Anda di halaman 1dari 23

Perkalian Matriks

XI IPA III
Sub pokok bahasan
Pengertian Matriks
• Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil
atau kompleks) yang disusun atau dijajarkan
secara empat persegi panjang menurut baris-
baris dan kolom-kolom.
• Matriks adalah jajaran elemen (berupa
bilangan) berbentuk empat persegi panjang.
• Matriks adalah himpumam suatu bilangan
yang disusun dalam bentuk persegi panjang
yang memuat baris-baris dan kolom-kolom.
• Bilangan tersebut disebut entri / elemen
Notasi matriks
• Lambang matrik  huruf besar
• Lambang elemen  huruf kecil
• Notasi yang dipakai:

atau

atau
Notasi matrik (2)

• A = 
a11 a12 ..... a1n  Baris ke -1

 21
a a 22 .... a 2n 
 : : : : 
 
a 
 m1 am 2 .... amn  Unsur / entri /elemen ke-
mn (baris m kolom n)

Kolom ke -2
Matrik A berukuran (ordo) m x n

Misalkan A dan B adalah matriks berukuran sama, A dan B dikatakan


sama (notasi A = B)
Jika aij  bij untuk setiap i dan j
Jenis Matriks
• MATRIKS NOL, adalah matriks yang semua elemennya
nol
 Sifat-sifat :
 A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0
 A*0=0, begitu juga 0*A=0.
• MATRIKS BUJURSANGKAR, adalah matriks yang jumlah
baris dan jumlah kolomnya sama. Barisan elemen a11,
a22, a33, ….ann disebut diagonal utama dari matriks
bujursangkar A tersebut.
Contoh : Matriks berukuran 2x2

A=  1 4
 
 2 3
• MATRIKS DIAGONAL, adalah matriks bujursangkar
yang semua elemen diluar diagonal utamanya nol.
Contoh :
 2 0 0
 
 0 5 0
 0 0 3
 
• MATRIKS SATUAN/IDENTITY, adalah matriks
diagonal yang semua elemen diagonalnya adalah 1.
Contoh :  1 0 0 
 
 0 1 0
0 0 1
 

• Sifat-sifat matriks identitas : A*I=A , I*A=A


• MATRIKS SKALAR, adalah matriks diagonal yang
semua elemennya sama tetapi bukan nol atau
satu.
Contoh : 4 0 0
 
A=  0 4 0 
 
 0 0 4
 

• MATRIKS SEGITIGA ATAS (UPPER TRIANGULAR),


adalah matriks bujursangkar yang semua elemen
dibawah diagonal elemennya = 0.
3 2 1
A = 0 4 5
 
 0 0 4
 
• MATRIKS SEGITIGA BAWAH (LOWER TRIANGULAR),
adalah matriks bujursangkar yang semua elemen
diatas diagonal elemennya = 0.

A=  3 0 0 
1 4 0
 6 9 4
 
• MATRIKS SIMETRIS, adalah matriks bujursangkar
yang elemennya simetris secara diagonal. Dapat juga
dikatakan bahwa matriks simetris adalah matriks
yang transposenya sama dengan dirinya sendiri.
A  AT
Contoh :
 1 2 0  1 2 0
   
A =  2 3 1 AT
=  2 3 1
0 1 1 0 1 1
   
• MATRIKS ANTISIMETRIS, adalah matriks yang
trnsposenya adalah negatif dari matriks tersebut.
Maka AT=-A dan aij=-aij,
elemen diagonal utamanya = 0
Contoh :
0 1 3 0 
A    0 1 3 0 
 1 0 4 2  
A  1
T
0 4  2
 3  4 0  1
  3 4 0 1 
0   
 2 1 0  0  2 1 0 

• MATRIK PARTISI : sebuah matrik dapat dibagi menjadi
bagian yang lebih kecil dengan garis pemisah/partisi
mendatar dan vertikal.

1 0 0 2 -1  1 0 0 2 -1 
0 3  0
 1 0 1
 1 0 1 3 
A  0 0 1 4 0 0 0 1 4 0
   
0 0 0 1 7 0 0 0 1 7
0 0 0 7 2  0 0 0 7 2 
I adalah matrik identitas 3 x 3,
B adalah matrik 3 x 2
O adalah matrik nol 2 x 3
C adalah matrik 2 x 2

Dengan cara partisi tersebut, kita dapat lihat bahwa


matrik A adalah sebagai matrik 2 x 2

 2 -2 -4 
A  -1 3 4  Tentukan A 2 !
 1 -2 -3

Jawab
 2 -2 -4   2 -2 -4   2 -2 -4 
A 2  A.A  -1 3 4  -1 3 4   -1 3 4   A
 1 -2 -3  1 -2 -3  1 -2 -3

 1 1 3
A   5 2 6
-2 -1 -3 
 1 1 3  1 1 3  1 1 3  0 0 0 
A3  A.A.A   5 2 6  5 2 6  5 2 6   0 0 0   0
   
-2 -1 -3  -2 -1 -3  -2 -1 -3  0 0 0
Contoh beberapa kasus pemangkatan matrik

1 1
1. A  Hitung A 2 dan A3
1 1

jawab
1 1 1 1  2 2 
A 
2
    
1 1 1 1  2 2 

 2 2  1 1  4 4 
A A A
3 2
    
 2 2  1 1  4 4 
Disimpulkan

 2 n-1
2 n-1

A   n-1 n-1  untuk n  1
n

2 2 

Untuk n = 1

 21-1
21-1
  2 0
2 0
 1 1
A   1-1 1-1    0 0   
1
  A
 2 2   2 2  1 1
0 -1
2. B  Tentukan: B2
, B3
dan B4
!
1 0 
jawab

0 -1 0 -1 -1 0 


B  2
    
1 0   1 0   0 -1 
-1 0  0 -1  0 1
B B B
3 2
    
 0 -1  1 0   -1 0 
 0 1 0 -1 0 1
B B B
4 3
    
 -1 0  1 0   1 0 

0 -1 -1 0 0 1 0 1 0 -1


1 0  ,  0 -1 , -1  , 1  , 1 0  ..............
     0  0  
Operasi Matriks
• Penjumlahan Matriks
Syarat : Dua matriks berordo sama dapat dijumlahkan
Contoh =

a b   e f  ae b f 
a.        
c d  g h  c  g d  h

 1 6   3 1  4 7 
b. 
 3 5    4 1   7 6 
     
• Pengurangan Matriks
Syarat : Dua matriks berordo sama dapat dkurangkan
Contoh =

a. a b   e f  ae b f 
       
c d  g h  c  g d  h

 1 6   3 1   2 5 
b.        
 3 5   4 1   1 4 
• Perkalian Matriks
 Perkalian Skalar dengan Matriks
Contoh :  p q   kp kq
k     
r s   kr ks 

 Perkalian Matriks dengan Matriks


Misalkan A berordo pxq dan B berordo mxn
Syarat : A X B haruslah q = m ,
hasil perkalian AB , berordo pxn
 p q
a b d   
A    ,B  r s
 e f g  ( 2 x 3)  t u
 (3 x 2)
 p q
 a b d     ap  br  dt aq  bs  du 
A.B  ( 2 x 3) . r s    
e f g  t u  ep  fr  gt eq  fs  gu ( 2 x 2)
 (3 x 2)
Contoh

Sedangkan B X A tidak dapat dikerjakan, karena


jumlah kolom matrik B tidak sama dengan jumlah
baris matrik A
Latihan
1.

2.

Anda mungkin juga menyukai