Anda di halaman 1dari 5

PERLINDUNGAN TERHADAP KEBUTUHAN PRIVASI

PASIEN

RUMAH SAKIT BHAKTI No. Dokumentasi No. revisi Halaman


NUGRAH

Jl. Basuki Rahmat No.50 004/SPO/RS-BN/ 1/2


Telp (0541) 741363 SKP/XI/2023
Samarinda 75121

Kalimantan Timur
Standar Tanggal terbit Ditetapkan direktur
Operasional
Prosedur 3 Januari 2024
Dr. Lanny Sudjati, Sp.An
Pelayanan Sesuai Kebutuhan Privasi Pasien adalah upaya atau
kegiatan pemberi layanan kesehatan memenuhi perlindungan nilai-
Pengertian
nilai pribadi pasien dan informasi kesehatannya dari pihak yang tidak
memiliki kepentingan dengan proses kesembuhan pasien.
1. Menghormati dan memberikan kepuasan kepada pasien terhadap
pelayanan yang diberikan oleh RS Bhakti Nugraha.
Tujuan
2. Melindungi informasi kesehatan yang merupakan privasi pasien
dari pihak atau orang lain yang tidak diberkepentingan.
SK Direktur RS Bhakti Nugraha Nomor tentang memberikan
Kebijakan
perlindungan terhadap kebutuhan privasi pasien.
Prosedur 1. Menjaga Privasi Identitas Pasien
a. Setiap tenaga Medis/non Medis wajib mengetahui privasi
identitas pasien.
b. Setiap tenaga Medis/non Medis menjaga identitas/informasi
tentang keadaan kesehatan pasien agar tidak dapat
dilihat/dibaca oleh khalayak umum.
c. Identitas pasien tidak dicantumkan di nurse stasion dan di
depan kamar perawatan pasien.
2. Menjaga Privasi di Ruang Perawatan
a. Untuk kamar yang memuat lebih dari satu orang agar
menempatkan pasien dalam satu kamar, tidak bercampur
antara pasien laki-laki dan perempuan dan terpasang
gordeng/sampiran.
b. Apabila keadaan point no. 1 tidak memungkinkan, pastikan
ada pembatas (gorden) pada setiap tempat tidur pasien serta
mendapat persetujuan dari pasien dan keluarga.
c. Memastikan satu orang dokter (DPJP) yang bertanggung
jawab pada pasien. Visite secara bersama-sama harus atas
seijin pasien/ keluarganya.
d. Tidak ada orang lain selain petugas kesehatan yang
berkepentingan dan orang yang diijinkan pasien untuk
mendampinginya, kecuali : pasien anak, pasien tidak sadar
dan keterbatasan komunikasi.
e. Peliputan yang dilakukan oleh media massa baik berupa
wawancara maupun pengambilan gambar harus mendapat
ijin dari sub bagian humas, dokter yang merawat pasien,
pasien/keluarga pasien.
f. Melakukan wawancara terkait kesehatan, survei akreditasi
dan penelitian harus seijin pasien.
3. Menjaga Privasi di Ruang Pemeriksaan
a. Petugas kesehatan memberitahukan kepada keluarga atau
pasien akan dilakukan pemeriksaan dan memberikan ijin
kepada keluarga pasien untuk melihat jalannya pemeriksaan
atas seijin dari pasien.
b. Petugas kesehatan menempatkan pasien dalam ruang
pemeriksaan.
c. Petugas kesehatan menutup pintu ruangan dan atau gorden
pada saat melakukan pemeriksaan pasien.
d. Petugas kesehatan memasangkan selimut pada saat
melakukan pemeriksaan pasien.
e. Tidak ada orang lain selain petugas kesehatan yang
berkepentingan dan orang yang diijinkan pasien untuk
mendampinginya, kecuali : pasien anak, pasien tidak sadar
dan keterbatasan komunikasi.

4. Menjaga Privasi Pasien Saat Melakukan Tindakan


a. Petugas kesehatan memberitahukan kepada pasien/keluarga
pasien tentang prosedur pemeriksaan.
b. Petugas kesehatan menutup pintu dan atau gorden saat
dilakukan tindakan.
c. Petugas kesehatan memberikan pakaian khusus kepada
pasien bila perlu.
d. Petugas kesehatan membuka bagian yang akan dilakukan
intervensi.
e. Keluarga pasien menunggu di luar ruangan atau memberikan
izin untuk menunggu kepada yang mempunyai keterkaitan
kepentingan dengan kondisi pasien.
f. Tidak ada orang lain selain petugas kesehatan yang
berkepentingan dan orang yang diijinkan pasien untuk
mendampinginya, kecuali : pasien anak, pasien tidak sadar
dan keterbatasan komunikasi.
5. Menjaga Privasi Saat Membantu Pasien BAB/BAK
a. Perawat memberitahukan kepada pasien/keluarga bahwa
pasien akan dibantu BAB/BAK, keluarga disarankan
menunggu diluar. Keluarga dapat menunggu di dalam atas
seijin pasien.
b. Perawat menutup pintu dan atau gorden selama membantu
pasien BAB/BAK.
c. Perawat membuka pakaian bawah pasien.
d. Perawat menutupi pasien dengan selimut mandi.
6. Menjaga Privasi Saat Melakukan Transportasi
a. Perawat menutupi tubuh pasien dengan selimut.
b. Perawat memastikan bahwa seluruh bagian tubuh pasien
telah tertutupi oleh selimut kecuali muka pasien.
c. Perawat menaikkan pengaman pada brancard/ tempat tidur.
7. Menjaga Privasi Saat Pasien di Kamar Operasi
a. Petugas kamar operasi membuka bagian atau area yang
dilakukan operasi.
b. Petugas kamar operasi tidak membicarakan privasi pasien
walaupun pasien sudah diberikan anasthesi.
c. Petugas kamar operasi jangan tertawa/menertawakan keadaan
pasien walaupun pasien dalam kondisi terbius.
d. Menutup kembali seluruh tubuh pasien pada saat selesai
operasi.
8. Menjaga Privasi Rekam Medis Pasien
a. Petugas memastikan penempatan rekam medis pasien
ditempat yang aman (terlindung dari resiko rusak, diubah-
ubah, dan tidak dapat diakses atau dipergunakan oleh pihak
yang tidak berwenang).
b. Rekam medis hanya boleh dibawa oleh petugas Rumah Sakit
Umum Daerah Simo.
c. Rekam medis hanya boleh dibaca oleh dokter, perawat dan
tenaga kesehatan lainnya yang merawat pasien tersebut yang
berkepentingan dalam kesembuhan pasien.
d. Semua lembar rekam medis dilihat kelengkapan, pencatatan,
kerapihan dan didokumentasikan untuk dikembalikan ke
Instalasi Rekam Medik setelah pasien pulang.
9. Menjaga Privasi Saat Pasien di Akhir Kehidupan
a. Dokter DPJP atau dokter jaga menginformasikan kepada
keluarga pasien tentang kondisi pasien.
b. Perawat memindahkan pasien ke tempat khusus atau
menutup gorden sehingga terpisah dari pandangan pasien
lain, bila pasien dirawat di bangsal
c. Perawat atau petugas satuan keamanan mengurangi kegiatan
di kamar tersebut atau mengurangi kebisingan.
Perawat memfasilitasi bila keluarga pasien membutuhkan
pendampingan rohaniawan.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Ruang Operasi
5. Ruang HCU
6. Unit Penunjang
7. Satuan keamanan

Anda mungkin juga menyukai