Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“PENGEMBANGAN KINERJA GURU DAN


PENGEMBANGAN KARIR GURU"

Dosen Pengampu : Sani Susanti, S.Pd., M.Pd

Nama Mahasiswa : Hanny Eka Salsabila


NIM : 1193311010
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Kelas : PGSD G 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya  sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengembangan Kinerja Guru dan Pengembangan
Karir Guru”. Makalah ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Profesi Kependidikan, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan


2. Kepada Ibu Dosen Pengampu Sani Susanti, S.Pd.,M,Pd

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.

Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

                                                                                                                              
    Medan, April 2020

Penulis
Hanny Eka Salsabila

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Makalah......................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAAN................................................................................................................................2
A. Pengembangan Kinerja Guru.................................................................................................2
B. Faktor Penentuan dan Penilaian Kinerja Guru....................................................................3
C. Pengembangan Karier Guru...................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan...............................................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sebagai pelaksana utama aktivitas pendidikan dan pengajaran melakukan


“aktivitas pembelajaran” sesuai dengan prosedur yang tepat secara professional melalui
tampilan-tampilan diri sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, motivator,
pemimpin, dan fasilator bagi peserta didik. Dalam tampilan inilah guru dituntut memiliki dan
menampilkan kinerja yang sesuai dengan kriteria dan persyaratan bagi guru yang profesional.
Sebagai tenaga pendidik guru merupakan pemimpin pendidikan, dia amat menentukan
dalam proses pembelajaran di kelas, dan peran kepemimpinan tersebut akan tercermin dari
bagaimana guru melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti bahwa kinerja guru merupakan
faktor yang amat menentukan bagi mutu pembelajaran atau pendidikan yang akan
berimplikasi pada kualitas output pendidikan setelah menyelasaikan sekolah.
Kinerja guru merupakan salah satu indikator penentu ketercapaian tujuan pendidikan
dan pembelajaran baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Faktor yang dapat dijadikan
sebagai indikator untuk menentukan tibgkat keberhasilan pelaksanaan program pendidikan
dan pembelajran seperti kebermutuan raw-input, kebermutuan instrumentalia pendidikan,
kebermutuan envirmentalia pendidikan, dan koperasional tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaiman pengembangan kinerja guru?
2. Apa-apa saja faktor penentuan dan penilian kinerja guru?
3. Bagaimana pengembangan karir guru?

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pengembangan kinerja guru
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang faktor penentuan dan penilaian kinerja
guru
3. Agar mahasiswa dapat mengetaui tentang pengembangan karir guru

1
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Pengembangan Kinerja Guru

Secara umum kinerja dapat dimaknai sebagai hasil atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Pengertian tentang kinerja yang
dikemukakan para ahli (Szilagyi & Wallace, 1983: 360; Stolovic & Keeps, 1992: 4; Cascio,
1992:267; Hersey & Blanchard, 1996 : 406), Pada dasarnya berkaitan dengan hasil kerja dan
pencapaian tujuan yang dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan
pegawai/anggota organisasi. Byars & Rue (19991:250) mengungkapkan bahwa: kinerja selain
berkenaan dengan penyelesaian dari tugas-tugas yang dicapai individu, juga merefleksikan
seberapa baik individu itu telah memenuhi peryaratan tugas pekerjaan sehingga kinerja
diukur dari aspek hasil.

Guru sebagai pelaksana utama aktivitas pendidikan dan pengajaran melakukan “aktivitas
pembelajaran” sesuai dengan prosedur yang tepat secara professional melalui tampilan-
tampilan diri sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, motivator, pemimpin, dan
fasilator bagi peserta didik. Dalam tampilan inilah guru dituntut memiliki dan menampilkan
kinerja yang sesuai dengan kriteria dan persyaratan bagi guru yang profesional.

Kinerja guru merupakan salah satu indikator penentu ketercapaian tujuan pendidikan dan
pembelajaran baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Faktor yang dapat dijadikan sebagai
indikator untuk menentukan tibgkat keberhasilan pelaksanaan program pendidikan dan
pembelajran seperti kebermutuan raw-input, kebermutuan instrumentalia pendidikan,
kebermutuan envirmentalia pendidikan, dan koperasional tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.

Kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan
kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja guru antara lain adalah peran kepemimpinan kepala sekolah,
pemberian kompensasi, kedisiplinan guru, dan pengembangan Sumber Daya Guru (SDM).

2
Kinerja dalam bahasa Inggris disebut sebagai performance yang diartikan dengan
penampilan atau untuk kerja. Kinerja mempunyai makna yang lebih luas yang tidak hanya
menyangkut hasil kerja, tetapi juga proses kerja yang berlangsung dalam memperoleh hasil
kerja. Dikaitkan dengan dunia ekonomi Wibowo (2007) menyatakan bahwa kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Sementara itu
Groundland dalam Anwar (2004) mendefinisikan kinerja sebagai penampilan perilaku kerja
yang ditandai oleh kekuasaan gerak, ritual, dan urutan kerja sesuai prosedur sehingga di
peroleh hasil yang memenuhi syarat kualitas, kecepatan dan jumlah. Sementara Robbins
(2007) mengemukakan bahwa kinerja adalah ukuran kerja yang dilakukan dengan
menggunakan kriteria yang disetujui bersama.Robbins (2007), menyatakkan bahwa yang
dinilai dari kinerja seseorang adalah hasil kerja, perilaku dan ciri-ciri kepribadian.
Dibandingkan dengan Pace dan Faules, Robbins kepribadian.

Kompetensi adalah kemampuan yang seyogianya atau seharusnya ditampilan dalam


berbuat atau dalam bekerja. Bagi guru yang profesional kompetensi tersebut diklasifikasikan
atas empat bidang, yakni pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Keempat
kompetensi tersebut mengandung segala melaksanakan tugas keprofesionalnya pembelajaran
Keempat kompetensi tersebut dapat melekat pada diri guru melalui proses pendidikan dan
latihan dalam waktu yang relatif lama (hingga perguruan tinggi) - hal ini dasar Undang-
undang tentang sistem pendidikan mensyaratkan guru harus berkualifikasi minimal S1
(Sarjana).

B. Faktor Penentuan dan Penilaian Kinerja Guru

Kinerja guru ditentukan oleh berbagai faktor yang satu sama lain saling berkaitan seperti
kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, rekan guru, karyawan, maupun anak didik.
Menurut Pidarta (1986) bahwa ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kinerja guru
dalam melaksanakan tugasnya yaitu: (1) kepemimpinan kepala sekolah, (2) fasilitas kerja, (3)
harapan-harapan, dan (4) kepercayaan personalia sekolah. Profesionalisme seorang guru
ditentukan oleh tiga faktor, yakni: 1). Faktor internal dari guru itu sendiri, 2). Kondisi
lingkungan tempat kerja, dan 3). Kebijakan pemerintah. Hal ini memberi pemahaman bahwa
kinerja guru dapat ditentukan oleh tiga faktor diri sendiri, kondisi tempat dima guru
mengabdi, dan kebijakan pemerintah.

3
Faktor internal dapat menentukan tingkat kinerja sejauh bagaimana guru memandang dan
memperlakukan jabatan guru. Jika jabatan guru dipandang sebagai kewajiban, maka
kinerjanya hanya sebatas memaknakan tugas semata. Faktor lingkungan tempat mengabdi
(sekolah) dapat menentukan kinerja guru sejauh lingkungan mendukung setiap upaya yang
baik dari guru. Jika lingkungan dapat ditata sedemikian rupa dengan menciptakan dan
memelihara seluruh komponen berfungsi sebagaimana semestnya melalui kepemimpinan
administrator atau manajer sekolah yang efektif, aman, nyaman, menyejukkan, guru akan
termotivasi dan berjuang untuk menampilkan kinerja yang terbaik. Faktor kebijakan
pemerintah juga dapat menentukan kinerja guru sejauh bagaimana pemerintah
memperlakukan jabatan guru dan guru itu sendiri. Jika pemerintah memnadang dan
memperlakukan jabatan guru sebagai profesi, sehingga yang mengisi jabatan itu hanya
mereka-mereka yang benar-benar professional (diwujudkan dalam proses penyeleksian,
penempatan, dan pembinaan), dapat diprediksi kinerja guru akan tinggi.

Penilaian kinerja adalah proses suatu organisasi mengevaluasi pelaksanaan kerja individu,
menilai kontribusi anggota kepada organisasi selama periode tertentu. Menurut (Hasibuan,
2005) penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kualitas maupun
kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Sedangkan menurut Andrew F. Sikula dalam
Hasibuan (2005), penilaian kinerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang
telah pekerjaan dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan.

Khusus di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) penilaian kinerja guru (PKG)
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan
Praturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsionnal Guru dan Angka Kreditnya, tanggal Desember 2010. Dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan tersebut, Menteri Pendidikan Nasional menerbitkan Permendiknas
Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
angka Kreditnya yang telah berlaku sejak tanggal 1 januari 2013.

Davis Thomas, 1997 menyatakan bahwa guru yang efektif mempunyai ciri-ciri yang
meliputi: (1) memiliki kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan dan ketulusan
kepada siswa, (2) memiliki hubungan baik dengan siswa, (3) mampu menerima, mengakui
dan memperhataikan siswa secara tulus, (4) menciptakan minat dan antosias yang tinggı

4
dalam mengajar, (5) mampu menciptakan tumbuhnya kerjasama dan keharmonisan anggota
kelompok, (6) mampu melibatkan siswa dalam mengorganisasikan dan merencanakan
kegiatan pembelajaran, (7) mampu mendengarkan dan memberi kesempatan kepada siswa
untuk berbicara dan (8) mampu meminimalkan friksi-friksi di kelas.

Unsur-unsur yang perlu diadakan dalam proses penilaian kinerja guru menurut
Siswanto dalam Lamatenggo (2001) adalah sebagai berikut:

1. Kesetiaan. Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan untuk menaati melaksanakan dan
mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab.
2. Prestasi Kerja. Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorangan tenaga kerja
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
3. Tanggung Jawab. Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya
dan tepat waktu serta berani membuat risiko atas keputusan yang diambilnya.
4. Ketaatan. Ketaatan adalah kesanggupan seseorang untuk menaati segala ketetapan,
peraturan yang berlaku dan menaati perintan yang diberikan atasan yang berwenan.
5. Kejujuran. Kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalangunakan wewenang yang
telah diberikan kepadanya.
6. Kerja sama. Kerja sama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama
dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah
ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besanya.
7. Prakarsa. Prakarsa adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk mengambil
keputusan langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintan dan bimbingan dari atasan.
8. Kepemimpinan. Kepermimpinan adalah kemampuan seseorang untuk meyakinkan
orang lain sehingga dapat dikerahka secara maksimaluntuk melaksanaKan tugas
pokok.

C. Pengembangan Karier Guru

Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status
seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi
yang bersangkutan. Bagaimanapun juga, pengembangan karier masing-masing anggota

5
organisasi tentu saja tidak sama karena bergantung pada berbagai faktor. Sehingga
pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai suatu proses dalam manajemen karier yang
dilakukan oleh seseorang dan didukung oleh organisasi dalam peningkatan segala potensi diri
yang dimiliki oleh guru tersebut dalam mencapai rencana karier yang telah ditetapkannya.
Pengembangan karier merupakan terminologi yang menjelaskan banyak pengalaman
pelatihan, penugasan kerja, dan hubungan mentoring. Setiap organisasi bermaksud
mendapatkan orang yang berharga dan mengisi lowongan yang disebabkan adanya pekerja
yang memasuki masa pensiun atau keluar dari pekerjaan. Tujuan dari semua program
pengembangan karier adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan dengan
kesempatan karier yang tersedia di lembaga saat ini dan di masa mendatang.

Tugas guru sebagai pendidik profesional terdiri dari mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai keberhasilan peserta didik. Tugas tersebut akan efektif
pelaksanaannya jika guru yang kompetensi, keahlian, kemahiran, dan keterampilan yang
memenuhi standar mutu dan norma etik tertentu. Di Indonesia umpamanya, derajat
keprofesionalan guru diukur dari pemenuhan kualifikasi akademik. Untuk menjadi guru harus
memenuhi kualifikasi minimum S-1/D-IV dan bersertifikat pendidik. Pada Undang-Undang
Nomor 74 Tahun 74 tentang Guru dijelaskan bagaimana karier guru dikembangkan dan
dibina melalui pengembangan kompetensi guru. Dalam UU No. 14 tahun 2005 tersebut
ditegaskan bahwa "Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi".

Pembinaan dan pengembangan karir guru dilakukan melalui tiga upaya, meliputi (1)
penugasan, (2) kenaikan pangkat, dan promosi. Masing-masing upaya dapat diuraikan
sebagai berikut. Penugasan, merupakan penentuan beban tugas yang menjadi kewajiban dan
tanggung jawab di bidang pendidikan dan pengajaran. Penentuan beban tugas didasarkan
pada jenis kedudukan guru, yang meliputi (a) guru kelas, (b) guru mata pelajaran, dan (c)
guru bimbingan dan konseling.

Kenaikan pangkat, Dalam uoaya pengembangan karir guru, Peratura Menteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara (Permenneg PAN dan RB) Nomor 16 Tahun 2009 telah
menetapkan empat jenjang jabatan fungsional guru dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi, yakni Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama.

6
Promosi, Kegiatan pembinaan dan pengembangan karir guru yang terakhir adalah
promosi. Promosi merupakan pemberian tugas kepada guru sebagai guru pembina, guru inti,
instruktur, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan sebagainya.
Kegiatan pembinaan ini didasarkan pada pertimbangan prestasi dan dedikasi tertentu yang
dimiliki oleh guru. Dalam PP Nomor 74 tentang Guru diamanatkan bahwa dalam
melaksanakan tugas keprofesian, guru berhak mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan
profesi kerja. Promosi tersebut meliputi kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan
fungsional.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru adalah salah satu komponen pendidikan yang memegang peran penting dalam
keberhasilan pendidikan, guru diharapkan mampu memainkan peran sebagai guru yang ideal.
Salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan adalah memperbaiki kinerja guru. Kinerja
guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja,
tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa.
Kinerja merupakan adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan
dengan kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa. Beberapa faktor
yang mempengaruhi kinerja guru antara lain adalah peran kepemimpinan kepala sekolah,
pemberian kompensasi, kedisiplinan guru, dan pengembangan Sumber Daya Guru (SDM).
Pengembangan karier merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan
dalam organisasi yang bersangkutan. Bagaimanapun juga, pengembangan karier masing-
masing anggota organisasi tentu saja tidak sama karena bergantung pada berbagai faktor.
Tugas guru sebagai pendidik profesional terdiri dari mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai keberhasilan peserta didik. Tugas tersebut akan
efektif pelaksanaannya jika guru yang kompetensi, keahlian, kemahiran, dan keterampilan
yang memenuhi standar mutu dan norma etik tertentu

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya susun dan saya juga menyadari bahwa
penulisan ini masih banyak terjadi kesalahan, dan kekurangan. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya. Jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penyusunan makalah ini, saya mohon
ma’af sebesar-besarnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wagiran. 2013. Kinerja Guru: Teori, Penilaian dan Upaya Peningkatannya. Yogyakarta:
Deepublish

Waw.Yasaratodo. 2020. Profesi Kependidikan. Medan: UNIMED PRESS

Anda mungkin juga menyukai