OLEH:
WINDY RAHMADHANI
NIM : 2213201072
2023
1
KATA PENGANTAR
PENULIS
WINDY RAHMADHANI
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Aspek khusus apa saja dalam pembiayaan kesehatan?
2. Apa itu inflasi biaya kesehatan, penyebab, dampak dan upaya
mengatasi inflasi dalam pembiayaan kesehatan?
3. Apa saja indikator SDG’s dan target capaian untuk bidang kesehatan
berdasarkan indicator SDG’s tersebut?
4. Apa keterkaitan pembiayaan dan penganggaran kesehatan?
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
f. Perubahan Pola Hubungan Dokter-Pasien. Sistem kekeluargaan yang
dulu mendasari hubungan dokter-pasien seakan sirna. Dengan adanya
perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi serta penggunaan
berbagai peralatan yang ditunjang dengan kemajuan ilmu dan teknologi,
mengakibatkan meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien,
hal ini tentu saja membuat pasien menuntut adanya kepastian
pengobatan dan penyembuhan dari penyakitnya. Hal ini diperberat
dengan semakin tingginya tingkat pendidikan pasien selaku pengguna
jasa layanan kesehatan, yang mendorong semakin kritisnya pemikiran
dan pengetahuan mereka tentang masalah kesehatan. Hal tersebut diatas
mendorong para dokter sering melakukan pemeriksaan yang berlebihan
(over utilization), demi kepastian akan tindakan mereka dalam
melakukan pengobatan dan perawatan, dan juga dengan tujuan
mengurangi kemungkinan kesalahan yang dilakukan dalam mendiagnosa
penyakit yang diderita pasiennya. Konsekuensi yang terjadi adalah
semakin tingginya biaya yang dibutuhkan oleh pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
g. Lemahnya mekanisme pengendalian biaya. Kurangnya peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan untuk mengatur dan membatasi
pemakaian biaya pelayanan kesehatan menyebabkan pemakaiannya
sering tidak terkendali.
h. Penyalahgunaan asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan (health
insurance) sebenamya merupakan salah satu mekanisme pengendalian
biaya kesehatan, sesuai dengan anjuran yang diterapkan oleh pemerintah.
Tetapi jika diterapkan secara tidak tepat sebagaimana yang lazim
ditemukan pada bentuk yang konvensional (third party sistem) dengan
sistem mengganti biaya (reimbursement) justru akan mendorong naiknya
biaya kesehatan. (Medis Online, 2009).
7
3. Ketidakpastian dan manipulasi. Ketidakpastian ini misalnya ketika
terjadi krisis ekonomi, penyedia jasa memilih untuk melakukan
spekulasi dan manipulasi dengan memasang tarif jasa layanan agar
tidak rugi.
4. Motif mencari keuntungan. Dari survey Willis Tower Watson, 52%
responden mengaku penyebab meningkatnya biaya kesehatan
terutama rumah sakit adalah karena adanya motif mencari
keuntungan. Sementara responden lainnya menyebut faktor
penggunaan teknologi (49%) dan akibat dampak pandemi (37%) .
C. Dampak dan upaya mengatasi inflasi dalam pembiayaan kesehatan.
Dampak inflasi biasanya akan langsung dirasakan oleh masyarakat
dengan pendapatan menengah ke bawah. Pasalnya, ketika terjadi
kenaikan harga barang/jasa maka daya beli mereka akan turun.
Dampak yang ditimbulkan oleh inflasi biaya kesehatan adalah
pelayanan kesehatan yang tidak seimbang di dapatkan. Artinya dalam
hal ini ada pihak-pihak yang dirugikan dengan adanya inflasi tersebut
tetapi ada juga pihak-pihak yang justru diuntungkan dengan adanya
inflasi tersebut.
8
Alhasil, kapanpun risiko kesehatan datang, kamu udah gak khawatir
lagi atau sibuk cari dana buat menutupi dana pengobatan.
4. Evaluasi
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap keuangan dan produk-
produk proteksi kesehatan yang kamu pilih. Apakah semuanya sudah
sesuai keinginan, manfaatnya sesuai, apakah perlu penambahan, dan
lainnya
1. Tanpa Kemiskinan
Tanpa kemiskinan atau No Poverty adalah tujuan pertama dalam
program SDGs. Salah satu targetnya adalah untuk menghapus
kemiskinan ekstrim, yaitu penduduk dengan daya beli kurang dari Rp
7.800 per hari.
2. Mengakhiri Kelaparan
Mengakhiri kelaparan atau zero hunger adalah upaya untuk mengatasi
masalah kelaparan atau kekurangan pangan yang terjadi di berbagai
belahan dunia. Menggandakan produktivitas agrikultur dan ketahanan
pangan adalah agenda utama PBB dalam rangka mengakhiri kelaparan
dan memperbaiki nutrisi masyarakat.
5. Kesetaraan Gender
Gender Equality adalah salah satu permasalahan yang masih terjadi di
berbagai belahan dunia. Program ini berusaha mencegah diskriminasi
terhadap gender tertentu dan memastikan semua gender mendapatkan
kesempatan yang sama tanpa mengalami diskriminasi.
9
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak
Clean water and sanitation atau air bersih dan sanitasi layak adalah
upaya untuk memastikan setiap orang untuk bisa mendapatkan air bersih
dan sanitasi yang layak. Pada tahun 2030, PBB menargetkan seluruh
manusia untuk memiliki akses air minum yang aman dan terjangkau
serta mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat.
10
13. Penanganan Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah masalah yang serius dan bisa menimbulkan
berbagai permasalahan seperti bencana. Program SDGs adalah salah satu
langkah untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan
iklim untuk mencegah hal-hal buruk terjadi dalam tujuan ke-13, yaitu
climate action.
Pada tahun 2030, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi
baru lahir dan balita, dimana setiap negara menargetkan untuk
mengurangi kematian neonatal setidaknya menjadi kurang dari 12
per 1000 kelahiran dan kematian balita menjadi serendah 25 per
1000 kelahiran.
11
Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberculosis, malaria,
dan penyakit tropis lainnya dan memerangi hepatitis, penyakit yang
ditularkan lewat air dan penyakit menular lainnya.
12
Pembiayaan kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu (Indrayathi PA.,
Hardy PDK., 2018):
1. Pemakai jasa pelayanan, yaitu besarnya dana yang dapat dimanfaatkan
untuk jasa pelayanan.
2. Pemberi layanan kesehatan, yaitu besarnya dana yang harus dialokasikan
untuk mampu menyelenggaran berbagai kegiatan kesehatan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan makalah ini antara
lain :
3.2 SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Depkes.2013. Fungsi-Pembiayaan-Kesehatan.
http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&task=vie
w&id=85&Itemid=120. Di akses pada 14 Maret 2023
15