PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup
ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks
memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan
variabel-variabel dari suatu persoalan. Pada awalnya matrik ditemukan dalam
sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Inggris yang
bernama Arthur Cayley (1821-1895) yang mana studi yang dilakukan untuk
meneliti persamaan linier dan transformasi linear, awal dari semua ini matrik
dianggap sebagai sebuah permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan
pada tahun 1925 matrik digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya
matrik digunakan dalam berbagai bidang.
B. Masalah
Apa pengertian Matriks atau pengertian matrik?
2. Apa jenis-jenis matrik?
3. Bagaiman menghitung oprasi hitung penjumlahan dan pengurangan matriks?
4. Apa itu transpose matrik dan kesamaan matriks?
5. Bagaiman menyelesaikan soal-soal hitung matrik?
C. Tujuan masalah
1. Mengtiatahui pengertian matriks
2. Mengetahui jenis-jenis matriks
3. Dapat menghitung oprasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks
4. Mengetahi matriks tanspose dan kesaman matriks
5. Dapat menyelesaikan soal-soal menhitung matriks.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan suatu kumpulan bilangan dalam bentuk persegi
panjang yang diatur menurut baris dan kolom dan dibatasi oleh kurung biasa atau
kurung siku. Sebuah matriks terdiri dari baris dan kolom. Baris suatu matriks
adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks, sedangkan
kolom suatu matrik adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak (vertikal) dalam
matrik.
Notasi Matriks
Cara penulisan matriks adalah menggunakan dengan huruf besar, A, B, C
dan sebagainya.Padaumumnya aij akan menyatakan entri matriks A yang berada
pada baris i dan kolom j. Jadi jika A adalah matriks m x n , maka:
a11 a12 … a1n
a21 a22 … a2n
am1 am2 … amn
Jika matriks A, maka entrinya aij , matriks B entrinya bij , dan C = cij , dan
seterusnya. Matriks yang memiliki hanya satu baris atau satu kolom di sebut
vektor. Jika tupel- n dinyatakan sebagai matriks 1 x n disebut Vektor baris, dan
matriks n x 1 disebut vektor kolom.
Contoh:
X1 + X2 = 3
X1 – X2 = 1
Vektor baris = ( 2 1 )
Vektor kolom = 2
x1
x = x2
x3
Diberikan suatu matriks A berordo mx n, vektor baris ke-I dari A dinyatakan oleh
a (1,: ) dan vektor kolom ke j dinyatakan oleh a ( :, j).
Bila A suatu matriks m x n , vektor baris A diberikan oleh a ( 1,: ) = (ai1, ai2, . . .
ain ) i = 1, 2, 3, . . . , n , vektor kolom a ( :, j ) adalah sama dengan :
a1j
a2j
amj
sehingga matriks A dinyatakan oleh vektor baris / kolom
a ( m, . . . )
Agar dua matriks menjadi sama, maka kedua matriks harus mempunyai ordo yang
sama dan entri-entri yang seletak sama.
Definisi:
Penjumlahan Matriks
Dua matriks dengan ordo yang sama dapat dijumlahkan dengan menjumlahkan
entri-entri yang seletak.
Definisi:
1. 3 2 1 2 2 2 5 4 3
4 5 6 + 1 2 3 = 5 7 9
Perkalian Matriks
Lebih umum perkalian matriks A dan B jika banyaknya kolom dari A
sama dengan banyaknya baris dari B.
Definisi:
Jika a = aij adalah matriks m x n dan B = bij matriks n x r, maka hasil kali AB = C
=cij adalah matriks m x n yang entrinya di definisikan oleh:
Cij = a ( i , : ) b ij =
Contoh:
1. Buktikan bahwa AB ¹ BA
3 -2
B= 2 4 A= -2 1 3
1 -3 4 1 6
2. Buktikan bahwa XY ¹ YX
Y= 1 1 X= 1 1
0 0 2 2
3. Berat badan Bob adalah 178 pound. Dia ingin mengurangi berat badan melalui
diet dan latihan fisik. Sesudah mencari keterangan dari tabel 1, dia membuat
jadwal latihan fisik pada tabel 2. Berapa kalori yang akan terbakar dengan
melakukan latihan fisik setiap hari jika dia mengikuti rencana ini.
Tabel.1.
Jadwal Latihan
Senin 1 0 1 0
Selasa 0 0 0 2
Kamis 0 0 0,5 2
Tabel.1.
Produk
Biaya A B C
Bahan mentah 0,1 0,3 0,15
Musim
TRANSPOSE MATRIKS
Jika A adalah suatu matriks m x n, maka transpose dari A dinotasikan sebagai AT.
Yaitu suatu matriks n x m yang dihasilkan dari saling menukarkan antara baris
dan kolom matriks A. Dalam hal ini kolom pertama dari matriks AT adalah baris
pertama dari matriks A, kolom kedua matriks AT adalah baris kedua matriks A
dan seterusnya.
Contoh:
2 3 2 1 5
A= 1 4 AT = 3 4 6
5 6
1. Matriks simetris
2. Matriks miring (skew)
3. Matriks miring simetris (skew symetris )
Syarat utama pada ketiga jenis matriks ini adalah bujur sangkar (ordo sama).
1. Matriks Simetris
Matriks elemen aij pada baris ke-I dan kolom ke-j sama dengan elemen aji pada
baris ke j dan kolom ke i.Hubungan antara elemen tersebut berarti bahwa
transpose dari sebuah matriks adalah sama dengan matriks asal, maka matriks
simetris adalah:
1 2 3 1 2 3
A= 2 4 5 AT = 2 4 5
3 5 6 3 5 6
Contoh:
A= 1 2 3
-2 4 -5
-3 5 6
A = – AT
Aij = -aji dan aii = 0
Contoh:
0 2 3 0 -2 -3
T
A = -2 0 -5 -A = 2 0 5
-3 5 0 3 -5 0
Soal transpos matriks
1. Misalkan A =nbsp; dan B=
Jika A’ menyatakan matriks tranpos dari A, maka persamaan A’ = B dipenuhi
bila x = . . . . .Pembahasan
A = maka A’ =
A’ = B, maka =
Jika suatu matriks persegi yang berordo 2×2, maka determinan matriks A ditulis
|A| atau det A adalah:
Tentukan | A | dan | B |
[Penyelesaian]
Diketahui A dan B dua buah matriks persegi yang berordo sama sehingga AB =
BA = I , maka B adalah invers dari A ditulis B = dan A adalah invers
dari Bditulis A = . Maka,
Contoh dua matriks saling invers:
Tunjukkan bahwa AB = BA = I
[Penyelesaian]
Hasil kali matriks AB adalah,
Matriks singular adalah matriks yang determinannya nol, dan matriks non
singularadalah matriks yang determinannya tidak nol
Contoh matriks singular
Diketahui matriks dibawah ini,
[Penyelesaian]
1.Minor
Jika pada matriks A ordo 3×3 elemen baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan maka
akan didapat matriks yang baru dengan ordo 2×2, determinan matriks baru dengan
ordo 2×2 itulah yang disebut minor ditulis dengan simbol . Agar lebih jelas
perhatikan contoh dibawah ini,
Jika diketahui matriks A ordo 3×3 ,
2.Kofaktor
Kofaktor dituliskan dengan simbol dibaca kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j dan
rumus nya adalah :
Jika diketahui matriks A,
Dari rumus kofaktor diatas maka kofaktor-kofaktor dari matriks A diatas adalah:
Contoh 1
Diketahui matriks A yaitu,
[Penyelesaian]
1. Adjoint
Adjoint suatu matriks diperoleh dari transpose matriks kofaktornya. Pemahaman
anda tentang adjoint, minor, determinan dan kofaktor sangat dibutuhkan dalam
menentukan invers matriks ordo 3×3
Rumus invers matriks ordo 3×3
Rumus invers matriks ordo 3×3 adalah:
Contoh
Tentukan invers matriks A dibawah ini,
[Penyelesaian]
Seperti itulah contoh cara menentukan invers matriks baik baik invers matriks
ordo 2×2, maupun ordo 3×3.
Contoh soal :
[Penyelesaian]
Kesimpulan :
Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan
persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika.
Dengan kata lain kita selalu bersentuhan dengan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun tidak. Agar mudah
difahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa atau persamaan
matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang
suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara
variabel-variabelnya.
DISUSUN OLEH :
1. AWALIA KHOERUNNISA (2018770011)
2. CAHYA NADILA ISTIQOMAH (2018770014)
3. DIAH AYU TRILESTARI (2018770018)
4. HASNITA NADHIROH (20118770026)
5. NADYA SARASWATI (2018770034)
6. RAHMI (2018770039)
7. WULAN SARI (2018770045)
S1 PRODI GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018