Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu dengan judul ”PASAR PERSAINGAN SEMPURNA“.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro.

Kami menyadari bawa makalah ini masih banyak kekurangan dan


kelemahannya, baik dalam isi maupun penyusunannya. Oleh sebab itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan Makalah ini.

Jakarta, 1 Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
     

Kata pengantar...........................................................................................i
Daftarisi.......................................................................................................ii
Bab I :Pendahuluan
     1.1 Latarbelakangmasalah...............................................................................1
     1.2 Rumusanmasalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................3
Bab II :Pembahasan
2.1 Pengertian pasar persaingan sempurna.......................................................
2.2 Karakteristik pasar  persaingan sempurna..................................................
2.3 Permintaan dan penerimaan  pasar persaingan sempurna.......................
2.4 Keseimbangan Perusahaan..........................................................................
2.5 Penawaran Perusahaan dalam Pasar persaingan sempurna.........................
2.6 Kelebihan dan kekurangan pasar persaingan sempurna..............................
Bab III :Penutup
 3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
      3.2 Saran...........................................................................................................
Daftarrujukan
BAB I
PENDAHULUAN

 1.1      Latar Belakang


                        Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli. Adapun harga di tentukan oleh permintaan dan
penawaran dalam pasar. Dalam makalah ini akan membahas pengertian dari
pasar persaingan sempurna, konsep keseimbanga  pasar persaingan sempurna dan
kelebihan/kekurangan pasar persaingan sempurna. Keuntungan pasar persaingan
sempurna adalah harga dalam pasar   ini adalah yang terendah. Dan
kekurangan dalam pasar ini adalah dalam keseimbangan jangka panjang pasar
hanya akan memperoleh laba normal. Dalam makalah ini juga akan di
jelaskan konsep yang ada dalam pasar persaingan sempurna serta bentuk kurva
permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan sempurna.

1.2  Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini
dipaparkan rumusan masalah dalam makalah.

1. Bagaimana konsep tentang  pasar persaingan sempurna?


2. Bagaimana kurva permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan
sempurna?
3. Bagaimana konsep keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek
maupun jangka panjang?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dalam pasar persaingan sempurna?

1.3   Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini di
paparkan tujuan penulisan makalah :

1. Memaparkan Konsep   tentang  pasar persaingan sempurna.


2. Memaparkan kurva permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan
sempurna.
3. Memaparkan konsep keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
4. Memaparkan  kelebihan dan kekurangan dalam pasar persaingan
sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Pasar faktor produksi persaingan sempurna merupakan pasar dimana
terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli suatu faktor produksi, misalnya
tenaga kerja atau bahan baku. Karena tidak ada pembeli atau penjual tuggal
yang bisa mempengaruhi harga faktor produksi maka tiap pihak berlaku sebagai
penerima harga. Sebagai contoh,jika perusahaan individu yang membeli kayu untuk
konstruksi rumah membeli sejumlah bagian dari volume total kayu yang tersedia,
keputusan pembeliannya tidak akan berdampak pada harga. Demikian pula,
apabila setiap pemasok kayu mengendalikan hanya sebagian kecil kayu di pasar,
maka tidak ada pemasok yang bisa mempengaruhi harga kayu yang di jualnya.
Justru, harga kayu (dan kuantitas produksi totalnya) di tentukan oleh penawaran
dan permintaan agregat atas kayu.

2.2 KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Pasar persaingan sempurna memiliki karakteristik khusus, di antaranya sebagai
berikut.
 Homogenitas produk, yang di maksud dengan produk yang homogen
adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada
konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen tidak
membeli merek barang tapi kegunaan barang. Karena itu semua semua
perusahaan dianggap mampu memproduksi barang dan jasa dengan
kualitas dan karakteristik yang sama.
 Pengetahuan sempurna, para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen)
memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk yang di jual. Dengan
demikian konsumen tidak akan mengalami perlakuan harga jual yang berbeda
dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dari siapapun produk di
beli, harga yang berlaku adalah sama. Demikian halnya dengan
perusahaan hanya akan menghadapi satu harga yang sama dari berbagai
pemilik faktor produksi.
 Perusahaan menerima harga yang di tentukan pasar, perusahaan menjual
produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar. Karena
secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar yang
dapat dilakukan perusahaan adalah menyesuaikan jumah output untuk
mencapai harga maksimum.
 Bebas keluar-masuk pasar, dalam pasar persaingan sempurna faktor
produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus
dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi. Pengertian mobilitas
mencakup pengertian geografis dan antar pekerja. Maksudnya, faktor
produksi seperti tenaga kerja mudah dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lainnya atau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, tanpa biaya.
Hal tersebut menyebabkan perusahaan leluasa untuk keluar-masuk pasar.
Jika perusahaan tertarik di satu industri (dalam industri masih memberikan
laba) dengan segera dapat masuk. Bila tak tertarik lagi atau gagal, dengan
seger dapat keluar.

2.3 PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PASAR PERSAINGAN


SEMPURNA.

a. Permintaan.
Tingkat harga dalam pasar persainga sempurna di tentukan oleh
permintaan dan penawaran misalnya kita berbicara tentang pasar
pakaian anak-anak, maka harga pakaian anak-anak di tentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran pakaian anak-anak. Perusahaan
secara individu harus menerima harga tersebut sebagai harga jual.
Karena sejumlah output perusahaan relatif sangan kecil di banding
output pasar maka berapapun yang di jual perusahaan, harga relatif
tidak berubah karena itu kurva permintaan yang di hadapi perusahaan
secara individu berbentuk garis lurus horizontal.

b. Penerimaan.
Penerimaan total atau (TR/total revenue) perusahaan sama dengan
jumlah output (Q) dikali harga jual (P). Karena harga telah di
tetapkan ,penerimaan rata-rata (average revenue) dan penerimaan marginal
(marginal revenue) adalah sama dengan harga. Dengan demikian kurva
permintaan (D) sama dengan kurva penerimaan rata-rata (AR) sama dengan
kurva permintaan marginal (MR) dan sama dengan harga (P).

2.4 KESIMBANGAN PASAR

1. Keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek


Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan :
a.       Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variabel atau
VC adalah sama dengan penerimaan total (TR), atau biaya variabel rata-rata (AVC)
sama dengan harga (P). Dalam kondisi ini prusahaan hanya menanggung kerugian
biaya tetap (FC), dimana biaya ini dengan atau tanpa produksi tetap harus
dikeluarkan. Tetapi jika AVC lebih kecil dari harga maka perusahaan tidak mampu
menutupi lagi beban biaya tetap. Kegiatan produksi hanya menambah beban,
karena itu produksi sebaiknya dihentikan.
b.      Perusahaan produksi pada saat MR=MC agar perusahaan memperoleh laba
maksimum atau, dalam kondisi terpuruk, kerugiannya minimum.
Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR=MC (titik E) tercapai pada saat
output sejumlah Q’. Karena biaya rata-rata lebih kecil dari harga, dari setiap unit
output perusahaan memperoleh laba sebesar BE per unit. Jik output lebih kecil dri
Q’, misalnya Q1, penerimaan marginal (MR=P) lebih besar dari biaya marginal (MC),
sebaiknya lebih menguntungkan bagi perusahaan menambah output. Bila output
lebih besar dari Q’, MC sudah lebih besar dari MR. Penambahan output akan
mengurangi laba karena itu laba maksimum tercapai hanya bila MR=MC, pada saat
jumlah output adalah Q’

            Karena biaya rata-rata (AC) lebih besar dari pada harga (P), untuk setiap unit
output yang terjual diperoleh laba sebesar BE. Laba total diperoleh sama dengan Q’
dikali BE atau sama dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut laba super normal.
            Diagram 8.3 hanya memperoleh satu kemungkinan yaitu laba maksimum.
Masih ada dua kemungkinan yang dialami perusahaan yaitu impas dan rugi. Kondisi
impas terjadi bila biaya rata-rata sama dengan harga, dimana laba per uni sama
dengan nol, seperti digambarkan dalam diagram 8.4 keadaan seperti ini dinamakan
sebagai laba normal.
            Diagram 8.5 menunjukkan bahwa pada saat MR=MC perusahaan
mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas
bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum. Bila perusahaan meproduksi
kurang dari Q’ (misal Q1), kerugian per unit menjadi lebih besar ( CD>BE). Demikian
halnya kerugian total, yang secara grafis terlihat dari luas PKDC>luas PAEB. Bila
output lebih besar dari Q’, kerugian per unit bisa menjadi lebih kecil (bila
memproduksi Q2) atau lebih besar (bila memproduksi Q3), tetapi kerugian total lebih
besar dibanding jika memproduksi sebanyak Q’.

2. Keseimbangan perusahaan dalam jangka  panjang

Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan
harus memenuhi 4 persyaratan:

a.       Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin, agar perusahaan mencapai keadaan
yang paling optimal. Secara matematis hal ini berarti perusahaan berproduksi saat
MR=MC. Pada saat ini biaya marginal jangka pendek sama dengan biaya marginal
jangka panjang (SMC=LMC) .
b.      Tidak mengalami kerugian, agar dapat mengganti barang modal yng digunakan
dalam produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga
jual (SAC=P).
c.       Tidak ada inisiatif bagi perusahaan untuk masuk keluar, karena laba 0. Laba 0
disebut juga laba normal, yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian
yang sama,jika uang dan faktor produksi lain dialokasikan pada kgiatan alternatif.
Jika laba lebih besar dari 0 akan ada perusahaan yang tertarik untuk masuk
kedalam pasar. Sebaliknya, jika laba lebih kecil dari 0 (merugi) akan mendorong
perusahaan keluar dari pasar.
d.      Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbsar
skala produksi, karena sudah berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata rata
jangka panjang, pada saat SAC=LAC  (short average cost=long average cost)
diagram.

            Diagram 8.6.a menunjukan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di


titik E0 dimana tingkat harga p0dan jumpat output Q0 . Pada saat itu keseimbangan
perusahaan digambarkan pada diagram 8.6.b (Perhatikan kurva SMC,LMC,SAC,
dan LAC berpotongan di satu titik, yaitu titik E) dengan ouput Q 1 . Jika ada
perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Diagram 8.6.a
menunjukan kurva penawaran bergeser ke kanan (S 0à S1 ) . Keseimbangan baru
terjadi di titik E1 , dimana harga keseimbangan p1 dan output sebanyak Q1 . Sebelum
ada perusahaan yang masuk, pada tingkat harga P 1 jumlah output yang ditawarkan
hanya Q2 . Selisih Q1 –Q2 adalah akibat penambahan kapasitas produksi yang
berasal dari perusahaan yang bertahan, karena harga jual lebih besar dari biaya
produksi per unit (P1 < AC) . Lagipula jika output ditambah, kerugian bertambah
besar (jarak SMC –P1 makin besar). Keluarnya perusahaan menyebabkan
penawaran tingkat industri berkurang, misalnya sampai ke kurva S 2 (digagram 8.6.a)
yang menaikan harga menjadi P2 . Bagi perusahaan secara individu, keadaan ini
sangat menguntungkan, karena perusahaan memperoleh laba super normal (P 2>
dari AC). Hal ini menarik perusahaan lain untuk masuk ke daam industri. Gerakan
masuk keluar akan berhenti bila keseimbangan kembali ke titik E, sehingga
perusahaan dalam industri hanya menikmati laba normal. Hal ini dikarenakan
adanya asumsi kebebasan masuk dan keluar.

2.5Penawaran perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

Penawaran industri adalah total penawaran perusahaan perusahaan. Jumlah


output yang ditawarkan perusahaan adalah jumlah yang menghasilkan laba
maksimum (MR=MC). Berdasarkan hal tersebu dalam dikonstruksi kurva penawaran
perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

A.    Kurva penawaran jangka pendek


            Kurna penawaran jangka pendek perushaan dapat dikonstruksi dalam kurva
biaya marjnal (MC) jngka pendek seperti pada diagram 8.7 diagram

            Diagram 8.7.a menunjukan jika harga dibawah P 0, perusahaan tidak mau
berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya
variabel per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC). Jika harga naik
ke P1 agar mencapai laba maksimum perusahaan berproduksi pada saat MR=MC
atau MR=P, sehingga jumlahouput adalah Q 1 jika harga jual terus meningkat,
misalnya ke P2, P3, dan P4 , maka perusahaan harus memproduksi Q 2, Q3, Q4 agar
mencapai laba maksimum. Kurva MC menunjukan hubugan antara kurva harga
dengan jumlah output yang diproduksi (ditawarkan). Dengan demikian dalam pasar
persaingan sempurna, Kurva MC setela melewati titik potong dengan minimum
kurva AVC adalah juga kurva penawaran perusahaan jangka pendek( diagram
8.7.b). Dapat disimpulkan bahwa dalam pasar persaingan sempurna meskipun
perusahaan menderita rugi selama P masih diatas AVC sebaiknya perusahaan tetap
berproduksi karena kerugian yang diderita masih lebih kecil daripada FC yang harus
dikeluarkan apabila perushaan tidak berproduksi. Kalau berproduksi berarti sebagian
FC masih dapat tertutup. Namun bila P dibawah AVC maka sebaiknya perushaaan
tidak berproduksi karena kalau tetap berproduksi kerugian lebih besar dari FC.

B.     Kurva penawaran jangka panjang


            Dalam pasar persaingan sempurna, kurva penawaran jangka panjang
merupakan fokus keseimbangan jangaka panjang pada berbagai tingkat produksi.

1.      Industri skala biaya konstan.


Dalam industri skala biaya konstan penambahan menggunakan faktor produksi
karena masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga faktor produksi.
Karenanya kurva kurva biaya perusahaan yang sudah ada tidak berubah seperti
yang ditunjukan diagram 8.8.a. bial permintaan pasar meningkat (kurva permintaan
D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2  (diagram 8.8.b). Harga P2
menyebabkan perusahaan lama memasuki industri dan menambah penawaran
sampai mencapai keseimbangan pada harga P 1 (kurva S1 bergeer ke S2). Kurva
penawaran jangka panjang adalah LX yang berbentuk garis lurus sejajar sumbu
horizontal.

2.      Industri skala biaya menaik


            Pada insutri skala biaya naik, masuknya perusahaan baru menyebabkan
harga faktor produksi naik, sehingga terjadi struktur biaya dan pergeseran titik
keseimbangan. Diagram 8.9
            Diagram 8.9.c menunjukan peningkatan permintaan (D 1à D2) , menaikka
harga ke P2  yang mengundng msuknya perusahaan lain kedalam industri.Akibatnya
struktur biaya perusahaan berubah menjadi lebih mahal. Digram 8.9.a adalh struktur
biaya sebelum masuknya perusahaan lain. Diagram 8.9.b adalah struktur biaya
setelah msuknya perusahaan lain. Perubaan struktur biaya menyebakan titik potong
MR dn MC bergeser mendesak perusahaan mengubah jumlah output yg ditawarkan.
Akibatnya daam industri kurva penawaran bergeser ke S 2 denga tingkat harga P3 dn
output Q3 pada output saat itu perusahaan menikmati laba normal yng menyebabkn
gerak masuk keluar terhenti. Karena itu kurva penawaran jangka pamjang adalah LS
yang mempunyai sudut kemiringan positif.
3.      Industri skala biaya menurun
            Pada industri skala biaya menurun, masuknya perusahaan kain ke dalam
industri justru menurunkan harga faktor produksi karena efisiensi skala besar.
Akibatnya struktur biaya berubah menjadi lebih murah (diagram 8.10.a ke 8.10.b).
Meningkatnya permintaan (D1à D2). Pada diagram 8.10.c. menaikkan harg jual ke P 2
yang mengundang masuknya perusahaan lain. Dengan struktur biaya yang baru,
keseimbangan pun bergeser yang menyebabkan kurva penawaran (S 1à S2). Jumlah
penawaran industri adalah Q3. Kurv penawaran jangka panjang adalah LS yang
mempunyai sudut kemiringan negatif.

2.6       KELEBIHAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

      Harga jual barang dan jasa adalah termurah


      Jumlah output paing banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal
(kemakmuran maksimal)
      Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu membuang
waktu untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu
dlam kualitas dan harga (informasi sempurna)

KEKURANGAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


                 
      Kelemahan dalam hal asumsi
Asumsi yang dipakai dalam pasarpersaingan sempurna mustahil terwujud, karena
dalam dunia nyata manusia (produsen dan konsumen) dibatasi oleh dimensi waktu
dan tempat. Keterbatasan itu menyebabkan perpisahan faktor produksi dan
pengumpulan informasi membutuhkan biaya. Hasilnya (output dan informasi yang
diperoleh pun tidak homogen dan sempurna).
      Kelemahan dalam pengembangan teknologi
Model pasar persaingan sempurna menyatakan bahwa keseimbangan dalam jangka
panjang akan tercapai dalam setiap perusahaan memperoleh laba normal.
Masalahnya apakah dengan laba normal perusahaan dapat melakukan kegiatan
reset dan pengembangan. Padahal kegiatan riset dan pengembangan amat
dibutuhkan untuk memperoleh teknologi produksi yang meningkatkan efisiensi
produksi.
      Konflik efisiensi keadilan
Pasar persaingan sempurna sangat menekankan efisiensi. Tetapi
hal ini menimbulkan masalah jika diterapkan dalam kehidupa nyata. Misalnya dalam
kasus industrialisasi di negara sedang berkembang. Karena industrinnya masih
amat muda atau dalam tahap awal perkembangan, biaya produksinya (biaya rata
rata) jelas lebih tinggi daripada industri di negara maju. Jika dibiarkan bersaing
dalam pasar global, industri di negara berkembang akan ambruk karena kalah
bersaing. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dinegara berkembang tidak akan
meningkat dibanding di negara maju. Muncul maalah ketidakadilan agar tidak kalah
bersaing, industri di negara berkembang butuh perlindungan sempurna. Tetapi hal
ini akan menimbulkan inefisiensi.

BAB III
PENUTUP
3.1       Simpulan
            Pasar persaingan sempurna ialah dimana jumlah perusahaan sangat banyak
dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak
mampu memengaruhi pasar.
a)      Syarat yang harus ada adalah homogeneous product, perfect knowledge, small
relatively output, price taker, free entry and exit.
b)      Kelebihan dalam pasar persaingan sempurna adalah harga barang dan jasa
paling murah, Jumlah output paling banyak, Masyarakat tidak takut ditipu dalam
kualitas dan harga.
c)      Kelemahan dalam pasar persaingan sempurna adalah   kelemahan dalam hal
asumsi, kelemahan dalam pengembangan teknologi, konflik efisiensi-keadilan.

Anda mungkin juga menyukai