Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET

MATEMATIKA EKONOMI

PENGARUH TINGKAT HARGA DAN KUALITAS BARANG TERHADAP


PENJUALAN SHAMPO Di PASARAN

Di susun oleh

Nama : Semi Syaina Amanda

NIM : 4193311005

Kelas : PSPM E 2019

Prodi : Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu : Arnah Ritonga,S.Si.,M.Si.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat nya kepada kita
semua serta memberikan kita nikmat kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
Mini Riset ini , adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Matematika
Ekonomi dengan dosen pengampu yaitu Ibu Arnah Ritonga,S.Si.,M.Si. .Saya telah menyusun
Mini Riset ini dengan sebaik-baiknya tetapi saya akui mungkin masih ada beberapa
kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Saya selaku penulis menerima berbagai kritik
yang sifatnya membangun agar Mini Riset ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, saya berharap semoga Mini Riset ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga Mini Riset ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata
yang kurang berkenan.

Medan , Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS.........................................................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................................5

3.1 Lokasi dan Waktu Observasi.......................................................................................5

3.2 Objek Observasi..............................................................................................................5

3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data..........................................................................5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................................6

4.1 Hasil Penelitiam.................................................................................................................6

4.2 Pembahasan...................................................................................................................... 8

BAB V PENUTUP….......................................................................................................................... 9

5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 9

5.2 Saran.............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan yang didirikan pasti mempunyai suatu tujuan. Disamping mencari laba
yang setinggi-tingginya, perusahaan juga mempunyai tujuan lain yaitu mencapai
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Agar tujuan tersebut tercapai maka
perusahaan perlu memperhatikan kegiatan-kegiatan perusahaan, yang meliputi produk yang
dihasilkan, promosi penjualan, harga bersaing, serta saluran distribusi yang tepat. Selain
mempunyai misi perusahaan juga mempunyai visi yang harus dilakukan yaitu menghasilkan
desain produk yang berkualitas serta penetapan harga yang tepat dan layak dalam upaya untuk
meningkatkan kepuasan konsumen. Hal itu dapat dilakukan dengan pemilihan bahan baku
yang bagus dan tepat (dalam arti bahan baku banyak tersedia dan proses pengolahannya
mudah, bahan baku tidak mudah rusak dll) tanpa mengurangi kualitas dari bahan baku
tersebut sehingga produk yang dihasilkan mempunyai mutu dan kualitas yang baik..

Selain kualitas produk penetapan harga jual suatu produk juga perlu diperhatikan karena
mengingat pendapatan masyarakat yang relatif kecil akan sangat berpengaruh terhadap
volume penjualan produk yang dihasilkan (daya beli masyarakat akan suatu produk atau
barang akan menurun) sehingga perlu dilakukan penekanan seminimal mungkin terhadap
penetapan harga jual atas produk yang dihasilkan hal itu dapat mendorong kelancaran
pemasaran suatu produk agar sampai ketangan konsumen dalam jumlah dan waktu yang tepat
dan layak.. Hal tersebut diatas yang menjadikan konsumen puas terhadap barang yang
dikonsumsi.

Adapun yang dilakukan perusahaan dalam upaya peningkatan kepuasan konsumen


terhadap produk yang dihasilkan adalah dengan memproduksi suatu produk atau barang
dengan mutu dan kualitas yang tinggi dengan diimbangi penetapan harga yang sesuai dengan
kondisi dipasaran (disesuaikan dengan pendapatan masyarakat).Ataupun atas dasar
perusahaan ingin memuasakan para konsumen yang berllangganan atau karena adanya
komplain atau kritikan dari konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah sebagai berikut:


1. Apakah ada pengaruh signifikan antara variabel harga jual, desain, dan kualitas produk
terhadap kepuasan konsumen ?
2. Apa faktor yang dominan pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen.?
3. Apakah ada hubungan serta pengaruh antara tingkat harga dan kualitas barang dengan
penjualan di masyarakat ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh signifikan antara variabel harga jual, desain, dan kualitas
produk terhadap kepuasan konsumen
2. Mengetahui faktor yang dominan pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen.
3. Mengetahui hubungan serta pengaruh antara tingkat harga dan kualitas barang dengan
penjualan di masyarakat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan yang
sangat ketat. Persaingan di kategori ini diperkirakan tidak akan pernah berakhir, mengingat
produk ini termasuk yang dibutuhkan semua orang, tanpa terkecuali. Penetrasi produk ini
sudah mendekati titik jenuh (100%), sehingga membuat persaingan semakin terasa di kategori
ini. (SWA 2006)

Kategori shampoo tetap punya daya tarik yang sangat besar. Kategori ini dianggap
sangat menguntungkan, selain market size-nya yang sangat besar dan gross profit-nya yang
bisa mencapai 40%. Kategori yang pasarnya diperkirakan mencapai Rp 2,2 triliun (Sumardy,
SWA 2006). Kategori produk shampoo ini dikuasai dua pemain, yaitu PT Unilever Indonesia
Tbk. dan PT P&G Indonesia. Sementara Grup Wings lewat merek Emeron dan Zinc, dan
beberapa pemain lainnya cuma berpengaruh kecil. Unilever dan P&G menguasai lebih dari
90% pangsa pasar shampoo di Indonesia.

Unilever dalam kategori shampoo mengeluarkan empat merek, yaitu Sunsilk, Clear,
Lifebuoy dan Dove. Hal yang sama juga dilakukan P&G, yaitu mengeluarkan merek Pantene,
Rejoice, Head & Shoulders serta Herbal Essences. Persaingan antara P&G dan Unilever dapat
dilihat pada persaingan Sunsilk dengan Pantene, Clear dengan Head & Shoulders, Lifebuoy
dengan Rejoice sementara Dove berhadapan dengan Herbal Essences. Fakta di lapangan yaitu
terjadi persaingan multiple brands, sehingga persaingan menjadi tidak jelas. Hal ini
menyebabkan Unilever dan P&G fokus mengambil pelanggan pesaing.

Tingkat penetrasi produk shampoo yang mendekati 100%, usaha menarik pelanggan
baru yang belum pernah memakai shampoo jelas bukan menjadi pilihan. Sebuah merek dapat
bertahan, dengan meningkatkan frekuensi penggunaan dan merebut pelanggan pesaing.
Faktanya di lapangan yaitu hampir semua merek menawarkan varian produk yang tidak jauh
berbeda. Penurunan harga akhirnya menjadi salah satu cara untuk merebut pelanggan pesaing,
dengan mulai dari turun 6% bahkan sampai 25%. Berdasarkan kondisi kategori yang telah
jenuh, penurunan harga terbukti mampu meningkatkan volume penjualan yang cukup
signifikan. (SWA 2006)

Kondisi pasar bagi industri fast moving customer product (produk yang cepat terjual)
adalah buyers market, dimana konsumen dihadapkan pada begitu banyak pilihan produk yang
variatif sehingga konsumen memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menentukan
pilihannya. Khususnya pada produk shampoo, dimana semakin banyak jenis dan merek yang
beredar di pasaran. Konsumen pun semakin kritis dalam memilih shampoo yang ada.
Konsumen akan menggunakan produk shampoo yang menurut persepsinya terbaik (SWA
2006).

Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin lama terasa semakin tajam. Persaingan
dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumen menjadi semakin ketat. Hal ini
terlihat dari semakin banyaknya alternatif produk yang dapat dipilih oleh konsumen.
Munculnya produk-produk yang inovatif secara terus-menerus dalam waktu yang relatif
singkat menuntut perusahaan untuk berupaya mengembangkan produk-produknya agar tidak
tertinggal oleh pesaingpesaingnya.

Produk shampoo adalah convenience product, artinya produk yang umum dipakai,
sehingga konsumen tidak memerlukan usaha yang signfikan untuk memilih dan membeli
sebuah merek tertentu. Konsumen akan lebih mudah untuk beralih merek apabila harga
produk yang ditawarkan relative murah, dibandingkan dengan produk yang berharga mahal,
karena switching cost lebih rendah (Aaker 1997:57).

Pada sektor shampoo terdapat beberapa merek yang beredar di pasaran dengan strategi
harga yang berbeda satu dengan yang lain. Tiap merek ditempatkan di pasar dengan harga
tertentu, sesuai dengan strategi pemasaran dari produsen. Berdasarkan harga dapat diketahui
segmentasi pasar yang dituju oleh produk shampoo tersebut. Pada umumnya konsumen akan
berpikir lebih, bila akan melakukan pergantian shampoo, karena resiko kesehatan akan lebih
diutamakan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Observasi

Lokasi dilakasakannya observasi yaitu di Grosir yang berada di Jalan Garu 2. Waktu
pelaksanaan observasi pada hari Minggu, 23 Mei 2021 mulai pukul 09.00 - 09.15 WIB.

3.2 Objek Observasi

Objek observasi adalah pemilik dari Grosir jualan Shampo

3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Metode yang digunakan pada observasi ini yaitu wawancara, dimana peneliti
mewawancarai penjual untuk mengetahui Shampo mana yang paling banyak dibeli oleh para
pembeli dan Shampo mana yang memiliki kualitas paling bagus di Pasaran.

Maka Analisis data yang dilakukan adalah dengan menganalisis jawaban yang
diberikan oleh penjual sehingga akan didapatlah hasil serta kesimpulan mengenai seberapa
besar pengaruh harga serta kualitas barang terhadap penjualan suatu barang di pasaran dimana
pada penelitian kali ini barang yang dijadikan objek dalam penelitian saya adalah Shampo.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil dari wawancara yang kami dapat adalah sebagai berikut

1. Identitas Subjek
Nama                                 :  Ahmad            
Umur                                   : 40 tahun
Nama Toko               :  Usaha Jaya Abadi
Pengalaman Berjualan   :  5 tahun
2. Waktu dan Tempat Wawancara
Waktu                               : Minggu, 23 Mei 2021
Tempat                               : Jalan Garu 2b
Durasi                                 : 15 Menit ( 09:00 WIB – 09:15 WIB )
3. Butir Soal Wawancara
1. Bagaimana Penjualan Shampo pada bulan ini pak ?
2. Shampo dengan merek apa yamg lebih banyak dibeli oleh masyarakat pak ?
3. Apakah Shampo yang dengan harga jual tinggi banyak diminati pembeli ?
4. Apakah Shampo dengan harga jual rendah banyak diminati pembeli ?
5. Apakah pembeli sering menanyakan tentang kualitas Shampo dari berbagai merek yang
ada ?
6. Apakah pembeli pernah mempermasalahkan harga jual Shampo yang tinggi dengan
kualitas Shampo yang kurang Bagus begitu juga dengan sebalik nya dengan harga jual
Shampo yang tinggi serta kualitas nya cukup baik ?
7. Apakah pembeli juga pernah mempermasalahkan harga Shampo yang rendah namun
kualitas Shampo nya baik ?
8. Menurut Bapak apakah kualitas suatu barang utu sangat diperlukan dalam berdagang ?
9. Menurut Bapak apakah kualitas barang dapat mempengaruhi harga suatru barang yang
diperjualbelikan ?
10. Seperti yang kita tau Shampo di Indonesia sangat banyak merk nya, jika Bapak
memiliki merk Shampo hasil produksi sendiri, Bagaimana cara agar konsumen
membeli merk kita tidak merk lain?
4. Jawaban dari hasil wawancara
1. Bagaimana Penjualan Shampo pada bulan ini pak ?
Jawaban : Penjualan Shampo pada bulan ini mengalami peningkatan dari bulan yang lalu

2. Shampo dengan merek apa yamg lebih banyak dibeli oleh masyarakat pak ?

Jawaban : Kebanyakan Pembeli membeli Shampo merek Ptn karena harga nya terjangkau
serta memiliki harum yang wangi, banyak dari mereka yang membeli nya dalam
bentuk Sachet.

3. Apakah Shampo yang dengan harga jual tinggi banyak diminati pembeli ?

Jawaban : Untuk beberapa pembeli yang ekonomi nya cukup banyak dari mereka yang
membeli Shampo dengan harga jual yang tinggi bahkan banyak dari mereka yang
membeli nya dalam jumlah yang banyak

4. Apakah Shampo dengan harga jual rendah banyak diminati pembeli ?

Jawaban : Shanpo dengan harga jual yang rendah juga masih banyak yang membeli nya,
terlebih lagi banyak anak kos yang membeli nya, banyak dari mereka yang
membeli nya dengan alasan untuk menghemat pengeluaran mereka.

5. Apakah pembeli sering menanyakan tentang kualitas Shampo dari berbagai merek yang
ada ?

Jawaban : Ya banyak pembeli yang masih sering bertanya mengenai kualitas Shampo yang
saya jual

6. Apakah pembeli pernah mempermasalahkan harga jual Shampo yang tinggi dengan
kualitas Shampo yang kurang Bagus begitu juga dengan sebalik nya dengan harga jual
Shampo yang tinggi serta kualitas nya cukup baik ?

Jawaban : Ada beberpa pembeli yang mempermasalahkan nya karna menurut mereka harga
yang saya jualkan tidak sesuai dengan kualitas dari barang nya.

7. Apakah pembeli juga pernah mempermasalahkan harga Shampo yang rendah namun
kualitas Shampo nya baik ?

Jawaban :

8. Menurut Bapak apakah kualitas suatu barang itu sangat diperlukan dalam berdagang ?

Jawaban : Menurut saya hal tersebut sangat diperlukan agar para pedagang tidak mengalami
kerugian tergadap barang yang diperjual belikan, walaupun tidak mendapat
untung yang tinggi setidak nya dapat mengembalikan modal dari barang yang
dijual.

9. Menurut Bapak apakah kualitas barang dapat mempengaruhi harga suatru barang yang
diperjualbelikan ?

Jawaban : Menurut saya hal tersebut dapat mempengaruhi nya, karena banyak sekarang
pembeli yang memperhatikan harga yang dijual dengan kualitas barang tersebut,
terlebih lagi banyak yang beranggapan jika kualitas suatu barang bagus maka
harga jual nya pasti tinggi berbeda dengan kualitas yang kurang baik maka harga
jual nya tidak begitu tinggi.

10. Seperti yang kita tau Shampo di Indonesia sangat banyak merk nya, jika Bapak
memiliki merk Shampo hasil produksi sendiri, Bagaimana cara agar konsumen
membeli merk kita tidak merk lain?

Jawaban : Awal nya saya akan memberikan sampel dari produk saya kepada para pembeli
yang berbelanja di tempat saya maka dengan begitu akan membuat para pembeli
penasaran serta tertarik untuk membeli barang yang saya produksi sendiri.

4.2 Pembahasan

Maka setelah melakukan wawancara dapat kita simpulkan bahwa Penjualan itu sangat
berpengaruh terhadap kualitas barang dan harga barang tersebut. Terlebih lagi pada saat ini
banyak sekali barang yang diperjualbelikan denga kualitas yang bagus namun harga jual
tinggi namun bukan berarti tidak ada barang yang berkualitas bagus dijual dengan harga yang
tidak terlalu mahal, hal inilah yang membuat barang tersebut sangat laku di pasaran
dikarenakan kualitas barang nya bagus dan harga jual yang tidak terlalu tinggi. Namun ada
juga barang dengan kualitas yang kurang bagus namun harga jual nya tidak terlalu tinggi
barang tersebut masih laku dipasaran hal ini disebabkan harga jual nya yang tidak terlalu
tinggi sehingga membuat pembeli segera membeli barang tersebut, berbeda hal nya dengan
barang yang kualitas nya tidak baik namun dijual dengan harga yang tinggi sehingga
membuat barang tersebut tidak banyak diminati para pemebeli.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan kembali bahwa terdapat hubungan antara
kualitas barang dan Tingkat harga dengan penjualan barang tersebut dipasaran.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Harga dan Kualitas Produk secara bersama-sama memiliki kekuatan hubungan yang
kuat dengan kepuasan konsumen, hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi
berganda sebesar 0,761 atau pada kriteria hubungan nilai tersebut masuk pada jenis
yang kuat, jika kedua variabel harga dan kualitas produk mengalami kenaikan atau
penurunan persepsi pada responden, maka akan memberikan dampak langsung pada
variabel kepuasan konsumen. variabel harga dan kualitas produk secara bersama-
sama memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel kepuasan konsumen, artinya
apabila harganya murah dan kualitas produk baik, kepuasan konsumen akan tinggi.
Sebaliknya, apabila harganya mahal dan kualitas produk buruk, maka kepuasan
konsumen akan rendah. Selain itu, dari hasil penelitian koefisien determinasi (R2 ),
variabel harga dan kualitas produk memiliki sumbangan pengaruh terhadap variabel
kepuasan konsumen sebesar 57,9%, artinya variabel harga dan kualitas produk secara
bersama-sama menjadi faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
2. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi Kepuasan Konsumen. Menurut Irawan
(2004: 37), faktor faktor yang pendorong kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:
 Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan
produk tersebut ternyata kualitas produknya baik.
 Harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money
yang tinggi.
 Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru.
Kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi, salah
satunya yang popular adalah SERVQUAL.
 Emotional Factor, pelanggan akan merasa puas (bangga) karena adanya
emosional value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.
 Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin p uas apabila relative mudah,
nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan
3. Sudah dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antar tingkat harga dan kualitas
barang dengan barang yang dijualkan, dimana jika menjualkan barang mahal dengan
kualitas kurang baik maka barang yang diperjualbelikan akan kurang diminati
masyarakat berbeda dengan barang yang harga murah namun kualitas nya bagus
maka barang yang diperjualbelikan akan banyak yang membeli namun tidak
menutup kemungkinan bahwa barang dengan harga jual yang tinggi dan kualitas
yang bagus tidak banyak yang membeli nya.

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan

Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas
tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada dua
faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived service.
Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan,
maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.

Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan

Kualitas produk merupakan kemampuan dari suatu produk dalammenjalankan


fungsinya. Kualitas produk mempunyai hubungan yang sangat eratdengan kepuasan
pelanggan karena kualitas produk dapat dinilai dari kemampuanproduk tersebut untuk
menciptakan kepuasan pelanggan. Semakin tinggi tingkatkualitas produk dalam memuaskan
pelanggan, maka akan menyebabkan kepuasan pelanggan yang tinggi pula.

Pengaruh Kinerja Perusahaan terhadap Kepuasan Pelanggan

Kinerja perusahaan dapat dijadikan pedoman dalam mengukur keberhasilan suatu


perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan pengukuran atas prestasi perusahaan yang timbul
akibat proses pengambilan keputusan manajemen, karena memiliki hubungan efektivitas
pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan kinerja. Kinerja keuangan yang
dapat dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu merupakan gambaran sehat atau
tidaknya suatu perusahaan. Selain dapat memberikan laba bagi pemilik modal atau
investor,perusahaan yang sehat juga dapat menunjukkan kemampuan dalam membayar
hutang dengan tepat waktu.

5.2 Saran

Diharapkan dengan ada nya makalah ini dapat mengetahui hubungan antara tingkat
harta dan kualitas barang dengan penjualan barang. Dan penulis juga berharap para pembaca
dapat memberi saran atau kritikan terhadap makalah ini agar kedepan nya makalah ini lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Dwi dan Febrina Rosinta. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kualitas
Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan.Jakarta
Dharmayanti, Diah. 2013. Analisis Dampak Service Performance dan Kepuasan Sebagai
ModeratingVariable Terhadap Loyalitas Nasabah. Fakultas Ekonomi Universitas
Kristen Petra Surabaya.Surabaya
Hardiyati, Ratih. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Menggunakan Jasa Penginapan Villa Agrowisata Kebun Teh Pagilaran.
Hidayat, Rachmad. 2009. Pengaruh Kualitas Layanan Kualitas Produk dan Nilai Nasabah
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai