Anda di halaman 1dari 3

Contoh Penulisan Catatan Kaki

1. Catatan Kaki dari Buku


o Satu atau dua pengarang
1
Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan,
(Bekasi : Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), hlm. 27.
o Tiga atau lebih pengarang
2
Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008),
hlm. 78.
o Ibid (Ibidium)
1
Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008),
hlm. 78.
2
Ibid. (jika dikutip dari halaman yang sama)
3
Ibid, 17-23. (jika dikutip dari halaman yang berbeda)
o Op.Cit (Opere Citato)
1
Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan,
(Bekasi : Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), hlm. 27.
2
Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008),
hlm. 78.
3
Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Op.Cit., 109.
o Loc.Cit (Loco Citato)
1
Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan,
(Bekasi : Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), hlm. 27.
2
Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008),
hlm. 78.
3
Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Loc.Cit.
o Sumber dari buku yang berjilid
1
Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan, Jilid
1, (Bekasi : Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), Cet. 3, hlm. 27.
2. Catatan Kaki dari Karya Ilmiah
1
Nasiruddin, Asketisisme Hasan Al-Bashri (Tinjauan Sosio-Historis), Tesis
Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogayakarta, (Yogyakarta: Perpustakaan PascaSarjana
IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2000), hlm. 27, t.d.
3. Catatan Kaki dari Koran/Surat Kabar
2
Media Indonesia, 20 Desember 2016, hlm. 8.
4. Catatan Kaki dari Majalah
3
Ade Iwan Setiawan, Pasang Surut Perekonomian Indonesia Tempo, 20 Desember
2016, hlm. 44.
5. Catatan Kaki dari Internet
4
Arif Hermawan, Cara Sukses Menjalankan Bisnis Online, Bisnis Online, diakses dari
http://www.bisnisonline.com/cara-sukses-menjalankan-bisnis-online.html, pada tanggal
20 Desember 2016 pukul 07.00

Dalam menuliskan footnote, adakalanya digunakan singkatan-


singkatan tertentu, yaitu :
1. ibid, kependekan dari ibidem yang berarti di tempat yang sama dan
belum diselingi dengan kutipan lain.
2. op.cit., singkatan dari opere citato, artinya dalam karangan yang telah
disebut dan diselingi dengan sumber lain.

3. loc.cit, kependekan dari loco citato, artinya di tempat yang telah


disebut. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama
dari suatu sumber yang telah disebut.

Perhatikan pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini.
1
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1999, hlm. 8.
2
Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)

3
Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001,
hlm 46.

4
Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja
Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.

5
Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)

6
Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman
yang sama, yakni hlm. 46)
7
Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama
dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)

Dalam penulisan footnote, terdapat beberapa singkatan yang peru


dipahami. Di antaranya:
1. ibid, singkatan dari ibidem. Maksudnya adalah di tempat yang sama dan belum diselingi
dengan kutipan lain.

Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
2
Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan buku di atas)
2. op.cit., singkatan dari opere citato, yang artinya dalam karangan yang telah disebut dan
diselingi dengan sumber lain.

Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
3
Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4
Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung,
hlm. 23.
5
Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (berarti diambil dari buku yang telah disebutkan di atas)
3. loc.cit, kependekan dari loco citato, maksudnya di tempat yang telah disebut. loc. Cit
digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah
disebut.

Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
3
Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4
Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung,
hlm. 23.
6
Ismail Marahimin, loc. cit. (maksudnya buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama,
yakni hlm. 46)
7
Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut
terakhir, yakni hlm. 23)

Anda mungkin juga menyukai