PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus
setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian
ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari
endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. Metritis
adalah infeksi uterus pada saat pasca persalinan dikenal sebagai
endometritis, endomiometritis, dan endoparametritis. Karena infeksi yang
timbul tidak hanya mengenai desidua, miometrium, dan jaringan
parametrium, maka terminologi yang lebih di sukai ialah metritis disertai
selulitis pelvis. Pada beberapa wanita yang mengalami metritis pasca seksio
sesaria dapat terjadi selulitis parametrium yang bersifat unilateral. Selulitis
parametrium ringan dapat menyebabkan suhu yang meninggi dalam nifas.
Bila suhu tinggi menetap lebih dari satu minggu disertai dengan rasa nyeri di
perut bagian bawah kiri atau kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, hal
ini patut dicurigai terhadap selulitis parametrium.
Metritis atau miometritis adalah radang miometrium. Metritis akut
biasanya terdapat pada abortus septik atau infeksi post partum. Penyakit ini
tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih
luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang dapat
menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan
reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan
dapat terjadi lewat jalan limpe atau lewat tromboflebitis dan kadang-kadang
dapat terjadi abses.
Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan
masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada saat kehamilan dan
persalinan.
Dinegara-negara berkembang dengan pelayanan kebidanan yang
masih jauh dari keaadaan sempurna kejadian infeksi nifas masih besar.
Infeksi nifas umumnya disebabkan oleh bakteri yang dalam keadaan normal
berada dalam usus dan jalan lahir.
Salah satu contoh infeksi nifas yang akan dibahas dalam makalah ini
yaitu metritis dan endometritis. Baik Metritis dan Endometritis yaitu
peradangan yang terjadi pada endometrium pada lapisan sebelah dalam.
Sama-sama kita ketahui bahwa peradangan metritis dan endometrium pada
masa nifas diindonesia masih tinggi karena kurangnya ketelitian dan
kecermatan dalam penanganan mengenai hal ini baik dalam masa kehamilan
maupun persalinan . Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga personal higiene, kurangnya pengetahuan tentang
dampak jangka pendek dan jangka panjang endometritis bagi ibu .
3.1 Kesimpulan
Metritis adalah radang miometrium. Mimetritis akut biasanya terdapat
pada abortus septic atau infeksi post partum. Metritis adalah infeksi post
partum. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan
salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri
merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas
Endometritis adalah suatu peradangan endometrium yang biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan, dan juga suatu infeksi yang
terjadi di endometrium, merupakan komplikasi pascapartum, biasanya terjadi
48 sampai 72 jam setelah melahirkan. Endometritis sering ditemukan pada
wanita setelah seksio sesarea terutama bila sebelumnya ada riwayat
koriomnionitis, partus lama, pecah ketuban yang lama.Infeksi endometrium,
atau decidua, biasanya hasil dari infeksi naik dari saluran kelamin yang lebih
rendah. Penyebab-penyebab lainnya endometritis adalah jaringan plasenta
yang tertahan setelah abortus atau melahirkan. Kuman-kuman memasuki
endometrium, biasanya pada luka bekas Insersio plasenta, dan dalam waktu
singkat mengikutsertakan seluruh endometrium.
3.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan :
Agar meningkatkan asuhan pada ibu dan pendidikan kesehatan agar
tidak terjadi komplikasi pada ibu masa nifas serta memberikan
pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan.
2. Bagi Mahasiswa :
a. Agar mahasiswa tahu dan mengerti bagaimana penanganan
komplikasi yang terjadi pada ibu nifas apabila terjadi kasus yang
sama, serta dapat mengantisipasi jika terjadi kasus tersebut.
b. Agar lebih dapat memahami jenis infeksi pada ibu nifas terutama
metritis dan endometritis.
Dr. Nugroho Taufan, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB 3).
Yogyakarta: Nuha Medika
Joseph, M. Nugroho. 2010. Catatan Kuliah Ginekologi dan Obstetri (Obsgyn) Untuk
Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Prof. dr. Saifuddin Abdul Bari,S.Pog, MPH. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Wijaksono Hanifa.2005.Ilmu Kandungan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
WHO.2015. WHO Recommendations for Prevention and Treatment of Maternal
PeripartumInfection.http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/186684/1/WHO_R
HR_15.19_eng.pdf . Diunduh pada tanggal 7 April 2016 pukul : 11:56 wita.