Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKONOMI KESEHATAN

“TEORI PENAWARAN (SUPPLY) DAN APLIKASI DALAM KESEHATAN”

Oleh
Kelompok 2

Annisa Salsabila 2211212030


Ardian Eka Putra 2211212016
Fadila Putri Sagita 2211213066
Fauziah Hanim 2211212032
Jihaan Firsta Indrama 2211213038
Laila Fitriyah Ahmad 2211213072
Nadya Rama Putri 2211213034
Novita Azhari 2211212014
Rafi’I Syuja Muhaimin 2211213080
Reza Jeanova Putri 2211212004
Shirli Rizki 2211212002
Suci Aulia 2111213024

Dosen Pengampu :
Dr. Syafrawati, S.K.M., M. Comm Health, Sc

PROGRAM STUDI ILKU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah STW. karena berkat rahmat dan karunia-Nya
serta shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Kesehatan ini. Makalah dengan
judul “Teori Penawaran (Supply) dan Aplikasi dalam Kesehatan” ini di susun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kesehatan.
Kelompok mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Syafrawati, S.K.M., M. Comm
Health, Sc selaku dosen pengampu dalam mata kuliah ini, yang telah memberikan kesempatan
kepada kelompok untuk menyusun makalah ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kepada kelompok dan juga para pembaca. Kelompok juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya, sehingga kelompok
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu dan
wawasan yang kelompok miliki karena itu kelompok menerima kritik ataupun saran yang
membangun sehingga makalah ini bisa menjadi bacaan yang dapat memberikan manfaat bagi
para pembacanya.

Padang, 02 Maret 2024

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3

BAB I PEMBUKAAN .......................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6

2.1 Definisi Hukum Supply ........................................................................................... 6

2.2 Fungsi Supply .......................................................................................................... 7

2.3 Bentuk Kurva Penawaran......................................................................................... 7

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Supply .............................................................. 8

2.5 Aplikasi Supply terhadap Layanan Kesehatan ........................................................ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 12

3.2 Saran ..................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

3
BAB I
PEMBUKAAN

1.1 Latar Belakang


Dalam upaya meningkatkan kemajuan sektor kesehatan, persaingan bisnis
memiliki peran yang sangat penting sebagai faktor penentu. Persaingan yang sengit antar
negara dalam ranah ekonomi kesehatan menyebabkan munculnya berbagai fenomena dan
fluktuasi di pasar, baik dari perspektif konsumen maupun produsen. Untuk mengatasi
berbagai permasalahan dalam ekonomi kesehatan, diperlukan penerapan konsep ekonomi
mikro yang holistik, yang meliputi permintaan (demand) dan penawaran (supply). Kedua
konsep ini saling berhubungan dalam menetapkan harga dan volume produk atau layanan
yang diproduksi.
Namun dalam bidang kesehatan, penerapan konsep permintaan dan penawaran
berbeda dengan penerapan konsep ekonomi mikro. Hal ini dikarenakan kesehatan
merupakan ciri-ciri dari komoditi dan pelayanan kesehatan merupakan komoditi. Artinya,
kesehatan bukan merupakan hal yang diperjual belikan (tidak dapat dikonsumsi) atau
dijual di pasaran. Kesehatan merupakan salah sati komoditi pelayanan kesehatan, namun
kesehatan tidak dapat diperjual belikan.
Penawaran (supply) produksi yang paling penting dari pelayanan kesehatan adalah
kesehatan itu sendiri. Sedangkan permintaan (demand) yang diminta oleh masyarakat
adalah masyarakat ingin memperbaiki status kesehatan mereka agar dapat menjalani hidup
sebaik mungkin tanpa mengalami gangguan kesehatan. Perwujudan status kesehatan yang
optimal di Indonesia perlu memperhatikan supply dari pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan memberikan supply pelayanan kesehatan yang optimal, diharapkan cita-cita
pembangunan kesehatan Indonesia dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diuraikan rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Supply?
2. Bagaimana fungsi Supply?
3. Bagimana Bentuk Kurva Penawaran?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Supply?
5. Bagaimana aplikasi Supply terhadap layanan kesehatan?

4
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka terdapat beberapa tujuan yang akan
dicapai, yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi Hukum Supply.
2. Untuk memahami fungsi Supply.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk Kurva Penawaran.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Supply.
5. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi Supply terhadap layanan kesehatan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hukum Supply


Supply atau penawaran adalah jumlah komoditi yang mau dan mampu ditawarkan
(disupply) oleh supplier pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Supply
atau penawaran dalam ekonomi dapat diartikan sebagai sejumlah kuantitas produk yang
siap dijual di pasar untuk ditawarkan kepada konsumen. Menurut para ahli pengertian
supply atau penawaran adalah kuantitas yang ditawarkan berhubungan positif dengan
harga barang. Sejalan dengan pengertian penawaran dari bapak ahli ekonomi modern yang
menjabarkan bahwa pengertian penawaran adalah sebagai jumlah barang yang diproduksi
dan dijual oleh perusahaan. Kuantitas yang ditawarkan meningkat ketika harga meningkat
dan menurun ketika harga menurun. Hubungan antara harga dan kuantitas yang
ditawarkan ini dinamakan hukum penawaran (law of supply) dengan menganggap hal
lainnya sama, ketika harga barang meningkat, maka kuantitas barang tersebut yang
ditawarkan akan meningkat.
Secara umum, supply terhadap pelayanan kesehatan diartikan dengan penyediaan
pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada pasien oleh kombinasi antara tenaga
pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik dan laboratorium klinis).
Faktor yang mempengaruhi supply terhadap pelayanan kesehatan adalah Man, Money,
Material, Method, Market, Machine, Technology, Time, dan Information.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran yang menjelaskan sifat perkaitan antara harga suatu barang dan
jumlah barang yang ditawarkan penjual, yaitu: “Semakin tinggi harga suatu barang akan
makin banyak jumlah barang yang ditawarkan.Sebaliknya, semakin rendah harga suatu
barang akan makin sedikit penawaran terhadap barang dimaksud”

S = f (harga barang, harga barang lain, teknologi, ……)


P (Price) = C (cost) + Pr (Profit)

6
2.2 Fungsi Supply
Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) daripada umumnya.
Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi produksi dimana
yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi. Fungsi produksi
menjelaskan hubungan antara hasil atau output dari pelayanan yang diberikan dengan
input atau sumber daya yang dimiliki. Dalam ilmu ekonomi, faktor yang mempengaruhi
fungsi supply adalah sumber daya yang digunakan saat memproduksi barang dan jasa.
Fungsi produksi dalam supply pelayanan kesehatan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Faktor-faktor yang mempengeruhi supply dalam pelayanan kesehatan dikenal


dengan 6M, 2T.

2.3 Bentuk Kurva Penawaran


Kurva Inelastis dalam Supply Pelayanan Kesehatan

Kurva penawaran (supply curve) adalah kurva yang dimana menggambarkan


hubungan antara harga dengan jumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada masing-
masing tingkat harga. Kurva penawaran menggambarkan hubungan antara harga dan
jumlah barang yang ditawarkan, dimana sifat dari hubungan tersebut searah.
Dalam pelayanan kesehatan, supply paling dipengaruhi oleh faktor provider yang
terkait dengan jumlah produksinya. Dan faktor yang paling berpengaruh itu adalah man
7
dan machine. Misalnya, di poli mata, pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter spesialis
mata dan menggunakan setidaknya autorefractor atau keratometer dalam pemeriksaan
mata.
Misalnya, suatu hari harga dari pemeriksaan kesehatan mata di poli mata
mengalami kenaikan, maka itu tidak akan mempengaruhi kuantitas atau jumlah pasien
yang akan dilayani di poli mata tersebut. Karena dokter spesialis mata dan alat yang
tersedia terbatas, maka tidak akan bisa melayani pasien lebih dari supply (penawaran)
maksimum hariannya.
Jadi, sifat dari kurva supply pelayanan kesehatan adalah Inelastis. Dimana
perubahan harga tidak akan merubah kualitas pelayanan yg diberikan dan jumlah supply
maksimum hariannya.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Supply


Secara umum, supply terhadap pelayanan kesehatan diartikan dengan penyediaan
pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada pasien oleh kombinasi antara tenaga
pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik dan laboratorium klinis).
Faktor yang mempengaruhi supply terhadap pelayanan kesehatan adalah Man, Money,
Material, Method, Market, Machine, Technology, Time, dan Information. Faktor-faktor
dimaksud dikenal dengan 6M, 2T, dan 1I.

1. Man Sumber daya manusia yang menyediakan layanan kesehatan


baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Money Biaya yang muncul dalam penyediaan layanan kesehatan.
Contoh : biaya operasional, biaya investasim dan biaya lain-
lain.
3. Material Material yang berhubungan dengan logistic penyediaan
layanan kesehatan.
Misal : obat, alat suntik, bahan dasar obat, dan lain
sebagainya.
4. Method Manual atau SOP yang ada pada fasilitas layanan kesehatan
(rumah sakit, klinik, dan laboratorium klinis).
5. Machine Peralatan yang digunakan dalam penyediaan layanan
kesehatan.
Misal : peralatan laboratorium, peralatan medis (utama dan
penunjang) seperti dental chair, dan lain-lain.
8
6. Market Wilayah kerja pelayanan kesehatan.
7. Teknologi Teknologi yang digunakan dalam pemberian layanan
kesehatan.
8. Time Waktu yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
9. Informasi Informasi terkait dengan layanan kesehatan dalam bentuk
media internet, pamphlet, dan leaflet.

Dari determinan-determinan supply layanan kesehatan dimaksud, man merupakan


determinan yang paling dominan dalam menentukan kondisi determinan lainnya. Hal ini
dapat dipahami karena determinan lain disediakan dan dikelola oleh determinan man.
Secara umum kondisi atau kualitas dari determinan dimaksud akan menentukan kualitas
pelayanan kesehatan. Dengan pertimbangan bahwa tingkat keberhasilan konsep SJSN
turut dipengaruhi oleh kinerja supplier dari pelayanan kesehatan maka BPJS Kesehatan
perlu mengendalikan semua determinan dari supply layanan kesehatan khususnya
determinan man.
Selain faktor 6M, 2T, dan 1I, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
penyediaan layanan kesehatan, yaitu seperti:
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah
jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini dikenal dengan hukum penawaran yang
menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang tersebut
yang ditawarkan. Hukum penawaran yaitu semakin tinggi suatu barang, ceteris
paribus, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual,
dan sebaliknya. Ceteris paribus yaitu faktor lain dianggap konstan/ tetap.
2. Bea pembuatan produk dan IPTEK yang dipakai (Biaya Produksi & Teknologi
Produksi)
Apabila bea pembuatan suatu produk/jasa semakin tinggi, maka produsen akan
memproduksi produk/jasa akan sedikit dengan harga jual yang tinggi. Hal ini
dikarenakan khawatir produk/jasa tidak terjual, sebab tidak mampu bersaing dengan
produk/jasa bentuk dan jenisnya sama akan tetapi harga lebih rendah. Dengan
terciptanya IPTEK yang maju dan muktahir, yakin dan percaya dapat membantu
mengurangi bahkan meminimalisir bea produksi, dengan demikian memicu harga
menjadi turun. Hal ini dikarenakan IPTEK yang maju dan mutakhir dapat lebih efisien
dan efektif.
3. Tujuan Perusahaan
9
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba. Apabila terdapat perbedaan
dalam tujuan, maka akan berakibat pada kuantitas produksi. Hal ini akan
mempengaruhi supply dikarenakan terdapat tujuan perusahaan yang berbeda. Namun
apabila penyedia layanan kesehatan mau produknya sangat dibutuhkan dan diakui baik
secara nasional maupun internasional maka penyedia layanan kesehatan harus
menaruh niai yang kecil dengan tingkat laba yang tidak terlalu besar pula, sehingga
dapat menarik minat konsumen.
4. Pajak
Pajak dapat mempengaruhi penetapan harga yang dilakukan para produsen.
Pajak tinggi akan menyebabkan nilai jual jadi lebih tinggi. sehingga perusahaan
menyediakan produk tidak terlalu banyak akibat demand pembeli yang menjadi
rendah. Pelayanan kesehatan juga dituntut agar dapat mempertahankan keuntungan.
5. Penyediaan dan nilai produk pengganti atau pelengkap
Pemakai barang/jasa akan berganti ke barang lain pabila ada barang pesaing
yang serupa dengan nilai yang kecil, sehingga menjadi turun. Hal ini akan berakibat
pada penyediaan pun akan dikurangi. Begitu juga yang akan terjadi dengan pelayanan
kesehatan.
6. Estimasi harga yang akan datang
Pada saat harga jual tinggi di masa yang akan datang, perusahaan atau
penyedia layanan kesehatan akan mempersiapkan diri dengan membuat keluaran
produksi lebih banyak dengan maksud agar bisa menyediakan/menjual lebih banyak
pada saat harga jual tinggi yang diakibatkan oleh beragam elemen.
7. Jumlah pedagang/ penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk semakin banyak, maka penawaran barang
tersebut akan bertambah.
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Di
Indonesia, beras merupakan bahan pokok. Kebijakan pemerintah dalam mengurangi
impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri agar swasembada beras
tercapai, menyebabkan para petani menanam padi yang memberikan hasil banyak
setiap panennya. Kebijakan ini merupakan salah satu contoh dalam menambah supply
beras dan keperluan impor beras dikurangi.

10
2.5 Aplikasi Supply terhadap Layanan Kesehatan
Aplikasi supply dalam konteks pelayanan kesehatan merujuk kepada sistem
informasi berbasis digital yang dikembangkan untuk mengelola serta mengotomasi proses
rantai pasokan (supply chain) obat-obatan, alat kesehatan, dan perlengkapan medis
lainnya di rumah sakit, klinik, atau institusi pelayanan kesehatan.
1. Aplikasi e-logistik (eLH)
Aplikasi e-LH merupakan sistem informasi logistik kesehatan yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Aplikasi ini bertujuan untuk
membantu monitoring dan pelaporan pengelolaan logistik obat dan alat kesehatan di
tingkat fasilitas kesehatan milik pemerintah.
2. Aplikasi e-purchasing
E-purchasing adalah platform pengadaan barang dan jasa pemerintah secara
elektronik termasuk pengadaan alkes untuk fasilitas kesehatan milik pemerintah.
Aplikasi ini di kembangkan oleh Kementerian Keuangan dan LKPP.
3. Sistem Informasi Manajemen Vaksin (VIMS)
VIMS merupakan aplikasi khusus yang digunakan untuk mendukung distribusi
vaksin serta alat suntik di tingkat nasional hingga daerah/kabupaten. Dikembangkan
oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P)
Kemenkes RI (Kemenkes, 2020).
4. Sistem informasi rantai pasok darah (SIRPA)
SIRPA dibuat untuk membantu pendistribusian kantong darah di Indonesia
agar lebih cepat dan merata dari Palang Merah Indonesia (PMI) ke rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Supply atau penawaran adalah jumlah komoditi yang mau dan mampu ditawarkan
(disupply) oleh supplier pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Supply
atau penawaran dalam ekonomi dapat diartikan sebagai sejumlah kuantitas produk yang
siap dijual di pasar untuk ditawarkan kepada konsumen.
Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) daripada umumnya.
Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi produksi dimana
yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi.

Kurva penawaran (supply curve) adalah kurva yang dimana menggambarkan


hubungan antara harga dengan jumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada masing-
masing tingkat harga. Kurva penawaran menggambarkan hubungan antara harga dan
jumlah barang yang ditawarkan, dimana sifat dari hubungan tersebut searah.
Faktor yang mempengaruhi supply terhadap pelayanan kesehatan adalah Man,
Money, Material, Method, Market, Machine, Technology, Time, dan Information. Faktor-
faktor dimaksud dikenal dengan 6M, 2T, dan 1I. Selain faktor 6M, 2T, dan 1I, faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi penyediaan layanan kesehatan, yaitu seperti: harga
barang itu sendiri, bea pembuatan produk dan iptek yang dipakai (biaya produksi &
teknologi produksi), tujuan perusahaan, pajak, penyediaan dan nilai produk pengganti atau
pelengkap, estimasi harga yang akan datang, jumlah pedagang/ penjual, dan kebijakan
pemerintah.
Aplikasi supply dalam konteks pelayanan kesehatan merujuk kepada sistem
informasi berbasis digital yang dikembangkan untuk mengelola serta mengotomasi proses
rantai pasokan (supply chain) obat-obatan, alat kesehatan, dan perlengkapan medis
12
lainnya di rumah sakit, klinik, atau institusi pelayanan kesehatan, dianataranya yaitu
Aplikasi e-logistik (eLH), Aplikasi e-purchasing, Sistem Informasi Manajemen Vaksin
(VIMS), dan Sistem informasi rantai pasok darah (SIRPA).

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penyusun
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk memaksimalkan
keberhasilan makalah selanjutnya. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi tambahan yang bermanfaat bagi penulis, mahasiswa, maupun khalayak umum.
Untuk segala saran dan kritik yang membangun dari para pembaca selalu kami terima
dengan senang hati untuk dapat memperbaiki makalah ini kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Desak Made Santi Diwyarthi, N., Suryaman Prana Putra, R., Prabu Aji, S., Sayati, D., &
Wulan, S. (n.d.). (2010). Dasar Ilmu Ekonomi Supply Ekonomi Kesehatan.
Universitas Airlangga.
Eva, E., Hariyati, R. T. S., & Fitri, D. (2022). Efektivitas E-Logistik dan Tele-Logistik dalam
Optimalisasi Pengelolaan Logistik Keperawatan di Ruang Rawat Inap: Suatu Program
Inovasi. Journal of Telenursing (JOTING), 4(1), 47-58.
Janis, N. (2014). BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan.
Depkeu. Jakarta.
Novijan Janis. (2014). BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan.
Yeni, R. (2021). Bahan Ajar Ekonomi Kesehatan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju (YIMA).
Yeni, R. (2021). Buku Ajar Ekonomi Kesehatan.

14

Anda mungkin juga menyukai