Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR

“Konsep Kurikulum Pendidikan Dasar”

Dosen Pengampu :

Dr.Rayendra, S.Pd, M.Pd

Anggota Kelompok 1 :

1. Arya Tri Andika (23004002)


2. Hanifa Syifa Sabrina (23004079)
3. M. Abid Ihsan Ozzy (23004140)
4. Sarah Dhiya Nisa (23004102)

Sesi : 202320040052

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah


menganugerahkan berbagai kenikmatan seperti kesehatan dan kenikmatan berfikir serta
keluasan wawasan sehingga dengan nikmat-Nya lah penulis mampu menyelesaikan proyek
akhir ini.Shalawat dan salam kepada pejuang Islam yakni nabi Muhammad SAW yang
telah memimbing umatnya dari zaman yang penuh dengan kegelapan ke zaman yang
sangat terang benderang, sehingga menjadi manusia yang berilmu dan berakhlakul
karimah.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen yang
membimbing kami Dr.Rayendra M.Pd dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman teman yang telah
memberi kontribusi yang baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami dapat ,menyelesaikan makalah ini
tepat waktu.

Tentunya kami berharap makalah ini akan membantu pengetahuan dan


pemahaman kita. Walaupun makalah ini masih belum sempurna. Kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan yang ada pada
makalah berikutnya.

Padang, Februari 2024

Penulis

i
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa
dampak perubahan pada dunia pelajaran. Perubahan tersebut berupa perubahan
konsep pelajaran yang berimplikasi pada proses pelajaran yang disesuaikan
dengan kemajuan zaman. Proses pencapaian tujuan pelajaran yang tepat guna
bagi siswa mengedepankan pentingnya aspek kurikulum.

Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pelajaran sekaligus


sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan
jenjang pelajaran. Untuk kurikulu pelajaran di Indonesia harus berpedoman
pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai falsafah dan dasar negara. Pada
perkembangannya, kurikulum nasional telah mengalami beberapa kali
perubahan sejak negara kesatuan ini berdiri, yaitu pada tahun 1947, 1952,
1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 1999, 2004, 2006, 2013, dan teranyar 2022.

Terdapat banyak definisi kurikulum yang berbeda antara satu dengan


yang lainnya. Hal ini dapat dipahami karena dasar filsafat yang dianut oleh
penulis berbeda-beda. Meskipun demikian, terdapat kesamaan dari definisi-
definisi tersebut yang berupa satu fungsi kurikulum, yaitu kurikulum adalah
alat untuk mencapai tujuan pelajaran. Di Indonesia, tujuan kurikulum tertera
pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 Bab 1 Pasal 1
yang menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar.

Kurikulum merupakan bagian integral dari proses pembelajaran secara


khusus dan Pelajaran pada umumnya. Kurikulum dipedomani untuk seluruh
aktivitas kegiatan pelajaran di satuan pelajaran. Oleh karena itu kurikulum
sudah menjadi keniscayaan mesti dipahami dengan baik oleh berbagai elemen

ii
yang terlibat di dalam pengelolaan pelajaran. Kurikulum memegang peranan
vital yang berkedudukan strategis yang menyelimuti segenap kegiatan
pelajaran di belajar. Sehingga penyusunan dan pengembangan kurikulum
membutuhkan pemahaman yang menyeluruh terhadap konsep dasar kurikulum
demi terlaksananya pengimplementasian kurikulum di belajar. Termasuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang menjadi salah satu podasi struktur
kurikulum.

B. Rumusan masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,maka rumusan
masalah pada materi kali ini sebagai berikut:

 Menjelaskan pengertian kurikulum?


 Menjelaskan konsep kurikulum Pendidikan dasar?
 Menjelaskan struktur kurikulum Pendidikan dasar?
 Menjelaskan komponen kurikulum Pendidikan dasar?
 Menjelaskan fungsi kurikulum Pendidikan dasar?
 Menjelaskan evaluasi kurikulum Pendidikan dasar?
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas,tujuan dari
penelitian ini adalah:
 Mengetahui dan memahami pengertian kurikulum
 Mengetahui dan memahami konsep kurikulum Pendidikan dasar
 Mengetahui dan memahami struktur kurikulum Pendidikan dasar
 Mengetahui dan memahami komponen kurikulum Pendidikan dasar
 Mengetahui dan memahami fungsi kurikulum Pendidikan dasar
 Mengetahui dan memahami evaluasi kurikulum Pendidikan dasar

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
BAB 1........................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................ii
A. Latar belakang................................................................................................................ii
B. Rumusan masalah.........................................................................................................iii
C. Tujuan penulisan...........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
BAB 2........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
A. Pengertian Kurikulum....................................................................................................1
B. Konsep kurikulum Pendidikan dasar.............................................................................2
C. Struktur pengembangan kurikulum................................................................................3
D. Komponen kurikulum Pendidikan dasar........................................................................4
E. Fungsi Kurikulum Pendidikan dasar..............................................................................7
F. Evaluasi kurikulum pendidikan dasar............................................................................8
BAB 3.......................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

iv
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu
curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Pada awalnya,
istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman
Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Latin, kurikulum berasal dari kata currere yang
berarti berlari (running) sebagai suatu pengalaman hidup (Marsh, 2009: 3). Dalam bahasa
Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). secara
terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.
Ragan (dalam Arifin, 2011: 3) mengemukakan bahwa “The curriculum has mean the
subject taught in school or the course of study.”

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan tuntutan


masyarakat, perkembangan seni-budaya, peledakan informasi dan penduduk,
mengakibatkan tugas dan tanggung jawab sekolah semakin kompleks. Hal ini juga
berdampak terhadap perubahan pengertian kurikulum secara luas. Terdapat banyak
definisi kurikulum yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dipahami
karena dasar filsafat yang dianut oleh penulis berbeda-beda. Meskipun demikian, terdapat
kesamaan dari definisi-definisi tersebut yang berupa satu fungsi kurikulum, yaitu
kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2010: 1).

Ornstein & Hunkins (2009: 10-11) memberikan lima pokok pengertian kurikulum.
Kelima pokok pengertian kurikulum tersebut meliputi: 1) kurikulum dapat didefinisikan
sebagai sebuah rencana yang disusun untuk mencapai tujuan-tujuan;2)definisi secara
luas, kurikulum berhubungan dengan pengalaman-pengalaman belajar peserta didik; 3)
kurikulum adalah sebuah sistem yang berhubungan dengan orang banyak; 4) kurikulum
dapat didefinisikan sebagai suatu bidang studi yang terdiri dari dasar, bidang ilmu
pengetahuan, penelitian, teori, prinsip, dan ahli-ahli di dalamnya; dan 5) kurikulum
didefinisikan sebagai dengan istilah mata pelajaran (Matematika, IPA, Bahasa Inggris,

1
Sejarah, dan lain-lain) atau materi (bagaimana cara yang ditempuh untuk mengorganisasi
dan mengasimilasi informasi).

Di Indonesia sendiri, pengertian kurikulum diterjemahkan pada Undang-undang No


20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 19 adalah sebagai
berikut. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengertian kurikulum ini lebih
banyak berhubungan dengan fungsi dan kegiatan guru sebagai pengembang kurikulum di
sekolah, baik dalam dimensi rencana, dimensi kegiatan, maupun dimensi hasil. Implikasi
dari pengetian ini adalah: 1) kurikulum harus memiliki rencana; 2) kurikulum memuat
tujuan, isi, materi pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran; dan 3) kurikulum harus ada hasil sesuai dengan tujuan
pendidikan, baik yang berbentuk pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai
sebagai akibat terjadinya kegiatan belajar.

B. Konsep kurikulum Pendidikan dasar


Dalam setiap pendidikan formal, kurikulum adalah bagian penting. Karena kegiatan
utama pendidikan adalah dalam rangka melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan.
Kurikulum disini berfungsi untuk menjabarkan idealisme, cita-cita pendidikan, ke dalam
langkah-langkah nyata yang akan menjadi pedoman untuk melaksanakan proses pendidikan
dan pengajaran. Karena kurikulum bukanlah suatu yang statis, maka kurikulum harus selalu
dikembangkan yang berarti dalam pengembangan itu terdapat penyempurnaan-
penyempurnaan.

Dalam bahasa Arab, kurikulum diterjemahkan menjadi manhaj atau jalan yang terang
atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Jadi
kurikulum dalam pendidikan Islam menurut Oemar M. al Toumy al-Syaibany adalah suatu
jalan terang yang dilalui oleh pendidik terhadap anak didik untuk mengembangkan
ketrampilan pengetahuan, dan sikap mereka. Konsep ini dirasa sangat sempit namun terus
berjalan sampai pertengahan abad ke-19 sampai akhirnya muncul konsep-konsep pendidikan
modern termasuk didalamnya adalah konsep kurikulum. Disini makna kurikulum menjadi
sangat luas, ini terlihat dari konsep yang telah dikemukan oleh Hasan Langgulung bahwa

2
kurikulum merupakan sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olah raga, dan
kesenian yang disediakan oleh sekolah untuk anak didiknya baik di dalam maupun luar
sekolah dengan maksud membantu anak agar berkembang secara menyeluruh dalam semua
aspeknya dan mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.

Kurikulum dalam pendidikan Islam termasuk di Madrasah Ibtidaiyah mengandung


makna suatu rangkaian program yang mengarahkan kegiatan belajar mengajar yang terencana
dengan sistematis dan mengarah pada tujuan serata menggambarkan cita-cita Islam.
Kurikulum pendidikan Islam berisi materi untuk pendidikan seumur hidup/long life
education, dan materi pokoknya adalah bahan-bahan, aktifitas dan pengalaman yang
mengandung unsur ketauhidan. Dari pemahaman mengenai kurikulum tersebut, maka dapat
dideskripsikan secara spesifik yaitu:

 Kurikulum rnerupakan rencana/maksud.


 Kurikulum merupakan rencana kegiatan dan bukan aktifitas.
 Kurikulum berisi berbagai maksud.
 Kurikulum meliputi maksud-maksud formal.
 Kurikulum merupakan suatu sistem.
 Latihan dan pendidikan keduanya menunjukkan kepada batasannya
masing-masing untuk menghindari kesalahan pengertian yang terjadi, apabila
salah satu hal tersebut dikemukakan.

 Kurikulum rnemiliki prediksi dan jangkauan ke depan.


C. Komponen kurikulum Pendidikan dasar
Berikut akan diuraikan secara singkat masing-masing komponen kurikulum:

1. Komponen Tujuan
Tujuan merupakan hal yang penting dalam proses pendidikan.Tujuan yang
ingin dicapai meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif
diarahkan pada pengembangan akal, intelektual anak didik, aspek afektif diarahkan
pada pengembangan rohani anak, sedangkan aspek psikomotor diarahkan pada
pengembangan keterampilan jasmani anak didik. Tujuan pendidikan Nasional
menghendaki pencapaian ketiga domain/aspek yang ada secara integral dalam rangka

3
memperoleh lulusan/output pendidikan yang relevan dengan tujuan pendidikan
nasional.

Tujuan pendidikan yang berkaitan dengan perwujudan domain-domain anak


didik diupayakan melalui suatu proses pendidikan,yang kalau dibuat secara hirarkis
tujuan pendidikan itu sebagai berikut:

a. Tujuan Pendidikan Nasional

b. Tujuan Institusional

c. Tujuan Kurikuler

d. Tujuan Instruksional;

1) Tujuan Instruksional Umum

2) Tujuan Instruksional Khusus

2. Komponen Isi atau Struktur Pogram atau Materi


Komponen isi dan struktur program atau materi merupakan materi yang
diprogramkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Isi atau
materi yang dimaksud biasanya berupa materi bidang studi, misalnya:
Matematika, Bahasa Indonesia,IPA, IPS, Aqidah Akhlak,Pendidikan agama dan
lain sebagainya. Bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang dan jalur
pendidikan yang ada, dan bidang studi tersebut biasanya telah dicantumkan atau
dimuatkan dalam struktur program kurikulum suatu sekolah.

3. Komponen Media atau Sarana dan Prasarana


Media merupakan sarana dan perantara dalam pembelajaran. Sarana dan
prasarana rnerupakan alat bantu untuk memudahkan dalam mengaplikasikan isi
kurikulum agar lebih mudah dimengerti oleh anak didik dalam PBM. Pemakaian
media dalam PBM merupakan suatu hal yang perlu dilaksanakan oleh pendidik
agar apa yang disampaikannya terhadap anak didik dapat memiliki makna dan
arti penting bagi anak didik dikarenakan telah berhasil menyerap, memahami
suatu materi pelajaran yang telah dipelajarinya.

4
Ketepatan memilih alat media merupakan suatu hal yang dituntut bagi
seorang pendidik agar materi yang disampaikan pada anak didik bisa berjalan
sebagaimana mestinya, dan tujuan pembelajaran dalam PBM yang diharapkan
bisa tercapai dengan baik.

4. Komponen Strategi Belajar Mengajar


Dalam PBM seorang pendidik harus memahami strategi. Strategi menunjuk
pada suatu pendekatan, metode dan peralatan mengajar yang diperlukan dalam
pembelajaran. Strategi pembelajaran dipahami sebagai cara yang dimiliki oleh
pendidik atau guru dalam PBM.

5. Komponen Proses Belajar Mengajar


Komponenini sangat penting dalam pendidikan.Tujuan akhir dari PBM
adalah diharapkan terjadinya perubahan tingkah laku anak. Komponen ini
mempunyai keterkaitan erat dengan suasana belajar di ruang kelas maupun di
luar kelas. Berbagai upaya pendidik untuk menumbuhkan motivasi, kreatifitas
dalam belajar merupakan langkah yang tepat.

Dalam kaitannya dengan pendidik dalam menciptakan suasana pembelajaran


yang kondusif agar efektifitas tercipta dalam pembelajaran, guru perlu
memusatkan pada kepribadiannya dalam mengajar, menerapkan metode.

6. Komponen Evaluasi atau penilaian


Untuk melihat sejauh mana keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum maka
diperlukan evaluasi. Karena evaluasi berhubungan dengan komponen lain, maka
cara penilaian ini akan menentukan tujuan kurikulum, materi/bahan, dan PBM.

Dalam mengevaluasi biasanya seseorang pendidik akan mengevaluasi anak


didik dengan materi yang telah diajarkan. Ini penting karena hasil yang diperoleh
anak menjadi barometer atas keberhasilan proses pembelajaran pada suatu
sekolat,dan berkaitan erat dengan masa depan anak. Namun penilaian tidak

5
hanya untuk memperlihatkan tingkat prestasi anak didik tetapi juga sebagai
sumber input dalam upaya perbaikan dan pembaharuan suatu kurikulum.

D. Fungsi Kurikulum Pendidikan dasar


Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan bagi semua pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, di antaranyaguru, siswa, kepala
sekolah, pengawas, orang tua, dan masyarakat.Berkaitan dengan kurikulum bagi siswa
sebagai subjek didik, terdapat enamfungsi kurikulum sebagai berikut :

1. Fungsi Penyesuaian

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu


mengarahkan siswa agar memiliki sifat mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan,
baik lingkungan fisikmaupun lingkungan sosial.

2. Fungsi Integrasi

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu


menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa harus memilikikepribadian yang dibutuhkan
untuk dapat hidup dan berintegrasi denganmasyarakat.

3. Fungsi Diferensiasi

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu memberikan


pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiapsiswa memiliki perbedaan, baik sapek
fisik maupun psikis, yang harusdihargai dan dilayani dengan baik.

4. Fungsi Persiapan

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu


mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.

5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu memberikan


kesempatan kepada siswa untuk memilih program- program belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.

6
6. Fungsi Diagnostik
7. Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu
membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami danmenerima kekuatan
(potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.
E. Peranan Kurikulum

Kurikulum memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaiantujuan


pendidikan. Menurut Oemar Malik ( 1990 ) terdapat tiga peranankurikulum yang dinilai
sangat penting yaitu :

1. Peranan Konservatif yang berkaitan dengan proses pewarisan nilai- nilai budaya
masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini.
2. Peranan Kreatif yang berkaitan dengan pengembangan sesuatu yang baruyang
dibutuhkan masyarakat.
3. Peranan Kritis yang berkaitan dengan proses pemilihan nilai, budaya, dan
pengetahuan baru yang akan diajarkan.

F. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum
yang dilakukan oleh pengembang kurikulum. Tujuannya adalah untuk menghasilkan dan
menyesuaikan perkembangan pembelajaran sehingga memberikan kondisi belajar
mengajar yang lebih baik.Dalam konteks pendidikan, pengembangan kurikulum
melibatkan langkah-langkah berikut:

A. Analisis dan Diagnosa Kebutuhan

Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis dan mendiagnosa


kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan mempelajari 3 hal yaitu kebutuhan
siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja, dan harapan-harapan dari pemerintah (kebijakan
pendidikan). Hasil ketiganya kemudian di diagnisis untuk disusun menjadi suatu rangkaian
kebutuhan sebagai bahan masukan bagi kegiatan pengembangan tujuan. Adapun pendekatan
yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan tersebut setidaknya melalui 3
pendekatan yaitu survei kebutuhan, studi kompetensi dan analisis tugas. Dibandingkan dua

7
pendekatan lainnya survei kebutuhan merupakan cara yang relatif sederhana dalam
menganalisis kebutuhan.

B. Rumusan tujuan

Setelah kebutuhan diterapkan, langkah selanjutnya ialah merumuskan tujuan. Tujuan-


tujuan dalam pengembangan kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang paling umum
sampai pada tujuan tujuan yang paling khusus dan operasional. Benyamin s bloon membahi
tujuan ini menjadi 3 domain yaitu domainkognitif berkenaan dengan penguasaan kemampuan
kemampuan intelektual atau berpikir; domain efektif berkenaan dengan penguasaan dan
pengembangan perasaan, sikap, minat dan nilai-nilai, sedangkan domain psikomoyorik
berkenaandengan penguasaan dan perkembangan keterampilan-keterampilan motorik.

C. Pemilihan Dan Pengorganisasian Materi

Secara spesifik yang dimaksud dengan materi kurikulum adalah segala sesuatu yang
diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dari kegiatan pembelajaran
tersebut adalah isi dari kurikulum. Isi atau bahan tersebut tersusun dalam berbagai program
pendidikan berdasarkan jenis dan jenjang sekolah yang kemudian dikemas dalam berbagai
bidang studi dandijabarkan ke dalam pokok dan subpokok bahasan, yang secara lebih rinci
disusun dalam bentuk bahan pengajaran dalam berbagai bentuknya. Tugas guru adalah
mengembangkan bahan pelajaran tersebut berdasarkan tujuan instruksional yang telah
disusun dan dirumuskan sebelumnya. Namun, ada sejumlah kriteria yang dapat
dipertimbangkan dalam pemilihan materi kurikulum ini, antara lain berikut ini.

1. Materi kurikulum harus dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.


2. Materi kurikulum dipilih karena dianggap berharga sebagai warisan budaya (positif) dari
generasi masa lalu.

8
D. Pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar

Setelah materi kurikulum dipilih dan diorganisasikan, langkah selanjutnya adalah


memilih dan mengorganisasikan pengalaman belajar. Cara pemilihan dan pengorganisasian
pengalaman belajar dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan
metode, serta teknik yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi yang akan diberikan.
Pengalaman belajar siswa dapat bersumber baik dari pengalaman visual, pengalaman suara,
pengalaman perabaan, pengalaman penciuman, maupun dari variasi pengalaman visual,
suara, perabaan, dan penciuman. Semua pengalaman belajar tersebut dapat diorganisasikan
sedemikian rupa dengan menggunakan bantuan alat peraga dan media pembelajaran,
sedangkan pengorganisasian pengalaman belajar dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan variasi pendekatan, strategi, metode, dan teknik.

1. Materi kurikulum harus dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.


2. Materi kurikulum dipilih karena dianggap berharga sebagai warisan budaya (positif) dari
generasi masa lalu.

E.Pengembangan Evaluasi

Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah kemba apakah kegiatan yang
telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yake mbali ditetapkan. Mc.Neil (1977: 134)
mengungkapkan ada dua hal yang perta mendapatkan jawaban dari penilaian kurikulum,
yaitu: (1) Apakah kegiatan- kegiatan yang dikembangkan dan diorganisasikan itu dapat
memungkinan tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan? dan (2) Apakah kurikulum
yang telah dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya? Setelah
informasi/jawaban terhadap kedua pertanyaan tersebut diperoleh, langkah selanjutnya adalah
memutuskan dan menetapkan bahwa kurikulum itu diberlakukan dan dilaksanakan atau
dihentikan.

Ada orang yang beranggapan bahwa penilaian sama artinya dengan pengukuran, tes, atau
pemberian nilai. Ketiganya memang merupakan bagian dari proses penilaian. Penilaian pada
dasarnya merupakan suatu proses pembuatan pertimbangan terhadap suatu hal. Scriven dalam
Nurgiyantoro (1988) mengemukakan bahwa penilaian itu terdiri atas tiga komponen, yaitu:

9
pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan, dan pembuatan keputusan. Informasi
merupakan bagian yang penting dari penilaian karena berkaitan dengan data-data awal yang
berguna dalam pembuatan keputusan selanjutnya. Informasi ini dapat berupa kualitatif
dan/atau kuantitatif. Pertimbangan adalah taksiran atau estimate dari kondisi yang ada
sekarang atau merupakan prediksi penampilan di masa yang akan datang. Pengambilan
keputusan adalah suatu pilihan tindakan yang didasarkan pada informasi yang diperoleh dan
pertimbangan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Evaluasi kurikulum dapat dilakukan terhadap komponen-komponen kurikulum itu


sendiri, terhadap implementasi kurikulum, dan terhadap hasil yang dicapai.

G. Evaluasi kurikulum pendidikan dasar


Evaluasi kurikulum sekolah dasar merupakan bagian penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Latar belakang evaluasi kurikulum sekolah dasar bertujuan untuk
melihat sejauh mana kurikulum yang ada dapat mengakomodasi kebutuhan siswa.
Beberapa aspek yang menjadi fokus evaluasi tersebut antara lain penerapan kurikulum
berbasis kompetensi, penggunaan teknologi dalam proses evaluasi, dan kolaborasi dengan
pihak eksternal. Evaluasi kurikulum juga bertujuan untuk menjaga relevansi kurikulum
dengan perkembangan kebutuhan dan minat siswa, mengukur efektivitas pembelajaran,
serta menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan siswa. Dengan melakukan evaluasi
yang tepat, diharapkan kurikulum sekolah dasar dapat menjadi lebih efektif dan relevan
dengan kebutuhan siswa. Model evaluasi kurikulum: Measurement, Congruence,
congruence, Illumination, dan Educational System Evaluation Evaluasi. Sedang
pelakasanaan evaluasi kurikulum dapat menggunakan dua macam teknik, yaitu: teknik tes
dan teknik bukan tes (Hamdi, 2020).
Dalam pendekatan terkini dalam evaluasi kurikulum sekolah dasar, terdapat beberapa
faktor yang perlu diperhatikan. Beberapa Pendekatan yaitu :
 Penerapan kurikulum berbasis kompetensi
 Penerapan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar merupakan salah satu
pendekatan terkini dalam evaluasi kurikulum. Pendekatan ini bertujuan untuk
menekankan pengembangan kompetensi siswa, bukan hanya pengetahuan semata.
Dalam penerapan kurikulum berbasis kompetensi, siswa akan dilibatkan secara

10
aktif dalam pembelajaran, baik melalui kegiatan praktik, proyek, maupun diskusi.
Selain itu, penilaian juga dilakukan berdasarkan kompetensi yang telah dicapai
oleh siswa, bukan hanya melalui ujian tertulis. Dengan penerapan kurikulum
berbasis kompetensi, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan dan
pemahaman yang lebih mendalam, sehingga lebih siap menghadapi tantangan di
masa depan.
 Penggunaan teknologi dalam proses evaluasi kurikulum
 Penggunaan teknologi dalam proses evaluasi kurikulum menjadi hal yang penting
untuk diperhatikan. Teknologi dapat digunakan dalam berbagai aspek evaluasi,
seperti pengumpulan data, analisis hasil, dan pelaporan. Salah satu teknologi yang
sering digunakan adalah perangkat lunak evaluasi. Perangkat lunak ini
memudahkan guru dalam melakukan evaluasi secara efektif dan efisien. Selain
itu, teknologi juga dapat digunakan dalam penilaian otomatis, yang membantu
mengurangi beban kerja guru. Dengan memanfaatkan teknologi ini, evaluasi
kurikulum dapat berjalan lebih cepat, akurat, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
 Kolaborasi dengan Pihak Eksternal dalam Evaluasi Kurikulum
 Kolaborasi dengan pihak eksternal adalah salah satu pendekatan terkini yang
penting dalam evaluasi kurikulum sekolah dasar. Melibatkan pihak eksternal
seperti orang tua, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dapat
memberikan perspektif yang beragam dalam mengevaluasi kurikulum. Kolaborasi
dengan pihak eksternal juga dapat membantu dalam menilai relevansi kurikulum
dengan kebutuhan siswa. Dengan melibatkan pihak eksternal, evaluasi kurikulum
dapat lebih akurat dalam mengidentifikasi kebutuhan dan minat siswa, mengukur
efektivitas pembelajaran, dan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan
siswa. Melalui kolaborasi ini, kurikulum sekolah dasar dapat menjadi lebih
relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa untuk mendapatkan pendidikan yang
berkualitas.

Evaluasi kurikulum sekolah dasar harus relevan dengan kebutuhan siswa agar
dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi kebutuhan dan minat siswa, mengukur efektivitas pembelajaran,

11
dan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan siswa. Relevansi evaluasi
kurikulum dengan kebutuhan siswa penting untuk mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan serta minat siswa dalam pembelajaran. Evaluasi juga
membantu menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan siswa sehingga
pembelajaran dapat lebih efektif dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dari
ketiga pendekataan tersebut semua pendekatan sangat relevan dengan kebutuhan
kurikulum sekolah saat ini, yang dimana semua pendekatan harus diterapkan
dengan menyesuaikan kebutuhan dan minat setiap siswa serta.

12
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan kurikulum merupakan usaha yang sangat komplek dengan banyak
alternative sehingga harus mengadakan pilihan dan keputusan. Kurikulum dikatakan
sebagai “a matterof choice” soal pilihan. Pada tataran perencanaan dan pengembangan,
kurikulum masih merupakan suatu yang ideal, sesuatu yang diharapkan atau dicita-
citakan akan dapat direalisasikan dan merupakan ku rikulum yang nyata atau real
kurikulum.
Dalam struktur pengembangan kurikulum, melibatkan berbaga komponen
atau unsur. Setiap komponen memerlukan pengembangan yang tepat dan serius, karena
kesatuan, keterkaitan, dan keterpaduan antara berbaga komponen dalam kurikulum
merupakanp roses untuk pencapaian tujuan pendidikan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait dengan konsep dasar kurikulum pada pendidikan dasar dalam pembelajaran saat
ini,penting bagi pembaca untuk dapat memahami bahwa konsep dasar kurikulum pada
sebuah pendidikan Sekolah dasar saling keterkaitan antara pihak yang terlibat.
Demikianlah makalah yang dapat kami buat,semoga bermanfaat dan menambah
wawasan para pembaca tentang konsep dasar kurikulum pendidikan dasar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Idi. (1999). PengemhanganKurikulum: teori dan praktik. Jakarta: Gaya Media
Pratama

Mulyasa. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muslam. (2003). Pengembangan Kurikulum: Teoritis & Praktis. Semarang: PKPI2

Muslam.(2006). Pengembangan Kurikulum MI/PAI SD: teoritis & praktis. Semarang: PKPI2

Nana Syaodih Sukmadinata. (1997). Pengembangan Kurikulum:Teori dan Pratik. Bandung:


Remaja Rosdakarya

Burhan Nurgiyantoro. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogjakarta:


BPFE.

Dakir. (2010). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Marsh, Colin J. (2009). Key Concept for Understanding Currculum-4th ed. Britain:
Routledge.

Ornstein, Alan C. & Hunkins, Francis P. (2009). Curriculum: Foundations, Principles, and
Issues – 5th ed. United States: Pearson Education, Inc.

Ruhimat, Toto dkk. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.

Arifin, Zainal. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.

Hermawan, Y. C., Juliani, W. L. & Widodo, H. (2020). Konsep Kurikulum Dan Kurikulum
Pendidikan Islam. Jurnal MUDARRISUNA:Media Kajian PendidikanAgama
Islam, 101). 34. https://doi.org/10.22373/jm.v10i1.4720

14
Syaodih. E. (2009), EVALUASI KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR: SATU USULAN
Erliany Svaodih. 6.

https://www.kompasiana.com/kevinazahra251/657add8712d50f675a4c39f7/evaluasi-
kurikulum-sekolah-dasar-pendekatan-terkini-dan-relevansi-dengan-kebutuhan-
siswa

15

Anda mungkin juga menyukai