2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat nya kepada kita
semua serta memberikan kita nikmat kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini
Riset ini , adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Statistika Dasar dengan
dosen pengampu yaitu Ibu Prihatin Ningsih Sagala,S.Pd.,M.Si.Kami telah menyusun Mini Riset
ini dengan sebaik-baiknya tetapi kami akui mungkin masih ada beberapa kekurangan untuk
mencapai kesempurnaan. Kami selaku reviewer menerima berbagai kritik yang sifatnya
membangun agar Mini Riset ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, kami berharap semoga Mini Riset ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga Mini Riset ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata
yang kurang berkenan.
Penulis
DAFTAR ISI
5.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 14
BAB 1. PENDAHULUAN
Mahasiswa dengan kategori “aware use” memilki kesadaran dan mengetahui tentang
proses berpikir yang telah mereka lakukan, menghasilkan ide, dan menemukan bukti, tetapi
proses berpikir tidak disengaja atau direncanakan. Mahasiswa dengan kategori “strategic use”
mengatur pemikiran mereka dengan menggunakan pemecahan masalah, pengelompokan dan
penggolongan, pencarian bukti, dan pengambilan keputusan. Mereka tahu dan menerapkan
strategi yang membantu mereka belajar. Mahasiswa dengan kategori “reflective use” tidak
hanya strategis dalam proses pemikiran mereka tetapi juga merefleksikan pembelajaran,
mengingat keberhasilan atau tidak dari strategi apa pun yang mereka gunakan dan kemudian
merevisinya sebagaimana mestinya. Tacit use adalah jenis metakognitif dimana pada proses
membuat keputusan tidak menimbang dan memikirkan tentang keputusan tersebut.
Mahasiswa dengan metakognitif tacit use menyelesaikan soal dengan hanya mencoba dan asal
menjawab (Misu, 2018). Mahasiswa kategori metakognitif tacit use memiliki ciri-ciri belajar
sebagai berikut, mempunyai penjelasan yang tidak konsisten dan tidak menentu, tidak
memahami bahwa yang dikatakan kurang bermakna, tidak mengetahui beberapa
kelemahannya, menyelesaikan soal hanya dengan melakukan coba-coba, dan tidak
mengetahui, tidak mengetahui apa yang tidak dan kurang diketahui (Laurens, 2010).
Metode Statistika adalah teknik tentang pengumpulan data, penyajian data, analisis
data, dan pengambilan kesimpulan dari data yang berhasil dihimpun tersebut. Istilah
“statistika” berasal dari kata “status” (= state), yang berarti “negara”, karena pada awal mula
perkembangannya Statistika digunakan untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara. Statistika dibedakan menjadi: 1. Statistika Matematika: mempelajari
dasar-dasar matematika bagi berbagai analisis statistik serta mengembangkan teknik-teknik
baru Statistika secara matematik. 2. Statistika Terapan: mempelajari penerapan dan
penggunaan Statistika dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Statistika Terapan terbagi
atas dua bagian, yaitu: a. Statistika Deskriptif: serangkaian teknik yang meliputi
pengumpulan, penyajian, dan peringkasan data. b. Statistika Inferensi: serangkaian teknik
untuk mengkaji, menaksir, dan mengambil kesimpulan berdasarkan sebagian data (data
sampel) yang dipilih secara acak dari seluruh data yang menjadi subjek kajian (populasi).
Populasi adalah himpunan seluruh objek yang ingin diketahui besaran karakteristiknya.
Sampel adalah himpunan bagian populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan
karakteristik populasinya (Laurens, 2010).
BAB 3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan melalui penyebaran angket dan soal dalam bentuk google
form yang disebarkan kepada siswa-siswi SMA pada hari Jumat, 26 Maret 2021. Alasan
peniliti melakukan penelitian dengan menggunakan Google Form adalah dikarenakan
disesuaikan dengan kondisi saat ini yang dimana masih banyak sekolah yang sistem belajar
nya daring.
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dimana
peneliti akan menyebarkan angket serta soal yang dibuat pada Google Form mengenai.
Menganalisis kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran statistika untuk mencari nilai
rata-rata ditinjau dari kemampuan metakognitif .
Data-data yang diproleh dari pembagian angket pada Google Form dicatat dalam bentuk
naratif, yaitu uraian data yang diperoleh dari lapangan apa adanya tanpa adanya komentar
peneliti yang berbentuk catatan kecil. Dari catatan deskriptif ini, kemudian dibuat catatan
refleksi yaitu catatan yang berisi komentar, pendapat atau penafsiran peneliti terhadap
jawaban responden pada angket yang telah disebar.
b. Penyajian Data
Pada tahapan ini disajikan hasil temuan pada angket yang diisi melalui Google Form
dalam bentuk teks deskriptif naratif.
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan upaya memaknai data yang disajikan
dengan mencermati pola-pola keteraturan, penjelasan, konfigurasi, dan hubungan sebab
akibat. Dalam melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi selalu dilakukan peninjauan
terhadap penyajian data dan catatan terhadap jawaban yang diberikan oleh para responden
melalui diskusi tim peneliti.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk soal pertama pada angket yaitu mengenai data tunggal dengan data kelompok,
disini para siswa sudah mampu dalam hal mengenai data tunggal dan data kelompok, dimana
jika dikaitkan dengan kemampuan metakognitif maka siswa sudah mampu untuk menganilisis
bagaimana bentuk dari data tunggal dan data kelompok. Maka disaat memberikan jawaban
pada angket mereka sudah sampai pada tahap proses berpikir serta diwaktu yang bersamaan
saat akan menuliskan jawaban nya hal itu sudah dipandang sebagai pemikiran keras secara
tertulis. Dimana dengan menulis bisa dijadikan sebagai suatu alat untuk mendukung kerangka
metakognitif dan proses ini lebih efektif dibandingkan dengan pemakaian proses berpikir
keras.
Untuk soal yang kedua yaitu Dari hasil pengukuran diperoleh data tinggi badan kesepuluh
siswa tersebut sebagai berikut.172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173,170 , maka carilah
nilai mean dari data tersebut”. Setelah menganalisa jawaban para siswa tidak ada terjadi
kesalahan dalam menjawab nya dapat disimpulkan bahwa siswa sudah mampu memahami
konsep mencari nilai rata-rata pada suatu data tunggal. Dengan kata lain siswa yang mampu
menyelesaokan soal serta suatu permasalahan matematika dengan baik maka dia sudah
memanfaatkan metakognitifnya dengan baik.
Untuk soal yang keempat yaitu “Berikut ini adalah data nilai siswa untuk pembelajaran
matematika , nilai siswa diurutkan dari yang terendah ke yang tertinggi:4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5,
6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 9 Menurut pertimbangan guru, siswa harus mengulang ujian
kembali untuk memperbaiki nilai apabila nilai yang mereka dapatkan berada di bawah rata-
rata. Berapa orangkah yang harus memperbaiki nilainya tersebut?”. Maka kita akan ambil
satu jawaban dari siswa untuk kita analisis
Pada jawaban siswa tersebut terlihat bahwa siswa sudah memhami konsep dalam
mean yang permasalahan nya dalam bentuk suatu cerita. Terlihat bahwa siswa terlebih dahulu
mendata nilai yang ada sesuai dengan frekuensi nilai tersebut. Dimana jika dikaitkan dengan
aspek kesadaran metakognitif maka dari hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa aspek
kesadaran metakognitif nya sudah baik, terlihat pada hasil jawaban yang diberikan oleh siswa
dimana dia sudah mampu memahami pokok permasalahan sehingga dia memahami langkah
selanjutnya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Dan untuk soal terakhir yaitu “Rata-rata nilai ujian matakuliah statistika 29 orang
mahasiswa adalah 70. Ketika nilai ujian matakuliah statistika milik Andi digabungkan
dengan nilai-nilai mahasiswa tersebut, rata-rata nilai naik menjadi 71. Berapakah nilai Andi
tersebut?”. Maka kita akan mengambil sampel yaitu satu jawaban siswa untuk dianalisis.
Sama seperti soal nomor empat ada jawaban siswa tersebut terlihat bahwa siswa sudah
memhami konsep mencari nilai rata-rat yang permasalahan nya dalam bentuk suatu cerita.
Dimana jika dikaitkan dengan aspek kesadaran metakognitif maka dari hasil yang telah kami
peroleh dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa aspek kesadaran metakognitif siswa dalam
menyelesaikan suatu permasalahn matematika sudah baik .
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran dari kami adalah diharapkan agar Guru dapat membangun kesadaran
metakognisi siswa, sehingga siswa mengetahui dan menyadari kekurangan maupun kelebihan
dan dapat merencanakan, mengontrol dan mengevaluasi apa yang akan dan telah dikerjakan.
Dalam pembelajaran matematika seorang guru perlu melakukan strategi agar siswanya dapat
merancang, memonitor, mengontrol dan mengevaluasi apa yang mereka lakukan.
DAFTAR PUSTAKA