Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro


Dosen : Darwin Hartono, S.E., M.M.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Diana Luthfiani (201914500996)


2. Devi Trisnawati (201714501244)
3. Fadilah Fitria (201914500844)
4. Lekat Julian Bidawan (201914500819)
5. Masrifah (201714501340)
6. Novita Dwi Yulianti (201914500891)
7. Putri Ningsih (201914500920)
8. Sasqia Syachputri (201714500905)

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN


PENGETAHUAN SOSIAL (FIPPS)

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Teori Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang PASAR PERSAINGAN SEMPURNA bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Darwin, selaku dosen Teori Ekonomi
Mikro yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan mata kuliah yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada anggota
kelompok yang bertugas yang mana telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan diterima demi kesempurnaan
makalah ini.

Tangerang, 15 November 2020


Penyusun

Lekat Julian Bidawan


NPM : 201914500819

i
Email: sge.unindra@gmail.com
Pendidikan Ekonomi, Universitas Indraprasta PGRI

ABSTRAK

Indonesia masih bergelut melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan negara lain di
dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi
tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan
COVID-19 dengan gejala mirip flu. Kasus virus Corona diketahui lewat penyakit misterius yang
melumpuhkan Kota Wuhan, China. Tragedi pada akhir 2019 tersebut terus berlanjut hingga
penyebaran virus Corona mewabah ke seluruh dunia. Metode penyebaran virus ini sangat cepat dan
telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown
dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Pemerinta Negara Indonesia sendiri
menggunakan metode lockdown berupa kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk
menekan penyebaran virus ini. Selain itu pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo) mengembangkan aplikasi Peduli Lingdungi yang berbasis android yang
dapat di unduh secara bebas oleh masyarakat untuk membantu menangani penyebaran virus Corona
yang semakin hari semakin merajalela, Makalah ini akan membahas, Mengenal Lebih Dekat Covid-
19, Sikap Warga Negara Indonesia Dalam Menghadapi Virus Corona.

Kata Kunci : Virus Corona, Kebijakan Pemerintah, Sikap Warga Negara

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Definisi coronavirus............................................................................................2
B. Cara Kerja Penyebaran Coronavirus...................................................................3
C. Gejala infeksi virus Corona.................................................................................3
1. Upaya pencegahan virus corona.....................................................................4
2. Kebijakan pemerintah dalam menanggulangi virus corona............................4
D. Dampak virus corona terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara...............6
A. Dampak virus corona terhadap kehidupan Sosial Masyarakat.......................6
B. Dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia.............................. 6
C. Dampak virus corona terhadap kehidupan beragama.................................... 8
E. Sikap Warga Negara Saat Pandemi Covid-19...................................................11

BAB 3 PENUTUP................................................................................................. 12
A.Kesimpulan........................................................................................................ 12
B.Saran...................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli.
Adapun harga di tentukan oleh permintaan dan penawaran dalam pasar. Dalam makalah ini
akan membahas pengertian dari pasar persaingan sempurna, konsep keseimbanga  pasar
persaingan sempurna dan kelebihan/kekurangan pasar persaingan sempurna. Keuntungan pasar
persaingan sempurna adalah harga dalam pasar   ini adalah yang terendah. Dan kekurangan
dalam pasar ini adalah dalam keseimbangan jangka panjang pasar hanya akan memperoleh
laba normal. Dalam makalah ini juga akan di jelaskan konsep yang ada dalam pasar
persaingan sempurna serta bentuk kurva permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan
sempurna.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini dipaparkan
rumusan masalah dalam makalah.

1. Bagaimana konsep tentang  pasar persaingan sempurna?


2. Bagaimana kurva permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan sempurna?
3. Bagaimana konsep keseimbangan perusahaan jangka pendek maupun jangka
panjang?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dalam pasar persaingan sempurna?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini di paparkan tujuan
penulisan makalah :

1. Memaparkan Konsep   tentang  pasar persaingan sempurna.


2. Memaparkan kurva permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan sempurna.
3. Memaparkan konsep keseimbangan perusahaan jngka pendek maupun jangka
panjang.
4. Memaparkan  kelebihan dan kekurangan dalam pasar persaingan sempurna.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Persaingan Sempurna


Pasar faktor produksi persaingan sempurna merupakan pasar dimana terdapat sejumlah
besar penjual dan pembeli suatu faktor produksi, misalnya tenaga kerja atau bahan baku. Karena
tidak ada pembeli atau penjual tuggal yang bisa mempengaruhi harga faktor produksi maka
tiap pihak berlaku sebagai penerima harga. Sebagai contoh,jika perusahaan individu yang membeli
kayu untuk konstruksi rumah membeli sejumlah bagian dari volume total kayu yang tersedia,
keputusan pembeliannya tidak akan berdampak pada harga. Demikian pula, apabila setiap
pemasok kayu mengendalikan hanya sebagian kecil kayu di pasar, maka tidak ada pemasok yang
bisa mempengaruhi harga kayu yang di jualnya. Justru, harga kayu (dan kuantitas produksi
totalnya) di tentukan oleh penawaran dan permintaan agregat atas kayu.

2.2 Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna memiliki karakteristik khusus, di antaranya sebagai berikut :

 Homogenitas produk, yang di maksud dengan produk yang homogen adalah


produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui
siapa produsennya. Konsumen tidak membeli merek barang tapi kegunaan barang. Karena itu
semua semua perusahaan dianggap mampu memproduksi barang dan jasa dengan kualitas
dan karakteristik yang sama.

 Pengetahuan sempurna, para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki


pengetahuan sempurna tentang harga produk yang di jual. Dengan demikian konsumen tidak akan
mengalami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Dari siapapun produk di beli, harga yang berlaku adalah sama. Demikian halnya
dengan perusahaan hanya akan menghadapi satu harga yang sama dari berbagai pemilik
faktor produksi.

 Perusahaan menerima harga yang di tentukan pasar, perusahaan menjual produknya


dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar. Karena secara individu perusahaan
tidak mampu mempengaruhi harga pasar yang dapat dilakukan perusahaan adalah
menyesuaikan jumah output untuk mencapai harga maksimum.

 Bebas keluar-masuk pasar, dalam pasar persaingan sempurna faktor produksi


mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan
faktor produksi. Pengertian mobilitas mencakup pengertian geografis dan antar pekerja.
Maksudnya, faktor produksi seperti tenaga kerja mudah dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lainnya atau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, tanpa biaya. Hal tersebut
menyebabkan perusahaan leluasa untuk keluar-masuk pasar. Jika perusahaan tertarik di satu
industri (dalam industri masih memberikan laba) dengan segera dapat masuk. Bila tak tertarik
lagi atau gagal, dengan seger dapat keluar.

2
2.3 Permintaan Dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna

a. Permintaan.
Tingkat harga dalam pasar persainga sempurna di tentukan oleh permintaan dan
penawaran misalnya kita berbicara tentang pasar pakaian anak-anak, maka harga pakaian anak-
anak di tentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran pakaian anak-anak. Perusahaan
secara individu harus menerima harga tersebut sebagai harga jual. Karena sejumlah output
perusahaan relatif sangan kecil di banding output pasar maka berapapun yang di jual
perusahaan, harga relatif tidak berubah karena itu kurva permintaan yang di hadapi
perusahaan secara individu berbentuk garis lurus horizontal.

b. Penerimaan.
Penerimaan total atau (TR/total revenue) perusahaan sama dengan jumlah output (Q)
dikali harga jual (P). Karena harga telah di tetapkan ,penerimaan rata-rata (average revenue)
dan penerimaan marginal (marginal revenue) adalah sama dengan harga. Dengan demikian kurva
permintaan (D) sama dengan kurva penerimaan rata-rata (AR) sama dengan kurva permintaan
marginal (MR) dan sama dengan harga (P).

2.4 Kesimbangan Pasar

1. Keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek


Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan :

1. Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variabel atau VC
adalah sama dengan penerimaan total (TR), atau biaya variabel rata-rata (AVC) sama
dengan harga (P). Dalam kondisi ini prusahaan hanya menanggung kerugian biaya tetap
(FC), dimana biaya ini dengan atau tanpa produksi tetap harus dikeluarkan. Tetapi jika AVC
lebih kecil dari harga maka perusahaan tidak mampu menutupi lagi beban biaya tetap.
Kegiatan produksi hanya menambah beban, karena itu produksi sebaiknya dihentikan.

2. Perusahaan produksi pada saat MR=MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum
atau, dalam kondisi terpuruk, kerugiannya minimum.

Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR=MC (titik E) tercapai pada saat output
sejumlah Q’. Karena biaya rata-rata lebih kecil dari harga, dari setiap unit output perusahaan
memperoleh laba sebesar BE per unit. Jik output lebih kecil dri Q’, misalnya Q1, penerimaan
marginal (MR=P) lebih besar dari biaya marginal (MC), sebaiknya lebih menguntungkan
bagi perusahaan menambah output. Bila output lebih besar dari Q’, MC sudah lebih besar
dari MR. Penambahan output akan mengurangi laba karena itu laba maksimum tercapai
hanya bila MR=MC, pada saat jumlah output adalah Q’

3
            Karena biaya rata-rata (AC) lebih besar dari pada harga (P), untuk setiap unit output
yang terjual diperoleh laba sebesar BE. Laba total diperoleh sama dengan Q’ dikali BE atau sama
dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut laba super normal.
            Diagram 8.3 hanya memperoleh satu kemungkinan yaitu laba maksimum. Masih ada
dua kemungkinan yang dialami perusahaan yaitu impas dan rugi. Kondisi impas terjadi bila biaya
rata-rata sama dengan harga, dimana laba per uni sama dengan nol, seperti digambarkan dalam
diagram 8.4 keadaan seperti ini dinamakan sebagai laba normal.
            Diagram 8.5 menunjukkan bahwa pada saat MR=MC perusahaan mengalami kerugian
sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah
kerugian minimum. Bila perusahaan meproduksi kurang dari Q’ (misal Q 1), kerugian per unit
menjadi lebih besar ( CD>BE). Demikian halnya kerugian total, yang secara grafis terlihat dari luas
PKDC>luas PAEB. Bila output lebih besar dari Q’, kerugian per unit bisa menjadi lebih kecil (bila
memproduksi Q2) atau lebih besar (bila memproduksi Q3), tetapi kerugian total lebih besar
dibanding jika memproduksi sebanyak Q’.

2. Keseimbangan perusahaan dalam jangka  panjang

Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4
persyaratan :
1. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin, agar perusahaan mencapai keadaan yang
paling optimal. Secara matematis hal ini berarti perusahaan berproduksi saat MR=MC. Pada
saat ini biaya marginal jangka pendek sama dengan biaya marginal jangka panjang
(SMC=LMC)

2. Tidak mengalami kerugian, agar dapat mengganti barang modal yng digunakan dalam
produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual (SAC=P).

3. Tidak ada inisiatif bagi perusahaan untuk masuk keluar, karena laba 0. Laba 0 disebut
juga laba normal, yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama,jika
uang dan faktor produksi lain dialokasikan pada kgiatan alternatif. Jika laba lebih besar dari
0 akan ada perusahaan yang tertarik untuk masuk kedalam pasar. Sebaliknya, jika laba lebih
kecil dari 0 (merugi) akan mendorong perusahaan keluar dari pasar.

4. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbsar skala
produksi, karena sudah berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata rata jangka
panjang, pada saat SAC=LAC  (short average cost=long average cost) diagram.

            Diagram 8.6.a menunjukan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E0
dimana tingkat harga p0dan jumpat output Q0 . Pada saat itu keseimbangan perusahaan digambarkan
pada diagram 8.6.b (Perhatikan kurva SMC,LMC,SAC, dan LAC berpotongan di satu titik, yaitu
titik E) dengan ouput Q1 . Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran.
Diagram 8.6.a menunjukan kurva penawaran bergeser ke kanan (S 0à S1 ) . Keseimbangan baru
terjadi di titik E1 , dimana harga keseimbangan p1 dan output sebanyak Q1 . Sebelum ada perusahaan

4
yang masuk, pada tingkat harga P1 jumlah output yang ditawarkan hanya Q2 . Selisih Q1 –Q2 adalah
akibat penambahan kapasitas produksi yang berasal dari perusahaan yang bertahan, karena harga
jual lebih besar dari biaya produksi per unit (P1 < AC) . Lagipula jika output ditambah, kerugian
bertambah besar (jarak SMC –P1 makin besar). Keluarnya perusahaan menyebabkan penawaran
tingkat industri berkurang, misalnya sampai ke kurva S2 (digagram 8.6.a) yang menaikan harga
menjadi P2 . Bagi perusahaan secara individu, keadaan ini sangat menguntungkan, karena
perusahaan memperoleh laba super normal (P2> dari AC). Hal ini menarik perusahaan lain untuk
masuk ke daam industri. Gerakan masuk keluar akan berhenti bila keseimbangan kembali ke titik E,
sehingga perusahaan dalam industri hanya menikmati laba normal. Hal ini dikarenakan adanya
asumsi kebebasan masuk dan keluar.

2.5 Penawaran perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

Penawaran industri adalah total penawaran perusahaan perusahaan. Jumlah output yang
ditawarkan perusahaan adalah jumlah yang menghasilkan laba maksimum (MR=MC). Berdasarkan
hal tersebu dalam dikonstruksi kurva penawaran perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.

A.   Kurva penawaran jangka pendek


Kurva penawaran jangka pendek perushaan dapat dikonstruksi dalam kurva biaya marjnal
(MC) jngka pendek seperti pada diagram 8.7 diagram.

Diagram 8.7.a menunjukan jika harga dibawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada
penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variabel per unit yang paling rendah (AVC
berpotongan dengan MC). Jika harga naik ke P 1 agar mencapai laba maksimum perusahaan
berproduksi pada saat MR=MC atau MR=P, sehingga jumlahouput adalah Q1 jika harga jual terus
meningkat, misalnya ke P2, P3, dan P4 , maka perusahaan harus memproduksi Q2, Q3, Q4 agar
mencapai laba maksimum. Kurva MC menunjukan hubugan antara kurva harga dengan jumlah
output yang diproduksi (ditawarkan). Dengan demikian dalam pasar persaingan sempurna, Kurva
MC setela melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran
perusahaan jangka pendek( diagram 8.7.b). Dapat disimpulkan bahwa dalam pasar persaingan
sempurna meskipun perusahaan menderita rugi selama P masih diatas AVC sebaiknya perusahaan
tetap berproduksi karena kerugian yang diderita masih lebih kecil daripada FC yang harus
dikeluarkan apabila perushaan tidak berproduksi. Kalau berproduksi berarti sebagian FC masih
dapat tertutup. Namun bila P dibawah AVC maka sebaiknya perushaaan tidak berproduksi karena
kalau tetap berproduksi kerugian lebih besar dari FC.

B.   Kurva penawaran jangka panjang


Dalam pasar persaingan sempurna, kurva penawaran jangka panjang merupakan fokus
keseimbangan jangaka panjang pada berbagai tingkat produksi.

5
2.6 Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna

 Harga jual barang dan jasa adalah termurah


 Jumlah output paing banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal
(kemakmuran maksimal)
 Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu membuang waktu
untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dlam kualitas
dan harga (informasi sempurna)

2.7 Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna

 Kelemahan dalam hal asumsi


Asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan sempurna mustahil terwujud, karena dalam
dunia nyata manusia (produsen dan konsumen) dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat.
Keterbatasan itu menyebabkan perpisahan faktor produksi dan pengumpulan informasi
membutuhkan biaya. Hasilnya (output dan informasi yang diperoleh pun tidak homogen dan
sempurna).

 Kelemahan dalam pengembangan teknologi


Model pasar persaingan sempurna menyatakan bahwa keseimbangan dalam jangka panjang
akan tercapai dalam setiap perusahaan memperoleh laba normal. Masalahnya apakah dengan
laba normal perusahaan dapat melakukan kegiatan reset dan pengembangan. Padahal
kegiatan riset dan pengembangan amat dibutuhkan untuk memperoleh teknologi produksi
yang meningkatkan efisiensi produksi.

 Konflik efisiensi keadilan


Pasar persaingan sempurna sangat menekankan efisiensi. Tetapi hal ini menimbulkan
masalah jika diterapkan dalam kehidupa nyata. Misalnya dalam kasus industrialisasi di
negara sedang berkembang. Karena industrinnya masih amat muda atau dalam tahap awal
perkembangan, biaya produksinya (biaya rata rata) jelas lebih tinggi daripada industri di
negara maju. Jika dibiarkan bersaing dalam pasar global, industri di negara berkembang
akan ambruk karena kalah bersaing. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dinegara
berkembang tidak akan meningkat dibanding di negara maju. Muncul maalah ketidakadilan
agar tidak kalah bersaing, industri di negara berkembang butuh perlindungan sempurna.
Tetapi hal ini akan menimbulkan inefisiensi.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pasar persaingan sempurna ialah dimana jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan
setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak mampu memengaruhi pasar.
a. Syarat yang harus ada adalah homogeneous product, perfect knowledge, small relatively
output, price taker, free entry and exit.
b. Kelebihan dalam pasar persaingan sempurna adalah harga barang dan jasa paling
murah, Jumlah output paling banyak, Masyarakat tidak takut ditipu dalam kualitas dan
harga.
c. Kelemahan dalam pasar persaingan sempurna adalah   kelemahan dalam hal asumsi,
kelemahan dalam pengembangan teknologi, konflik efisiensi-keadilan.

Anda mungkin juga menyukai