Dosen Pengampu :
Anggota Kelompok 1 :
Sesi : 202320040052
2024
KATA PENGANTAR
Penulis
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa
dampak perubahan pada dunia pelajaran. Perubahan tersebut berupa perubahan
konsep pelajaran yang berimplikasi pada proses pelajaran yang disesuaikan
dengan kemajuan zaman. Proses pencapaian tujuan pelajaran yang tepat guna
bagi siswa mengedepankan pentingnya aspek kurikulum.
ii
yang terlibat di dalam pengelolaan pelajaran. Kurikulum memegang peranan
vital yang berkedudukan strategis yang menyelimuti segenap kegiatan
pelajaran di belajar. Sehingga penyusunan dan pengembangan kurikulum
membutuhkan pemahaman yang menyeluruh terhadap konsep dasar kurikulum
demi terlaksananya pengimplementasian kurikulum di belajar. Termasuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang menjadi salah satu podasi struktur
kurikulum.
B. Rumusan masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,maka rumusan
masalah pada materi kali ini sebagai berikut:
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
BAB 1........................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................ii
A. Latar belakang................................................................................................................ii
B. Rumusan masalah.........................................................................................................iii
C. Tujuan penulisan...........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
BAB 2........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
A. Pengertian Kurikulum....................................................................................................1
B. Konsep kurikulum Pendidikan dasar.............................................................................2
C. Struktur pengembangan kurikulum................................................................................3
D. Komponen kurikulum Pendidikan dasar........................................................................4
E. Fungsi Kurikulum Pendidikan dasar..............................................................................7
F. Evaluasi kurikulum pendidikan dasar............................................................................8
BAB 3.......................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
iv
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu
curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Pada awalnya,
istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman
Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Latin, kurikulum berasal dari kata currere yang
berarti berlari (running) sebagai suatu pengalaman hidup (Marsh, 2009: 3). Dalam bahasa
Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). secara
terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.
Ragan (dalam Arifin, 2011: 3) mengemukakan bahwa “The curriculum has mean the
subject taught in school or the course of study.”
Ornstein & Hunkins (2009: 10-11) memberikan lima pokok pengertian kurikulum.
Kelima pokok pengertian kurikulum tersebut meliputi: 1) kurikulum dapat didefinisikan
sebagai sebuah rencana yang disusun untuk mencapai tujuan-tujuan;2)definisi secara
luas, kurikulum berhubungan dengan pengalaman-pengalaman belajar peserta didik; 3)
kurikulum adalah sebuah sistem yang berhubungan dengan orang banyak; 4) kurikulum
dapat didefinisikan sebagai suatu bidang studi yang terdiri dari dasar, bidang ilmu
pengetahuan, penelitian, teori, prinsip, dan ahli-ahli di dalamnya; dan 5) kurikulum
didefinisikan sebagai dengan istilah mata pelajaran (Matematika, IPA, Bahasa Inggris,
1
Sejarah, dan lain-lain) atau materi (bagaimana cara yang ditempuh untuk mengorganisasi
dan mengasimilasi informasi).
Dalam bahasa Arab, kurikulum diterjemahkan menjadi manhaj atau jalan yang terang
atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Jadi
kurikulum dalam pendidikan Islam menurut Oemar M. al Toumy al-Syaibany adalah suatu
jalan terang yang dilalui oleh pendidik terhadap anak didik untuk mengembangkan
ketrampilan pengetahuan, dan sikap mereka. Konsep ini dirasa sangat sempit namun terus
berjalan sampai pertengahan abad ke-19 sampai akhirnya muncul konsep-konsep pendidikan
modern termasuk didalamnya adalah konsep kurikulum. Disini makna kurikulum menjadi
sangat luas, ini terlihat dari konsep yang telah dikemukan oleh Hasan Langgulung bahwa
2
kurikulum merupakan sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olah raga, dan
kesenian yang disediakan oleh sekolah untuk anak didiknya baik di dalam maupun luar
sekolah dengan maksud membantu anak agar berkembang secara menyeluruh dalam semua
aspeknya dan mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
1. Komponen Tujuan
Tujuan merupakan hal yang penting dalam proses pendidikan.Tujuan yang
ingin dicapai meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif
diarahkan pada pengembangan akal, intelektual anak didik, aspek afektif diarahkan
pada pengembangan rohani anak, sedangkan aspek psikomotor diarahkan pada
pengembangan keterampilan jasmani anak didik. Tujuan pendidikan Nasional
menghendaki pencapaian ketiga domain/aspek yang ada secara integral dalam rangka
3
memperoleh lulusan/output pendidikan yang relevan dengan tujuan pendidikan
nasional.
b. Tujuan Institusional
c. Tujuan Kurikuler
d. Tujuan Instruksional;
4
Ketepatan memilih alat media merupakan suatu hal yang dituntut bagi
seorang pendidik agar materi yang disampaikan pada anak didik bisa berjalan
sebagaimana mestinya, dan tujuan pembelajaran dalam PBM yang diharapkan
bisa tercapai dengan baik.
5
hanya untuk memperlihatkan tingkat prestasi anak didik tetapi juga sebagai
sumber input dalam upaya perbaikan dan pembaharuan suatu kurikulum.
1. Fungsi Penyesuaian
2. Fungsi Integrasi
3. Fungsi Diferensiasi
4. Fungsi Persiapan
6
6. Fungsi Diagnostik
7. Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu
membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami danmenerima kekuatan
(potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.
E. Peranan Kurikulum
1. Peranan Konservatif yang berkaitan dengan proses pewarisan nilai- nilai budaya
masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini.
2. Peranan Kreatif yang berkaitan dengan pengembangan sesuatu yang baruyang
dibutuhkan masyarakat.
3. Peranan Kritis yang berkaitan dengan proses pemilihan nilai, budaya, dan
pengetahuan baru yang akan diajarkan.
F. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum
yang dilakukan oleh pengembang kurikulum. Tujuannya adalah untuk menghasilkan dan
menyesuaikan perkembangan pembelajaran sehingga memberikan kondisi belajar
mengajar yang lebih baik.Dalam konteks pendidikan, pengembangan kurikulum
melibatkan langkah-langkah berikut:
7
pendekatan lainnya survei kebutuhan merupakan cara yang relatif sederhana dalam
menganalisis kebutuhan.
B. Rumusan tujuan
Secara spesifik yang dimaksud dengan materi kurikulum adalah segala sesuatu yang
diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dari kegiatan pembelajaran
tersebut adalah isi dari kurikulum. Isi atau bahan tersebut tersusun dalam berbagai program
pendidikan berdasarkan jenis dan jenjang sekolah yang kemudian dikemas dalam berbagai
bidang studi dandijabarkan ke dalam pokok dan subpokok bahasan, yang secara lebih rinci
disusun dalam bentuk bahan pengajaran dalam berbagai bentuknya. Tugas guru adalah
mengembangkan bahan pelajaran tersebut berdasarkan tujuan instruksional yang telah
disusun dan dirumuskan sebelumnya. Namun, ada sejumlah kriteria yang dapat
dipertimbangkan dalam pemilihan materi kurikulum ini, antara lain berikut ini.
8
D. Pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar
E.Pengembangan Evaluasi
Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah kemba apakah kegiatan yang
telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yake mbali ditetapkan. Mc.Neil (1977: 134)
mengungkapkan ada dua hal yang perta mendapatkan jawaban dari penilaian kurikulum,
yaitu: (1) Apakah kegiatan- kegiatan yang dikembangkan dan diorganisasikan itu dapat
memungkinan tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan? dan (2) Apakah kurikulum
yang telah dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya? Setelah
informasi/jawaban terhadap kedua pertanyaan tersebut diperoleh, langkah selanjutnya adalah
memutuskan dan menetapkan bahwa kurikulum itu diberlakukan dan dilaksanakan atau
dihentikan.
Ada orang yang beranggapan bahwa penilaian sama artinya dengan pengukuran, tes, atau
pemberian nilai. Ketiganya memang merupakan bagian dari proses penilaian. Penilaian pada
dasarnya merupakan suatu proses pembuatan pertimbangan terhadap suatu hal. Scriven dalam
Nurgiyantoro (1988) mengemukakan bahwa penilaian itu terdiri atas tiga komponen, yaitu:
9
pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan, dan pembuatan keputusan. Informasi
merupakan bagian yang penting dari penilaian karena berkaitan dengan data-data awal yang
berguna dalam pembuatan keputusan selanjutnya. Informasi ini dapat berupa kualitatif
dan/atau kuantitatif. Pertimbangan adalah taksiran atau estimate dari kondisi yang ada
sekarang atau merupakan prediksi penampilan di masa yang akan datang. Pengambilan
keputusan adalah suatu pilihan tindakan yang didasarkan pada informasi yang diperoleh dan
pertimbangan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
10
aktif dalam pembelajaran, baik melalui kegiatan praktik, proyek, maupun diskusi.
Selain itu, penilaian juga dilakukan berdasarkan kompetensi yang telah dicapai
oleh siswa, bukan hanya melalui ujian tertulis. Dengan penerapan kurikulum
berbasis kompetensi, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan dan
pemahaman yang lebih mendalam, sehingga lebih siap menghadapi tantangan di
masa depan.
Penggunaan teknologi dalam proses evaluasi kurikulum
Penggunaan teknologi dalam proses evaluasi kurikulum menjadi hal yang penting
untuk diperhatikan. Teknologi dapat digunakan dalam berbagai aspek evaluasi,
seperti pengumpulan data, analisis hasil, dan pelaporan. Salah satu teknologi yang
sering digunakan adalah perangkat lunak evaluasi. Perangkat lunak ini
memudahkan guru dalam melakukan evaluasi secara efektif dan efisien. Selain
itu, teknologi juga dapat digunakan dalam penilaian otomatis, yang membantu
mengurangi beban kerja guru. Dengan memanfaatkan teknologi ini, evaluasi
kurikulum dapat berjalan lebih cepat, akurat, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kolaborasi dengan Pihak Eksternal dalam Evaluasi Kurikulum
Kolaborasi dengan pihak eksternal adalah salah satu pendekatan terkini yang
penting dalam evaluasi kurikulum sekolah dasar. Melibatkan pihak eksternal
seperti orang tua, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dapat
memberikan perspektif yang beragam dalam mengevaluasi kurikulum. Kolaborasi
dengan pihak eksternal juga dapat membantu dalam menilai relevansi kurikulum
dengan kebutuhan siswa. Dengan melibatkan pihak eksternal, evaluasi kurikulum
dapat lebih akurat dalam mengidentifikasi kebutuhan dan minat siswa, mengukur
efektivitas pembelajaran, dan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan
siswa. Melalui kolaborasi ini, kurikulum sekolah dasar dapat menjadi lebih
relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa untuk mendapatkan pendidikan yang
berkualitas.
Evaluasi kurikulum sekolah dasar harus relevan dengan kebutuhan siswa agar
dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi kebutuhan dan minat siswa, mengukur efektivitas pembelajaran,
11
dan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan siswa. Relevansi evaluasi
kurikulum dengan kebutuhan siswa penting untuk mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan serta minat siswa dalam pembelajaran. Evaluasi juga
membantu menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan siswa sehingga
pembelajaran dapat lebih efektif dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dari
ketiga pendekataan tersebut semua pendekatan sangat relevan dengan kebutuhan
kurikulum sekolah saat ini, yang dimana semua pendekatan harus diterapkan
dengan menyesuaikan kebutuhan dan minat setiap siswa serta.
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan kurikulum merupakan usaha yang sangat komplek dengan banyak
alternative sehingga harus mengadakan pilihan dan keputusan. Kurikulum dikatakan
sebagai “a matterof choice” soal pilihan. Pada tataran perencanaan dan pengembangan,
kurikulum masih merupakan suatu yang ideal, sesuatu yang diharapkan atau dicita-
citakan akan dapat direalisasikan dan merupakan ku rikulum yang nyata atau real
kurikulum.
Dalam struktur pengembangan kurikulum, melibatkan berbaga komponen
atau unsur. Setiap komponen memerlukan pengembangan yang tepat dan serius, karena
kesatuan, keterkaitan, dan keterpaduan antara berbaga komponen dalam kurikulum
merupakanp roses untuk pencapaian tujuan pendidikan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait dengan konsep dasar kurikulum pada pendidikan dasar dalam pembelajaran saat
ini,penting bagi pembaca untuk dapat memahami bahwa konsep dasar kurikulum pada
sebuah pendidikan Sekolah dasar saling keterkaitan antara pihak yang terlibat.
Demikianlah makalah yang dapat kami buat,semoga bermanfaat dan menambah
wawasan para pembaca tentang konsep dasar kurikulum pendidikan dasar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Idi. (1999). PengemhanganKurikulum: teori dan praktik. Jakarta: Gaya Media
Pratama
Muslam.(2006). Pengembangan Kurikulum MI/PAI SD: teoritis & praktis. Semarang: PKPI2
Marsh, Colin J. (2009). Key Concept for Understanding Currculum-4th ed. Britain:
Routledge.
Ornstein, Alan C. & Hunkins, Francis P. (2009). Curriculum: Foundations, Principles, and
Issues – 5th ed. United States: Pearson Education, Inc.
Ruhimat, Toto dkk. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arifin, Zainal. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Hermawan, Y. C., Juliani, W. L. & Widodo, H. (2020). Konsep Kurikulum Dan Kurikulum
Pendidikan Islam. Jurnal MUDARRISUNA:Media Kajian PendidikanAgama
Islam, 101). 34. https://doi.org/10.22373/jm.v10i1.4720
14
Syaodih. E. (2009), EVALUASI KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR: SATU USULAN
Erliany Svaodih. 6.
https://www.kompasiana.com/kevinazahra251/657add8712d50f675a4c39f7/evaluasi-
kurikulum-sekolah-dasar-pendekatan-terkini-dan-relevansi-dengan-kebutuhan-
siswa
15