Anda di halaman 1dari 24

Matriks dan Operasinya

Matriks dan Jenisnya

• Notasi Matriks

æ a11 a12 ! a1n ö Baris pertama


ç ÷
ç a21 a22 ! a2 n ÷
A=ç
" " # " ÷
ç ÷
ça am 2 ! amn ÷ø Unsur / entri /elemen ke-mn
è m1 (baris m kolom n)

Kolom kedua

Matriks A berukuran (Ordo) mxn


Matriks dan Jenisnya

• Misalkan A dan B adalah matriks berukuran sama, A dan B dikatakan


sama (dinotasikan A = B)
jika
aij = bij untuk setiap i dan j
Matriks dan Jenisnya

• Jenis-jenis matriks
1. Matriks bujur sangkar (persegi)
è Matriks yang jumlah baris dan jumlah kolomnya adalah sama (n x n)
Contoh :

æ 2 1 0ö
ç ÷
B = ç1 2 1÷ Unsur diagonal
ç 0 1 2÷
è ø
2. Matriks segi tiga
Ada dua jenis, yaitu matriks segitiga atas dan bawah.

§ Matriks segi tiga atas § Matriks segi tiga bawah


è Matriks yang semua unsur di è Matriks yang semua unsur di
bawah unsur diagonal pada atas unsur diagonal pada kolom
kolom yang bersesuaian adalah yang bersesuaian adalah nol.
nol.
contoh:
contoh: é 2 0 0 ù
é 5 9 3 ù
F = êê 5 1 0 úú
E = êê 0 1 7 úú
êë 3 0 2 úû
êë 0 0 8 úû
Matriks dan Jenisnya

3. Matriks diagonal 4. Matriks satuan (identitas)


è Matriks bujur sangkar è Matriks diagonal dimana
dimana setiap unsur yang setiap unsur diagonalnya
bukan merupakan unsur adalah satu.
diagonal adalah nol. Contoh : é 1 0 0 ù
Contoh : é 3 0 ù
I = êê 0 0 úú
0
1
D = êê 0 2 0 úú êë 0 0 1 úû
êë 0 0 1 úû
Matriks dan Jenisnya

5. Transpose matriks
Matriks transpos diperoleh dengan menukar baris matriks menjadi kolom
seletak, atau sebaliknya.
Notasi At (hasil transpos matriks A)
Contoh : æ 2 1 ö
ç ÷ æ2 3 -1 ö
A=ç 3 - 2 ÷ maka A = çç
t
÷÷
ç -1 0 ÷ø è 1 -2 0 ø
è
Jika matriks A = At maka matriks A dinamakan matriks Simetri.
Contoh : æ 2 1ö
A = çç ÷÷
è 1 3ø
Operasi Matriks

Beberapa Operasi Matriks yang perlu diketahui :


1. Penjumlahan Matriks

2. Perkalian Matriks
• Perkalian skalar dengan matriks
• Perkalian matriks dengan matriks

3. Operasi Baris Elementer (OBE)


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi baris elementer (OBE) meliputi :


1. Pertukaran Baris
contoh: é - 3 - 2 - 1 ù
é 1 2 3 ù
A = êê 1 2 3 úú b1 « b2 ~ ê - 3 -2 - 1 úú
ê
êë 0 2 4 úû êë 0 2 4 úû
Baris pertama (b1) ditukar
dengan baris ke-2 (b2)
Operasi Baris Elementer (OBE)

2. Perkalian suatu baris dengan skalar/konstanta tak nol


contoh: é 1 -1 0 -1 ù
é 4 -4 0 -4 ù
ê 0 2 1 7 úú
A = êê 0 2 1 7 úú
¼ b1 ~ ê
êë 2 - 1 1 3 úû êë 2 - 1 1 3 úû
Perkalian Baris pertama (b1)
dengan bilangan ¼
Operasi Baris Elementer (OBE)

3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol


(seperti butir 2) dengan baris yang lain.
contoh: é 1 - 1 0 - 1 ù é 1 -1 0 -1 ù
ê ú - + ê 0 2 7 úú
A=ê 0 2 1 7ú 2b1 b3 ~ ê 1
êë 2 - 1 1 3 úû êë 0 1 1 5 úû

Perkalian (–2) dengan b1 lalu


tambahkan pada baris ke-3 (b3)
Operasi Baris Elementer (OBE)

• Beberapa definisi yang perlu diketahui :

é1 - 1 1 3ù
B = êê0 0 3 1úú
êë0 0 0 0úû
• Baris pertama dan ke-2 dinamakan baris tak nol, karena pada kedua baris
tersebut memuat unsur tak nol.
• Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris ke-2 dinamakan
unsur pertama tak nol pada baris masing-masing.
• Bilangan 1 (pada baris pertama kolom pertama) dinamakan satu utama.
• Baris ke-3 dinamakan baris nol, karena setiap unsur pada baris ke-3 adalah
nol.
Operasi Baris Elementer (OBE)

Sifat matriks hasil OBE :


1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1 (dinamakan
satu utama).
2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama
yang lebih ke kanan.
3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol), maka ia diletakkan
pada baris paling bawah.
4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya
adalah nol.

• Matriks dinamakan eselon baris jika dipenuhi sifat 1, 2, dan 3


• Matriks dinamakan eselon baris tereduksi jika dipenuhi semua sifat
Operasi Baris Elementer (OBE)
Contoh : æ 1 -1 0 -1 ö
Tentukan matriks eselon baris tereduksi dari A = çç 0 2 1 7÷
÷
ç 2 -1 1 3 ÷ø
è
Jawab : æ 1 -1 0 -1 ö
ç ÷
A ~ - 2b1 + b3 ç 0 2 1 7÷
ç 0 1 1 5 ÷ø
è
æ 1 -1 0 -1 ö
ç ÷
~ b2 « b3 ç 0 1 1 5 ÷
ç 0 2 1 7 ÷ø
è
Operasi Baris Elementer (OBE)

æ 1 -1 0 -1 ö æ 1 -1 0 -1 ö
ç ÷ ç ÷
A~ - 2b2 + b3 ç 0 1 1 5 ÷ - b3 + b2 ~ ç 0 1 0 2÷
ç 0 -3 ÷ø ç 0
è 0 -1
è 0 1 3 ÷ø

æ 1 -1 0 -1 ö æ 1 0 0 1 ö
ç ÷ ç ÷
- b3 ~ ç 0 1 1 5÷ b2 + b1 ç 0 1 0 2 ÷
ç 0 0 1 3 ÷ø ç 0 0 1 3 ÷ø
è è
Operasi Baris Elementer (OBE)

Perhatikan hasil OBE tadi :


æ 1 0 0 1 ö
ç ÷
ç 0 1 0 2÷
ç 0 0 1 3 ÷ø
è

Setiap baris mempunyai satu utama.


Tidak setiap kolom memiliki satu utama, karena jumlah baris lebih
sedikit dari jumlah kolom
(kolom 4 tidak mempunyai satu utama)
Invers Matriks
• Misalkan A adalah matriks bujur sangkar.
• B dinamakan invers dari A jika dipenuhi
A B = I dan B A = I
Sebaliknya, A juga dinamakan invers dari B.
Notasi A = B-1 OBE
• Cara menentukan invers suatu matriks A adalah (A| I ) à (I | A )
-1

• Salah satu syarat invers matriks terdefinisi adalah matriks tersebut adalah
matriks persegi. Jika suatu matriks bukan matriks persegi, maka invers dari
matriks tersebut tidak didefinisikan.
• Jika OBE dari A tidak dapat menghasilkan matriks identitas maka A dikatakan
tidak punya invers.
Invers Matriks
Contoh :
Tentukan matriks invers ( jika ada ) dari :

æ 3 2 - 1ö
ç ÷
A=ç 1 1 0÷
ç- 2 - 2 1 ÷
è ø
Jawab :
(A | I)
æ 3 2 - 1 1 0 0ö b1 ßà b2 æ 1 1 0 0 1 0ö
ç ÷ ç ÷
ç 1 1 0 0 1 0÷ ç 3 2 - 1 1 0 0÷
ç - 2 - 2 1 0 0 1÷ ç - 2 - 2 1 0 0 1÷
è ø è ø
Invers Matriks

æ1 1 0 0 1 0ö æ1 0 0 1 0 1 ö
-3b1+b2 ç 0 -1 -1 ÷ -b2+ b1 ç ÷
1 -3 0
2b1+b3
ç ÷ ç 0 1 0 - 1 1 - 1÷
ç0 0 1 0 2 1 ÷ ç0 0 1 0 2 1 ÷
è ø è ø
(I | A)
æ1 1 0 0 1 0ö
-b2 ç ÷ Jadi Invers Matriks A adalah
ç 0 1 1 -1 3 0 ÷
ç0 0 1 0 2 1÷ æ 1 0 1ö
ç ÷
è ø -1
A = ç - 1 1 - 1÷
ç 0 2 1÷
æ1 1 0 0 1 0ö è ø
ç ÷
-b3+ b2 ç 0 1 0 -1 1 -1 ÷
ç0 0 1 0 2 1÷
è ø
Invers Matriks
• Perhatikan bahwa :
æ 3 2 - 1ö æ 1 0 1ö
ç ÷ ç ÷
A=ç 1 1 0÷ dan -1
A = ç - 1 1 - 1÷
ç- 2 - 2 1 ÷ ç 0 2 1÷
è ø è ø
maka
æ 2 1 0öæ 1 0 1 ö
-1
ç ÷ç ÷
A A = ç 1 2 1 ÷ ç - 1 1 - 1÷
ç 0 1 2÷ ç 0 2 1 ÷
è øè ø
æ1 0 0ö
ç ÷
= ç 0 1 0÷
ç0 0 1÷
è ø
Latihan Soal

Diketahui
é 3 0ù
ê ú é4 - 1ù é1 4 2ù
A = ê - 1 2ú , B = ê ú dan C = ê ú
ë 0 2 û ë3 1 5 û
êë 1 1 úû
Tentukan (untuk no 1 – 4) matriks hasil operasi berikut ini :
1. AB
2. 3CA
3. (AB)C
4. (4B)C + 2C
Latihan Soal

Untuk Soal no. 5 – 6, Diketahui :


3 1 −1 2 6 6
D= 2 5 −4 dan E = 2 7 6
1 0 3 2 7 7
5. Tentukan matriks bentuk eselon baris tereduksi dari A, B, C, D, dan E
6. Tentukan matriks invers dari D dan E (jika ada)
7. Tentukan matriks invers dari A dan B (jika ada) di bawah ini:
1 2 3 1 6 4
A= 2 5 3 dan B = 2 4 −1
1 0 8 −1 2 5
Referensi

Slide ini disusun berdasarkan materi dari sumber-sumber berikut:


1. Slide kuliah Aljabar Linier di Telkom University oleh Jondri.
2. Slide kuliah Aljabar Linier di Telkom University oleh Adiwijaya dan
M. Arzaki.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai