Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PBL

KOMUNIKASI DAN PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun oleh : Kelompok 30

NO NAMA NPM
1. Puji Astuti 11700288
2. Naili Fina Mawaddatir Rohmah 11700290
3. Bayu Sukma Tri Harjanto 11700292
4. Ni Luh Anita Dewi 11700294
5. I Nyoman Gede Susila Bandem 11700296
6. Rifka Nur laili 11700298
7. Primi Pradini Mangestiningrum 11700300
8. Heni Nur Hidaya 11700302
9. Asril Muhammad Rasyid 11700304
10. Puspita Amalia Kartosen 11700306
11. Grady Christian 11700308
12. Lina Niati 11700310
13. Adi Kusuma Wijaya 11700312

PEMBIMBING TUTOR : Sri Lestari Utami SSi, MKes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

KARYA TULIS ILMIAH DENGAN JUDUL


KIAT BELAJAR SEBAGAI MAHASISWA KEDOKTERAN

Yang disusun oleh :

Kelompok 30

Telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu tugas bidang studi PBL tahun ajaran
2011/2012 di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma

Surabaya , 24 Oktober 2011

Guru Bidang studi PBL


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................. 3

KATA PENGANTAR.................................................................................... 4

PENDAHULUAN.......................................................................................... 5

BAB I SKENARIO.........................................................................................6

BAB II KATA KUNCI................................................................................... 7

BAB III PROBLEM........................................................................................8

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 9

PENUTUP.................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 31
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesaikannya makalah laporan
diskusi skenario satu ini. Pada makalah ini kami mengemukakan masalah-masalah yang telah
didiskusikan secara kelompok yang telah dijadikan tujuan instruksional khusus/learning
outcome.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada tutor kami, Sri Lestari
Utami SSi, MKes yang membimbing kami sehingga terselesaikannya makalah pada skenario
II ini. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita guna menambah
wawasan dan pengetahuan kita sesuai tujuan yang diharapkan. Kritik dan saran untuk
perbaikan sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 24 Oktober 2011

Penyusun
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH :

Seiring perkembangan zaman yang terjadi saat ini, menuntut kita untuk terus
meningkatkan mutu sumber daya manusia. Sebagai contoh wajib belajar sembilan tahun.
Namun pada kenyataannya tidaklah cukup ilmu kita jika hanya mengenyam pendidikan
hingga titik itu saja. Kita harus senantiasa merasa lapar akan ilmu pengetahuan.

Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak dapat maju selama
belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita sendiri. Kualitas hidup bangsa
dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem
pendidikan yang mapan, memungkinkan kita untuk berfikir kritis, kreatif, dan produktif.

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang
cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat yang tedidik seperti
siswa Sekolah Menengah Atas yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi
yaitu Perguruan Tinggi. Pada dasarnya banyak perbedaan yang terdapat pada seorang siswa
menjadi mahasiswa.

Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk di cermati
dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

RUMUSAN MASALAH

Peranan mahasiswa dalam memajukan pendidikan tidak terlepas dari tanggung jawab di
bidang moral. Oleh karena itu, untuk menanggulangi menjadi tugasnya. Untuk itu dalam
penelitian ini, kami ingin mengetahui sebab-sebab kenakalan siswa dan sejauh mana peranan
guru mata pelajaran dalam menanggulangi kenakalan siswa.

Peranan mahasiswa dalam memajukan pendidikan tidak terlepas dari tanggung jawab orang
tua dan kesadaran dari diri mahasiswa itu sendiri.
BAB I
SKENARIO 2
Komunikasi dan Penguasaan Teknologi Informasi
Dokter J adalah lulusan fakultas kedokteran swasta. Akhir akhir ini tampak murung
dan kebingungan menentukan karier masa depanya sebagai seorang dokter, maklum ia baru
saja lulus dari Uji Kompetensi Dokter Indonesia yang terkenal itu. Berbagai jalan terbentang
didepan mata Dokter J untuk merintis karier, antara lain berpraktek pribadi sambil melamar
sebagai staf pengajar di Almamaternya, mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil,
mendaftar sebagai Calon Peserta Didik Pendidikan Dokter Spesialis atau mendirikan
mendirikan klinik swasta pribadi. Ditengah kebingungan Dokter J mendapat tawaran untuk
bekerja paruh waktu pada Klinik A, ia langsung menerima walaupun bukan sebagai pilihan
yang mantap.

Waktu Dokter J bertugas di Klinik A, timbul permasalahan antara Dokter J dan


pasiennya, ia diadukan oleh seorang ibu pasien anak bahwa Dokter J membentak ibu tersebut
saat proses komunikasi Dokter-Pasien. Permasalahan bertambah pelik bagi Dokter J di saat
baru merintis karier sudah terbentur masalah, memang Dokter J bermasalah dalam
komunikasi, ia lebih bersifat pendiam dan riwayat tidak lulus mata kuliah Komunikasi saat
kuliah dulu.

Sebenarnya banyak informasi untuk menentukan karier masa depan melalui jaringan
internet, tetapi Dokter J gagap teknologi, sehingga tidak mengikuti perkembangan Ilmu
Kedokteran Terkini.
BAB II
KATA KUNCI

Dari skenario tentang Komunikasi dan Penguasaan Teknologi Informasi, kami dapat
menemukan 4 kata kunci, yaitu :

1. Kebingungan Merintis Karier


2. UKDI
3. Komunikasi Dokter dengan Pasien
4. Kurangnya Penguasaan Teknologi Informasi (Gaptek)

BAB III

MASALAH
1. Bagaimana cara untuk memantapkan diri dalam menentukan karir ?
2. Apa yang dimaksud dengan UKDI ?
3. Bagaimana cara Dokter J berkomunikasi dengan baik terhadap pasien ?
4. Bagaimana cara Dokter J supaya bisa mengenal perkembangan dan menguasai teknologi
informasi ?

BAB IV

PEMBAHASAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di
berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer
dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft Word, Excel dan Access.Dengan
masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan
komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat
penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata
Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (SALAH). Tulis pengarangnya dan

tahun, misalnya pengarangnya Antonio Salas tahun 2006 maka ditulis (Salas,
2006)

Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan
terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan
optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan
aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif,
mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan
perkembangan baru di lingkungannya Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang
mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi
informasi dan komunikasi. Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara
efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan
dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan
kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan
mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa
dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan
dimasa yang akan datang. TULIS REFERENSI

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
TULIS REFERENSI

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.

2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan


Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani
aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.

3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan


Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam
kehidupan seharihari.

4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,


sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa
terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa
bekerjasama.

5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan


bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.

Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan teknologi


yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software.Ada hal penting
yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu
hardware dan software yang tersedia dan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan.
Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya TULIS REFERENSI:
1.Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau
chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop
dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita
bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan
memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling
banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi, diantaranya:

a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.


b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.

2.Demonstrasi

Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas,


misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan
misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil
sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk
melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang
berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia). Sebagai
contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang kita bisa mengakses internet
dengan alamat

3.Virtual Experiment

Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang
dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan
memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa
didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk
mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan. Metode ini bisa digunakan jika kita
tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan
eksperimen yang sesungguhnya.
4.Kelas virtual

Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web,
misalnya menggunakan moodle. Saya berikan contoh bentuk kelas maya yang sedang kami
kembangkan di MAN 2 Ciamis.Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas
dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas
dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis.
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu
siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara
memanfaatkannya.

PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan disadari akan
berhadapan dengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut
saja antara lain; cloning, cosmology, cryonics, cyberneties, exobiology, genetic, engineering
dan nanotechnology. Cabang-cabang IPTEK itu telah memunculkan berbagai perkembangan
yang sangat cepat dengan implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.
TULIS REFERENSI

Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan.


Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan Iptek Nasional, yaitu : TULIS REFERENSI

1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral,


lingkungan, finansial, bahkan dampak politis

2. Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi
taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.

3. Innovative, asal katanya adalah innovere yang artinya temuan baru yang bermanfaat.
Nilai luhur pembangunan Iptek artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang
baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi
baru dalam upaya inovatif untuk meningkatkan produktifitas

4. Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik
atau berusaha menuju yang terbaik. Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan
penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing
Indonesia dalam kehidupan global.

DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

1. Perkembangan Iptek disamping bermanfaat untuk kemajuan hidup Indonesia juga


memberikan dampak negatif. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk
menekan dampaknya seminimal mungkin, antara lain :

1). Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.

2). Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya
permasalahan di tempat itu.

3). Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang ada.

2. Dampaknya dalam :

a. Penyediaan Pangan

Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan,


penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan
produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan
penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut
berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama
ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.

b. Penyediaan Sandang

Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan
lain-lain. Perkembangan teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis
sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya.
Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan
lain-lain. Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan
sebagainya.
c. Penyediaan Papan

Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan
seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan
dengan perkembangan penduduk. Awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu
selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu. Untuk
mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat,
pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang
angkasa.

d. Peningkatan Kesehatan

1. Perkembangan Imu Kedeokteran seperti : ilmu badah dan lain-lain


2. Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain
3. Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain
4. Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-
lain
5. Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.

e. Penyediaan Energi

- Kebutuhan akan energy

- Sumber-sumber energi

- Sumber energi konvensional tak dapat diperbaharui

- Sumber energi pengganti yang tak habis pakai

- Konversi energi dari satu bentuk kebentuk yang lain.

UKDI SINGKATAN DARI APA ? DAN TULIS REFERNSINYA DI AKHIR SETIAP


PARAGRAF

Definisi

UKDI adalah uji kompetensi yang harus ditempuh oleh dokter yang baru lulus
Fakultas Kedokteran atau Program Studi Pendidikan Dokter atau habis masa berlaku
registrasinya sebagai salah satu syarat untuk mengurus registrasi di Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI).

Tujuan

Tujuan dari Uji Kompetensi Dokter Indonesia adalah untuk memberikan informasi
berkenaan kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dari para lulusan dokter umum
secara komprehensif kepada pemegang kewenangan dalam pemberian sertifikat kompetensi
sebagai bagian dari persyaratan registrasi, untuk kemudian seorang dokter dapat mengurus
pengajuan surat ijin praktek dokter atau medical license

Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) merupakan salah satu langkah yang
diambil organisasi profesi kedokteran Indonesia untuk senantiasa menjaga standar kualitas
Dokter Indonesia, di era dengan begitu banyaknya fakultas kedokteran yang baru di
Indonesia ini. Banyak pro-kontra mengenai pelaksanaan UKDI ini, namun saya sendiri
tergolong kepada kelompok yang pro meskipun menurut saya perlu diberlakukan perbaikan
dalam Administrasi pelaksanaan dan pengeluaran Surat Tanda Registrasi (STR) pasca lulus
ujian serta perhatian setiap Fakultas terhadap Mahasiswa-nya yang akan mengikuti UKDI.

UKDI adalah uji kompetensi yang harus ditempuh oleh dokter yang baru lulus
Fakultas Kedokteran atau Program Studi Pendidikan Dokter atau habis masa berlaku
registrasinya sebagai salah satu syarat untuk mengurus registrasi di Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI).

Sejarah UKDI

Cikal bakal UKDI adalah adanya proyek Bench Marking yang diadakan oleh DIKTI
untuk menilai keberhasilan institusi kedokteran dan peningkatan mutu Fakultas Kedokteran
(FK). Pada awalnya proyek ini diujicobakan di empat fakultas kedokteran yaitu FK UI, FK
UNPAD, FK UGM dan FK UNDIP dengan FK UNPAD sebagai kordinator. Kemudian
diikuti oleh FK-FK lain yaitu FK USU, FK Atmajaya, FK Unhas, FK Unair yang kemudian
menjadi tim dalam pembuatan Bench Marking tersebut.

Aspek benchmarking merupakan upaya pengembangan kapasitas dalam ujian dan


merupakan penelitian selama kurang lebih 3 tahun untuk melihat pengetahuan dokter. Tes
benchmarking merupakan suatu pilihan yang dapat diikuti ataupun tidak oleh suatu institusi
kedokteran, intinya bukan merupakan suatu keharusan. Dari hasil benchmarking tersebut,
ditemukan adanya ketidakmerataan hasil yang diperoleh. Ada dokter-dokter yang dapat
mengerjakan ujian dengan sangat baik, ada yang sedang-sedang saja, bahkan ada yang berada
di bawah standard.

Dengan hasil tersebut, kedepannya dianggap perlu ada ujian nasional untuk menjadi
jaminan mutu dan akuntabilitas publik terhadap seorang dokter. Yang mana jika seorang
dokter telah lulus melewati ujian kompetensi berskala nasional tersebut, dokter tersebut
dianggap terjamin untuk melakukan praktek kedokteran di seluruh daerah di Indonesia. Soal-
soal yang dimasukkan dalam ujian tersebut juga harus soal-soal yang berskala nasional.
Sehingga lahirlah UKDI.

Seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan masalah kesehatan, UKDI dianggap


merupakan langkah yang sangat baik dalam mengembangkan pengetahuan seorang dokter.
Seorang dokter dituntut untuk terus me-update ilmu pengetahuannya. Hal ini dianggap
mampu menjamin kualitas seorang dokter dalam pengabdiannya kepada masyarakat

UKDI ditinjau dari sisi hukum.

Kebutuhan atas dokter saat ini baik dari segi kuantitas maupun kualitas makin
meningkat. Paradigma pengelolaan pendidikan kedokteran pada saat ini semakin menuntut
adanya standarisasi, akuntabilitas, inovasi/pengembangan, serta penjaminan kualitas proses
dan lulusan pendidikan kedokteran di Indonesia.

Berkenaan dengan hal itu, ada upaya penataan praktik kedokteran di Indonesia. Saat
ini telah diberlakukan beberapa peraturan mulai dari,

1. UndangUndang no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran,

2. Permenkes no 1419 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter & Dokter Gigi

3. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia no 1 tahun 2005 tentang registrasi dokter dan
dokter gigi, yang mana dinyatakan bahwa izin praktik dapat diberikan kepada seorang
dokter setelah mendapatkan sertifikat lulus uji kompetensi.Dengan demikian saat ini
dibutuhkan UKDI sebagai upaya dari aktualisasi berbagai peraturan praktik kedokteran
tersebut dalam rangka peningkatan dan standarisasi kualitas dokter Indonesia.

BELAJAR KOMUNIKASI TAK PERNAH HENTI

Menurut berbagai survey disebutkan bahwa komunikasi yang baik mempunyai pengaruh
yang bagus terhadap pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Sebaliknya, tidak lancarnya
komunikasi, diakui ataupun tidak, akan menuai banyak masalah. Bukan melulu masalah
penyakit dan obat serta pemeriksaan penunjang yang harus dijalani pasien, namun tak jarang
memunculkan keluhan, rasan-rasan ataupun keluh kesah, bahkan boleh jadi akan berakhir di
ranah hukum.

Apakah komunikasi yang baik antara dokter-pasien selalu menjamin tidak adanya
keluhan ? Tidak ada jaminan.

Sebaik apapun seorang dokter menjalin komunikasi, hampir selalu ada keluhan diantara para
pasiennya, walaupun hanya beberapa orang. Nilai bias semacam ini sangat wajar terjadi di
pelbagai aspek pelayanan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi di
balik komunikasi antara dokter dan pasien.
BAB IV

KESIMPULAN

Komunikasi dan penguasaan teknologi informasi sudah selayaknya dikuasai oleh


seorang dokter. Dimana pada saat ini kemajuan teknologi sudah berkembang pesat . Hal ini
menuntut seorang dokter agar selalu mengetahui perkembangan dunia luar agar dapat
berkomunikasi dengan baik. Sehingga dapat mempermudah merintis karier sebagai dokter.
Karena seorang dokter dituntut tidak hanya ahli di bidang akademik tetapi juga ahli dalam
berkomunikasi dengan baik.

Komunikasi juga diperlukan oleh seorang dokter dalam ujian kedokteran seperti
UKDI. Hal ini sangat penting bagi seorang dokter karena dalam UKDI dokter dituntut untuk
dapat berkomunikasi dengan baik atau mengutarakan pendapatnya dengan baik. Sehingga
tidak timbul kasus seorang pasien mengadukan seorang dokter dengan keluhan dokter yang
bersangkutan tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Sehingga hal ini dapat menghambat
karier dokter tersebut.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

http://belibis-a17.com/2010/12/17/soal-uji-kompetensi-dokter-indonesia-ukdi/

http://belibis-a17.com/2010/12/17/soal-uji-kompetensi-dokter-indonesia-ukdi/

DAFTAR REFERENSI YANG LAIN MANA ?

Anda mungkin juga menyukai