Anda di halaman 1dari 10

1.

Teori Genetik

Teori genetik sendiri mengacu kepada teori pewarisan sifat yang memang sudah di bawa dan
melekat sejak lahir. Secara umum, Manusia memiliki kemampuan menurunkan sifat-sifat
kepada keturunannya. Karena kemampuannya itulah setiap manusia memiliki sifat yang
berbeda. Selain sifat dari luar, sifat karakter dan kepribadian juga tentu dapat diturunkan dari
orang tua kepada anaknya. Mengapa kemudian hal ini terjadi sebab gen dari kedua orang tua
inilah yang kemudian menjadi penentu dari sifat yang nantinya akan dimiliki sang anak. Dan dari
pewarisan sifat ini setiap manusia tentu memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda bukan
tanpa alasan karena mereka berasal dari keturunan yang berbeda, meskipun manusia tersebut
memiliki hubungan atau berada pada hubungan darah yang sama tetap akan memiliki sifat yang
berbeda pula, faktor genetik tersebut kemudian dipengaruhi oleh karakter yaitu kombinasi
sifat-sifat dalam diri seseorang yang menjadikannya unik, berdasarkan apa yang ia sudah
melekat sejak lahir (genetik) maupun apa yang ia pelajari dalam hidupnya (lingkungan).
Kemudian juga sebuah kepribadian dimana kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang
mengarahkannya untuk berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku tertentu yang khas dalam
berhubungan langsung dengan lingkungannya.

contohnya, warna kulit yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya ataupun juga tinggi
badan yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Ilmu yang mempelajari tentang
pewarisan sifat ini disebut dengan isatilah ilmu Genetika.

Contoh kasus dari teori genetik dimana terjadi perbedaan sifat antara individu satu dengan
individu lain meski dalam hubungan darah yang sama.

Rebutan Tanah Warisan, Pria di Grobogan Bacok Adik Kandung hingga Tewas

Sebelum terjadi pembunuhan, kakak beradik tersebut terlibat cek-cok dan berdebat batas
tanah sawah warisan orangtuanya. hal tersebut dapat terjadi karena sifat yang diturunkan oleh
orang tua kepada anak berdasarkan faktor genetik mengalami perbedaan sehingga terjadilah
cek-cok atau ketidak sepahaman.

2. Teori stimulus respons


Teori stimulus respon ini memiliki prinsip apabila stimulus memberikan akibat yang positif atau
memberi reward maka respon terhadap stimulus tersebut akan diulangi pada kesempatan lain
dimana stimulus yang sama timbul. Sebaliknya apabila respons memberikan akibat negatif
( hukuman dan sebagainya) hubungan antara stimulus-respons tersebut akan dihindari pada
kesempatan lain. Artinya dalam teori ini terdapat hubungan timbal balik dimana sebuah akibat
pasti bermula adanya sebab sehingga suatu hal ditimbulkan karena ada hal yang dimulai. dan
prosedur akibat tersebut dapat dipandang baik dan buruk maksud dari dipandang baik dan
buruknya tersebut bila suatu dimulai dengan hal yang buruk maka akan menimbulkan hal yang
buruk pula dan jika sebuah hal dimulai dengan hal yang baik maka hasilnya juga akan baik.
Secara sosial orang akan memberikan reaksi dari stimulus yang diberikan kepadannya. Itulah
yang menyatakan kalau secara sosial orang dapat berubah dengan dorongan yang tepat.

Contohnya, seorang anak yang menolong orang lain kemudian mendapat pujian dan hadiah,
maka ia akan cenderung mengulangi tingkah laku menolongnya di kemudian hari.
Reinforcement negatif adalah stimulus yang jika tidak diberikan atau dihentikan pem-
beriannya, akan memperkuat terjadinya respons. Misalnya seorang anak yang kegemukan dan
selalu diejek oleh temannya, tidak lagi diejek oleh temannya manakala dia berprestasi di
kelas/menjadi juara kelas. Maka ia akan mengulangi dan meningkatkan prestasi akademiknya
tersebut. Jadi secara garis besar teori ini menghadirkan hubungan timbal balik dalam
implementasinya.

3. Teori kognitif

Pokok pikiran dalam teori kognitif adalah bahwa perilaku individu tergantung pada caranya
mengamati situasi sosial. Secara spontan dan otomatis orang akan mengorganisasikan persepsi,
pikiran dan keyakinannya tentang situasi sosial ke dalam bentuk yang sederhana dan
bermakna, seperti yang mereka lakukan terhadap objek. dalam pandangan teori ini individu
cenderung mengamati sosial dengan mengelompokkan dan mengatur gorikan objek yang
dilihat secara spontan berdasarkan kesamaan kedekatan atau pengalaman masa lalu. Oleh
karena itu dalam pengamatan Teori ini individu perhatikan objek dengan sangat detail atau
mencolok sebagai hal yang pertama dilihat dan hal tersebut dapat dibentuk atau dibuat karena
ada rangsangan yang bergerak, berwarna, bersuara, unik, dekat dan lain sebagainya. Dalam
teori kognitif sosial ini merupakan cakupan yang lebih luas dari teori pembelajaran sosial sebab
teori kognitif sosial lebih menyoroti bahwa perolehan, pemeliharaan, dan perubahan perilaku
adalah hasil dari interaksi pengaruh pribadi, perilaku, dan lingkungan.

Contohnya, Dalam kehidupan kita di Universitas Darussalam Gontor, banyak sekali contoh pada
teori sosial kognitif. Contoh yang bisa kita temukan dan pahami. Salah satunya adalah ketika
kita terpengaruh atau cenderung meniru kata-kata “ashiap”. Kata ini dipopulerkan melalui
media online yaitu youtube oleh Youtuber Atta Halilintar. Banyak juga dari mahasiswa yang
menirukan gaya berbicara tersebut di universitas Darussalam Gontor ini. Teori sosial kognitif
bisa juga digunakan menjadi riset untuk meneliti efek, jumlah, atau feedback yang di hasilkan
dari subscriber Atta Halilintar yang ada di Universitas Darussalam ini. Karena mengucapkan kata
“ashiap” itu adalah sebuah trending kekinian yang lagi hits di masyarakat umum. Dan juga
alasan lain karena media lebih maju dari pada yang kita tahu secara individu.

4. Teori belajar sosial

Teori belajar sosial menjelaskan bahwa perilaku manusia mempunyai interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan. Prinsip dasar belajar
menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral
terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga
masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment,
seorang individu akan berpikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Dalam pandangan belajar sosial manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan dari dalam
dan juga tidak dipengaruhi oleh stimulus-stimulus lingkungan. Dalam proses pengamatan itulah
maka teori ini juga dapat disebut dengan teori pembelajaran perwakilan, di samping
mengandalkan Pada pengamatan dalam teori ini juga faktor internal yaitu kondisi mental
menjadi hal kunci proses pembelajaran sosial.

Contohnya: seorang pelajar melihat temannya dipuji dan ditegur oleh gurunya karena
perbuatannya, maka ia kemudian meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin
dipuji oleh gurunya. namun ketika kondisi mentalnya buruk atau tidak baik maka proses untuk
melakukan pembelajaran sosial pun akan terganggu karena dalam teori kognitif sosial
seseorang bukan hanya terpaku pada faktor pengamatan terhadap orang lain tetapi juga
terhadap faktor internal yaitu kondisi mental.

5. Teori psikoanalisa

Teori psikoanalisis adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan kepribadian manusia.
Unsur ini meliputi aspek internal dan eksternal. Teori psikoanalisis adalah teori yang berusaha
menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam
teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan
bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis
tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak atau usia dini. Maka dalam teori
psikoanalisa ini sebuah motivasi akan memperkuat atau mengarahkan individu untuk
melakukan hal yang diinginkan atau pun juga faktor emosi yang mendorong hal-hal apa saja
yang akan dilakukan dan lewat dorongan tersebut individu berusaha untuk mewujudkan hal-hal
yang diinginkan.

contoh : Anak Bakar Rumah Orangtuanya Gara-gara Tak Segera Dibelikan HP

Hal tersebut dilakukan oleh Agung 16 tahun seorang anak laki-laki asal Dusun Krajan, Desa
Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. yang membakar rumah orang
tuannya karena tidak segera dibelikan hp oleh orang tuanya. Agung melakukan aksinya dengan
mula-mula membakar dengan kayu bakar mulai dari dapur yang berada di bagian belakang
hingga merambat ke bagian tengah rumah. Api cepat memberanguskan sebagian rumah karena
terbuat dari kayu. hal tersebut merupakan respon dari adanya dorongan emosi karena
keinginannya tidak terpenuhi Oleh karena itu menghalalkan segala cara untuk dapat Bagaimana
caranya keinginannya dapat tercapai merupakan salah satu dari pembahasan yang terdapat
pada teori psikoanalisis.

6. Teori peran

Teori Peran adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin
ilmu. Istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater, seseorang aktor harus bermain
sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk
berperilaku secara tertentu yang dalam konteks sosial peran diartikan sebagai suatu fungsi yang
dibawakan seseorang ketika menduduki suatu posisi dalam struktur sosial, juga dalam teori ini
beranggapan jika sebagian besar kegiatan yang dilakukan setiap hari menjadi pemeran dalam
kategori sosial seperti guru, ayah, ibu dan sebagainya. artinya dalam pandangan teori ini
individu sebagai makhluk sosial dipandang dengan perannya sebagai sesuatu yang penting
dalam sebuah kehidupan sosial.

Contoh: seseorang yang mengobati orang lain dilakukan karena ia merupakan seorang dokter
sehingga status tersebut membuat individu merasa harus mengobati pasien. Oleh karena itu
peran dibentuk atau kau ada memiliki ke seharus an untuk memberikan dampak bagi orang lain
tentu hal tersebut merupakan dampak yang baik sehingga individu dalam kehidupan sosial
memiliki peran yang baik.

7. Teori lapangan atau psikodinamika

8. Teori penguatan sosial

Pandangan dalam teori penguatan sosial yang menyatakan bahwa perilaku individu merupakan
fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya didasarkan atas semacam hukum pengaruh di mana
tingkah laku dengan konsekuensi positif cenderung untuk diulang sementara tingkah laku
dengan konsekuensi negatif cenderung untuk tidak diulang. dan dalam teori ini ini berfokus
pada apa yang terjadi pada seorang individu ketika bertindak.

Dalam teori ini di mana sebuah pengendalian terhadap perilaku individu dikembangkan untuk
mengetahui bahwa konsultasi positif cenderung untuk diulang oleh individu serta konsekuensi
negatif cenderung tidak diulang.

Contoh : Terlibat Pencurian Sepeda Motor, 2 Pelajar SMA Ditangkap Polisi

kasus pencurian kendaraan bermotor di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), empat orang
pemuda dibekuk aparat Kepolisian Daerah NTT. Empat orang pelaku itu yakni RGK (18), RPA
(16), ME (18), serta IA (15). Dari empat pemuda, dua orang di antaranya pelajar SMA di Kota
Kupang. Mereka mencuri kendaraan bermotor yang terparkir dihalaman rumah warga, dalam
pencurian ini IA merupakan orang baru dalam kasus pencurian sehingga dijerat pasal yang
berbeda. Keempat pelaku itu dikenai pasal berbeda. Untuk RGK, RPA, dan ME dikenaikan pasal
363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. Sedangkan IA dikenakan pasal
480 KUHP karena bertindak sebagai penadah kendaraan bermotor yang dicuri. Hukuman
(dalam kasus yang berkaitan dengan konsekuensi negatif) untuk hal yang tidak diulang, Ini
berarti menghapus konsekuensi positif sehingga dapat menurunkan kemungkinan mengulangi
perilaku yang tidak diinginkan di masa depan. Dengankata lain, hukuman berarti menerapkan
konsekuensi yang tidak diinginkan untuk menampilkan perilaku yang tidak diinginkan.

9. Teori identitas

teori identitas sosial menggambarkan proses kognitif yang terkait dengan identitas sosial dan
Bagaimana identitas sosial mempengaruhi perilaku antar kelompok. kognitif tersebut terdiri
dari tiga elemen yaitu kategori sosial identitas sosial serta perbandingan sosial. Pada teori ini
juga menggambarkan kondisi di mana identitas sosial menjadi lebih penting daripada identitas
seseorang sebagai individu. Artinya dalam teori ini pandangan individu dimana ia mendapatkan
identitas sosial lebih penting daripada identitasnya sebagai seorang individu pribadi. Teori
identitas sosial melihat bahwa suatu identitas sosial selalumengklarifikasikan dirinya melalui
perbandingan, tapi secara umumnya, perbandigannya adalah antara in-groups dan out-groups.
In-groupsbiasanya secara stereotype positif sifatnya, selalu lebih baik dibandingkan out-groups.

Contohnya : Sinta adalah seorang perempuan yang menjadi lulusan di bidang Administrasi.
Kemudian, dia melamar pekerjaan namun dia diterima di sebuah perusahaan majalah fasion
menjadi seorang asisten pemilik perusahaan tersebut, bukan sebagai seorang administrator.
Sinta yang notabene merupakan seorang administrator tidak mengetahui banya mengenai
fasion. Namun, di saat Sinta masuk bekerja di lingkungan barunya, dia mendapat banyak
tekanan dari rekan kerja barunya. Dia dikatakan “out up to date” karena fasion yang
dipakainya. Hampir 6 bulan lamanya Sinta bekerja di perusahaan tersebut. Namun, dia belum
bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Dia merasa tidak cocok, hingga pada
akhirnya dia hampir dipecat karena selama 5 bulan, belum ada perubahan. Akhirnya, Sinta
memutuskan untuk merubah penampilannya. Dia menjelma menjadi gadis yang glamor, trendi,
dan modis walau sebenarnya dia kurang nyaman dengan penampilannya sekarang. Seiring
berjalannya waktu, Sinta mulai menikmati kehidupannya di dunia fasion dan pakaiannya kini
terasa nyaman dan cocok untuknya.

Berdasarkan kasus di atas, bahwa setiap individu ingin agar mendapat penghargaan yang tinggi
dari orang-orang sekitarnya (self esteem). Kelompok dan anggota dari kelompok berasosiasi
terhadap nilai positif dan negatif. Oleh karena itu, identitas sosial mungkin positif atau negatif
tergantung pada konsensus sosial atau evaluasi kelompok. Pada kasus Sinta, dia dinilai negatif
dari segi pakaiannya karena tidak dapat mengikuti trend atau fasion kini.

10. Teori pembelajaran sosial

11. Teori perbandingan sosial

Dalam teori perbandingan sosial, perbandingan sosial adalah suatu proses saling
mempengaruhi dan juga merupakan perilaku yang bersaing dalam kaitannya dengan interaksi
sosial yang disebabkan karena adanya kebutuhan untuk menilai diri sendiri. Artinya dalam teori
ini dipaparkan bahwa proses saling mempengaruhi ini didasari pada perilaku bersaing karena
ada kebutuhan untuk menilai diri sendiri, dan kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan
membandingkan diri dan orang lain. Dua hal yang diperbandingkan dalam hubungan ini, yaitu
pendapat (opinion) dan kemampuan (ability).

Contohnya : jika seorang siswa mendapat nilai yang lebih baik dari pada teman-temannya yang
lain, dan merasa lebih kompeten pada beberapa pelajaran dibandingkan dengan teman-
temannya, dengan begitu positif self-evaluation telah menjadi konsekuensi dari perbandingan
tersebut; yang artinya, nilai yang baik yang diperoleh dan perbandingan kebawah mengarah
pada self-concept yang positif (ia memiliki konsep diri jika ia mampu untuk bersaing dengan
temannya dan menjadi yang terbaik).

12. Teori pertukaran sosial


teori pertukaran sosial mencetuskan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran
pengorbanan dan keuntungan yang saling mempengaruhi dan jelaskan pula bagaimana
manusia memandang tentang hubungan dengan orang lain berdasarkan dengan anggapan diri
manusia tersebut. Dalam teori pertukaran sosial menjelaskan tentang bagaimana seseorang
memandang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri orang tersebut
terhadap keseimbangan antara apa yang diberikan kedalam hubungan dan apa yang
dikeluarkan dari hubungan itu. Artinya dalam pandangan teori ini individu akan menjalin
hubungan mempunyai tujuan untuk memperhatikan satu sama lain dan individu tersebut pasti
diharapkan dapat berbuat sesuatu bagi sesamanya. Artinya ada proses pemberian ganjaran di
dalam suatu hubungan sosial tersebut.

Contohnya : Kisah Millennial Cari Jodoh di Medsos: Iseng di Tinder Berujung Nikah

Marta mengisahkan, awalnya dia adalah orang yang sangat anti dengan dating app. Namun,
pandangannya mulai berubah ketika ia bertemu dengan temannya semasa SMA yang sama-
sama merantau di Jakarta. Menurut sang teman, diri sendiri bisa menjadi filter untuk menyaring
lawan jenis yang akan ditemui. Marta berjumpa dengan suaminya, Bayu (32), pertama kali di
Tinder pada Januari 2017. Bayu adalah salah satu dari beberapa pria yang mengirim pesan
kepadanya. Awalnya, Marta ogah-ogahan membalas chat-nya karena baginya Bayu tampak
seperti tipikal anak ibu kota dengan gaya hidup fancy. Tapi setelah ngobrol, Bayu ternyata
lumayan njawani, karena memiliki orangtua asal Solo-Magelang. Dan akhirnya mereka menikah.
Dari Penggunaan berkencan aplikasi merupakan salah satu bentuk dari teori pertukaran sosial,
Dimana apabila pengguna pertandingandengan targetnya dapat bertemu dan interaksi
mereka dapat memengaruh kelanjutan dari hubungan itu sendiri.

13. Teori inkonsistensi disonasi

Teori inkonsistensi disonansi berpusat pada bagaimana seseorang berusaha untuk


mendapatkan konsistensi dan kesesuaian dalam sikap dan perilaku mereka. Ketidaksesuaian
saat mengalami disonansi kognitif membuat seseorang akan mencari cara untuk mengurangi
ketidaknyaman tersebut. dalam teori ini sebuah keharusan dilakukan oleh individu karena
ketergantungannya atau hal yang sangat dibutuhkan dapat terpenuhi artinya dalam teori ini
seorang individu melakukan sebuah hal meskipun itu berbahaya karena ada hal lain yang
membutuhkan pengakuan atau harapan dan untuk dapat terpenuhi.

Contohnya : PPKM Darurat, Ini Daftar Usaha yang Masih Diizinkan Bekerja di Kantor

Salah satu kebijakan dari PPKN darurat Jawa Bali adalah semua sektor industri non esensial
wajib 100% menerapkan bekerja dari rumah. Sementara itu berdasarkan dokumen panduan
implementasi pengetatan aktivitas masyarakat sektor esensial diberlakukan 50% maksimum
staf bekerja di kantor. dan selama penerapan PKM darurat supermarket, pasar tradisional, toko
kelontong, dan pasar swalayan dibatasi jam operasional sampai pukul 20 waktu setempat.
Dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Untuk apotik dan toko obat bisa buka full selama 24
jam. dari kasus tersebut ada kaitan dengan penerapan teori inkonsistensi disonansi karena
muncul akibat paksaan atau tekanan yang sulit dihindari. karena adanya wabah covid 19
masyarakat yang memiliki sektor usaha tidak seluas seperti sebelum masa Fanny Oleh karena
itu mereka dengan menjalankan kebijakan dari pemerintah tetap bekerja walau dalam batas
waktu yang singkat hal tersebut tetap dilakukan karena untuk mempertahankan hidup.

14. Teori keseimbangan

Teori ini berusaha menerangkan bagaimana individu-individu sebagai bagian dari struktur
sosial, (misalnya sebagai suatu kelompok) cenderung untuk menjalin hubungan satu sama lain.
Juga merupakan sebuah teori yang membahas tentang cara seseorang menata sikap terhadap
orang atau benda dalam hubungannya dengan hal lain di dalam struktur kognitifnya sendiri.
Keadaan yang tidak seimbang menimbulkan masalah dan tekanan-tekanan untuk menciptakan
keseimbangan. dalam teori ini bagaimana individu Dalam rangka struktur sosial menjalin
hubungan dengan orang lain untuk kemudian menciptakan keseimbangan dari tekanan-
tekanan atau masalah-masalah yang dihadapi individu dalam kehidupan sosialnya sehingga
diusahakan beberapa keseimbangan dalam rangka menghadirkan siklus kehidupan sosial yang
baik.

Contohnya : sekelompok siswa yang sedang membuat tugas kelompok mereka, terdiri dari 4
orang/kelompok. Masing-masing memiliki sifat yang berbeda dan ada keadaan individu yg
kurang disukai oleh individu lainnya, namun untuk menghasilkan tugas yang baik maka mereka
harus bekerja sama satu sama lain. Sehingga timbul situasi yang seimbang diantara individu
dengan saling bekerja sama.

15. Teori intelegensi piaget

Piaget menuliskan bahwa fungsi kognitif (berpikir/intelegensi) adalah untuk memahami realitas,
dan fungsi Moralitas diperlukan untuk menghadapi realitas tersebut dan bertindak atas dasar
moral tersebut. Piaget memaparkan realitas sebagai suatu “sistem dinamis dari perubahan yang
berlangsung secara terus menerus. intelegensi ini merupakan suatu bentuk ekuilibrium ke arah
mana semua struktur yang menghasilkan persepsi kebiasaan dan mekanisme sensimotor
diarahkan. maka pandangan dalam teori ini bahwa suatu sistem yang dinamis dari perubahan
yang berlangsung yang mana secara terus-menerus serta ke arah mana struktur yang
menghasilkan persepsi kebiasaan mekanisme sensi motor diarahkan.

contoh : anak mengenal benda dengan cara melihat,meraba, menyentuh, mengenggam,


memegang, memasukkan ke mulut, menjilat, menggigit, membuang atau melemparkannya.
Perkembangan kognitif atau tingkah laku intelektual tampak dalam bentuk aktivitas motorik
anak sebagai reaksi stimulasi sensoriknya.

Anda mungkin juga menyukai