Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

KEMAMPUAN MENEGEMEN STRES PEDAGANG KECIL DI


TENGAH PANDEMI COVID-19

Oleh :

PALUPI DYAH AYU INDRESWARI (1810028)

NADIA SILVI FERNIA AGUSTIN (1810024)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA III

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah
serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis
ilmiah dengan judul “Kemampuan Managemen Stress Pedagang Kecil Di Tengah
Pandemi Covid-19”. Karya Tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu karya untuk
Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam memperingati International Nurse Day 2020
yang bertema In Action For Indonesia (Increase Solidaritas, Creativity, And
Innovation To Fight Covid-19 For The Better Indonesia)., guna mendorong minat
berkreasi dan berinovasi bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
Kabupaten Malang.

Dalam penyusunan Karya Tulis ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat :

1. Riza Fikriana, S.Kep,Ners, M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Kepanjen yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan di STIKes Kepanjen.
2. Galuh Kumalasari, S.Kep. Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi
Keperawatan Program Diploma yang telah memberikan bantuan dan
dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan Penelitian ini.
3. Kedua orang tua saya yang bekerja keras untuk memberikan pendidikan
kepada saya dan mendukung saya dalam penelitian ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Diploma dan
seluruh pihak yang telah membantu kelancaran penelitian ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga masih banyak yang harus diperbaiki. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna menyempurnakan Karya
Tulis Ilmiah ini.

Malang, 13 Juni 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................3

1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Stress.........................................................................................5

2.2 Stress di Masa Pandemi COVID-19........................................................6

2.3 Cara Mengelola Stress............................................................................6

2.4 Definisi WFH..........................................................................................7

2.5 Kondisi Pedagang Kecil Saat Pandemi...................................................8

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian............................................................................10

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................10

3.3 Subjek Penelitian..................................................................................10

3.4 Pengumpulan Data...............................................................................10

3.5 Analisis Data........................................................................................10

3.6 Etik Penelitian......................................................................................11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan..........................................................................................12

4.2 Hasil.....................................................................................................12

iii
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan..........................................................................................14

5.2 Saran.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...............................................................................16

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tahun ini yaitu tahun 2020 dunia sedang mengalami
permasalahan besar yang mengakibatkan kepanikan yang sangat luar biasa,
dimana ratusan bahkan ribuan orang di dunia terinfeksi virus Covid-19.
Virus ini menyebar di seluruh dunia, dan mengakibatkan banyak orang
yang meninggal. Pandemi ini membuat Pemerintah Indonesia
mengeluarkan aturan sebagai bentuk mencegahan penularan yaitu dengan
cara Social Distancing (menjaga jarak) , mencuci tangan sebelum dan
sesudah beraktifitas hingga larangan keluar rumah dan berkendara (Dona
Riksa Buana, 2020). Hal ini menimbulkan suatu keadaan baru dan masalah
baru. Aktifitas bekerja dan belajar di rumah terjadi dalam satu setting
tempat, yaitu rumah. Saat ini banyak orangtua yang bekerja di rumah (Work
from home) sekaligus harus mendampingi anak belajar jarak jauh dari
rumah (Studi from home), tentunya membutuhkan upaya yang tidak
sederhana, dan harus dilakukan demi tercapainya kesejahteraan kehidupan
keluarga atau berumah tangga (Rosleny Marliani, et al, 2020). Hal ini
sangat sulit diterima bagi seluruh masyarakat mengingat banyak pekerjaan
yang harus dilakukan diluar rumah seperti berdagang, akutan umum, dan
lain-lain. Banyak dari mereka mengeluhkan tentang aturan pemerintah,
mereka mengeluhkan bahwa kehidupan mereka didapat dari bekerja diluar
rumah terutama pada pedagang asongan, pedagang kaki lima dan pedagang
pasar yang tidak punya lapak di rumah mereka (Panuju Triangga, 2020).
Ekonomi mereka yang setiap harinya hanya ditopang oleh pendapatan pada
hari itu juga. Pemasukan menjadi sangat rentan karena ketika mereka tidak
bekerja, maka pendapatan mereka juga tidak ada .Mereka merasa sangat
tertekan karena mereka tidak mendapat penghasilan dan mereka merasa
sangat kacau karena mereka harus menanggung hidup keluarga mereka.
Perasaan tertekan ini kemudian memicu stres (Neng Anida, 2020). Pakar
Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan
2

Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D.,
menyebutkan rasa cemas, khawatir, serta stres sering dialami banyak orang
saat menghadapi situasi krisis, termasuk menghadapi Covid-19 yang
penyebarannya kian merebak di berbagai negara. Stres diketahui bisa
menurunkan imunitas tubuh, sementara yang dibutuhkan untuk menangkal
Covid-19 adalah kekebalan tubuh yang baik (Ika, 2020).
Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasa terbebani
karena tidak dapat menyelesaikan suatu masalah. Secara ilmiah jantung
akan berdegup kencang,tekanan respirasi naik, dan terjadi peningkatan
energi karena pengaruh hormon terhadap respon tubuh. Sesorang yang
mengalami stres umumnya akan merasa gelisah, mudah marah, pikiran
terlalu tegang. Stres dapat mempengaruhi hubungan sosial seseorang,
kualitas pekerjaan yang semakin menurun dan dapat memicu penyakit yang
lain seperti hipertensi. Stres dapat meningkatkan aktifitas simpatik dan
curah jantung dan memicu hipertensi.World Health Organization (WHO)
melaporkan pada tahun 2013 hipertensi merupakan salah satu masalah
kesehatan di negara berkembang Stres muncul apabila seseorang merasa
tertekan, menanggung beban yang sangat berat dan dia tidak sanggup untuk
menanggungnya sedang dia dituntut untuk tetap dapat memikul beban
tersebut. Akibat stres tersebut produktifitas dan kualitas kerja menurun dan
ekonomipun juga menurun (Ulfah Safitri,2016).
Pentingnya dilakukan intervensi untuk mengelola dan mengurangi
tingkat stres pada para pedagang kecil. Untuk mengenal penyebab dan
cara mengelola atau mengurangi tingkat stres yaitu dengan managemen
stres sehingga seseorang dapat lebih baik dalam mengontrol stres dalam
hidupnya (Rizky Dianita,2013). Managemen stres dapat dilakukan dengan
mendengarkan musik dan melakukan nafas dalam (Clinic Community
Health Centre, 2010). Juga dapat dilakukan dengan mengatur gaya hidup
sehat. Perlu dilakukan latihan, salah satunya yaitu mengkoping reflek
flight or fight, meningkatkan hormon adrenalin dan endorpin dalam tubuh
(Carlson, et al, 2010).
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu bagaimana kemampuan managemen stres pada para
pedagang kecil ketika diberlakukan work from home dan social distancing
saat pandemi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan managemen stres pada
para pedagang kecil ketika diberlakukannya WFH (Work From
Home) dan social distancing saat pandemi.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Diketahuinya data subjektif responden para pedagang.
2. Diketahuinya tingkat stres yang dialami responden.
3. Diketahuinya kemampuan managemen stres pada responden
saat WFH.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Ilmu Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting


bagi ilmu keperawatan, untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
pemberian tindakan yang optimal.

1.4.2 Perawat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi


perawat, terutama karena perawat sebagai konsultan, care giver dan
pendidik.
1.4.3 Responden
Para pedagang kecil mendapat informasi tentang managemen stres
dan lebih baik dalam menjaga fisik dan mental selama Pandemi Covid-
19 ini.
4

1.4.4 Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk


melakukan penelitian selanjutnya.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Stres


Menurut Pottie & Ingram (2008) Stres adalah tuntutan terhadap sistem
biopsikososial yang menghasilkan ketegangan, kecemasan, dan kebutuhan
energi ekstra baik fisiologis maupun psikologis Stimulus lingkungan, baik
fisik, psikologis atau sosial yang menyebabkan stres atau ketegangan
disebut sebagai stresor, sedangkan mengatasi stres disebut dengan coping.
Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya
tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi
kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau
dari luar. Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam
konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang
saat menawarkan potensi hasil (Kaplan, Sadock, & Grebb, 2004). Sebagai
contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang
berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang
menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan
dari pekerjaan mereka.
Stres bisa bersifat positif dan bisa negatif. Secara garis besar ada
empat pandangan mengenai stres, yaitu: stres merupakan stimulus, stres
merupakan respon, stres merupakan interaksi antara individu dengan
lingkungan, dan stress sebagai hubungan antara individu dengan stressor
(Kaplan et al., 2004). Stres sebagai interaksi antara individu dengan
lingkungan, stres tidak dipandang sebagai stimulus maupun sebagai respon
saja, tetapi juga suatu proses di mana individu juga merupakan pengantara
(agent) yang aktif, yang dapat mempengaruhi stressor melalui strategi
perilaku kognitif dan emosional. Sedangkan stres sebagai hubungan
individu dan stresor bukan hanya dapat terjadi karena faktor-faktor yang
ada di lingkungan. Bahwa stressor juga bisa berupa faktor-faktor yang ada
dalam diri individu, misalnya penyakit jasmani yang dideritanya, konflik
6

internal. Oleh sebab itu lebih tepat bila stres dipandang sebagai hubungan
antara individu dengan stressor, baik stressor internal maupun eksternal.

2.2 Stress di Masa pandemic COVID-19

Kesehatan Mental menjadi salah satu dampak yang mengancam masyarakat


selama Pandemi Covid-19 Berlangsung. Kesehatan mental para Warga di
seluruh Indonesia dan negara lainnya di seluruh dunia yang menjalani masa
karantina berpotensi mengalami gangguan. Karantina, kematian, kemiskinan,
dan kegelisahan akibat pandemi COVID-19 memicu krisis gangguan mental
yang serius. Penyebab gangguan mental yang dialami masyarakat era Pandemi
COVID-19 ini disebabkan karena perasaan ketidakpastian yang menyerang
pikiran mereka. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengelola
kecemasan individu dan keluarga dengan membatasi paparan informasi yang
membuat semakin merasa tertekan ataupun cemas. Dalam mengelola stres dan
kecemasan saat pandemi berlangsung dapat dilakukan dengan menggunakan
cara-cara mengelola stres yang pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu,
langkah lain yang dapat ditempuh adalah mempertahankan gaya hidup sehat.
Hal itu bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi dan seimbang, istirahat
cukup, aktivitas fisik serta olahraga. Dalam menangani stres menggunakan
pendekatan biopsikososialspiritual merupakan suatu strategi yang efektif.
Pendekatan ini memandang keberadaan manusia sebagai satu kesatuan yang
utuh (aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual), saling berinteraksi dan
mempengaruhi aspek satu dengan yang lain dalam memenuhi kebutuhannya
untuk merespon suatu keadaan.

2.3 Cara Mengeola Stress

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola stres agar
kita dapat menjaga kesehatan fisik maupun psikis saat menghadapi pandemi
ini:
1. Tetap Terhubung Dengan Informasi
7

Informasi yang dimaksud adalah informasi yang benar dan valid yaitu
dengan mencari informasi dari sumber yang terpercaya, seperti informasi
resmi dari satgas covid-19
2. Tetap Berpikir Logis
Setelah berabad-abad kita semua mampu melewati berbagai kejadian
sulit. Sebagian besar dapat bertahan dan beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi. Jangan berlarut-larut memikirkan kemungkinan suatu hal
yang buruk akan terjadi, ingatlah bahwa semua akan membaik.
3. Jaga Kesehatan
Upayakan untuk tetap melakukan gaya hidup sehat seperti menjaga pola
makan, lakukan olahraga, jaga pola tidur/istirahat, hindari konsumsi
alkohol atau obat-obat terlarang. Jalani protokol kesehatan dengan
mencuci tangan setelah keluar rumah atau melakukan suatu aktivitas,
penggunaan masker ketika keluar rumah, menerapkan etika batuk.
Luangkan waktu untuk relaks dan tetap jaga rutinitas.

2.4 Definisi WFH (Work From Home)

WFH adalah singkatan dari work from home yang berarti bekerja dari
rumah. Secara umum biasanya work from home diartikan dengan cara kerja
karyawan yang berada di luar kantor. Entah dari rumah, dari cafe atau restoran
sesuai dengan keinginan karyawan. Sistem kerja wfh memang memiliki
fleksibilitas yang tinggi. Hal ini guna mendukung keseimbangan karyawan
antara pekerjaan dan kehidupan. Tapi nyatanya kini WFH sedang menjadi
solusi karena adanya wabah virus corona. Hal ini agar mengurangi risiko
penularan virus corona dan keselamatan karyawan. Bekerja dari rumah
memang membuat karyawan lebih fleksibel dan dapat menentukan sesuai
keinginan ingin bekerja pada jam berapa. Pasalnya, setiap orang memiliki jam
produktif yang berbeda satu sama lain. Jam kerja tidak lagi terpaku lagi pada
sistem jam 8-5 atau 9-6. Posisi duduk, pakaian serta jam makan bisa
disesuaikan sesuai keinginan. Sistem kerja dari rumah memang fleksibel, tapi
jika Anda terlalu memfleksibelkan diri, Anda tidak akan memiliki batasan jam
8

kerja seperti yang seharusnya (Septina, 2020). Tetapi WFH juga mempunyai
dampak buruk bagi pada pedagang kecil, kebijakan physical distancing,
dirumah saja, work from home dan PSBB, ini sangat menghawatirkan bagi
setiap pedagang terutama pasar tradisional. Bagi pedagang kaki lima
kekhawatiran terjadi ketika akan terjadi lonjakan harga sembako. Banyak toko
bahan baku tutup karena takut tertular virus corona (Aribah, Sofia. 2020).
Banyak pedagang kaki lima yang merasa resah dan terpaksa menjajakan
dagangannya keliling kampung. Mereka khawatir jika sekolah diliburkan
dagangan mereka tidak laku dan pendapatan mereka akan menurun (Anida,
Neng. 2020).

2.5 Kondisi Pedagang Kecil Saat Pandemi

Di tengah wabah yang sedang terjadi di Indonesia, banyak sekali dampak


yang terjadi bagi perekonomian masyarakat Indonesia. Terutama bagi
masyarakat kelas bawah seperti para pedagang kaki lima.Semenjak beberapa
daerah memberlakukan pembatasan pergerakan orang, kerumunan sampai ada
yang melakukan karantina parsial banyak pedagang kaki lima yang merugi
karena pembeli sangat jarang bahkan tak ada. Beberapa pedagang masih
mencari peruntungan berjualan meski dengan resiko ditertibkan. Hal itu, karena
kehidupan mereka sangat bergantung kepada pendapatan harian.

Sehingga, ditengah merebaknya virus ini mereka harus tetap berjuang


mencari nafkah agar anggota keluarganya tak kelaparan. Umumnya pedagang
mengaku, dengan adanya wabah ini pendapatannya turun dratis sampai 50
persen dari sebelumnya. Sebelum datangnya wabah ini ke Indonesia,
pendapatan mereka masih relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka
sehari-hari. Dampak Covid-19 sudah mulai dirasakan para pedagang kaki lima
sejak adanya himbauan social dan pychical distancing. Banyak pedagang kaki
lima yang merasa resah dan terpaksa menjajakan dagangannya keliling
kampung. Mereka khawatir jika sekolah diliburkan dagangan mereka tidak laku
dan pendapatan mereka akan menurun.Masyarakat kelas bawah khawatir pada
naiknya harga sembako di Indonesia gara-gara wabah ini. Kekhawatiran itu
9

tidak hanya dirasakan oleh pedagang saja, tapi hampir masyarakat di seluruh
Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah sendiri berencana mengeluarkan paket
stimulus tangkal corona. Secara khusus paket ini diberikan pada sektor informal
termasuk pedagang kaki lima.
10

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang mengkaji


kemampuan managemen stress para pedagang kecil di tengah pandemic
COVID-19.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bantur Kabupaten Malang pada tanggal


4 Juni sampai 8 Juni 2020.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah 5 orang pedagang kecil dengan


kriteria tidak mempunyai lapak di rumah.

3.4 Pengumpulan Data

1. Wawancara

2. Observasi

Penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan rekam suara dan


teknik observasi langsung kelokasi.

3.5 Analisis Data

1. Pengumpulan Data yang dikumpulkan dari hasil wawancara dan observasi.


Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk
transkip.

2. Mereduksi data-data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan


lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkip. Data yang terkumpul
kemudian dibuat koding yang dibuat peneliti dan mempunyai arti tertentu
sesuai dengan topic penelitian yang diterapkan. Data objektif dianalisis
11

berdasarkan hasil observasi kemudian dibandingkan dengan kondisi


normal.

3. Penyajian data dapat dilakukan dengan table dan teks naratif. Data dari
respon den dijamin kerahasiaannya.

4. Kesimpulan dari data yang disajikan, kemudian dibahas dan penarikan


kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.

3.6 Etik Penelitian

Etika yang mendasari suatu penelitian terdiri dari :

1. Informed Consent (Persetujuanmenjadiresponden)

2. Confidentiality (Kerahasiaan)
12

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji kemampuan managemen stres
pada para pedagang kecil menghadapi pandemi Covid-19 yang mengharuskan
social distancing dan work from home. Berdasarkan wawancara dengan
responden didapatkan jawaban - jawaban yang menjawab bebagai masalah
yang muncul. Munculnya Virus Covid-19 merupakan permasalah besar yang
sedang dihadapi seluruh dunia termasuk Indonesia. Dalam Pandemi ini
ratusan bahkan ribuan nyawa manusia tidak dapat tertolong. Pandemi ini
sangat membuat pemerintah Indonesia takut dan akhirnya mengeluarkan
peraturan yaitu social distancing (menjaga jarak) dan work from home untuk
mengurangi aktivitas diluar rumah agar tidak terjadi penularan virus yang
semakin luas. Aturan tersebut dikeluarkan untuk menjaga agar semua warga
tidak tertular virus yang telah ada. Namun ternyata aturan ini pun terdapat pro
dan kontra,justru aturan ini sangat membuat para pedagang kecil seperti
pedagang asongan dan pedagang pasar mengalami penurunan angka
perekonomian. Pasalnya para pedagang itu memperoleh pendapatan dari
kegiatannya diluar rumah sehingga jika diberlakukan work from home mereka
akan kesulitan dalam memperoleh penghasilan dalam kegiatan jual beli.
4.2 Hasil
Para pedagang mengaku mereka sangat stres ketika mereka tidak dapat
mendapatkan penghasilan yang seharusnya mereka dapatkan per harinya dan
terkadang mereka merasa pusing jika memikirkan seperti yang dikatakan oleh
Responden1(R1) ia sangat khawatir pasalnya bukan hanya kesehatan yang
harus dia pikirkan tetapi juga kebutuhan perekonomian, dia yang hanya
pedagang kecil dipasar terpaksa harus libur berdagang dikarenakan pasar
ditutup untuk sementara waktu. Pada Responden2 (R2) juga mengeluhkan hal
yang sama, dia sangat khawatir jika tidak bisa menutup kebutuhan sehari-hari
karena biasanya dia hanya menggantungkan hidupnya dari pendapatan sehari-
harinya dengan berdagang bakso di Pantai Balekambang, tetapi karena tempat
wisata ditutup sehingga dia tidak dapat berdagang bakso . Rata-rata dari
13

kelima respondem mengeluh stres karena pendapatannya yang menurun.


Kami menanyakan kepada kelima responden “lalu bagaimana mereka
mengatasi stres mereka agar tidak malah memperburuk kesehatan?” , ketiga
responden menjawab sama yaitu dengan sholat, berserah diri kepada Allah
SWT agar masalah virus ini cepat terselesaikan dan mereka dapat kembali
berdagang. Hal lain yang mereka lakukan yaitu dengan tetap berdagang walau
sepi pembeli, berusaha mendagangkan dagangannya ditengah aturan
pemerintah yang mengharuskan work from home walau sedikit mengabaikan,
mereka juga tidak lupa untuk selalu memakai masker. Sedangkan kedua yang
responden yang lain menjawab mungkin ini adalah salah satu alasan agar kita
mempunyai banyak waktu dengan keluarga, bermain dengan anak-anak
mengajari belajar dan melakukan aktifitas yang lain agar tidak melulu
memikirkan tentang beban hidup yaitu masalah perekonomian. Dari kelima
responden terdapat beberapa jawaban yang hampir mirip yaitu mereka dapat
mengendalikan stress yang dirasa dengan terus berpikir positif, bebaskan dari
pikiran buruk karena itu hanya akan memperburuk stres yang dirasakan,
kemudian mereka juga mengatakan mereka menghabiskan waktu dengan
kegiatan-kegiatan dirumah yaitu seperti bersih-bersih rumah. Karena mereka
tidak ingin memperburuk keadaan dan memicu hipertensi yang malah akan
mempersulit kehidupan mereka.
14

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan
1. Stress merupakan suatu keadaan yang dirasakan seseorang akibat
terdapat tekanan, ketegangan atau kecemasan. Dapat timbul ketika
seseorang tidak dapat menanggung atau menyelesaikan suatu
permasalahan.
2. Work from home (WFH) merupakan suatu aturan yang mengharuskan
seseorang untuk bekerja tidak pada tempat kerja atau bekerja dirumah.
3. Terjadinya Stres pada para pedagang disebabkan karena adanya aturan
work from home yang melarang melakukan transaksi jual beli di pasar
dan tempat wisata yang dapat menurunkan penghasilan para pedagang.
4. Untuk memanagemen tingkat stres atau mengendalikan stres para
pedagang selalu berusaha berpikir positif, berserah diri pada Tuhan,
dan melakukan kegiatan lain dirumah yang lebih bermanfaat.
5.2 SARAN
Peneliti menyarankan alangkah lebih baik agar kita mengetahui faktor yang
menimbulkan rasa stres dan cara untuk memanagemen tingkat stres. Berpikir
positif memang dapat menurunkan tingkat stres, selain itu lakukan kegiatan-
kegiatan yang dapat merileksasikan otot-otot agar tidak terjadi ketegangan.
Hindari berpikir terlalu keras karena dapat memicu penyakit lain selain stres.
15

DAFTAR PUSTAKA

Triangga, Panuju. 2020. Pedagang Kecil Keluhkan Dampak Corona.


Diakses melalui https://www.suaramerdeka.com/regional/kedu/223820-
pedagang-kecil-keluhkan-dampak-korona . 5 Juni 2020
Septina. 2020. Pengertian Work From Home dan Tipsnya . Diakses melalui
https://www.jurnal.id/id/blog/wfh-pengertian-dan-tipsnya/ . 6 Juni 2020.
Sofia Syah, Aribah. 2020. Pandemi Bagi Kami, Rakyat Kecil. Diakses
melalui https://geotimes.co.id/opini/pandemi-bagi-kami-pedagang-kecil/ . 6
Juni 2020.
Anida, Neng . 2020. Pandemi Covid-19 dan Keresahan Pedagang Kaki
Lima Akibat Anjloknya Pendapatan. Diakses melalui
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.sukab
umiupdate.com/detail/bale-warga/opini/67376-Pandemi-Covid-19-dan-
Keresahan-Pedagang-Kaki-Lima-Akibat-Anjloknya-
Pendapatan&ved=2ahUKEwjxyIvYkvvpAhXFfH0KHW1ED5oQFjACegQIA
hAB&usg=AOvVaw1TR9XhFHIsUs-_I3GCw_lv&ampcf=1 . 7 Juni 2020 .
Dianita, Rizky. 2020. Pengaruh Managemen Stres Terhadap Penurunan
Tingkat Stres Pada Narapidana di LPW Malang. Diakses melalui
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal-
online.um.ac.id/data/artikel/artikelDEB288149FBAA98C9CB27EB18035D9
5A.pdf&ved=2ahUKEwjYr8eHmPvpAhUJeisKHUV1Cw8QFjABegQIAxA
B&usg=AOvVaw35E3owSkKsff7ML03_F3bS. 7 Juni 2020.
Marliani, Rosleny, dkk. 2020. Regulasi Emosi, Stress dan
Kesejahteraan:Studi Pada Ibu Work From Home dalam Menghadapi
Pandemi Covid-19. Diunduh melalui
http://digilib.uinsgd.ac.id/30722/4/Final%20Template%20Artikel%20Karya%
20Ilmiah-dikonversi.pdf . 7 Juni 2020.
Purwanto, Agus. 2020. Studi Eksplorasi Dampak Work From Home (WFH)
Terghadap Kinerja Guru Selama Pandemi Covid-19. Diunduh melalui
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/418 . 7 Juni 2020.
16

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Anggota 1

Nama Lengkap : Palupi Dyah Ayu Indreswari

Tempat Tanggal Lahir : Malang, 02 April 2000

No. Telp dan Email : 082234892519

palupidyah671@gmail.com

Alamat Lengkap : Jl. T Noto Utomo Tegalsari Kepanjen

Prestasi yang Pernah di Raih :-

Karya Ilmiah yang di Hasilkan :-

II. Anggota 2

Nama Lengkap : Nadia Silvi Fernia Agustin

Tempat Tanggal Lahir : Malang, 16 Agustus 1997

No. Telp dan Email : 085646752652

nadia.silvifa@gmail.com

Alamat Lengkap : Dusun Durmo, Rt70 Rw14 Kec.Bantur

Prestasi yang Pernah di Raih :-

Karya Ilmiah yang di Hasilkan :-

Anda mungkin juga menyukai