Anda di halaman 1dari 4

2.

6 Matriks Elementer dan Metode Untuk Mencari A-1

Dibawah ini kita Daftarkan matriks elementer dan operas-operasi yang mdnghasilkannya.

[ ] [ ]
1 0 3 1 0 0
[
(i)
1 0
0 −3 ] (ii) ¿ (iii) 0 1 0
0 0 1
(iv) 0 1 0
0 0 1

Ketika baris Pertukaran baris Tambahkan 3 kali Kalikan baris


kedua I2 kedua dan baris baris ketiga dari I3 pertama dari I3
dengan -3 keempat dari I4 pada baris pertama dengan I
Teorema 10 : JIka matriks elementer E dihasilkan dengan melakukan sebuah operasi baris
tertentu pada Im dan jika A adalah matriks m x n , maka hasil kali EA adalah
matriks yang dihasilkan bila operasi baris yang sama ini dilakukan pada A

Operasi baris pada I yang menghasilkan E Operasi baris pada E yang menghasilkan I
Kalikanlah baris I dengan c ≠ 0 1
Kalikanlah baris I dengan
c
Pertukarkan baris I dan baris j Pertukarkan baris i dan baris j
Tambahkan c kali baris I ke baris j Tambahkan -c kali baris i ke baris J

Teorema 11 : Setiap matriks elementer dapat dibalik,,dan inversnya adalah juga matriks
elementer

Bukti, jika E adalah matriks elementer , maka E dihasilkan dari peragaan operasi pada I.
Misalnya E, adalah matriks yang dihasilkan bila invers operasi ini diterapkan pada I. Baris
Invers akan saling meniadakan efek satu sama lain, maka diperoleh :

E° E=I dan E E° =I

Jadi, matriks elementer E° adalah invers dari E.

A⃒ I = I⃒ A-1

Contoh :

[ ]
1 0 2
A = 2 −1 3 A-1 = …… ?
4 1 8

Jawab :
[ ]
1 0 21 0 0
A⃒ I = 2 −1 3 0 1 0 Baris ke 2 dikurang 2 kali baris pertama dan
4 1 84 1 8 baris ke 3 dikurang 4 kali baris pertama untuk
mendapatkan nol.

[ ]
1 0 2 1 0 0
= 0 −1 −1 −2 1 0 Baris ke 2
0 1 0 −4 0 1 ditukar baris

[ ]
1 0 2 1 0 0 Baris ke 3 dikalikan – baris ke 3,
= 0 1 0 −4 0 1 untuk mendapatkan 1 utama.
0 −1 −1 −2 1 0

[ ]
1 0 2 1 0 0
Baris ke 3 dikurangi baris ke 2
= 0 1 0 −4 0 1
0 1 1 −2 1 0 untuk mendapatkan nol.

[ ]
1 0 2 1 0 0
= 0 1 0 −4 0 1
0 0 1 6 −1 −1

= I ⃒ A
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-


bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks.

Operasi Matriks
1. Penjumlahan :
Definisi : jika A dan B adalah sebarang dua matriks yang ukurannya sama, maka
jumlah A + B adalah matriks yang di peroleh dengan menambahkan bersama-
sama entri yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut.

2. Perkalian dengan konstanta


Definisi : Jka A adalah suatu matriks dan c adalah scalar, maka hasil kali cA
adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan masing=masing entri dari A oleh
c.

3. Perkalian, dengan syarat Am x n Bn x o = Cm x o


Definisi : Jika A adalah matriks m x r dan B matriks r x n, maka hasil kali AB
adalah matriks m x n yang entri- entrinya ditentukan sebagai berikut. Untuk
mencari entri dalam baris I dan kolom j dari AB, pilihlah baris i dari matriks A
dan kolom j dari matriks B. Kalikanlah entri- entri yang bersesuaian dari baris
dan kolom tersebut bersama-sama dan kemudian tambahkanlah hasil kali yang
dihasilkan.

4. Transpose
Definisi : Jika A adalah sebarang matriks m x n, maka Transpos A dinyatakan
oleh At dan didefinisikan dengan matriks n x m yang kolom pertmanya adalah
baris pertama dari A, kolom keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juaga
dengan kolom ketiga adalah baris ketiga dari A, dan seterusnya.
Teorema 2. Dengan menganggap bahwa ukuran-ukuran matriks adalah sedemikian
sehingga operasi-operasi yang ditunjukkan dapat diperagakan, maka aturan-aturan ilmu
hitung matriks berikut akan shahih.

 A+B=B+A
 A + (B + C) = (A + B) + C
 A(BC) = (AB)C
 A(B + C) = AB + AC
 (B + C)A = BA + CA
 A(B - C) = AB – AC
 (B - C)A = BA – CA
 a(B + C) = aB+ aC
 a(B - C) = aB – aC
 (a + b)C = aC + bC
 (a - b)C = aC – bC
 (ab)C = a(bC)
 a(BC) = (aB)C = B(aC)

3.2 Saran

Kami berharap agar dengan adanya makalah yang berisi mengenai matriks ini dapat
memudahkan bagi para pembaca untuk mempelajarinya secara bertahap sehingga lebih
mudah untuk memahami materi yang dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai