Anda di halaman 1dari 11

INFEKSI PASCA PARTUM

Oleh : Kelompok 5
DEFINISI

Infeksi pasca partum merupakan morbiditas dan mortalitas bagi


ibu pasca bersalin. (Saifuddin, 2006). Infeksi pasca partum atau
puerperalis adalah semua peradangan yang disebabkan oleh
masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genitalia pada
waktu persalinan dan perawatan masa pasca partum. Infeksi
puerperalis adalah keadaan yang mencakup semua peradangan
alat-alat genitalia dalam masa pasca partum (Prawirohardjo,
2007).
ETIOLOGI

Penyebab dari infeksi pasca partum ini melibatkan


mikroorganisme anaerob dan aerob patogen yang
merupakan flora normal serviks dan jalan lahir atau
mungkin juga dari luar. Penyebab yang terbanyak dan
lebih dari 50 % adalah streptococcus dan anaerob yang
sebenarnya tidak patogen sebagai penghuni normal jalan
lahir. Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi
postpartum antara lain :
a. Streptococcus haematilicus aerobic
b. Staphylococcus aurelis
c. Escherichia coli
d. Clostridium welchii
MANISTEFASI KLINIS

a. Peningkatan suhu
b. Takikardie.
c. Nyeri pada pelvis
d. Demam tinggi
e. Nyeri tekan pada uterus
f. Lokhea berbau busuk/ menyengat
g. Penurunan uterus yang lambat
h. Nyeri dan bengkak pada luka episiotomy
PATOFISIOLOGI

Reaksi tubuh dapat berupa reaksi lokal dan dapat pula


terjadi reaksi umum. Pada infeksi dengan reaksi umum
akan melibatkan syaraf dan metabolik pada saat itu
terjadi reaksi ringan limporetikularis diseluruh tubuh,
berupa proliferasi sel fagosit dan sel pembuat antibodi
(limfosit B). Kemudian reaksi lokal yang disebut
inflamasi akut, reaksi ini terus berlangsung selama
menjadi proses pengrusakan jaringan oleh trauma. Bila
penyebab pengrusakan jaringan bisa diberantas, maka
sisa jaringan yang rusak disebut debris akan difagositosis
dan dibuang oleh tubuh sampai terjadi resolusi dan
kesembuhan. Bila trauma berlebihan, reksi sel fagosit
kadang berlebihan sehingga debris yang berlebihan
terkumpul dalam suatu rongga membentuk abses atau
bekumpul dijaringan tubuh yang lain membentuk
flegman (peradangan yang luas dijaringan ikat).
(Sjamsuhidajat, R, 1997 ).
JENIS-JENIS

Jenis-jenis infeksi pasca partum


1. Infeksi uterus
a. Endometritis
b. Miometritis (infeksi otot rahim)
c. Parametritis (infeksi daerah di sekitar rahim).
2. Syok bakteremia
3. Peritonitis
4. Infeksi saluran kemih
5. Septicemia dan piemia
PENCEGAHAN

Pencegahan infeksi selama pasca partum antara lain:


• Perawatan luka pasca partum dengan teknik
aseptik.
• Semua alat dan kain yang berhubungan dengan
daerah genital harus steril.
• Penderita dengan infeksi pasca partum sebaiknya
diisolasi dalam ruangan khusus, tidak bercampur
dengan ibu pasca partum yang sehat.
• Membatasi tamu yang berkunjung.
• Mobilisasi dini.
PENGOBATAN

Pengobatan infeksi pada masa pasca partum


• Segera dilakukan kultur dari sekret vagina dan servik,
luka operasi dan darah, serta uji kepekaan untuk
mendapatkan antibiotika yang tepat.
• Memberikan dosis yang cukup dan adekuat.
• Memberikan antibiotika spektrum luas sambil
menunggu hasil laboratorium.
• Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh seperti
infus, transfusi darah, makanan yang mengandung
zat-zat yang diperlukan tubuh serta perawatan lainnya
sesuai komplikasi yang ada.
FAKTOR RESIKO

1. Tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada pemeriksaan dalam
atau oprasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina kedalam uterus.
Kemungkinan lain adalah sarung tangan atau alat-alat yang dimasukan kedalam jalan
lahir tidak sepenuhnya bebas dari kuman.
2. Droplet infection, sarung tangan atau alat-alat yang terkena kontaminasi bakteri yang
berasal dari hidung atau tenggorokan dokter atau yang membantunya.
3. Hidung dan mulut petugas yang bekerja dikamar bersalin ditutup dengan masker dan
penderita infeksi saluran pernafasan dilarang memasuki kamar bersalin.
4. Dalam rumah sakit banyak kuman-kuman patogen yang berasal dari penderita dengan
berbagai jenis infeksi. Kuman ini dibawa oleh aliran udara ke handuk, kain-kain, dan
alat-alat yang digunakan dalam persalinan.
5. Cotius pada akhir kehamilan bukan merupakan sebab yang paling penting kecuali
apabila mengakibatkan pecahnya ketuban.
6. Infeksi intra partum, terjadi pada partus lama apalagi jika ketuban sudah lama pecah
dan beberapa kali dilakukan periksa dalam.
KOMPLIKASI

1. Peritonitis (peradangan selaput rongga


perut)
2. Tromboflebitis pelvika (bekuan darah di
dalam vena panggul), dengan resiko
terjadinya emboli pulmoner.
3. Syok toksik akibat tingginya kadar racun
yang dihasilkan oleh bakteri di dalam
darah. Syok toksik bisa menyebabkan
kerusakan ginjal yang berat dan bahkan
menyebabkan kematian.
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai