Oleh Kelompok 4:
Gusdalimah 2010242024
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Studi Kasus............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 Teori Permintaan dan Penawaran.......................................................................6
2.2 Hukum Permintaan dan Penawaran.................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
yang paling sering digunakan oleh para ekonom, keduanya merupakan kekuatan-
mekanisme pasar itu sendiri adalah interaksi yang terjadi antara permintaan
(demand) dari sisi konsumen dan penawaran dalam mempengaruhi pasar (supply)
dari sisi produsen, sehingga harga yang diciptakan merupakan perpaduan dari
permintaan dapat dilakukan dalam jumlah yang besar, dan sebaliknya, pendapatan
terhadap barang atau jasa. Semakin mahal harga suatu barang atau jasa, konsumen
akan mengurangi konsumsi barang atau jasa tersebut atau beralih mencari barang
1
atau jasayang sama meskipun dilihat dari pendapatannya, konsumen masih mampu
membeli barang atau jasa tersebut dan sebaliknya, semakin murah harga barang atau
jasa, konsumen akan loyal dalam mengkonsumsi barang atau jasa itu dan tidak akan
mencari barang atau jasa yang lain. Melakukan permintaan akan barang-barang yang
memiliki unsur spekulasi dan barang-barang prestise mungkin baik untuk masa depan
dan gengsi, tetapi sebaiknya disesuaikan dengan pendapatan yang tersedia, sehingga
masih dapat melakukan permintaan untuk barang-barang yang lebih penting lagi dalam
kecenderungan terjadinya perubahan gaya hidup (Life Style), akibat dari ekspansi
industri pangan yang dimanifestasikan kedalam bentuk restoran siap saji. Generasi muda
lebih suka makan dan menghabiskan waktu ke mall, ke cafe dan tentunya dengan
makanan-makanan ala barat atau restoran siap saji, McD, Pizza Hut dan lain sebagainya.
Kondisi ini dimungkinkan karena system penjulan yang modern mampu mempengaruhi
Italia, yaitu Pizza. Makanan jenis ini banyak digemari masyarakat Indonesia dari segala
Namum sejak akhir tahun 2019 lalu, dunia telah digemparkan oleh adanya jenis
virus baru yang melanda warga Wuhan, Tiongkok. Virus tersebut bernama Corona Virus
Disease atau yang lebih dikenal sebagai COVID-19. Secara cepat COVID-19 menjalar ke
berbagai negara tanpa pandang bulu, baik negara-negara maju seperti Korea Selatan dan
Uni Eropa, maupun negara-negara berkembang seperti Malaysia dan Indonesia. COVID-
2
dunia kesehatan. Namun demikian, penyebaran COVID-19 juga memiliki dampak
terhadap aspek lain selain kesehatan, seperti aspek sosial dan ekonomi. Pernyataan serupa
juga disampaikan oleh Baldwin dan Di Mauro (2020) dalam suatu kurasi tulisan terbaru
berjudul “Economics in the Time of COVID-19” dari VoxEU, yang menyebutkan bahwa
COVID-19 tidak hanya merupakan guncangan bagi dunia kesehatan (health shock),
penawaran (supply side shock) dan sisi permintaan (demand side shock). Dari sisi
tenaga kerja dan akan secara langsung menurunkan tingkat produktivitas tenaga kerja.
Selain itu dalam rangka mencegah penularan virus yang semakin luas dengan
produktivitas tersebut mirip dengan penurunan sementara dalam jumlah tenaga kerja.
agregat melalui dua aspek, yaitu aspek praktis dan psikologis. Pada aspek praktis,
sehingga frekuensi transaksi akan relatif lebih rendah dan tingkat konsumsi menjadi
melakukan “wait and see” dalam keputusan ekonominya, atau dengan kata lain menahan
kegiatan konsumsi dan investasinya. Hal tersebut akan membuat permintaan secara
3
Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini banyak negara, termasuk Indonesia, sedang
mengalami pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Banyak perusahaan telah
Sarimelati Kencana ,Tbk (PZZA) atau yang biasa kita kenal Pizza Hut juga
mengalami dampak yang signifikan atas permintaan dan penawaran produksi nya.
2020 karena operasional terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Pada
paruh pertama 2020, pemegang hak waralaba Pizza Hut ini membukukan laba Rp.
1.2 RumusanMasalah
4
1.3 TujuanPenelitian
bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi saat ini terhadap permintaan dan
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang bermanfaat bagi
evaluasi.
2. Bagi penulis
5
penawaran Perusahaan yang ada di Indonesia selama menghadapi ekonomi saat
ini.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat
konsumen.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Permintaan dan penawaran berkaitan dengan interaksi antara penjual dan pembeli.
Interaksi ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah komoditas yang
diperjualbelikan. Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori permintaan dan teori
penawaran.
A. Teori Permintaan
Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas,
serta menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta, harga, dan pembentukan
kurva permintaan. Suatu komoditas dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh
yang mereka perlukan apabila harga produk tersebut sesuai dengan keinginannya.
Sifat hubungan antara permintaan dan harga dijelaskan dalam hukum permintaan. Hipotesis
hukum permintaan menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu komoditas maka semakin
banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu
a) Bila harga suatu komoditas turun, maka pembelian terhadap komoditas lain yang terkait
akan menurun dan menambah pembelian terhadap komoditas yang mengalami penurunan
6
harga tersebut. Penurunan harga suatu komoditas menyebabkan pendapatan riil para
b) Bila harga suatu komoditas naik, maka pembeli akan mencari komoditas lain yang dapat
digunakan sebagai pengganti atas komoditas yang mengalami kenaikan harga. Kenaikan
mengurangi pembeliannya.
Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi ataupun komplemen. Menurut
Djojodipuro (1991) barang substitusi adalah barang yang memenuhi kebutuhan yang sama.
Biasanya barang substitusi tidak mutlak dapat menggantikan satu sama lain, sehingga
konsumen dapat memilih mana yang lebih cocok untuk memenuhi kebutuhannya. Pada
barang substitusi, bila harga barang yang satu naik, dengan mengabaikan pengaruh
pendapatan maka barang yang lain akan naik pula harganya. Hal ini disebabkan kenaikan
harga barang yang pertama mengakibatkan pemindahan permintaan ke barang lain dan
menaikkan harganya. Oleh karena itu untuk barang substistusi, gerak harganya adalah searah.
Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan
Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan
Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa yang
7
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan, harga barang/jasa itu sendiri
Pendapatan masyarakat
Pada barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah barang/jasa yang
diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung), peningkatan pendapatan justru
Intensitas kebutuhan
permintaannya akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di kala hujan akan
Jumlah penduduk
Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara maka semkain besar permintaannya
terhadap barang/jasa.
Selera
Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa akan meningkatkan permintaan terhadap
terhadap tiket konser artis Korea meningkat akhir-akhir ini karena meningkatnya kegemaran
8
Barang pengganti
Ketersediaan barang pengganti berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta.
Ketika harga teh meningkat, masyarakat yang menganggap kopi adalah barang substitusi dari
teh akan mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga permintaan kopi akan meningkat.
B.Teori Penawaran
Teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan komoditas yang akan
dijualnya (Sugiarto 2007). Pernyataan yang menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu
komoditas dan jumlah komoditas tersebut yang ditawarkan oleh produsen dikenal dengan
hukum penawaran. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas, semakin banyak
jumlah komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual. Sebaliknya makin rendah
harga suatu komoditas makin sedikit jumlah yang ditawarkan oleh penjual. Menurut Rahardja
dan Manurung (2008), beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran barang yaitu:
Sifat hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah penawaran komoditas tersebut
dikenal dengan hukum penawaran. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas
semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual.
Selain harga barang itu sendiri, beberapa faktor lain yang memengaruhi permintaan adalah:
Biaya produksi
Tinggi rendahnya biaya produksi berpengaruh terhadap kemampuan produksi dan harga jual
9
Teknologi
Semakin mutakhir teknologi yang digunakan maka produksi semakin efisien sehingga jumlah
Jika produsen memperkirakan bahwa harga akan naik di masa depan, maka penawaran saat
ini akan dikurangi dan barang/jasa ditimbun untuk dijual di masa depan dengan harapan
Teknologi produksi
Tujuan perusahaan
Kebijakan pemerintah
Kurva penawaran
Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah
10
2.2 Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah
barang yang diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah
barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang,
makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan
ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan
dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan
jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan
atas yang menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan
Disini tim penulis mengambil kasus pada Perusahaan PT. Sarimelati Kencana Tbk /
Pizza Hut yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang fast food yang mana ikut
11
mengalami dampak baik dari segi permintaan dan penawaran produk perushaan yang
Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini banyak negara, termasuk Indonesia, sedang
mengalami pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Banyak perusahaan telah
merasakan dampaknya, termasuk Pizza Hut. Marak pemberitaan di media yang menyebutkan
bahwa Pizza Hut tengah mengalami kerugian cukup besar akibat Covid-19 sehingga terjadi
kepailitan di Amerika Serikat. Menanggapi hal tersebut, pihak PT. Sarimelati Kencana, Tbk.
selaku pemegang hak waralaba Pizza Hut Indonesia pun merasakan dampaknya. Hasil
laporan keuangan per 30 Juni 2020 pun menunjukkan bahwa PT. Sarimelati Kencana, Tbk.
mampu mencetak laba bersih sebesar Rp.10,475 milyar. Dari hasil tersebut PT. Sarimelati
Kencana, Tbk. ingin membuktikan kepada para stakeholders bahwa kondisi keuangan mereka
dalam keadaan baik dan tidak terpengaruh atas kepailitan yang terjadi pada NPC Amerika
Serikat.25 Walau demikian, dampak Covid-19 memang terasa adanya. Tercatat laba bersih PT.
Sarimelati Kencana, Tbk. turun hingga 85% pada kuartal pertama tahun 2020. Pada kuartal
pertama tahun 2019, PT. Sarimelati Kencana, Tbk. mampu memperoleh laba bersih sebesar
Rp 40,17 miliar, sedangkan pada kuartal pertama tahun 2020 mereka hanya mampu
memperoleh laba bersih Rp 6,04 miliar. Data pada laporan keuangan tersebut juga
menunjukkan persentase kenaikan sebesar 5,58% pada penjualan dan pendapatan usaha dari
tahun sebelumnya dari Rp 902,28 miliar menjadi Rp 955,64 miliar. Namun hal ini diimbangi
dengan kenaikan pada beban penjualan dan beban umum administrasi masing-masing
menjadi Rp 567,30 miliar dan Rp 53,45 miliar. Penurunan laba bersih juga berdampak pada
Seperti yang kita ketahui dalam ekonomi manajerial tertarik pada permintaan dan
penawaran terhadap suatu komoditas yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Ini bergantung
pada ukuran dari total permintaan dan penawaran pasar. Permintaan atas produk akan
12
meningkat jika harganya berkurang. Dalam hal PT. Sarimelati Kencana / Pizza hut dimasa
ekonomi sekarang terlihat bahwa Pizza hut mengalami penurunan laba bersih yang cukup
tinggi hal ini disebabkan karena permintaan atas Pizza pada masa pandemi cenderung
berkurang dikarenakan tidak diberlakukannya dine in (makan ditempat) dan pengurangan jam
nuka operasional store. emampuan individu untuk memilih barang yang berkualitas
memengaruhi permintaan akan suatu produk. Demikian juga, cara konsumen menginginkan
Pendekatan Deskrptif
Konsumen menganggap bahwa harga Pizza hut relatif cukup mahal dibandingkan
dengan merk yang lain. Konsumen biasanya akan lebih banyak membeli suatu produk jika
harga dari komoditas lain menurun. Ketika keinginan, emosi, atau preferensi konsumen untuk
suatu produk berubah, demikian juga jumlah permintaan. Dalam hal ini, iklan berperan dalam
membangun keinginan konsumen. Sebagai contoh jika harga Pizza hut relatif mahal biasanya
konsumen dapat beralih ke merk Pizza lain ataupun menggantinya dengan roti lainnya.
Namun dimasa pandemi ini Pizza hut giat melakukan promosi seperti yang kita ketahui
karyawan dari Pizza Hut Indonesia banyak yang melakukan aksi jualan dipinggir jalan
bahkan sudah sampai ke daerah daerah diluar kota. Selain itu Pizza Hut Indonesia juga
memberikan promosi paket atas pizza yang murah meriah, hal tersbut mengakibatkan
tingginya tingkat permintaan konsumen terhadap Pizza Hut Indonesia. Sesuai dengan hukum
permintaan yang mengatakan bahwa Semakin tinggi harga suatu barang maka akan semakin
menurun jumlah permintaannya. Namun semakin rendah harga dari suatu barang/jasa maka
akan semakin meningkat jumlah permintaannya. Atas dasar pengurangan harga dan promosi
Pizza Hut lainnya maka tingkat permintaan dari Pizza Hut pun meningkat.
13
Pendekatan grafik
2.4 Keputusan Perusahaan ( PT. Sarimelati Kencana Tbk / Pizza Hut ) Menghadapi
melakukan beberapa cara agar tetap dapat bertahan menghadapi situasi sulit yang timbul
1. Mengutamakan layanan delivery order dan take away pada outlet Pizza Hut;
Cara pertama merupakan suatu keharusan, karena penerapan PSBB membuat konsumen
mau tidak mau memilih untuk memesan makanan dan minuman secara daring/ online.
Menyikapi hal tersebut, Pizza Hut Indonesia sudah memiliki aplikasi penjualan secara daring/
14
online serta bekerja sama dengan perusahaan Gojek dan Grab sebagai mitra untuk
Cara kedua yakni berjualan di pinggir-pinggir jalan tampak efektif. Para karyawan Pizza
Hut Indonesia turun ke jalan dengan menggunakan motor atau booth kecil dengan jangkauan
yang tidak begitu jauh dari outletnya. Harga yang ditawarkannya pun relatif terjangkau. 1
(satu) pizza ukuran kecil ditawarkan dengan harga Rp 16.500 (sudah termasuk pajak). Harga
yang cukup murah tersebut membuat banyak konsumen yang tertarik untuk membeli.
Cara ketiga, yakni menawarkan promo-promo diskon untuk produk tertentu. Bahkan
Pizza Hut sempat mengadakan event “all you can eat” selama 90 menit dengan harga Rp
15
Cara keempat, yakni menciptakan varian baru menu pizza. Untuk mengatasi kebosanan
konsumen akan pilihan menu yang ada dan untuk terus menarik konsumen, selama masa
keuntungannya ‘dikorbankan’ melalui promo tersebut, Pizza Hut Indonesia berupaya untuk
tetap bisa bertahan serta tidak sampai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap
Permasalahan yang dihadapi oleh Pizza Hut Indonesia tersebut tentunya memerlukan
solusi. Pizza Hut Indonesia tidak bisa mengubah legal forces/ kekuatan hukum berupa
larangan bagi pelanggan untuk menikmati produk-produk Pizza Hut Indonesia secara
langsung/ dine-in di restoran. Pizza Hut Indonesia juga tidak melakukan Pemutusan
forces/ kekuatan ekonomi, yang berdampak pada penurunan penjualan dan penurunan profit
perusahaan, padahal secara teori ‘kondisi ekonomi yang buruk membuat lingkungan lebih
kompleks dan pekerjaan manajer lebih sulit dan menuntut perusahaan sering kali perlu
mengurangi jumlah manajer dan karyawan mereka, merampingkan operasi mereka, dan
16
mengidentifikasi cara untuk memperoleh dan menggunakan sumber daya secara lebih efisien
dan efektif.
Atas permasalahan yang dihadapi oleh Pizza Hut Indonesia tersebut, Pizza Hut Indonesia
perlu lebih memanfaatkan berupa technological forces/ kekuatan teknologi, karena meskipun
perubahan teknologi dapat mengancam organisasi, hal itu juga dapat menciptakan sejumlah
peluang baru untuk merancang, membuat, atau mendistribusikan jenis barang dan jasa yang
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permintaan dan penawaran berkaitan dengan interaksi antara penjual dan pembeli.
Interaksi ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah komoditas yang
diperjualbelikan. Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori permintaan dan teori
guncangan ekonomi yang terjadi akibat COVID-19 memengaruhi sisi penawaran (supply side
shock) dan sisi permintaan (demand side shock). Dari sisi penawaran, penyebaran COVID-19
jelas akan memberikan dampak pada kesehatan tenaga kerja dan akan secara langsung
menurunkan tingkat produktivitas tenaga kerja. Hal ini mempengaruhi langsung terhadap
permintaan dan penawaran Perusahaan yang ada di Indonesia serta melihat bagaimana
3.2 Saran
Sebaiknya perusahaan walaupun dimasa ekonomi yang sulit tetap melakukan inovasi
yang dapat meningkatkatkan fungsi permintaan dan penawaran dengan tetap menomor satu
18
DAFTAR PUSTAKA
2020.
2020.
O.C. Ferrel, Geoffrey A. Hirt, dan Linda Ferrell, Business Foundations : A Changing World,
Ibid.
September 2020.
19
Republika.co.id, URL : https://republika.co.id/berita/daerah/jawa-
23 September 2020.
September 2020.
20