi.
Inspeksi :
Palpasi :
Auskultasi
Perkusi :
Contoh : Perkusi pada daerah jantung, hati adalah pekak, perkusi
pada daerah lambung adalah timpani.
3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
Pada balita, pemeriksaan refleks yang dilakukan antara lain :
Refleks moro : bayi terkejut saat disentuh tiba-tiba
Refleks tonic neck : bayi mampu menahan leehernya saat digendong
Refleks rooting : Reflek menoleh saat ada yang didekatkan ke mulut +
Refleks sucking : Reflek menghisap bayi +
Refleks graps (plantar & palmer grasp) : bayi menggemgam jari petugas
Refleks babynski : jari-jari kaki menggenggam dan menjauh
Refleks swallowing : bayi menelan ASI dengan baik
Refleks menangis : bayi menangis dengan kuat
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya :
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasikan meliputi
Penyusunan langkah yang berupa HE dan Therapi.
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang
telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII.EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan kebidanan
yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk SOAP.