Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

Dorlin Tabolak (2214060286)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI
KEDIRI 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat karunia-Nya yang telah
di limpahkan kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Strategi pembelajaran Bahasa Indonesia Di sekolah Dasar Dengan Menggunakan Media”.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari ketidaksempurnaan, untuk itu
kami mengharapkan adanya saran yang dapat membangun dari dosen pengampu dan pihak
lain.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
C. TUJUAN......................................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
A. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA......................................................4
B. JENIS JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA.........................................................5
BAB III : PENUTUP...............................................................................................................................7
A. KESIMPULAN............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan batu pijakan untuk mencapai suatu Negara dan bangsa
yang berkualitas baik itu dilihat dari aspek psikomotorik, afektif dan kognitif yang
dimiliki oleh individu dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sehingga diperlukan
suatu pendidikan yang mengairahkan dan menarik perhatin suatu individu agar dapat
mengembangkan ketiga aspek tersebut sehingga tercapainya kualitas yang unggul dari
suatu bangsa dan Negara. Pengajaran yang konvesional saat ini membuat siswa
merasa jenuh akan proses pembelajaran sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang
menarik perhatian siswa khususnya pada pendidikan guru Sekolah Dasar, karena
siswa pada Sekolah Dasar masih tahap operasional kongkrit yang membutuhkan
media pembelajaran yang kreatif dan sesuai apa yang dibutuhkan oleh siswa.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana strategi pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar


menggunakan media?
2. Apa yang di maksud media pembelajaran?
3. Apa manfaat dan fungsi media pembelajaran?
4. Bagaimana kriteria memilih media pembelajaran yang baik?
5. Apa saja klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan apa yang di maksud media pembelajaran


2. Menjelaskan fungsi dan kriteria memilih media yang baik
3. Memberi gambaran pada pengajar (Guru) strategi pembelajaran di Sekolah
Dasar dengan menggunakan media pembelajaran sebagai media belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA

Strategi pembelajaran bahasa adalah pendekatan atau metode yang digunakan


dalam proses mengajar dan belajar bahasa untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Para ahli dalam bidang pendidikan bahasa telah mengembangkan berbagai
konsep dan teori tentang strategi pembelajaran bahasa. Berikut adalah beberapa
definisi dari para ahli mengenai strategi pembelajaran bahasa:

1. Rebecca Oxford: Oxford (1990) menyatakan bahwa strategi pembelajaran bahasa


adalah "langkah-langkah yang diambil oleh siswa untuk membantu mereka
memahami, mengingat, dan menggunakan informasi bahasa"
2. Richard Schmidt: Menurut Schmidt (1990), strategi pembelajaran bahasa
mencakup "cara-cara yang dilakukan oleh pembelajar untuk memahami, mengingat,
dan menggunakan bahasa".
3. Michael Lessard-Clouston: Lessard-Clouston (1997) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran bahasa adalah "tindakan atau prosedur yang digunakan oleh
pembelajar bahasa untuk membantu mereka memperoleh, menyimpan, mengambil,
dan menggunakan informasi bahasa".
4. Rebecca L. Oxford dan David Crookall: Menurut Oxford dan Crookall (1989),
strategi pembelajaran bahasa adalah "suatu tindakan yang dipilih oleh pembelajar
untuk memperoleh, menyimpan, mengambil, atau menggunakan informasi dalam
suatu konteks pembelajaran bahasa tertentu".
5. Andrew D. Cohen: Cohen (1998) menggambarkan strategi pembelajaran bahasa
sebagai "upaya sadar yang diterapkan oleh pembelajar untuk membantu mereka
memperoleh, menyimpan, atau menggunakan informasi bahasa".
6. Catherine Doughty dan Michael Long: Doughty dan Long (2003) menyatakan
bahwa strategi pembelajaran bahasa adalah "prosedur kognitif dan metakognitif
yang digunakan oleh pembelajar untuk memperoleh, menyimpan, mengingat, dan
menggunakan informasi bahasa".
Dari definisi di atas, strategi pembelajaran bahasa melibatkan serangkaian tindakan
atau langkah-langkah yang dilakukan pembelajar untuk memahami, menghafal,
menghapal, dan mampu menggunakan suatu bahasa. Meliputi aspek kognitif dan
metakognitif dalam proses pembelajaran bahasa.

B. JENIS JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA

Para ahli telah menemukan berbagai strategi pembelajaran bahasa untuk


membantu siswa memahami, mengingat, dan menggunakan bahasa dengan lebih
efektif. Berikut adalah beberapa jenis strategi pembelajaran bahasa menurut para ahli:

1. Strategi Kognitif:
- Repetisi: Mencoba untuk mengulangi kata-kata atau frasa-frasa untuk
membantu
mengingatnya.
- Pencarian Makna: Berusaha untuk memahami makna kata atau struktur bahasa
yang belum diketahui.
- Memperhatikan: Fokus pada detail dalam bahasa yang sedang dipelajari.
- Mengaitkan: Menghubungkan kata-kata atau konsep baru dengan yang sudah
dikenal untuk mempermudah pemahaman.

2. Strategi Metakognitif:
- Perencanaan: Merencanakan pendekatan belajar yang efektif, misalnya, dengan
membuat jadwal belajar.
-Monitoring: Memantau pemahaman dan kemajuan pembelajaran sendiri.
- Evaluasi: Menilai keefektifan strategi yang digunakan dan menyesuaikannya
jika perlu.
- Refleksi: Merefleksikan pengalaman belajar untuk memperbaiki strategi
pembelajaran di masa depan.

3. Strategi Sosial dan Afektif:


- Berpasangan atau Berkelompok: Belajar bersama dengan teman atau anggota
kelompok untuk saling mendukung dan memperoleh umpan balik.
- Mengajukan Pertanyaan: Meminta bantuan dari guru atau teman ketika
menghadapi kesulitan dalam memahami materi.
- Menyediakan Dukungan Diri: Menciptakan lingkungan belajar yang positif dan
memberi diri sendiri dorongan dan motivasi.

4. Strategi Komunikatif:
- Menggunakan Bahasa Target: Mencoba untuk berkomunikasi sebanyak
mungkin menggunakan bahasa yang sedang dipelajari.
- Kompensasi: Menggunakan strategi penggantian atau bantuan visual saat
menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi.
- Negosiasi Makna: Berusaha untuk mencapai pemahaman bersama dengan
lawan bicara melalui interaksi dan klarifikasi.

5. Strategi Teknologi Pembelajaran:


- Memanfaatkan Aplikasi dan Program Komputer: Menggunakan perangkat
lunak dan aplikasi pembelajaran bahasa untuk melatih keterampilan bahasa.
- Belajar Online: Mengakses sumber daya pembelajaran bahasa online, seperti
kursus daring atau materi belajar interaktif.
- Memanfaatkan Media Sosial: Berpartisipasi dalam komunitas bahasa di
platform media sosial untuk berlatih berkomunikasi dengan penutur asli dan
pembelajar bahasa lainnya.

Setiap jenis strategi ini dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi pembelajar.

C. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam proses
belajar dan mengajar. Dalam pembelajaran guru biasanya menggunakan media
pembelajaran sebagai perantara dalam menyampaikan materi agar dapat dipahami
oleh peserta didik. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat mengembangkan minat serta keinginan yang baru, membangkitkan
motivasi bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala bentuk sarana atau alat yang digunakan untuk
membantu proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Media pembelajaran
dapat berupa berbagai jenis, mulai dari media tradisional seperti buku, papan tulis,
dan gambar, hingga media modern seperti video, animasi, perangkat lunak komputer,
dan permainan interaktif.
Tujuan dari penggunaan media pembelajaran adalah untuk meningkatkan
pemahaman dan retensi informasi, memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih
menarik dan interaktif, serta memungkinkan pengalaman belajar yang lebih mendalam
dan beragam. Media pembelajaran juga dapat membantu memperluas aksesibilitas
terhadap materi pembelajaran bagi berbagai tipe pembelajar.
Dalam konteks pendidikan formal maupun nonformal, media pembelajaran sering
digunakan sebagai alat bantu untuk mengajar dan memfasilitasi pembelajaran di
berbagai tingkat pendidikan dan subjek. Dengan memanfaatkan media pembelajaran
dengan bijak, diharapkan proses pembelajaran dapat menjadi lebih menarik,
bermakna, dan efektif bagi peserta didik.

D. MANFAAT DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

a. Manfaat media pembelajaran


Secara umum manfaat media dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendukung
interaksi antara guru dan siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efisien. Faktanya, media memiliki banyak manfaat lainnya. Delapan keunggulan media
dalam pengelolaan belajar mengajar oleh Badan Penyelenggara Pendidikan Tinggi
Kemendikbud. Dengan kata lain, (1) proyek dapat dilaksanakan secara merata; (2)
Pembelajaran menjadi lebih jelas dan efisien. (3) peningkatan prestasi akademik; (4)
intensitas waktu dan tenaga; (5) meningkatkan kualitas hasil belajar siswa; (6)
pembelajaran dapat berlangsung kapan saja dan dimana saja melalui media; (7) Media
dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi, pembelajaran, dan proses
pembelajaran. (8) Menjadikan pekerjaan guru lebih efisien dan efektif. Selain beberapa
manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional tersebut, tentu saja kita masih dapat
menemukan banyak manfaat -manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa - peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang
b. Fungsi media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi materi pembelajaran.Media
merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses pembelajaran.
Media memiliki karakteristik yang berbeda-beda, untuk itu perlu memilihnya
dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan dengan tepat guna.
Dalam segi sejarah terdapat dua fungsi media pendidikan (yang sekarang
disebut media pembelajaran) yaitu sebagai berikut:Pertama, fungsi AVA (Audio
Visual Aids atau Teaching Aids) berfungsi untuk memberikan pengalaman
yang konkret kepada peserta didik. Pada dasarnya bahasa bersifat abstrak,
maka guru perlu menggunakan alat bantu berupa gambar, model, benda
konkrit dalam menyajikan suatu pelajaran tertentu, sehingga peserta didik
dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Inilah fungsi pertama
media, yaitu sebagai alat bantu agar dapat memperjelas apa yang
disampaikan oleh guru, karena kalau tidak menggunakan media, maka
penjelasan guru akan bersifat sangat abstrak.Kedua, Fungsi Komunikasi. Fungsi
ini berada di antara dua hal, yaitu menulis dan membuat media (komunikator atau
sumber) dan orang yang menerima (membaca, melihat, mendengar). Orang yang
membaca, melihat, dan mendengar media dalam komunikasi disebut audience.
Sedangkan media yang dibuat (ditulis dalam bentuk modul, film, slide, OHP,
dan yang memuat pesan yang akan disampaikan kepada penerima. Dalam
komunikasi tatap muka, pembicara langsung berhadapan dalam menyampaikan
pesannya kepada penerima tanpa adanya perantara yang digunakan.
empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual, antara lain:
1.Fungsi Atensi; Fungsi inti media visual, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran.
2.Fungsi Afektif; Yaitu fungsi media visual yang dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan peserta didik ketika belajar atau membaca teks yang
bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap
peserta didik, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3.Fungsi Kognitif; Yaitu fungsi media visual yang terlihat dari temuan-
temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.Fungsi Kompensatoris; Yaitu fungsi media pengajaran yang terlihat dari
hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks dan membantu peserta didik yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari strategi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar dengan


menggunakan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Penggunaan media pembelajaran dapat
membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Beragam media
seperti audio, visual, dan interaktif dapat memperkaya pengalaman belajar siswa,
membuatnya lebih menarik dan menyenangkan.

2. Memfasilitasi Pemahaman: Media pembelajaran dapat membantu siswa memahami


materi dengan lebih baik. Gambar, video, dan animasi dapat menjelaskan konsep-konsep
yang sulit dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh siswa, terutama bagi siswa yang
memiliki gaya belajar visual atau audiovisual.

3. Mendorong Kolaborasi dan Interaksi: Penggunaan media pembelajaran dapat


memfasilitasi kolaborasi antara siswa dan guru, serta antara sesama siswa. Misalnya,
penggunaan teknologi yang memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dalam proyek-
proyek pembelajaran atau diskusi online.

4. Memperluas Aksesibilitas: Media pembelajaran dapat membantu memperluas


aksesibilitas pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa dengan berbagai kebutuhan
khusus. Misalnya, penggunaan teks besar atau penerjemahan bahasa dalam media
pembelajaran dapat membantu siswa dengan gangguan penglihatan atau siswa dengan
latar belakang bahasa yang berbeda.

5. Mengembangkan Keterampilan Berbahasa: Melalui penggunaan media


pembelajaran yang sesuai, siswa dapat lebih mudah mengembangkan keterampilan
berbahasa seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Contohnya,
penggunaan audio dan video dapat membantu meningkatkan keterampilan mendengarkan
dan berbicara, sedangkan penggunaan teks tertulis dapat membantu meningkatkan
keterampilan membaca dan menulis.

6. Menghadirkan Pembelajaran Kontekstual: Media pembelajaran dapat membantu


membawa konteks dunia nyata ke dalam kelas, membuat pembelajaran lebih relevan dan
bermakna bagi siswa. Misalnya, penggunaan rekaman percakapan sehari-hari atau video
tentang kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa menghubungkan pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan situasi yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa


Indonesia di sekolah dasar dapat memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi
proses pembelajaran siswa, membantu mereka memahami materi dengan lebih baik,
mengembangkan keterampilan berbahasa, dan meningkatkan keterlibatan serta motivasi
belajar mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, dkk(2018) ; Strategi Belajar & Pembelajaran Dalam Meningkatkan Keterampilan


Bahasa

Pina herlina , dkk (2022) ; Pengembangan Media Power point Sebagai Media Pembelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph. D ; Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa: Pendekatan, Metode,
dan model

Dr. Wahyudin Nur Nasution, M.Ag.(2016) ; STRATEGI PEMBELAJARAN

Amelia Putri Wulandari dkk (2023); Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar
Mengajar,

Anda mungkin juga menyukai