Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, membuat

sumber daya manusia dituntut menjadi berkualitas untuk meningkakan dan

memanfaatkan perkembangaan tersebut. Salah satu aspek dalam meningkatkan

sumber daya manusia yang berkualitas yaitu pendidikan, dalam hal ini pendidikan

memegang peran penting yaitu menyiapkan siswa agar memiliki keterampilan

berpikir, salah satunya keterampilan berpikir kreatif. Hal ini tertulis dalam

Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa kurikulum 2013

bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia. Salah satu tujuan diterapkannya kurikulum tersebut

yaitu menjadikan warga negara yang kreatif.

Berpikir kreatif merupakan perwujudan dari berpikir tingkat tinggi karena

kemampuan berpikir tersebut merupakan kompetensi kognitif tertinggi yang perlu

dikuasai oleh siswa di kelas (Siswono, 2008:13). Kemampuan berpikir kreatif siswa

dapat dinilai dengan beberapa kriteria. Adapun kriteria tersebut adalah kefasihan,

fleksibilitas, dan kebaruan (Siswono, 2008:20). Kefasihan (fluency) mengacu pada

kemampuan siswa dalam menghasilkan jawaban beragam dan benar dari masalah

yang diberikan. Fleksibilitas (flexibility) mengacu pada kemampuan siswa dalam


mengajukan beragam cara untuk menyelesaikan masalah. Kebaruan (novelty)

mengacu pada kemampuan siswa dalam menjawab masalah dengan jawaban berbeda-

beda dan bernilai benar atau satu jawaban yang tidak biasa dilakukan siswa pada

tingkat perkembangan mereka (Siswono, 2007:3).

Mata pelajaran yang ada disetiap jenjang pendidikan yaitu matematika. Di era

Globalisisasi ini khususnya di indonesia, matetamita bukan hanya menjadi salah satu

syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan tetapi juga merupakan disiplin ilmu

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa, sesuai dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang

menyebutkan bahwa “mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua

peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif dan bekerja sama” (Depdiknas,

2008:134). Oleh karena itu, matematika sangat baik digunakan untuk

mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.

Soal cerita matematika merupakan soal-soal matematika yang menggunakan

bahasa verbal dan umumnya berhubungan dengan kegiatan sehari-hari (Royani,

2008). Materi segiempat dapat digunakan dalam mengidentifikasi kemampuan

berpikir kreatif siswa, karena memiliki banyak penyelesaian dan dapat mendorong

kreativitas siswa (Siswono, 2007). Peneliti memilih materi segiempat untuk

dijadikan sebagai bahan penelitian. Namun, materi yang digunakan hanya fokus pada

luas bangun datar (persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, jajar genjang)

yang akan di jadikan kedalam bentuk soal cerita.


Alasan penelitian dilaksanakan di SMP MBS Sulteng - Ampana karena di

sekolah ini belum ada yang melakukan penelitian tentang mengidentifikasi

kemampuan berpikir kreatif siswa pada pelajaran matematika, sehingga dengan

adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi atau pengetahuan bagi

sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika di kelas

terkait soal cerita segi empat. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik

melakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif siswa

kelas VII SMP MBS Sulteng – Ampana dalam menyelesaikan soal cerita segi empat.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Apakah siswa kelas VII SMP MBS Sulteng – Ampana mampu memenuhi tiga

kriteria berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal cerita segi empat?

2) Apa saja kriteria yang terpenuhi oleh siswa kelas VII SMP MBS Sulteng –

Ampana dilihat dari hasil wawancara dan jawaban dari soal cerita segi empat.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui Apakah siswa kelas VII SMP MBS Sulteng – Ampana

mampu memenuhi tiga kriteria berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal

cerita segi empat.


2) Untuk mengetahui Apa saja kriteria yang terpenuhi oleh siswa kelas VII SMP

MBS Sulteng – Ampana dilihat dari hasil wawancara dan jawaban dari soal

cerita segi empat.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

1) Menjadi pengetahuan tambahan bagi peneliti dalam rangka mengembangkan

wawasan sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni.

2) Memberi informasi bagi peneliti selanjutnya tentang identifikasi tingkat

kemampuan berpikir kritis siswa.

3) Sebagai tambahan informasi untuk meningkatkan kreatifitas berpikir siswa

kelas VII SMP MBS Sulteng – Ampana.

1.4.2 Manfaat Praktis

1) Bagi sekolah, dapat memberikan wawasan dan informasi tentang indentifikasi

kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP MBS Sulteng – Ampana

dalam menyelesaikan soal cerita segi empat.

2) Bagi universitas, sebagai wujud aplikasi bagi penulis/mahasiswa dan dapat

memberikan informasi terhadap Universitas Tadulako dalam pengembangan

Thri Dharma Perguruan tinggi.


3) Hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu panduan bagi guru dan siswa

dalam upaya untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar untuk

memenuhi kriteria berpkir kreatif.

1.5 Batasan Istilah

Definisi dan batasan istilah yang berkaitan dengan judul dalam penulisan

penelitian ini adalah:

1) Identifikasi adalah proses pengenalan, menempetkan objek atau individu

dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu (Chaplin dalam Kartono

2008:8).

2) berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan

jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas,

ketepatgunaan, dan keberagamaan jawaban berdasarkan data atau informasi

yang tersedia (Munandar, 1999: 48).

3) Soal cerita matematika adalah soal-soal matematika yang menggunakan

bahasa verbal dan umumnya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari

(Royani, 2008)

4) Segiempat adalah apabila pada suatu bidang datar terdapat empat titik dan

tidak terdapat tiga titik yang segaris maka kita dapat membentuk bangun

segiempat dengan cara menghubungkan keempat titik tersebut secara

berurutan (Wagiyo dkk, 2008).

Anda mungkin juga menyukai