Anda di halaman 1dari 10

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

“Analisa Tugas”

Oleh :

I Gusti Ayu Komang Tri Sukma Laksmi Dewi

1915051060

PTI 4D

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2021
A. Menjelaskan Teknik Analisa tugas

Analisis tugas merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mencapai
interaksi manusia dan komputer yang lebih optimal. Analisis tugas adalah tahapan
atau proses untuk menganalisis setiap perincian tugas yang dilakukan manusia.
Sehingga keluaran yang dihasilkankan adalah semua hal yang berkaitan dengan
perencanaan, urutan tindakan, dan apa saja yang digunakan dalam menyelesaikan
tugas berdasarkan teknik tertentu yang digunakan manusia.

Perbedaan antara teknik analisis tugas dan teknik yang lain adalah bahwa
teknik analisis tugas memiliki ruang lingkup yang luas. Selain meliputi tugas-
tugas yang melibatkan penggunaan komputer, analisis tugas juga memodelkan
aspek-aspek dunia nyata baik yang menjadi bagian maupun tidak menjadi bagian
sistem komputer.

Teknik analisis tugas dibagi menjadi tiga bagian :

a. Dekomposisi tugas

b. Analisis berbasis pengetahuan

c. Teknik berbasis relasi entitas.

Analisa tugas berkaitan dengan sistem dan prosedur yang telah ada, dan alat
utama yang digunakan adalah observasi dalam berbagai format. Salah satu tujuan
analisis tugas adalah membantu pembuatan materi pelatihan dan dokumentasi
lainnya. Pada saat dibutuhkan sistem baru, analisis tugas memberikan kontribusi
pada proses identifikasi kebutuhan sistem. Dalam hal ini, analisis tugas
memperjelas dan mengorganisasikan pengetahuan mengenai keadaan saat ini.
Dikaitkan dengan proses perancangan, analisis tugas termasuk dalam tahap
awal pengidentifikasian kebutuhan, sedangkan model kognitif umumnya
digunakan pada saat-saat akhir selama evaluasi.

Dekomposisi Tugas

a. memilah tugas ke sub-tugas beserta urutan pelaksanaannya

b. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah hierarchical task


analysis (HTA). Output HTA adalah hirarki tugas dan sub-task dan juga
plans (rencana) yang menggambarkan urutan dan kondisi (syarat) suatu sub-
tugas dilaksanakan.
Contoh : Membuat Air Teh

Contoh pengelompokkan tugas / jenis perencanaan :

a. fixed sequence = contoh : 1.1-1.2-1.3

b. Optional Tasks = pada plan 0 ‘empty pot’ dan pada plan 5.3. ‘add sugar’
mungkin tidak dilaksanakan tergantung dari situasinya.
c. Waiting Events = pada plan 1, harus menunggu ketel sampai mendidih,
dan plan 0 menunggu 4 atau 5 menit
d. Cycles = kerjakan 5.1 – 5.2 jika cangkir masih kosong

e. Time-sharing = tugas 1 dan 2 dapat dilaksanakan dalam waktu yang


bersamaan

f. Discretionary = kerjakan sembarang 3.1, 3.2, atau 3.3 dalam urutan


sembarang

g. Mixtures = kebanyakan suatu rencana meliputi hal-hal diatas.

Analisa Berbasis Pengetahuan

Dimulai dengan mendaftar semua objek dan aksi yang terlibat dalam tugas
dan kemudian membangun taksonominya, mirip seperti apa yang dilakukan pada
bidang biologi: hewan termasuk dalam invertebrata dan vertebrata, hewan
vertebrata adalah ikan, burung, reptil, amphibi, atau mamalia, dan seterusnya
Tujuannya untuk memahami knowledge yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas.

Teknik Berbasis Relasi Entitas

Teknik berbasis relasi entitas biasanya berasosiasi dengan bsis data pada
model database entitas, mewakili sistem contoh tabel dan atribut pada analisis
tugas, menekankan pada objek, aksi dan hubungannya diantaranya, mirip dengan
analisis berbasis objek tetapi mengikutsertakan entitas non-komputer dan
penekanan pada pemahaman domain, bukan implementasi.
Berasosiasi dengan basis data pada model database entitas dan mewakili
sistem contoh tabel dan atribut pada analisis tugas serta menekankan pada
objek.Aksi dan hubungan diantaranya, mirip dengan analisis berbasis objek tetapi
mengikutsertakan entitas non-komputer dan penekanan pada pemahaman domain,
bukan implementasi.
Pada teknik ini juga dilakukan pengklasifikasian dan pengujian namun
lebih dititik beratkan pada relasi antar aksi dan objek daripada
kemiripannya.
 Objek
Terdiri dari 3 kelompok:
1.Objek kongkret: sesuatu yang sederhana
2.Aktor
3.Aktor komposit: staff, resep,Suatu objek memiliki atribut.
 Aksi
Aksi mengubah kondisi sesuatu (patient) menggunakan sesuatu (instrument)
dan dialkukan oleh seseorang (agent).
Contoh: Karyawan (agent) mengetik (action) dokumen ( patient) dengan keyboard
(instrument).
 Kejadian
Kejadian (event) adalah sesuatu yang sedang berlangsung.
Contoh 1: Dinda menanam pohon ( ini merupakan kejadian aksi yang dilakukan
oleh Dinda).
Contoh 2: Pohon bertambah tinggi 2 cm (ini merupakan kejadian spontan dan
agent tidak bertanggungjawab terhadap suatu peristiwa ).
Contoh 3: Pada sore hari (ini merupakan kejadian berdasarkan waktu).
 Hubungan
Hubungan (relationships) merupakan suatu hubungan antara objek, aksi, dan
kejadian.

 Menjabarkan Jenis Dari Analisa Tugas, Sumber, Dan Penggunaan


Informasi
a) Jenis dari Analisa Tugas
Analisis tugas adalah proses menganalisis bagaimana manusia melaksanakan
tugas, apa saja yang mereka lakukan, peralatan yang mereka gunakan, dan hal-hal
apa saja yang mereka perlu ketahui.

Adapun jenis-jenis analisa tugas adalah sebagai berikut :

Analisis Tugas : Proses menganalisa, menggambar, melaksanakannya dan


memeriksa tugas-tugas tersebut.

 Komponen : Aktivitas, Artifak dan Hubungan

 Fokus Analisis Tugas : Fokus pada lingkungan

 Input dan Output : Pengumpulan Data dan Reprentasi Data

 Dokumentasi

 Interview : Terstruktur, Tidak Terstruktur dan Semi Struktur

 Observasi : Merekam apa yang terjadi, Mencatat bagian-bagian yang di


anggap penting

 Reprentasi Data : Daftar, Ringkasan dan Naratif

Contoh Pengelompokkan Tugas : Fixed Sequence, Optinal Tasks, Waiting


Events, Cycles, Time Sharing, Discreationary

b). Sumber dan Penggunaan Informasi


Analisis tugas memungkinkan kita membuat suatu struktur data mengenai
tugas, dan hasilnya akan baik jika didukung oleh sumber data yang baik pula.
Proses analisis data tidak semata-mata mengumpulkan, menganalisis,
mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita
harus kembali melihat sumber data tersebut dengan pertanyaan dan padangan
baru. Pada prakteknya, keterbatasan waktu dan biaya menyebabkan seorang analis
berusaha mengumpulkan data yang relevan secepat dan seekonomis mungkin.
Bahkan jika dimungkinkan, seorang analis harus dapat memaksimumkan
penggunaan sumber informasi murah yang sudah ada sebelum melakukan
pengumpulan data yang memakan biaya. Berikut ini adalah beberapa sumber
informasi yang dapat dipergunakan untuk membuat analisis tugas :

A. Dokumentasi

Sumber data yang mudah didapat adalah dokumentasi yang telah ada di
organisasi seperti buku manual, buku instruksi, materi training dan lain
sebagainya. Dokumen-dokumen ini umumnya berfokus pada item tertentu dalam
suatu peralatan atau software komputer. Dokumen manual peralatan tertentu
misalnya, mungkin hanya memberikan informasi mengenai fungsi dari peralatan
tersebut tidak bagaimana peralatan tersebut digunakan dalam pengerjaan suatu
tugas. Selain itu juga mungkin terdapat dokumen peraturan perusahaan dan
deskripsi tugas yang memberikan informasi mengenai tugas tertentu dalam
konteks yang lebih luas. Namun perlu diperhatikan, dokumentasi jenis ini hanya
memberitahukan bagaimana seharusnya suatu pekerjaan dilakukan bukan
bagaimana sebenarnya seseorang melakukan pekerjaan tersebut.

B. Observasi

Observasi langsung baik secara formal maupun informal perlu dilakukan jika
seorang analis ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi
dan dokumentasi yang ada dapat digunakan untuk analisis sebelum memutuskan
untuk melakukan pengumpulan data dengan tehnik lain yang memakan biaya.
Observasi dapat dilakukan di lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika
observasi dilakukan di lapangan analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya
dari proses pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di labor
atorium, analis dapat dapat lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya
tersedia fasilitas yang lebih baik. Observasi juga dapat dilakukan secara aktif
dengan memberikan pertanyaan atau secara pasif dengan hanya memperhatikan
obyek ketika sedang bekerja.

C. Wawancara

Bertanya pada seorang yang ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis
seringnya merupakan cara langsung yang cepat untuk mendapatkan informasi
mengenai suatu tugas. Ahli tersebut bisa saja si manager, supervisor, atau staf
yang memang mengerjakan tugas tersebut. Wawancara kepada ahli sebaiknya
dilakukan setelah observasi. Hasil observasi dapat direfleksikan dengan
wawancara untuk mengetahui perilaku atau kondisi yang diinginkan dan tidak
diinginkan.

D. Analisis Awal

Setelah data diperoleh dari beberapa sumber seperti buku manual, observasi
maupun wawancara, maka detail analisis dengan berbagai metode yang ada dapat
mulai dilakukan. Untuk tahap awal, dapat dilakukan dengan mendaftar obyek dan
aksi dasar. Cara mudah yang dapat ditempuh adalah dengan menelusuri dokumen-
dokumen yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi obyek, serta kata
kerja yang akan menjadi aksi. Namun hal ini tidaklah selamanya cukup. Tidak
mudah mengenali posisi obyek dan aksi tersebut dalam dokumen terutama untuk
obyek atau aksi yang dijelaskan secara implisit.

E. Pengurutan dan Klasifikasi

Ada beberapa tehnik untuk membuat klasifikasi dan pengurutan entri


berdasarkan beberapa atribut. Beberapa analis melakukan pengurutan dan
klasifikasi sendiri, namun ada juga yang dibantu oleh ahli berdasarkan bidang
analisis.

 Menjelaskan Model Kognitif

Metode langkah-langkah kognitif adalah inspeksi kegunaan metode yang


digunakan untuk mengidentifikasi kegunaan isu-isu dalam sebuah perangkat lunak
atau situs web, berfokus pada bagaimana mudahnya bagi pengguna baru untuk
menyelesaikan tugas dengan sistem.. Sedangkan langkah-langkah kognitif adalah
tugas-spesifik, evaluasi heuristic mengambil pandangan holistik untuk menangkap
masalah yang tidak tertangkap oleh ini dan lainnya pemeriksaan metode
kegunaan Metode ini berakar pada pandangan bahwa pengguna biasanya lebih
memilih untuk mempelajari sistem dengan menggunakannya untuk menyelesaikan
tugas-tugas, bukan, misalnya, mempelajari manual. Metode ini berharga karena
kemampuannya untuk menghasilkan hasil yang cepat dengan biaya rendah,
terutama bila dibandingkan dengan pengujian kegunaan , serta kemampuan untuk
menerapkan metode ini pada awal fase desain, coding bahkan sebelum dimulai.

Presentasi model kognitif dibagi dalam kategori:

• Representasi hirarki tugas (task) user dan struktur goal formulasi goal dan tugas

• Model linguistik dan gramatik

Grammar dari translasi artikulasi dan bagaimana pemahamannya oleh user

• Model tingkat device dan fisik (artikulasi pada tingkat motorik manusia)
artikulasi tingkat motorik manusia dan bukan tingkat pemahaman manusia

Hirarki Tugas dan Goal Banyak model menggunakan model pemrosesan


mental dimana user mencapai goal dengan menemukan sub-goal dengan cara
divide-and-conquer.

Model yang akan dibahas:

• GOMS (Goals, Operators, Methods and Selections)

• CCT (Cognitive Complexity Theory)

GOMS
• Goal; goal apa yang ingin dicapai oleh user

• Operator; level terendah analisa, tindakan dasar yang harus dilakukan user dalam
menggunakan sistem
• Methods; Ada beberapa cara yang dilakukan dimana memisahkan kedalam
beberapa subgoals
Contoh: pada window manager, perintah CLOSE dapat dilakukan dengan
menggunakan popup menu atau hotkey

• Selection; Pilihan terhadap metode yang ada

Analisa GOMS umumnya terdiri dari single high-level goal, kemudian


didekomposisi menjadi deretan unit task, selanjutnya dapat didekomposisi lagi
sampai pada level operator dasar.

Dimana dalam membuat dekomposisi tugas digunakan hierarchical task analysis.


Analisa struktur goal GOMS dapat digunakan untuk mengukur kinerja.
Kedalaman tumpukan struktur goal dapat digunakan untuk mengestimasi
kebutuhan memori jangka-pendek.

Cognitive Complexity Theory (CCT)

• CCT (Kieras dan Polson) dimulai dengan premis dasar dekomposisi goal dari
GOMS dan menyempurnakan model untuk menghasilkan kekuatan yang lebih
terprediksi.
• Deskripsi goal user berdasarkan hirarki goal mirip-GOMS, tetapi diekspresikan
terutama menggunakan production rules yang merupakan urutan rules: If kondisi
then aksi

Dimana kondisi adalah pernyataan tentang isi dari memori kerja. Aksi dapat
terdiri satu atau lebih aksi elementary.

 Menjelaskan Interpretive Evaluation Yang Lebih Menekankan Pada


Sisi Manusia

Interpretive adalah suatu studi dan sistematik tentang budaya Manusia yang
dapat Penelitian kontekstual, Studi lapangan dan Studi observasi.
Obyektifitas yang dapat Memahami sebuah user dan juga dapat memahami tujuan
dan nilai yang berkesinambungan pada sebuah interaksi individu dan group dalam
suatu Budaya yang berguna untuk memperbaiki sistem bila ada masalah pada
cara yang digunakan pada saat itu dengan menggunakan sebuah teknik misalnya :
Observasi personal, Audio yaitu video recording.
DAFTAR PUSTAKA

Dix, A., Finlay, J., Abowd, G., and Beale, R. 1993, Human-Computer Interaction,
Prentice Hall, New York.
Shneiderman, B. 1998, Designing the User Interface, Strategies for Effective Human-
Computer Interaction, 3 rd edition, Addison-Wesley, Reading-MA.
Preece, Jenny 1994. Human-Computer Interaction, Addison-Wesley, Wokingham.

Anda mungkin juga menyukai