Anda di halaman 1dari 8

62 | Prasetyaningsih / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.

1 (2020) 62-69

HUBUNGAN UMUR, PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA


DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) (K4) IBU HAMIL DI
PUSKESMAS PARIAMAN TAHUN 2018
Prasetyaningsih
STIKes Piala Sakti Pariaman
Jl. Diponegoro No 5 Pariaman, Indonesia
Prasetyaningsih29@gmail.com

Abstrak

Antenatal care merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu selama masa
kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan. Cakupan
K4 selama periode 3 tahun terakhir di Indonesia yaitu tahun 2013 sebesar 61.4 % dan tahun 2015 sebesar
70.0 %. Berdasarkan data dari Puskesmas Pariaman tahun 2017 angka kunjungan mengalami penurunan,
cakupan K1 sebesar 92,4 %. Target kunjungan yang ditetapkan adalah sebesar 99%. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan Umur,Pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kunjungan
Antenatal Care (ANC) ( K4) Ibu Hamil. Jenis penelitian analitik memakai pendekatan adalah cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Sasaran ibu hamil dalam 1 bulan adalah 32 orang, secara
total sampling. Analisis data dilakukan secara Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa
jumlah Ibu hamil yang melakukan kunjungan lengkap dalam memeriksakan kehamilannya yaitu sebanyak
15 Ibu hamil (46,9%) dan Ibu yang melakukan kunjungan tidak lengkap dalam memeriksakan
kehamilannya sebanyak 17 Ibu hamil (53,1%). Hasil uji statistic yang berhubungan dengan kunjungan ibu
hamil yaitu pengetahuan dan dukungan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar menjaga
kesehatan baik pada ibu maupun bayinya sehingga dapat menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan
AKB (Angka Kematian Bayi).
Kata Kunci : Umur, Pengetahuan, Dukungan Keluarga Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Abstract

Antenatal care is a health service by professional staff for the mother during her pregnancy period
that is carried out in accordance with established antenatal care standards. Antenatal care coverage in
the last 3 years in Indonesia in 2013 was 61.4% and 2015 was 70.0%. Based on data from Pariaman
Health Center in 2017 the number of visits decreased, coverage of antenal care was 92.4%. The target
antenatal care set is 99%. The purpose of this study was to determine the relationship of Age, Knowledge
and family support with visits Antenatal Care (K4) Pregnant Women in ANC. The type of analytic
research using the approach is cross sectional. The population in this study was 32 people who were
pregnant in 1 month, This sampling technique is total sampling. The analysis used were univariate and
bivariate using Chi Square test. The results showed that the number of pregnant women who visit
antenatal check-in full of the 15 pregnant women (46,9 %) and the mother did not visit in full checkups of
17 pregnant women (53,1%). The statistical test results related to pregnant women's visits are knowledge
and family support. Based on the results suggested that maintaining good health of the mother or the
baby so it can reduce the MMR (Maternal Mortality Rate) and IMR (Infant Mortality Rate).
Keywords: Age, Knowledge, Family Support, Visits Antenatal Care

dianjurkan sebagai berikut 1 kali pada


PENDAHULUAN triwulan I, 1 kali pada triwulan II dan
Antenatal care adalah pelayanan Minimal 2 kali pada triwulan III. (Kemenkes
kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu RI 2016).
selama masa kehamilannya yang Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)
dilaksanakan sesuai dengan standar antenatal care selama kehamilan untuk
pelayanan antenatal yang ditetapkan. mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi
Kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan
Prasetyaningsih./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 62-69 | 63

terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat propinsi Sumatera Barat tahun 2017 adalah
menurunkan angka kematian ibu dan sebesar 95 %. (Dinkes Sumbar, 2018).
memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap Puskesmas Pariaman merupakan salah
wanita hamil mau memeriksakan satu puskesmas yang berada di Kota
kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi Pariaman. Luas wilayah kerja Puskesmas ini
kelainan-kelainan yang mungkin ada atau mencakup 22 desa/kelurahan yang ada di
akan timbul pada kehamilan tersebut cepat Kecamatan Pariaman Tengah. Puskesmas ini
diketahui, dan segera dapat di atasi sebelum berada di Desa Pauh Barat. Berdasarkan data
berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan yang diperoleh Puskesmas Pariaman
tersebut dengan melakukan pemeriksaan merupakan puskesmas yang angka
antenatal care (Kemenkes RI, 2014) kunjungan antenatal care terendah di Kota
Pemeriksaan antenatal care yang tidak Pariaman. Persentase cakupan kunjungan
lengkap menyebabkan komplikasi kehamilan Antenatal care pada tahun 2016 untuk
pada ibu tidak terdeteksi dan bisa wilayah ini yaitu cakupan K4 sebesar 93,5%.
menyebabkan resiko kematian ibu. Penyebab Sementara pada tahun 2017 angka kunjungan
kejadian kematian ibu terbanyak setiap mengalami penurunan, cakupan K4 sebesar
tahunnya adalah akibat perdarahan. Diikuti 90,1%. Target kunjungan yang ditetapkan
oleh hipertensi dan infeksi serta penyebab adalah sebesar 99%. Sementara laporan lebih
lainnya seperti kondisi penyakit kanker, lanjut pada tahun 2017 diketahui bahwa dari
jantung, tuberkulosis, atau penyakit lain yang 627 ibu hamil, yang mengalami komplikasi
diderita ibu. ditemukan sebanyak 131, diantaranya ada
Komplikasi kehamilan dan persalinan riwayat perdarahan kehamilan, ibu hamil
sebagai penyebab tertinggi kematian ibu hipertensi, ibu hamil anemia dan ibu hamil
tersebut dapat dicegah dengan pemeriksaan penyakit lain.
kehamilan melalui antenatal care (ANC) Menurut Departemen Kesehatan RI
secara teratur. Antenatal care atau pelayanan (2012) Kunjungan ANC oleh ibu hamil
antenatal yang dilakukan oleh tenaga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
kesehatan yang terlatih dan profesional dapat internal sepeti paritas, usia ibu dan juga
mencegah dan mendeteksi komplikasi pada faktor eksternal seperti pengetahuan ibu,
janin dan ibu hamil lebih awal sehingga tidak sikap, kondisi sosial ekonomi, sosial budaya,
terjadi hal yang tidak diinginkan dikemudian geografis, informasi dan juga dukungan, baik
hari (Syukrianti, 2014) dari dukungan petugas maupun dukungan
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari keluarga ibu. Dilihat dari banyaknya
yang dilakukan Kementrian Kesehatan faktor yang ada. Pada rancangan penelitian
memperlihatkan bahwa data cakupan ini penulis lebih memfokuskan penelitian
antenatal care di Indonesia selama periode 3 pada faktor pengetahuan, dukungan keluarga,
tahun terakhir pada tahun 2012 – 2015 yaitu umur dan paritas. Hal ini dilakukan
tahun 2013 sebesar 92.7 % dan tahun 2015 mengingat keterbatasan peneliti dari segi
sebesar 95.2 %. Cakupan ANC pertama pada waktu dan juga kemampuan materi dan non
trimester 1 selama periode 3 tahun terakhir materi dalam melakukan penelitian. Ibu yang
pada tahun 2013 – 2015 yaitu tahun 2013 usianya terlalu tua (>35 tahun) atau terlalu
sebesar 72.3 % dan tahun 2015 sebesar muda (<20 tahun), cenderung lebih patuh
81.3 %. Cakupan K4 selama periode 3 tahun memeriksakan kehamilannya karena
terakhir pada tahun 2013 – 2015 yaitu tahun kemungkinan mempunyai resiko tinggi
2013 sebesar 61.4 % dan tahun 2015 sebesar kehamilan (Artika, 2016).)
70.0 %. (Tasliah, 2017) Berdasarkan latar belakang tersebut,
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di penulis merasa tertarik untuk menelaah lebih
Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 lanjut dalam sebuah penelitian yang
83,3%, pada tahun 2016 K4 sebesar 84,83. berjudul ”Hubungan Umur, Pengetahuan dan
Sementara pada tahun 2017 K4 sebesar Dukungan Keluarga dengan kunjungan
84,65%. Sedangkan cakupan target antenatal care (ANC) (K4) ibu hamil di
kunjungan ibu hamil yang telah ditetapkan di Puskesmas Pariaman tahun 2018”.
64 | Prasetyaningsih / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 62-69

LANDASAN TEORI Menurut Dewi (2011) Tujuan Kunjungan


itu sendiri adalah mengumpulkan informasi
Antenatal Care (ANC) mengenai ibu hamil untuk membantu bidan
Antenatal care adalah pelayanan dan membangun hubungan kepercayaan
kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu dengan ibu tersebut, mendeteksi komplikasi
selama masa kehamilannya yang yang mungkin terjadi, menggunakan data
dilaksanakan sesuai dengan standar untuk menghitung usia kehamilan dan
pelayanan antenatal yang ditetapkan. tanggal persalinan, dan merencanakan asuhan
(Depkes RI, 2012). khusus yang diberikan.
Menurut JNPKKR/POGI yang dikutip
oleh Susilawati dkk (2009) tujuan asuhan Hubungan Umur dengan Kunjungan
kehamilan, yaitu: (a)Memantau kemajuan Antenatal Care (ANC) (K4)
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu Umur adalah umur individu terhitung
dan tumbuh kembang ibu dan janin. (b) mulai saat dilahirkan sampai saat berulang
Meningkatkan dan mempertahankan tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kesehatan fisik, mental dan social ibu dan kematangan dan kekuatan seseorang akan
bayi. (c) Mengenali secara dini ketidak lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
normalan atau komplikasi yang mungkin Bertambahnya umur seseorang maka
terjadi selama hamil, termasuk riwayat kematangan dalam berpikir semakin baik,
penyakit secara umum, kebidanan dan sehingga akan termotivasi dalam
pembedahan. (d) Mempersiapkan persalinan memeriksakan kehamilan dan mengetahui
yang cukup bulan, melahirkan dengan pentingnya antenatal care. (Padila, 2014).
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma Umur sangat menentukan suatu kesehatan
seminimal mungkin. (e) Mempersiapkan ibu ibu, ibu dikatakan berisiko tinggi apabila ibu
agar nifas berjalan normal dan pemberian hamil berusia di bawah 20 tahun dan di atas
ASI eksklusif. (f) Mempersiapkan peran ibu 35 tahun. Umur di bawah 20 tahun
dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi dikhawatirkan mempunyai risiko komplikasi
agar dapat tumbuh kembang secara normal. yang erat kaitannya dengan kesehatan
Menurut Dewi (2011) Kunjungan Antenatal reproduksi wanita, diatas 35 tahun
Care dilakukan mimimal 4 kali selama mempunyai risiko tinggi karena adanya
kehamilan yaitu : kemunduran fungsi alat reproduksi.
a. kunjungan I sebelum 16 minggu Gangguan ini bukan hanya bersifat fisik
bertujuan untuk penapisan dan karena belum optimalnya perkembangan
pengobatan anemia, perencanaan fungsi organ-organ reproduksi, namun secara
persalinan, dan pencegahan komplikasi psikologis belum siap menanggung beban
akibat kehamilan dan pengobatan. moral, mental, dan gejolak emosional yang
b. Kunjungan II pada usia kehamilan 24-28 timbul serta kurang pengalaman dalam
minggu dan kunjungan III (32 minggu) melakukan pemeriksaan antenatal care
bertujuan untuk pengenalan komplikasi (Padila, 2014).
akibat kehamilan dan pengobatannya, Usia aman untuk kehamilan dan
penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian
reproduksi, dan saluran perkemihan. maternal pada wanita hamil dan melahirkan
c. kunjungan IV (36 minggu) sampai lahir. pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali
Tujuannya sama dengan kunjungan II dan lebih tinggi, dari pada kematian maternal
III, mengenali adanya kelainan letak dan yang terjadi pada usia 20-30 tahun. Kematian
presentasi. Memantau rencana persalinan. maternal meningkat kembali sesudah usia 30-
Dan mengenali tanda – tanda persalinan. 35 tahun (Padila, 2014).
Frekuensi kunjungan antenatal care Hubungan Pengetahuan dengan
menurut Depkes RI, 2011 adalah : Kunjungan Antenatal Care (K4)
a. Minimal 1 kali pada trimester I Pengetahuan merupakan hasil dari tahu
b. Minimal 1 kali pada trimester II dan itu terjadi setelah orang melakukan
c. Minimal 2 kali pada trimester III penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Prasetyaningsih./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 62-69 | 65

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan bulan September 2018. Populasi dalam
akan bersifat langgeng daripada perilaku penelitian ini adalah ibu hamil tahun 2018.
yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sasaran ibu hamil dalam 1 bulan adalah 32
Pengetahuan merupakan tahap awal dalam orang. Teknik pengambilan sampel adalah
adopsi perilaku baru sebelum terbentuknya total sampling. Teknik pengumpulan data
sikap terhadap objek baru yang dihadapinya yaitu data primer diperolaeh pada saat
(Notoatmodjo, 2012). wawancara dan penyebaran kuisioner pada
Pengetahuan terdiri atas kepercayaan ibu hamil, Data Sekunder dalam penelitian
tentang kenyataan (reality). Salah satu cara ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota
untuk mendapatkan dan memeriksa Pariaman berupa laporan PWS KIA,
pengetahuan adalah dari tradisi atau dari Puskesmas Pariaman berupa laporan sasaran
yang berwewenang di masa lalu yang ibu hamil dan juga kunjungan antenatal care.
umumnya dikenal, seperti Aritoteles. Analisis data dilakukan secara univariat dan
Pengetahuan juga mungkin diperoleh bivariate
berdasarkan pengumuman sekuler atau
kekuasaan agama, negara, atau gereja. Cara HASIL DAN PEMBAHASAN
lain untuk mendapatkan pengetahuan dengan HASIL
pengamatan dan eksperimen (metode ilmiah). Distribusi Frekuensi Umur
Pengetahuan juga diturunkan dengan cara Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
logika secara tradisional, otoratif atau ilmiah Berdasarkan Umur di Puskesmas Pariaman tahun
atau kombinasi dari mereka, dan dapat atau 2018
tidak dapat dibuktikan dengan pengamatan Umur Frekuensi %
dan pengetesan. Pengetahuan atau kognitif Beresiko 4 12.5
merupakan dominan yang sangat penting Tidak beresiko 28 87.5
dalam membentuk tindakan seseorang (overt Jumlah 32 100
behavior). Dari pengetahuan dan penelitian Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
ternyata perilaku yang didasari pengetahuan bahwa dari 32 responden, 4 (12,5%)
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang responden memiliki tingkat umur beresiko
tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan dan 28 (87,5) responden tidak beresiko.
yang dimiliki ibu tentang pelayanan
Antenatal care (ANC) dan pentingnya Distribusi Frekuensi Pengetahuan
pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden
hamil akan memeriksakan kehamilannya Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas Pariaman
tahun 2018
pada petugas kesehatan (Depkes RI, 2012).
Pengetahuan Frekuensi %
Hubungan Dukungan Keluarga 20
Rendah 62.5
dengan Kunjungan Antenatal Care Tinggi 12 37.5
(K4) Jumlah 32 100
Dukungan atau motivasi adalah sesuatu Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
hal yang menyebabkan dan yang mendukung bahwa dari 32 responden, 20 (62,5%
tindakan atau perilaku seseorang. Dukungan responden memiliki pengetahuan rendah dan
mengacu pada dorongan dan usaha untuk 12 (37,5%) responden sudah memiliki
memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan. pengetahuan tinggi.
Dukungan menjadi suatu alasan seseorang
untuk bertindak dalam rangka memenuhi Distribusi Frekuensi Dukungan
kebutuhan hidupnya (Notoatmodjo, 2012). Keluarga
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
METODE PENELITIAN Dukungan Keluarga di Puskesmas Pariaman tahun
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan 2018
jenis analitik observasional dengan desain
Dukungan keluarga Frekuensi %
analiytic cross-sectional study. Lokasi
Rendah 14 43.8
penelitian di puskesmas Pariaman Kota Tinggi 18 56.2
Pariaman. Waktu penelitian dilakukan pada Jumlah 32 100
66 | Prasetyaningsih / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 62-69
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui Kunjungan K4 Frekuensi %
bahwa dari 32 responden, 17 (43,8%) Tidak patuh 17 53.1
responden memiliki dukungan keluarga Patuh 15 46.9
rendah dan 18 (56,2%) responden sudah Jumlah 32 100
memiliki dukungan keluarga tinggi. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
Distribusi Kunjungan Antenatal Care bahwa dari 32 responden, 17 (53,1%)
(ANC) (K4) responden tidak patuh melakukan kunjungan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Antenatal Care (ANC) (K4) dan 15 (46,9%)
Kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4) di Puskesmas responden patuh melakukan kunjungan
Pariaman tahun 2018. Antenatal Care (K4).
Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4 )
Tabel 5 Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4) di Puskesmas Pariaman Tahun 2018.
Umur Kunjungan K4 Total P value
Tidak patuh Patuh
f % F % N %
Beresiko 1 25 3 75 4 100
Tidak beresiko 16 57,1 12 42,9 28 100 0,319
Jumlah 17 53,1 15 46,9 32 100
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa dari 4 responden yang memiliki umur beresiko, (25%)
kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4) tidak patuh, dan (75%) patuh. Sementara dari 28
responden yang memiliki umur tidak beresiko, (57,1%) tidak patuh dan (42,9%) patuh
melakukan kunjungan (K4). Uji statistik dengan analisa Chi square didapatkan hasil p value =
0,319 > α 0,04. Berarti Ha ditolak, yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
umur dengan kunjungan antenatal care.
Hubungan pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4)
Tabel 6. Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4) di Puskesmas Pariaman Tahun
2018
Pengetahuan Kunjungan K4 Total P value
Tidak patuh Patuh
f % f % N %
Rendah 15 75 5 25 20 100 0,005
Tinggi 2 16,7 10 83,3 12 100
Jumlah 17 53,1 15 46,9 32 100
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa dari 20 responden yang memiliki pengetahuan rendah,
(75%) tidak patuh dan (25%) patuh melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4).
Sementara dari 12 responden yang memiliki pengetahuan tinggi, (16,7%) tidak patuh dan
(83,3%) patuh melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4). Uji statistik dengan analisa
Chi square didapatkan hasil p value = 0,005< α 0,04. Berarti Ha diterima, yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan antenatal care.
Dukungan keluarga dengan Kunjungan Antenatal Care
Tabel 7 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4) di Puskesmas Pariaman
Tahun 2018
Dukungan keluarga Kunjungan K4 Total P value
Tidak patuh Patuh
f % f % N %
Rendah 11 78,6 3 21,4 14 100 0,029
Tinggi 6 33,3 12 66,7 18 100
Jumlah 17 53,1 15 46,9 32 100
Ika Tristanti, Ana Zumrotun N., Noor Azizah/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 1-282 | 67

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa dari dengan kunjungan Antenatal care dengan p
14 responden yang memiliki dukungan value 1,00.
keluarga rendah, (78,6%) tidak patuh dan
Hubungan dukungan keluarga dengan
(21,4%) patuh melakukan kunjungan (K4).
kunjungan antenatal care
Sementara dari 18 responden yang memiliki Berdasarkan analisa dari hubungan
dukungan keluarga tinggi, (33,3%) tidak dukungan keluarga dengan kunjungan
patuh dan (66,7%) patuh melakukan antenatal care ditemukan bahwa dari 14
kunjungan (K4). Uji statistik dengan analisa responden yang memiliki dukungan keluarga
Chi square didapatkan hasil p value = 0,029 rendah, 11 orang (78,6%) kunjungan K4
< α 0,04. Berarti Ha diterima, yang berarti tidak patuh, 3 orang (21,4%) lengkap.
terdapat hubungan yang bermakna antara Sementara dari 18 orang responden yang
pengetahuan dengan kunjungan antenatal memiliki dukungan keluarga tinggi, 6 orang
care. (33,3%) kunjungan K4 tidak patuh dan 12
PEMBAHASAN orang (66,7%) patuh.
Uji statistik dengan analisa Chi square
Hubungan umur dengan kunjungan didapatkan hasil p value = 0,029 < α 0,04.
antenatal care Berarti Ha diterima, yang berarti terdapat
Berdasarkan hasil analisa bivariat tentang hubungan yang bermakna antara
hubungan umur dengan kunjungan antenatal pengetahuan dengan kunjungan antenatal
care ditemukan bahwa dari 4 responden yang care.
memiliki umur beresiko, 1 orang (25%) Dukungan atau motivasi adalah sesuatu
kunjungan (K4) tidak patuh, 3 orang (75%) hal yang menyebabkan dan yang mendukung
lengkap. Sementara dari 28 orang responden tindakan atau perilaku seseorang. Dukungan
yang memiliki umur tidak beresiko, 16 orang mengacu pada dorongan dan usaha untuk
(57,1%) kunjungan (K4) tidak patuh dan 12 memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan.
orang (42,9%) patuh Dukungan menjadi suatu alasan seseorang
Uji statistik dengan analisa Chi square untuk bertindak dalam rangka memenuhi
didapatkan hasil p value = 0,319 > α 0,04. kebutuhan hidupnya
Berarti Ha ditolak, yang berarti tidak Hasil penelitian ini juga sama dengan
terdapat hubungan yang bermakna antara penelitian yang dilakukan oleh Artika (2016)
umur dengan kunjungan antenatal care. tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hasil ini menunjukkan bahwa dilihat dari Kunjungan K4 di Puskesmas Baqa Kota
faktor umur, kunjungan antenatal care yang Samarinda Tahun 2016. Pada hasil
dilakukan oleh responden lebih kuat penelitiannya juga ditemukan bahwa
dipengaruhi oleh faktor lain. Ibu dukungan dari keluarga mempengaruhi
yang berusia kurang dari 20 tahun atau lebih kunjungan antenatal care.
dari 35 tahun lebih teratur dalam
memeriksakan kehamilannya karena Hubungan pengetahuan dengan
kemungkinan mempunyai resiko tinggi kunjungan antenatal care
kehamilan. Akan tetapi kunjungan antenatal Berdasrkan hasil penelitian tentang
care tidak hanya dipengaruhi oleh faktor usia hubungan pengetahuan dengan kunjungan
ibu. Kunjungan antenatal care dipengaruhi antenatal care diketahui bahwa dari 20
oleh berbagai faktor antara lain, pengetahuan, responden yang memiliki pengetahuan
sikap, dukungan keluarga maupun peran rendah, 15 orang (75%) kunjungan K4 tidak
petugas kesehatan patuh, 5 orang (25%) lengkap. Sementara
Hasil penelitian ini sama dengan dari 12 orang responden yang memiliki
penelitian yang dilakukan oleh Artika Dewie pengetahuan tinggi, 2 orang (16,7%)
(2016) tentang Faktor-faktor yang kunjungan (K4) tidak patuh dan 10 orang
Mempengaruhi Kunjungan (K4) Di (83,3%) patuh
Puskesmas Baqa Samarinda tahun 2016.Pada Uji statistik dengan analisa Chi square
hasil penelitiannya ditemukan bahwa faktor didapatkan hasil p value = 0,005< α 0,04.
umur ternyata juga tidak berhubungan Berarti Ha diterima, yang berarti terdapat
68 | Prasetyaningsih / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 62-69
hubungan yang bermakna antara Puskesmas Baqa Kota Samarinda Tahun
pengetahuan dengan kunjungan antenatal 2016
care. Departemen Kesehatan RI. 2012. Pedoman
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kesehatan Ibu Bersalin
oleh Indriyati (2012) tentang Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Kunjungan Dep. Kes RI. 2001. Buku Saku Standar
Antenatal pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Pelayanan Kebidanan. Jakarta
Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu, Dinkes Sumbar, 2018. Profil Kesehatan
terdapat hubungan yang bermakna antara Sumbar
pengetahuan ibu dengan pemeriksaan
kehamilan. Dorlan. 2007. Panduan Praktis Ibu Hamil
Semakin tinggi pengetahuan seseorang dan Menyusui. Yogyakarta. PT. Bayu
tentang pemeriksaan kehamilan, maka Mas Media
semakin lengkap Kunjungan (K4) yang Hallowel. 2011. Buku Ajar Asuhan
diperoleh dan juga didukung oleh Kebidanan. Edisi 4 Jakarta : EGC
ketersediaan tenaga kesehatan serta
keterjangkauan pelayanan kesehatan. Dalam Hanna. 2016. Timing of First Antenatal Care
penelitian ini pengetahuan merupakan faktor Visti And Its Associated Factors Among
pendukung dari suatu pelayanan kesehatan Pregnant Women Attending Public
terutama bagi ibu-ibu yang mencari Health Facilities In Addis Ababa
pelayanan kesehatan yang terdekat seperti Ethiopia
puskesmas, polindes, pustu maupun tenaga Indriyati. 2012.Faktor-faktor yang
kesehatan swasta. Berhubungan dengan Kunjungan
Sejalan degan penelitian yang dilakukan Antenatal pada Ibu Hamil di Wilayah
oleh Indriati (2012) tentang faktor-faktor Kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota
yang berhubungan dengan kunjungan Kotamobagu
antenatal pada ibu hamil di wilayah kerja
Notoatmodjo, 2012. Ilmu Kesehatan
puskesmas Motoboi kecil kota Kotamobagu,
Masyarakat. Jakarta PT Rineka Cipta
terdapat hubungan yang bermakna antara
pengetahuan ibu dengan pemeriksaan Notoatmodjo, 2012. Metedologi Penelitian
kehamilan. Kesehatan. Jakarta PT Rineka Cipta
KESIMPULAN Nursalam, 2015. Metedologi Penelitian Ilmu
Tidak terdapat hubungan umur dengan Keperawatan. Jakarta Salemba Medika
kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4) di Padila, 2014. Buku Ajar Keperawatan
Puskesmas Pariaman Kota Pariaman Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika
Terdapat hubungan pengetahuan dengan
kunjungan Antenatal Care (ANC) (K4) di Prawirohardjo Sarwono, 2012. Ilmu
Puskesmas Pariaman Kota Pariaman Kebidanan. Jakarta : Tridasa Printer.
Terdapat hubungan dukungan keluarga Riestiyani. Factors affecting the number of
dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) antenatal care visit at public health
(K4) di Puskesmas Pariaman Kota Pariaman centre of Jayapura City by 2016
DAFTAR PUSTAKA Rustam Mochtar, 2012. Sinobsis Obstetri.
Abdizalan. 2014. Focused Antenatal Care in Jakarta EGC
Tanzania. School of Public Health. Saiffudin, 2010. Pelayanan Kesehatan
Institute de Cooperation Social Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Bina
Arikunto Suharsimi. 2012. Prosedur Pustaka
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Shivam Gupta. Factors Associated With
Jakarta: Rineka Cipta Four Or More Antenatal Care Viists And
Artika, 2016. Faktor-faktor yang Its Decline Among Pregnant Women In
Mempengaruhi Kunjungan K4 di Tanzania Between 1999 And 2010
Prasetyaningsih./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 62-69 | 69

Sinaga. 2012. Globalisasi dan Tasliah, 2017. Faktor-faktor yang


Perubahan Budaya: Berhubungan Dengan Kunjungan
Perspektif Teori.Kebudayaan. Jurnal Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di
Antropologi Indonesia. Wilayah Kerja Puskesmas Candilama
Kota Semarang
Suherni, 2016. Buku Pegangan Ibu Panduan
Lengkap Kehamilan. Jakarta. Yayasan Tating, 2016. Analisis Faktor yang
Bina Pustaka Berhubungan dengan Rendahnya
Kunjungan (K4) Ibu Hamil di
Sulistyawati, 2011. Menghadapi Persalinan.
Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur.
Jakarta : Shira Media
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1,
Sutanto Priyo Hastono 2011. Basic Data No.4
Analysis for Health Research. Jakarta UI
Vicki Williams. Antenatal care. AIMS
Syukrianti, 2014. Faktor-faktor yang journal
Berhubungan Dengan Kunjungan
Zeine. Factors Influencing Antenatal; Care
Antenatal Care (ANC) di Desa Muara
Service Utilization In Hadiya Zone
Mahat wilayah kerja Puskesmas Tapung
I tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai