Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH EKONOMI KESEHATAN

SUPPLY PELAYANAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

NUR WIDYA OKTAVIANA


J1A119283

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segalah limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ekonomi
Kesehatan yang disusun berdasarkan pengalaman kuliah dan sumbangan
pemikiran dari dosen pembimbing ekonomi kesehatan dan beberapa teman.
Penulis dapat menyelesaikan Makalah Ekonomi Kesehatan ini tidak terlepas
dari doa dan dorongan semangat serta perhatian yang didapat dari saudara-
saudara, rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan
Dosen pembimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan Ujian Tengah Semester
(UTS) Makalah Ekonomi Kesehatan ini dengan selesai.
Penulis menyadari bahwa Makalah Ekonomi Kesehatan ini jauh dari
kesempurnaan, mempunyai kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran
membangun dikemudian hari sangat menyenangkan hati dan nurani penulis.
Penulis berharap semoga Makalah Ekonomi Kesehatan ini dapat
memberikan sumber informasi dan pikiran yang dapat membantu kita dalam
menempuh Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Kendari, 20 April 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
D. Manfaat ...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4
A. Pengertian Supply Pelayanan Kesehatan...................................................... 4
B. Perbedaan Supply Pelayanan Kesehatan dan Supply Produksi ..................... 5
C. Faktor yang Mempengaruhi Supply Pelayanan Kesehatan ........................... 6
D. Faktor Dominan pada Supply Pelayanan Kesehatan .................................... 7
E. Bentuk Kurva Supply Pelayanan Kesehatan ................................................ 9
F. Cara Menghitung Supply Pelayanan Kesehatan ......................................... 11
G. Contoh Supply Pelayanan Kesehatan ......................................................... 15
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 18
A. Kesimpulan............................................................................................... 18
B. Saran ........................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penawaran terhadap alat tulis kantor “Buku Tulis” pada berbagai tingkat
harga .................................................................................................... 9

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kurva penawaran (ribu rupiah) ......................................................... 10


Gambar 2. Pergeseran kurva penawaran ............................................................. 10

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan
tinggi rendahnya standar hidup seseorang. Status kesehatan yang baik
dibutuhkan oleh manusia untuk menopang semua aktivitas hidup. Setiap
individu akan berusaha mencapai status kesehatan tersebut dengan
menginvestasikan dan atau mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa kesehatan.
Maka untuk mencapai kondisi kesehatan yang baik tersebut dibutuhkan
pelayanan kesehatan yang baik pula.
Pelayanan kesehatan merupakan instansi yang memiliki peranan penting
dalam pelaksanaan kesejahtaraan masyarakat terkait dengan pemeliharaan,
perbaikan dan pemulihan kesehatan masyarakat. Sebagai salah satu pelayanan
kesehatan, rumah sakit berperan dalam menyediakan barang dan jasa yang
berkaitan dengan bidang kesehatan namun berbeda pada tiap rumah sakit
sesuai dengan bidangnya. Hal ini menyebabkan supply pada rumah sakit
berbeda dengan supply rumah sakit lainnya (Nopiana, 2019).
Secara umum, supply terhadap pelayanan kesehatan diartikan dengan
penyediaan pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada pasien oleh
kombinasi antara tenaga pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan (rumah
sakit, klinik dan laboratorium klinis). Faktor yang mempengaruhi supply
terhadap pelayanan kesehatan adalah Man, Money, Material, Method, Market,
Machine, Technology, Time, dan Information. Faktor-faktor dimaksud dikenal
dengan 6M, 2T, dan 1I (Kinanty Putri Sarweni, 2017).
Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang,
maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Semakin rendah tingkat
harga suatu barang, semakin sedikit pula jumlah barang yang ditawarkan
produsen. Hukum penawaran berlaku dengan syarat factor lain selain harga
yang memengaruhi dianggap tetap (ceteris paribus) (Andi Susilo, 2017).

1
2

Supply pada pelayanan kesehatan merupakan suatu fungsi produksi


sehingga kondekuensinya dangat dipengaruhi oleh besarnya responden.
Resources tersebut meliputi 6M (man, money, material, machine, method,
market), 2T (time, technology), dan 1I (information). Fungsi supply (produksi)
menggambarkan hubungan antara output yang berupa pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan untuk
memproduksinya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Supply Pelayanan
Kesehatan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah
pada makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan supply pelayanan kesehatan ?
2. Apa perbedaan supply pelayanan kesehatan dan supply produksi ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan ?
4. Apa saja faktor dominan pada supply pelayanan kesehatan ?
5. Bagaimana bentuk kurva supply pelayanan kesehatan ?
6. Bagaimana cara menghitung supply pelayanan kesehatan ?
7. Bagaimana contoh supply pelayanan kesehatan ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Mengerti dan memahami pengertian supply pelayanan kesehatan.
2. Mengerti dan memahami perbedaan supply pelayanan kesehatan dan
supply produksi.
3. Mengerti dan memahami faktor yang mempengaruhi supply pelayanan
kesehatan.
4. Mengerti dan memahami faktor dominan pada supply pelayanan
kesehatan.
5. Mengerti dan memahami bentuk kurva supply pelayanan kesehatan.
6. Mengerti dan memahami cara menghitung supply pelayanan kesehatan
3

7. Mengerti dan memahami contoh supply pelayanan kesehatan.


D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini, yaitu:
1. Mahasiswa memahami pengertian supply pelayanan kesehatan.
2. Mahasiswa memahami perbedaan supply pelayanan kesehatan dan supply
produksi.
3. Mahasiswa memahami faktor yang mempengaruhi supply pelayanan
kesehatan.
4. Mahasiswa memahami faktor dominan pada supply pelayanan kesehatan.
5. Mahasiswa memahami bentuk kurva supply pelayanan kesehatan.
6. Mahasiswa memahami cara menghitung supply pelayanan kesehatan
7. Mahasiswa memahami contoh supply pelayanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supply Pelayanan Kesehatan


1. Pengertian Supply
Supply (Penawaran) adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan
oleh produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu dan
pada tempat atau pasar tertentu (Ahmad & Farzan, 2017).
Supply atau penawaran merupakan seluruh jumlah barang produsen
yang akan ditawarkan kepada konsumen pada tingkat harga dan periode
tertentu. Harga barang, biaya produksi, tujuan perusahaan jumlah penjual
dan kebijakan pemerintah merupakan beberapa faktor yang dapat mengaruhi
penawaran (Adinugraha et al., 2021).
Sedangkan Taswin et al., 2022 mendefinisikan supply secara singkat
merupakan jumlah barang yang rela dan mampu dijual oleh penjual.
2. Pengertian Pelayanan Kesehatan
Menurut Levey Loomba, pelayanan kesehatan adalah upaya yang
dilakukan oleh suatu organisasi baik secara sendiri atau bersama-sama untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan perseorangan, kelompok dan ataupun
masyarakat.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
3. Pengertian Supply Pelayanan Kesehatan
Berbicara mengenai konsep supply dalam pelayanan kesehatan adalah
mengenai penerapan supply atau penawaran dalam bidang pelayanan
kesehatan. Penyediaan pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada
individu oleh kombinasi tenaga pelayanan kesehatan seperti dokter,

4
5

perawat, teknisi, dan para asistennya dan fasilitas seperti rumah sakit, klinik
rawat jalan, dan laboratorium klinis (Taswin et al., 2022).
Secara umum dapat dikatakan bahwa supply dalam pelayanan
kesehatan dapat diartikan dengan penyediaan pelayanan kesehatan yang
disampaikan kepada pasien dengan kombinasi antara tenaga pelayanan
kesehatan dan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan
laboratorium klinis (Taswin et al., 2022).
B. Perbedaan Supply Pelayanan Kesehatan dan Supply Produksi
Supply (penawaran) berasal dari produsen, Hukum penawaran
menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang, maka semakin banyak jumlah
barang yang ditawarkan. Semakin rendah tingkat harga suatu barang, semakin
sedikit pula jumlah barang yang ditawarkan produsen. Hukum penawaran
berlaku dengan syarat faktor lain selain harga yang memengaruhi dianggap
tetap (ceteris paribus) (Susilo, 2017).
Secara umum, supply terhadap pelayanan kesehatan diartikan dengan
penyediaan pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada pasien oleh
kombinasi antara tenaga pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan (rumah
sakit, klinik dan laboratoruim klinis).
Supply chain (rantai pengadaan) adalah suatu sistem tempat organisasi
menyalurkan barang produk dan jasanya kepada para pelangannya. Rantai ini
juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan
yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan
pengadaan barang tersebut (Setiawan, 2017).
Pada penerapan sistem informasi Supply Chain Management, perusahaan
memberikan kemampuan akses langsung pada semua konsumen dan rekan
bisnis ke dalam sistem sesuai dengan fungsi dan kebutuhan masing-masing
seperti pemesanan, dukungan teknis, pemeriksaan status pembelian atau
pengiriman, dokumen-dokumen bisnis, status pembayaran, utang-piutang dan
sebagainya (Setiawan, 2017).
6

C. Faktor yang Mempengaruhi Supply Pelayanan Kesehatan


Faktor yang mempengaruhi Supplay pelayanan Kesehatan yaitu:
1. Man
Man adalah Sumber daya manusia yang menyediakan layanan
kesehatan baik langsung maupun tidak langsung. Contohnya seperti :
dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, farmasis, tenaga administrasi,
dan lain sebagainya.
2. Money
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional Biaya yang muncul dalam penyediaan layanan kesehatan.
Contoh: biaya operasional, biaya investasi dan biaya lain-lain.
3. Material
Material yang berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan.
Misal: obat, alat suntik, bahan dasar obat, dan lain sebagainya.
4. Method
Manual atau SOP yang ada pada fasilitas layanan kesehatan (rumah
sakit, klinik dan laboratorium klinis). Misal: Standar Pelayanan Minimal
(SPM), prosedur tindakan medis dan lain-lain.
5. Machine
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi
kerja yaitu Peralatan yang digunakan dalam penyediaan layanan
kesehatan. Misal: peralatan laboratorium, peralatan medis (utama dan
penunjang) seperti dental chair, dan lain-lain.
7

6. Market
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi
menyebarluaskan (memasarkan) produknya contohnya seperti Wilayah
kerja pelayanan kesehatan.
7. Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
8. Time
Waktu yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
9. Informasi
Informasi terkait dengan layanan kesehatan dalam bentuk media
internet, pamflet dan leaflet.
D. Faktor Dominan pada Supply Pelayanan Kesehatan

Dari seluruh faktor produksi yang mempengaruhi supply dalam


pelayanan kesehatan, tidak semuanya berperan dominan dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas pada pasien. Untuk mengetahui faktor dominan di
antara 6M, 2T, 1I, berikut ini akan dipaparkan contoh supply pada pelayanan
kesehatan dalam hal ini pada pelayanan keperawatan. Jika input adalah
pelayanan keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam input dapat
berupa jumlah dan tipe perawat dalam unit keperawatan. Hubungan antara
pelayanan keperawatan pada tiap pasien dengan tipe perawat dapat
ditampilkan dalam fungsi berikut ini:
Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs, UN)
Keterangan :
Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan
keperawatan pasien)
RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar)
LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah
terlisensi/tersertifikasi)
Ads = Nursing Aides (pembantu perawat)
UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)
8

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa dalam pelayanan


keperawatan RNs (perawat yang mahir, sudah memiliki surat ijin praktek,
sudah bisa mandiri sebagai perawat panggilan), AD (pembantu perawat) dan
LPN (perawat praktek yang masih harus dinaungi oleh institusi), ketiga faktor
di atas (RNs, LPNs, Ads) terkategori dalam man, sedangkan UN terkategori
dalam machine. Dari kesimpulan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor
dominan yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan adalah man dan
machine (Vioito, Tsaralatifa, Wibowo, & Deviatin, 2019).
1. Man
Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi
pelayanan (man sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan
memiliki kompetensi secara khusus. Kompetensi ini meliputi
keterampilan, kemampuan yang disertai kewenangan yang dilindungi
undang-undang (Vioito, Tsaralatifa, Wibowo, & Deviatin, 2019).
2. Machine
Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun
sarana khusus untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan,
seperti dental chair, X-ray, tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain
(Vioito, Tsaralatifa, Wibowo, & Deviatin, 2019).

Dalam mencapai efisiensi dari supply dalam pelayanan kesehatan,


kombinasi input yang tepat sangat diperlukan. Contohnya pada pelayanan
keperawatan di atas, satu orang LPNs tidak dapat menggantikan satu orang
RNs. RNs mungkin memiliki keahlian yang lebih sebagai hasil dari pelatihan
tambahan mereka. Oleh karena itu, LPNs mungkin dapat menggantikan
sebagian pekerjaan dari RNs, namun tidak bisa semuanya. Kombinasi antara
berbagai jenis tenaga kesehatan sangat penting untuk ditentukan dengan tepat
oleh para pengambil keputusan, karena dapat meminimalkan biaya
penyediaan keperawatan (Vioito, Tsaralatifa, Wibowo, & Deviatin, 2019).
Dari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan rumus fungsi faktor
yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan adalah :
Qsmc = f (Man, Machine I 4M, 2T, 1I)
9

Meskipun faktor dominan yang mempengarui supply dalam pelayanan


kesehatan adalah man dan machine saja, namun faktor lainnya tidak boleh
dihilangkan. Karena bila salah satu faktor produksi lain tidak ada, maka
output dari supply pelayanan kesehatan tersebut akan menjadi produk cacat
atau pelayanan kepada pasien tidak maksimal (Vioito, Tsaralatifa, Wibowo,
& Deviatin, 2019).
E. Bentuk Kurva Supply Pelayanan Kesehatan
Daftar penawaran adalah suatu tabel yang memberikan gambaran dalam
angka tentang perkaitan antara harga dengan jumlah yang ditawarkan pada
berbagai tingkat harga.
Tabel 1. Penawaran terhadap alat tulis kantor “Buku Tulis” pada
berbagai tingkat harga
Keadaan Harga (rupiah) Jumlah yang diminta
(Unit)
A 5000 900
B 4000 800
C 3000 600
D 2000 375
E 1000 100
Kurva penawaran adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan
antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan (Tabel 1).
Terdapat perbedaan pengertian antara penawaran dengan jumlah barang
yang ditawarkan. Penawaran adalah keseluruhan daripada kurva penawaran
sedangkan jumlah barang yang ditawarkan adalah jumlah barang yang
ditawarkan pada suatu ringkat harga tertentu (Ahmad, 2017).
10

Gambar 1. Kurva penawaran (ribu rupiah)

Gambar 2. Pergeseran kurva penawaran


11

F. Cara Menghitung Supply Pelayanan Kesehatan


Perhitungan penawaran maksimum atau supply maksimum terhadap
banyaknya barang yang ditawarkan didasarkan pada kemampuan organisasi
dalam mengelola resources untuk melakukan proses produksi. Organisasi atau
produsen harus dapat mengkaitkan resources darisuatu input, proses dan
menjadikannya output (produk). Input di dalamnya berupa resources meliputi
man, material, machine, menthod, money, market, time, technique, serta
information. Semua hal tersebut nantinya akan membantu dalam proses
produksi yang akan menghasilkan suatu produk yang akan ditawarkan pada
konsumen (Vioito, 2019).
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh produsen dalam menentukan
supply maksimum, diantaranya yang harus dilakukan untuk menghitung supply
maksimum yaitu:
1. Identifikasi resources yang ada
2. Tentukan jenis resources yang paling dominan (resources yang lain
dianggap sudah terpenuhi)
3. Tentukan jumlah waktu yang tersedia.
4. Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi (termasuk
waktu pelayanan).
5. Perhitungan supply maksimum dengan rumus :

Jumlah waktu yang tersedia x jumlah barang yang dihasilkan dalam


1x produksi

Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk satu kali maksimum


produksi dapat
Dalam bidang kesehatan, cara menghitung supply
diterapkan dalam jenis pelayanan, antara lain rawat jalan, penunjang medis,
dan rawat inap, sebagai berikut :
1. Rawat jalan (pelayanan poli gigi)
Di Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun, lama pelayanan poli gigi rata-
rata 40 menit per pasien dengan jumlah dentist chair sebanyak dua unit. Jam
buka layanan mulai pukul 08.00 sampai 13.00, (5 jam) maka perhitungan
supply maksimum adalah sebagai berikut:
12

a. Identifikasi sumber daya


Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan poli gigi Puskesmas
Oro-Oro Ombo Madiun antara lain :
a) Man : 2 dokter gigi umum dan 1 staff administrasi
b) Material : obat-obatan, bahan penambal gigi, kapas, dan lainnya
c) Machine : 2 setdentist chair
d) Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
e) Technologi :Orthodental tool
f) Time : 5 jam per hari selama 24 hari kerja dalam 1 bulan
g) Information: Poster berisi informasi identitas dokter gigi, waktu
pelayanan, jam buka poli
b. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian
pelayanan.
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
untuk pasien adalah unit dentist chair dan jumlah dokter gigi yang
tersedia. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia. Dentist
chair merupakan alat utama dalam pelayanan di poli gigi.
Sedangkan dokter gigi memiliki peran dominan untuk melakukan
pemeriksaan kepada pasien.
c. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode
Jam buka puskesmas perhari adalah 5 jam x 24 hari (hari aktif dalam
1 bulan) = 120 jam.
d. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
1 kali pelayanan membutuhkan waktu 40 menit.
e. Menghitung supply maksimum

S u p p l y m a k s i m u m = L a m a w a k t u yg t e r s e d i a x
j u m l a h a l a t d a n na k e s

L a m a w a k t u p e l a ya n a n p e r p a s i e n
13

Seperti :120 jam x 60 menit x 2 = 7200 menit x 2 = 180 pasien per


bulan
40 menit
Keterangan :
Perhatikan pada jumlah alat dan nakes. Misalnya ada 2 dokter gigi,
namun hanya memiliki 1 set dentist chair, maka jumlah alat dan nakes
tetap dihitung 1. Atau sebaliknya ada 2 set dentist chair, namun hanya
ada 1 dokter gigi, maka jumlah alat dan nakes juga tetap dihitung 1. Baru
apabila dokter gigi dan dentist chair masing-masing ada 2, maka jumlah
alat dan nakes baru dihitung 2.
Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat diperiksa oleh Poli gigi
Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun adalah 180 pasien per bulan.
a. Penunjang Medis (Radiologi)
1. Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan radiologi antara
lain :
a) Man : 1 orang radiologdan 1 staff administrasi
b) Material : bajuronsen, negatif
c) Machine : 1unit X-Ray Machine
d) Market : Masyaraka tumum
e) Time : 8 jam per hari selama 20 hari kerja dalam 1
bulan
f) Information : Poster berisi informasi penggunaan baju
khusus ronsen, waktu pelayanan, jam
buka poli
2. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian
pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian
pelayanan untuk pasien adalah unit X-Ray Machine dan radiolog
tersedia. Sedangkan sumber daya lain diasumsikan telah tersedia.
X-Ray Machine merupakan alat utama dalam pelayanan di
14

radiologi. Sedangkan radiolog juga memiliki peran dominan


sebagai tenaga ahli yang bertugas untuk mengoperasikan alat.
3. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode
Jam buka poli per hari adalah 8 jam perhari x 20 hari (hari
aktif dalam 1 bulan) = 160 jam.
4. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
1 kali pelayanan membutuhkan waktu 30 menit.
5. Menghitung supply maksimum

Suppl y mak simu m = L a m a w a k t u yg t e r s e d i a x


j u m l a h a l a t d a n na k e s

L a m a w a k t u p e l a ya n a n p e r p a s i e n

Seperti :160 jam x 60 menit x 1= 9600 menit x 1 = 320


pasien per bulan
30 menit 30 menit
Keterangan :
Keterangan :Perhatikan pada jumlah alat dan nakes.
Perhitungannya sama seperti pada rawat jalan. Man dan machine
keduanya harus ada dan jumlahnya sama. Jadi jumlah maksimum
pasien yang dapat diperiksa oleh pelayanan radiologi adalah 320
pasien per bulan
b. Rawat Inap
1. Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan rawat inap
puskesmas antara lain:
a) Man : 2 dokter umum dan 4 perawat
b) Material : obat, infus, selimut, seprei, oksigen, dan lainnya
c) Machine : tempat tidur (20)
d) Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
e) Time : 24 jam per hari dalam 1 bulan
15

f) Information : Poster berisi informasi jam besuk poli


2. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian
pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian
pelayanan rawat inap untuk pasien adalah jumlah tempat tidur.
Sedangkan sumber daya lain diasumsikan telah tersedia..
3. Identifikasi waktu yang tersedia dalam1 tahun
24 jam x 365 = 8760 jam
4. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan rata-rata lama perawatan
seorang pasien (AvLOS) dirawat inap adalah 6 hari.
5. Menghitung supply maksimum
Penghitungan supply maksimum rawat inap terdapat dua jenis,
antara lain:
a) Supply maksimum menurut jumlah hari rawat
Supply maksimum = jumlah hari yang tersedia x jumlah tempat
tidur
= 365 hari x 20 = 7300 hari
b) Supply maksimum menurut jumlah pasien yang dirawat
S u p p l y m a k s i m u m = j umlah tempat tidur x ju m l a h
h a r i p e l a ya n a n
AvLOS

Seperti :20 x 365 / 6= 1216 pasien per tahun


Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat dirawat dengan
adanya 20 tempat tidur dan rata-rata lama perawatan 6 hari
adalah 1216 pasien per tahun (Vioito, 2019).
G. Contoh Supply Pelayanan Kesehatan
Berikut ini adalah contoh supply pada pelayanan keperawatan. Jika input
adalah pelayanan keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam input
dapat berupa jumlah dan tipe perawat dalam unit keperawatan.
16

Hubungan antara pelayanan keperawatan pada tiap pasien dengan tipe


perawat dapat ditampilkan dalam fungsi berikut ini:

Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs, UN)

Keterangan :
Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan
keperawatan pasien)
RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar)
LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah terlisensi /
tersertifikasi)
Ads = Nursing Aides (pembantu perawat)
UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa dalam pelayanan
keperawatan dipengaruhi oleh perawat yang mahir, sudah memiliki surat ijin
praktek, sudah bisa mandiri sebagai perawat panggilan (RNs), pembantu
perawat (AD), perawat praktek yang masih harus dinaungi oleh institusi
(LPN), serta unit atau tipe perawatan (UN). RNs, AD, dan LPN terkategori
dalam man, sedangkan UN terkategori dalam machine. Dari kesimpulan di
atas dapat dirumuskan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi Supply
pelayanan kesehatan adalah man dan machine.
Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi
pelayanan (man sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan
memiliki kompetensi secara khusus. Kompetensi ini meliputi keterampilan,
kemampuan yang disertai kewenangan yang dilindungi undang-undang.
Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun
sarana khusus untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, seperti
dental chair, X-ray, tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain.Dalam mencapai
efisiensi dari supply dalam pelayanan kesehatan, kombinasi input yang tepat
sangat diperlukan. Contohnya pada pelayanan keperawatan di atas, satu orang
LPNs tidak dapat menggantikan satu orang RNs. RNs mungkin memiliki
keahlian yang lebih sebagai hasil dari pelatihan tambahan mereka. Oleh
17

karena itu, LPNs mungkin dapat menggantikan sebagian pekerjaan dari RNs,
namun tidak bisa semuanya. Kombinasi antara berbagai jenis tenaga kesehatan
sangat penting untuk ditentukan dengan tepat oleh para pengambil keputusan,
karena dapat meminimalkan biaya penyediaan keperawatan.
Meskipun faktor dominan yang mempengaruhi Supply pelayanan
kesehatan adalah Man dan Machine, faktoryang termasuk dalam 6M, 2T, 1I
dan faktor lainnya tetap tidak boleh dihilangkan. Bila salah satu faktor
produksi tidak ada, maka output juga akan menjadi produk atau pelayanan
kesehatan yang tidak maksimal (Flora, 2022).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Supply dalam pelayanan kesehatan adalah mengenai penerapan supply
atau penawaran dalam bidang pelayanan kesehatan. Penyediaan pelayanan
kesehatan yang disampaikan kepada individu oleh kombinasi tenaga pelayanan
kesehatan seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya dan fasilitas
seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis.
Faktor yang mempengaruhi Supplay pelayanan Kesehatan yaitu:
1. Man
2. Money
3. Material
4. Method
5. Machine
6. Market
7. Teknologi
8. Time
9. Informastion
B. Saran
Penerapan supply atau penawaran dalam bidang kesehatan dapat
terlaksana dengan baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Adinugraha, H. H., Effendi, B., Rohmawati, I., & Khazani, A. N. (2021). Ekonomi
Makro Islam. PT. Nasya Expanding Management: Pekalongan.

Ahmad, L. O. A. I., & Farzan, A. (2017). Ekonomi Kesehatan. CV. Violet Indah
Sejahtera: Kendari.

Andi Susilo, R. M. (2017). Analisis Supply Maksimum Pelayanan Kesehatan Di


Uptd Puskesmas Ngadiluwih. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes,
Volume VIII Nomor 1, 6-10.

Flora, Henny Saida. (2022). Perlindungan Konsumen Dalam Pelayanan


Kesehatan. Jurnal Proceeding Justicia Conference, Vol 1.

Janis, N. (2017). BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan


Kesehatan. Depkeu. Jakarta. Jurnal manajemen pelayanan kesehatan (4-9).

Kinanty Putri Sarweni, R. H. (2017). Demand Vs Supply Program Kesehatan


Remaja Di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya. Jurnal Promkes,Vol.
5, No. 1, 71–81.

Nopiana, C. S. (2019). Pelayanan Keshatan Masyarakat Di Puskesmas Simpang


Tiga Kecamatan Banyuke Hulu Kabupaten Landak. Jurnal Imu Manajemen
Dan Akuntasi, Volume 7 Nomor 1, 1-7.

Setiawan, E.B, & Angga, S. (2017). Implementasi Supply Chain Management


(SCM) dalam sistem informasi gudang untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi proses pergudangan. Stmik amicom Yogyakarta. 19-24.

Susilo, A, & Maretha, R. (2017). Analisis supply maksimum pelayanan kesehatan


di UPTD Puskesmas Ngadiluwih. Jurnal penelitian kesehatan suara forikes.
8 (1), 6-10.

Taswin, Wulan, S., Yusuff, A. A., Fardhoni, Lailiyah, S., Azis, R., Permana, I. S.,
Usman, & Dahmar. (2022). Buku Ajar Ekonomi Kesehatan. Feniks Muda

19
Sejahtera: Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Vioito, C., Tsaralatifa, R., Wibowo, B. A., & Deviatin, N. S. (2019). Supply
Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga.

20

Anda mungkin juga menyukai