Anda di halaman 1dari 20

INFEKSI MASA NIFAS

Disusun oleh :
Kelompok 3
Rhani Olivia Herlis 21153020093
Ratih Norma Citra Ayu 21153020094
Febriyana Nur Hikmah 21153020088
Dian Maja Krisna Sukma 21153020042
Iriani Jayanthi 21153020053
Hijrah Rian Hastuti 21153020048
Devi Zulfiana 21153020041
Fatimah 21153020047
Ilhamah 21153020050
Siti Rofi Handayani 21153020050
Ulfawiyah 21153020071
Mufida 21153020057
DEFINISI
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah
persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari.
 Setelah masa nifas, organ reproduksi secara perlahan
akan mengalami perubahan seperti sebelum hamil.

Infeksi post partum atau infeksi pasca persalinan adalah


berbagai infeksi yang terjadi setelah melahirkan normal
melalui vagina, operasi caesar atau saat menyusui.
ETIOLOGI
Streptococcus haematilicus aerobic
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang ditularkan dari
penderita lain, alat-alat yang tidak steril, tangan penolong dan sebagainya.

Staphylococcus aurelis
Masuk secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab
infeksi di rumah sakit.

Escherichia coli
Sering berasal dari kandung kemih dan rektum menyebabkan infeksi terbatas.

Clostridium welchii
Kuman anaerobik yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus
kriminalis dan partus yang ditolong dukun atau dari luar rumahsakit.
TANDA DAN GEJALA
Infeksi Lokal
Warna kulit berubah, timbul nanah, bengkak pada
luka, lochea bercampur nanah, mobilitas terbatas, suhu
tubuh meningkat.

Infeksi umum
Sakit dan lemah, suhu badan meningkat, tekanan darah
menurun, nadi meningkat, pernafasan meningkat dan
sesak, penurunan kesadaran hingga koma, gangguan
involusio uteri, lochea berbau, bernanah dan kotor.
JENIS-JENIS INFEKSI NIFAS
1. Demam Nifas
a. Vulvitis

Vulvitis merupakan infeksi bekas sayatan

episiotomi atau luka perineum jaringan sekitarnya

membengkak, tepi luka menjadi merah dan bengkak,

jahitan mudah terlepas, dan luka yang terbuka

menjadi ulkus dan mengeluarkan pus.


 
b. Vaginitis

Infeksi vagina dapat terjadi secara langsung pada

luka vagina atau melalui perineum. Permukaan

mukosa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus,

dan getah mengandung nanah yang keluar dari

ulkus.
c. Servisitis
Infeksi servik juga sering terjadi,
akan tetapi biasanya tidak
menimbulkan banyak gejala.
Luka servik yang dalam, meluas, dan
langsung kedasar ligamentum latum
dapat menyebabkan infeksi yang
menjalar ke parametrium.
d. Bendungan ASI
Merupakan kondisi yang alamiah, bukan disebabkan over
distensi dari saluran sistem laktasi. Bendungan payudara
adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara
dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi.

e. Mastitis
Mastitis adalah infeksi payudara yang terjadi akibat
invasi jaringan payudara oleh organisme infeksius atau
adanya cedera payudara.
f. Abses Payudara
Breast abscess atau abses payudara adalah
akumulasi nanah pada jaringan payudara. Cedera dan
infeksi pada payudara dapat menghasilkan gejala yang
sama dengan dibagian tubuh lainnya, infeksi
cenderung memusat dan menghasilkan abses kecil.
g. Septikemia
Infeksi umum yang sangat berbahaya disebabkan
oleh kuman yang sangat patogen biasanya
Streptococcus haemolilyticus golongan A.
Septikemia jika tidak ditangani dapat terjadi sepsis,
septik syok dan sindrom akut pernafasan.

h. Infeksi Saluran Kemih


Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri
yang terjadi pada saluran kemih.
2. Infeksi Panggul
a. Endometritis
Suatu peradangan endometrium yang biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan.
Endometritis sering ditemukan pada wanita setelah
seksio cesarea terutama bila sebelumnya ada
riwayat koriomnionitis, partus lama.
b. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kelainan dimana
dijumpai adanya kelenjar dan stroma endometrium di
luar rongga uterus.

c. Miometritis/Metritis
Radang myometrium atau infeksi uterus setelah
persalinan yang merupakan salah satu penyebab
kematian terbesar kematian ibu.
d. Abses Pelvis
Infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut
dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam
rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot
rahim), parametrium dan rongga panggul.

e. Adnexitis
Suatu radang pada tuba falopi dan radang ovarium yang
biasanya terjadi secara bersamaan. Radang ini
kebanyakan akibat infeksi yang menjalar ke atas dari
uterus.
f. Peritonitis
Peradangan lapisan tipis didinding bagian dalam perut
(peritoneum). Peritoneum juga berfungsi untuk
melindungi organ di dalam perut. Jika dibiarkan
memburuk, maka peritonitis bisa menyebabkan infeksi
seluruh sistem tubuh yang dapat membahayakan nyawa.

g. Parametritis
Parametritis atau disebut juga selulitis pelvika adalah
infeksi masa nifas melaui organ limpa yang menjalar ke
parametrium yang disebabkan oleh invasi kuman.
h. Salpingitis
Inflamasi pada uterus, tuba fallopi dan ovarium
yang mengarah keperlukaan dengan perlengketan pada
jaringan dan organ sekitar.
3. Thrombophlebitis
Tromboflebitis post partum lebih umum terjadi
pada wanita penderita varikositis atau yang mungkin
secara genetik rentan terhadap relaksasi dinding vena
dan stasis vena. Kehamilan menyebabkan stasis vena
dengan sifat relaksasi dinding vena akibat efek
progesterone dan tekanan pada vena oleh uterus.
Tromboflebitis superficial ditandai dengan nyeri
tungkai, hangat terlokalisasi, nyeri tekan atau inflamasi
pada sisi tersebut dan palpasi adanya simpulan atau
teraba pembuluh darah.
PENCEGAHAN INFEKSI NIFAS

1. Masa Kehamilan
Mencegah faktor-faktor predisposisi seperti
anemia, malnutrisi serta mengobati penyakit yang
diderita ibu. Periksa rutin saat hamil dan minum obat
atau vitamin yang diberikan oleh tenaga medis dan
tidak melakukan pemeriksaan dalam jika tidak ada
indikasi
2. Masa persalinan
Tenaga medis sebagai penolong persalinan
memakai APD lengkap dan alat yang digunakan pada
saat menolong persalinan harus steril, sterilisasi alat
bekas pakai dilaksanakan sesuai SOP dan hindari
pemeriksaan dalam secara berulang.
3. Masa Nifas
Pemberian edukasi kesehatan kepada pasien
mengenai personal hygiene, perawatan luka jahit,
perawatan payudara dan nutrisi selama nifas. Penderita
dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi di dalam
ruangan khusus agar tidak bercampur dengan ibu yang
sehat, pengunjung dari luar sebaiknya dibatasi sebisa
mungkin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai