Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 106 JAKARTA PADA

MATERI BANGUN RUANG

Skripsi
diajukan untuk memenuhi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : HARI SETIAWAN


NPM : 201913500015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk sekitar 261,1 juta jiwa. Hal

tersebut merupakan potensi untuk menjadikan sumber daya manusia yang unggul.

Sumber daya manusia yang unggul atau bermutu apabila penduduk sudah mampu

bersaing dengan negara lain. Salah satu kunci yang dapat dilakukan untuk

memajukan sumber daya manusia adalah memalui peningkatan dalam bidang

pendidikan karena pendidikan adalah pupuk bagi sumber daya manusia, pendidikan

yang dapat menentukan apakah pertumbuhan penduduk kita bermutu atau tidak

(Tjalla, 2016:53).

Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia untuk

mempersiapkan kehidupan yang baik sebagai pribadi maupun sebagai warga

masyarakat. Selain itu pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

perkembangan dan perwujudan dari individu serta pembangunan kualitas sumber

daya manusia suatu bangsa. Bangsa yang ingin maju tentu menyadari bahwa

pendidikan merupakan salah satu hal penting yang diperlukan untuk membangun dan

memperbaiki keadaan masyarakat. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat

memiliki kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan

yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Pendidikan memiliki peran penting

bagi seluruh manusia. Karena dengan adanya pendidikan, manusia dapat menggali

dan
1
2

memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya sehingga dapat mewujudkan taraf hidup

yang lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang sekitar. Selain itu,

pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

perwujudan dari individu serta pembangunan kualitas sumber daya manusia suatu

bangsa.

Pendidikan dikatakan berhasil apabila proses belajar mengajar dapat berjalan

susuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pendidikan formal diselenggarakan

secara berjenjang dari pra-sekolah sampai pendidikan tinggi. Dalam pendidikan

formal terdapat banyak mata pelajaran, salah satu bidang studi yang ada pada setiap

jenjang pendidikan adalah matematika. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran

yang dapat mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa hasil dari

pembelajaran. Siswa memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis

dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mempelajari

pelajaran matematika dapat melatih berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap

positif dan berjiwa kreatif.

Dalam kenyataannya, pembelajaran matematika masih banyak kendala. Salah

satu indikatornya nilai matematika siswa yang masih rendah. Berdasarkan data hasil

penelitian PISA (Programme for International Student Assessment) pada tahun 2018

dengan sampel nilai 600.000 untuk penilaian kemampuan matematika pada anak

berusia 15 tahun, Negara Indonesia berada diposisi 73 dari 79 Negara dengan hasil

skor yang diperoleh adalah 379 dari rata-rata internasional untuk kemampuan

matematika adalah 489.


3

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian TIMSS (Trends International

Mathematics and Science Study) dalam (Ismara dkk., 2017:13), menyebutkan bahwa

tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia tergolong rendah, karena

hanya 2% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal yang membutuhkan

kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikannya. Dari data tersebut dapat

membuktikan bahwa kemampuan pemahaman konsep (fleksibilitas/keluwesan),

rendahnya pemecahan masalah (keaslian), dan kemampuan siswa menalarkan

permasalahan yang diberikan untuk dituangkan kedalam modelmatematika

(elaborasi). Rendahnya kemampuan fleksibilitas, keaslian, kefasihan, serta elaborasi

siswa menandakan rendahnya berpikir matematika siswa.

Permasalahan rendahnya nilai metematika terjadi di SMP Negeri 106 Jakarta.

Berdasarkan data hasil studi pendahuluan peneliti melalui studi dokumentasi dan

wawancara dengan salah satu guru kelas VIII bidang studi metematika, siswa kelas

VIII di SMP Negeri 106 Jakarta masih kesulitan menyelesaikan soal dari materi

bangun ruang. Kemampuan berpikir kreatif siswa masih rendah jika dihadapkan

dengan soal soal non-routine dari materi bangun ruang. Terbukti, masih banyaknya

siswa yang tidak percaya diri untuk menyampaikan pendapatnya saat pembelajaran,

dan diperoleh data bahwa tidak semua siswa kelas VIII mendapat nilai yang bagus

dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian (UH)

siswa.
4

Berikut tabel data hasil studi pendahuluan melalui studi dokumentasi dan

wawancara dengan guru bidang studi matematika kalaVIII SMP Negeri 106 Jakarta.

Tabel I.

Data Hasil Penilaian Ulangan Harian Matematika SMP Negeri 106 Jakarta

Jumlah siswa Nilai rata-


NO Kelas Nilai KKM
rata
1
Jumlah
Sumber :

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa

permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:


5

C. Fokus Masalah

1. Dalam penelitian ini perlu melakukan pembatasan masalah agar dalam melaksanakan

penelitian lebih fokus. Pada penelitian ini difokuskan pada kemampuan berpikir kreatif

matematika siswa berdasarkan hasil tes uraian pada materi bangun ruang kelas VIII di

SMP Negeri 106 Jakarta. Kemampuan berpikir kreatif yang menekankan pada

aspek (a) kefasihan dalam membuat berbagai ide/gagasan; (b) keluwesan dalam

mengemukakan berbagai pendekatan penyelesaian; (c) menghasilkan sesuatu

yang baru/tidak biasa.

2. Responden penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 106 Jakarta

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematika siswa SMPN

106 Jakarta pada bangun ruang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas VIII SMPN

106 Jakarta pada materi bangun ruang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait dengan

permasalahan dalam penelitian ini, secara umum manfaat dari hasil penelitian ini

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Diharapkan pembelajaran dapat berkontribusi

dalam membentuk generasi penerus yang kreatif dan berkompeten.


6
Terdapat beberapa manfaat diantaranya yaitu:

Manfaat teoritis merupakan maanfaat yang berkenaan dengan ilmu

pengetahuan, dalam hal ini adalah ilmu linguistik atau kebahasaan. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi bagi dunia

pendidikan terhadap pembelajaran matematika khususnya mengenai kemampuan

berpikir kreatif matematika siswa

1. Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah manfaat yang nantinya dapat digunakan oleh pihak

perusahaan dan pihak lainnya.

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rumusan kebijakan

sekolah sebagai salah satu pilihan dalam meningkatkan mutu pembelajaran

khususnya matematika terkait peningkatan kemampuan berpikir kreatif

matematika siswa

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan masukkan bagi

guru dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif matematika siswa saat menyelesaikan soal bangun ruang.

c. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan semua siswa dapat memahami dan meningkatkan

kemampuan dalam konsep matematika geometri pada bangun ruang.


7
8
9

Anda mungkin juga menyukai