Dibawah ini kita Daftarkan matriks elementer dan operas-operasi yang mdnghasilkannya.
[ ] [ ]
1 0 3 1 0 0
[
(i)
1 0
0 −3 ] (ii) ¿ (iii) 0 1 0
0 0 1
(iv) 0 1 0
0 0 1
Operasi baris pada I yang menghasilkan E Operasi baris pada E yang menghasilkan I
Kalikanlah baris I dengan c ≠ 0 1
Kalikanlah baris I dengan
c
Pertukarkan baris I dan baris j Pertukarkan baris i dan baris j
Tambahkan c kali baris I ke baris j Tambahkan -c kali baris i ke baris J
Teorema 11 : Setiap matriks elementer dapat dibalik,,dan inversnya adalah juga matriks
elementer
Bukti, jika E adalah matriks elementer , maka E dihasilkan dari peragaan operasi pada I.
Misalnya E, adalah matriks yang dihasilkan bila invers operasi ini diterapkan pada I. Baris
Invers akan saling meniadakan efek satu sama lain, maka diperoleh :
E° E=I dan E E° =I
A⃒ I = I⃒ A-1
Contoh :
[ ]
1 0 2
A = 2 −1 3 A-1 = …… ?
4 1 8
Jawab :
[ ]
1 0 21 0 0
A⃒ I = 2 −1 3 0 1 0 Baris ke 2 dikurang 2 kali baris pertama dan
4 1 84 1 8 baris ke 3 dikurang 4 kali baris pertama untuk
mendapatkan nol.
[ ]
1 0 2 1 0 0
= 0 −1 −1 −2 1 0 Baris ke 2
0 1 0 −4 0 1 ditukar baris
[ ]
1 0 2 1 0 0 Baris ke 3 dikalikan – baris ke 3,
= 0 1 0 −4 0 1 untuk mendapatkan 1 utama.
0 −1 −1 −2 1 0
[ ]
1 0 2 1 0 0
Baris ke 3 dikurangi baris ke 2
= 0 1 0 −4 0 1
0 1 1 −2 1 0 untuk mendapatkan nol.
[ ]
1 0 2 1 0 0
= 0 1 0 −4 0 1
0 0 1 6 −1 −1
= I ⃒ A
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Operasi Matriks
1. Penjumlahan :
Definisi : jika A dan B adalah sebarang dua matriks yang ukurannya sama, maka
jumlah A + B adalah matriks yang di peroleh dengan menambahkan bersama-
sama entri yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut.
4. Transpose
Definisi : Jika A adalah sebarang matriks m x n, maka Transpos A dinyatakan
oleh At dan didefinisikan dengan matriks n x m yang kolom pertmanya adalah
baris pertama dari A, kolom keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juaga
dengan kolom ketiga adalah baris ketiga dari A, dan seterusnya.
Teorema 2. Dengan menganggap bahwa ukuran-ukuran matriks adalah sedemikian
sehingga operasi-operasi yang ditunjukkan dapat diperagakan, maka aturan-aturan ilmu
hitung matriks berikut akan shahih.
A+B=B+A
A + (B + C) = (A + B) + C
A(BC) = (AB)C
A(B + C) = AB + AC
(B + C)A = BA + CA
A(B - C) = AB – AC
(B - C)A = BA – CA
a(B + C) = aB+ aC
a(B - C) = aB – aC
(a + b)C = aC + bC
(a - b)C = aC – bC
(ab)C = a(bC)
a(BC) = (aB)C = B(aC)
3.2 Saran
Kami berharap agar dengan adanya makalah yang berisi mengenai matriks ini dapat
memudahkan bagi para pembaca untuk mempelajarinya secara bertahap sehingga lebih
mudah untuk memahami materi yang dipelajari.