Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu dengan judul ”PASAR PERSAINGAN SEMPURNA“.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................i
Daftarisi.......................................................................................................ii
Bab I :Pendahuluan
1.1 Latarbelakangmasalah...............................................................................1
1.2 Rumusanmasalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................3
Bab II :Pembahasan
2.1 Pengertian pasar persaingan sempurna.......................................................
2.2 Karakteristik pasar persaingan sempurna..................................................
2.3 Permintaan dan penerimaan pasar persaingan sempurna.......................
2.4 Keseimbangan Perusahaan..........................................................................
2.5 Penawaran Perusahaan dalam Pasar persaingan sempurna.........................
2.6 Kelebihan dan kekurangan pasar persaingan sempurna..............................
Bab III :Penutup
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
Daftarrujukan
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini di
paparkan tujuan penulisan makalah :
a. Permintaan.
Tingkat harga dalam pasar persainga sempurna di tentukan oleh
permintaan dan penawaran misalnya kita berbicara tentang pasar
pakaian anak-anak, maka harga pakaian anak-anak di tentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran pakaian anak-anak. Perusahaan
secara individu harus menerima harga tersebut sebagai harga jual.
Karena sejumlah output perusahaan relatif sangan kecil di banding
output pasar maka berapapun yang di jual perusahaan, harga relatif
tidak berubah karena itu kurva permintaan yang di hadapi perusahaan
secara individu berbentuk garis lurus horizontal.
b. Penerimaan.
Penerimaan total atau (TR/total revenue) perusahaan sama dengan
jumlah output (Q) dikali harga jual (P). Karena harga telah di
tetapkan ,penerimaan rata-rata (average revenue) dan penerimaan marginal
(marginal revenue) adalah sama dengan harga. Dengan demikian kurva
permintaan (D) sama dengan kurva penerimaan rata-rata (AR) sama dengan
kurva permintaan marginal (MR) dan sama dengan harga (P).
Karena biaya rata-rata (AC) lebih besar dari pada harga (P), untuk setiap unit
output yang terjual diperoleh laba sebesar BE. Laba total diperoleh sama dengan Q’
dikali BE atau sama dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut laba super normal.
Diagram 8.3 hanya memperoleh satu kemungkinan yaitu laba maksimum.
Masih ada dua kemungkinan yang dialami perusahaan yaitu impas dan rugi. Kondisi
impas terjadi bila biaya rata-rata sama dengan harga, dimana laba per uni sama
dengan nol, seperti digambarkan dalam diagram 8.4 keadaan seperti ini dinamakan
sebagai laba normal.
Diagram 8.5 menunjukkan bahwa pada saat MR=MC perusahaan
mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas
bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum. Bila perusahaan meproduksi
kurang dari Q’ (misal Q1), kerugian per unit menjadi lebih besar ( CD>BE). Demikian
halnya kerugian total, yang secara grafis terlihat dari luas PKDC>luas PAEB. Bila
output lebih besar dari Q’, kerugian per unit bisa menjadi lebih kecil (bila
memproduksi Q2) atau lebih besar (bila memproduksi Q3), tetapi kerugian total lebih
besar dibanding jika memproduksi sebanyak Q’.
Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan
harus memenuhi 4 persyaratan:
a. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin, agar perusahaan mencapai keadaan
yang paling optimal. Secara matematis hal ini berarti perusahaan berproduksi saat
MR=MC. Pada saat ini biaya marginal jangka pendek sama dengan biaya marginal
jangka panjang (SMC=LMC) .
b. Tidak mengalami kerugian, agar dapat mengganti barang modal yng digunakan
dalam produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga
jual (SAC=P).
c. Tidak ada inisiatif bagi perusahaan untuk masuk keluar, karena laba 0. Laba 0
disebut juga laba normal, yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian
yang sama,jika uang dan faktor produksi lain dialokasikan pada kgiatan alternatif.
Jika laba lebih besar dari 0 akan ada perusahaan yang tertarik untuk masuk
kedalam pasar. Sebaliknya, jika laba lebih kecil dari 0 (merugi) akan mendorong
perusahaan keluar dari pasar.
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbsar
skala produksi, karena sudah berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata rata
jangka panjang, pada saat SAC=LAC (short average cost=long average cost)
diagram.
Diagram 8.7.a menunjukan jika harga dibawah P 0, perusahaan tidak mau
berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya
variabel per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC). Jika harga naik
ke P1 agar mencapai laba maksimum perusahaan berproduksi pada saat MR=MC
atau MR=P, sehingga jumlahouput adalah Q 1 jika harga jual terus meningkat,
misalnya ke P2, P3, dan P4 , maka perusahaan harus memproduksi Q 2, Q3, Q4 agar
mencapai laba maksimum. Kurva MC menunjukan hubugan antara kurva harga
dengan jumlah output yang diproduksi (ditawarkan). Dengan demikian dalam pasar
persaingan sempurna, Kurva MC setela melewati titik potong dengan minimum
kurva AVC adalah juga kurva penawaran perusahaan jangka pendek( diagram
8.7.b). Dapat disimpulkan bahwa dalam pasar persaingan sempurna meskipun
perusahaan menderita rugi selama P masih diatas AVC sebaiknya perusahaan tetap
berproduksi karena kerugian yang diderita masih lebih kecil daripada FC yang harus
dikeluarkan apabila perushaan tidak berproduksi. Kalau berproduksi berarti sebagian
FC masih dapat tertutup. Namun bila P dibawah AVC maka sebaiknya perushaaan
tidak berproduksi karena kalau tetap berproduksi kerugian lebih besar dari FC.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pasar persaingan sempurna ialah dimana jumlah perusahaan sangat banyak
dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak
mampu memengaruhi pasar.
a) Syarat yang harus ada adalah homogeneous product, perfect knowledge, small
relatively output, price taker, free entry and exit.
b) Kelebihan dalam pasar persaingan sempurna adalah harga barang dan jasa
paling murah, Jumlah output paling banyak, Masyarakat tidak takut ditipu dalam
kualitas dan harga.
c) Kelemahan dalam pasar persaingan sempurna adalah kelemahan dalam hal
asumsi, kelemahan dalam pengembangan teknologi, konflik efisiensi-keadilan.