Oleh:
PENDAHULUAN
pembelajaran inovatif yang memenuhi standar internasional. Hal ini tidak lain
merupakan salah satu upaya untuk memenuhi amanat salah satu kebijakan
inovatif, yaitu mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal atau
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI No.
membentuk generasi yang siap menghadapi era global yang penuh dengan
kompetitif tersebut.
dunia teknologi yang kini telah mencapai puncak kecanggihan dalam mengisi
1
2
berbagai dimensi kebutuhan hidup manusia. Era global yang ditandai dengan
bisnis lainnya, menjadi bukti nyata adanya peran matematika dalam revolusi
teknologi.
bahkan masa depan suatu bangsa, maka sebagai guru di MI yang mengajarkan
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian matematika yang
pertama pada kompetensi dasar operasi hitung hanya mencapai rerata 57,8 dan
hanya 50% siswa mencapai nilai 60 atau >60 . Padahal idealnya minimal
harus mencapai 100% siswa mendapat 60 atau >60. Sedangkan operasi hitung
metode ceramah dan latihan-latihan soal secara individual, dan tidak ada
interaksi antar siswa yang pandai, sedang, dan normal. Hal ini terbukti
sebagian besar siswa mengeluh apabila diajak belajar matematika. Sering jika
diberi tugas tidak selesai tepat waktu, dan lebih suka bermain dan mengobrol,
2
Menyikapi kondisi tersebut penulis sebagai guru kelas VI Al-Qahhar
MIM Tanjung Inten yang harus menyiapkan peserta didik menuju ujian akhir
sekolah dan mampu bersaing dalam mengikuti tes masuk SMP/MTs Negeri
siswa. Usaha tersebut akan diwujudkan dalam suatu penelitian tindakan kelas
memiliki keunggulan yaitu fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul
sebelumnya tidak ada interaksi antar individu, maka dalam STAD siswa dapat
usia sekolah dasar. Untuk itu pembelajaran dilanjutkan dengan bermain kuis
berikut:
siswa Kelas VI Al-Qahhar MIM Tanjung Inten untuk belajar tentang luas
MIM Tanjung Inten untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih
bersemangat ?
C. Hipotesis Tindakan
1. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan model kooperatif STAD,
akan meningkat.
2. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan bermain kuis, maka
meningkat.
D. Tujuan Penelitian
Qahhar MIM Tanjung Inten untuk belajar tentang luas bangun lebih
bersemangat.
matematika.
F. Definisi Operasional
1. Peningkatan adalah suatu usaha untuk menjadikan lebih baik atau lebih
3. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan para
4. Luas bangun adalah salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran
anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan
pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
6. Kuis suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok. (Depag RI, 2001)
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian
menjelaskan gagasan.
3. Pembelajaran
7
prinsip dalam matematika, seyogyanya ditemukan kembali oleh siswa di
4. Penilaian
a. Karya meliputi: garis bilangan, maket, model, peta, rumus, dan bangun
ruang.
8
b. Kinerja atau unjuk kerja meliputi: menghitung, menimbang, mengukur
pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
bahwa fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau
kerjasama antar individu. Implikasi dari teori Vygotsky ini dapat berbentuk
teaching and learning), yaitu tentang learning community (Depag RI, 2004).
9
Tabel : 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD
C. Bermain Kuis
10
2. Membagi tugas secara bergantian untuk membuat soal, jawaban dan
penilaian.
Team Quiz adalah suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok. Dalam
kegiatan bertanya dan menjawab akan terjadi proses belajar yang tidak
Moejiono, 2004).
bahwa, baik yang bertanya maupun yang menjawab telah terjadi proses
penting.
tertulis, membantu siswa mempelajari makna teks itu dan bukannya sekedar
12
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
pelajaran 2021/2022.
B. Waktu Pelaksanaan
dalam menguasai kompetensi dasar yang ada, masih belum imbang. Karena
13
kenyataan yang terjadi masih banyak siswa yang belum menguasai secara
pemecahan masalah.
D. Karakteristik siswa
penelitian 26 siswa yang terdiri dari 17 putra dan 9 putri. Kondisi kemampuan
14
maupun sifat dan wataknya. Dari segi watak ada beberapa siswa yang
pusing dan bosan bila diajak belajar matematika. Permasalahan inilah yang
E. Rancangan Penelitian
(PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang
15
Rencana
Aksi
Rencana Rencana
Refleksi Refleksi
Aksi
dst.
Observasi Observasi
yang dapat mengatasi masalah yang ada. Karena dalam kooperatif STAD akan
jawab antar kelompok. Dalam situasi demikian diharapkan siswa tidak akan
berfikir.
ini akan dimulai dari siklus I yang pelaksanaannya melalui 4 (empat) tahap
16
yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan
berikut ini:
a. Perencanaan
refleksi awal, yaitu hasil belajar matematika yang selalu rendah terutama
3). Luas gabungan beberapa bangun datar (variasi dari bangun di atas)
4). Luas gabungan sebagian bangun datar (variasi dari sebagian bangun
datar)
dengan kegiatan:
langkah penelitian.
STAD, tetapi ada variasi dengan kegiatan kuis. Kuis dilaksanakan pada
tahap unjuk kerja dari setiap kelompok. Jika pada pembelajaran STAD
18
Fase 2 Guru menyajikan informasi Aktif mendengar,
Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan melihat, mencatat,
Disertai observasi (15 demontrasi dan lewat bahan bertanya, dan menjawab,
menit) bacaan. serta membantu
melakukan demontrasi.
19
Sedangkan aturan mainnya diatur sebagai berikut: Setiap kelompok
instrument yaitu:
20
1. Tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar.
klasikal.
pembelajaran kelompok.
berikut ini.
1). Data hasil belajar dianalisis berdasarkan pada ketuntasan belajar, yaitu
4). Data aktifitas pada pembelajaran kuis diharapkan tiap siswa mampu
b. Tindakan
21
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
kemampuannya.
sebagai berikut :
70- 80%.
atas. Siklus I dilaksanakan selama 2 (dua) pertemuan atau dua kali 35 menit (70
c. Observasi
22
Observasi dilakukan oleh tim observer yang terdiri dari 2 orang guru
semangat kerja, dan hasil kerja. Fase ini menggunakan instrumen angket.
3). Fase unjuk kerja tiap kelompok penanya, yang diamati adalah:
4). Semua aktifitas pembelajaran yang positif maupun negatif perlu dicacat
d. Refleksi
23
misalnya: peraga, LKS, dan instrumen observasi atau mungkin penataan
ruangan dan peralatan lain yang diperlukan misalnya foto, dan lain-lain.
24
BAB IV
A. Profil Sekolah
MI Muhammadiyah Tanjung
1 Nama Sekolah :
Inten
2 Status Sekolah : Swasta
3 NSM : 11218070029
NPSN 60705760
4 Alamat :
Kelurahan/ Desa : Tanjung Inten
Kecamatan : Purbolinggo
Kabupaten : Lampung Timur
Provinsi : Lampung
Kode Pos : 34192
5 Nama Kepala Sekolah : M. Arief Kurniawan, S.Pd.I
6 No HP KS Aktif : 081379055930
7 Tahun Berdiri : 1963
8 Tahun Operasional : 1963
9 Status Tanah : Hak Milik
10 Luas Tanah : 2.500 m2
11 Luas Bangunan : 360 m2
25
Tabel 4.2 Data Siswa dan Rombel Perkelas
Tingkat Perkembangan R.Kelas Rombel
No
Kelas 2020 2021 2022 2022 2022
1 I 30 26 35 1 1
2 II 32 30 26 1 1
3 III 25 32 30 1 1
4 IV 36 25 32 1 1
5 V 32 36 25 1 1
6 VI 26 32 36 1 1
Jumlah 181 181 184 6 6
B. Pra Tindakan
Peneliti melaporkan hasil lokakarya dan tindak lanjut dari lokakarya yaitu
membentuk tim yang terdiri dari peneliti dan dua orang guru serta seorang
waktunya.
Setelah semua anggota tim memahami berbagai kegiatan yang akan dilakukan,
pertemuan diakhiri.
Belah Ketupat. Nama-nama kelompok ini berdasarkan tema dan bentuk kartu
anggota kelompok. Agar tidak terjadi persamaan dalam membuat soal, maka
membuat soal tentang lingkaran dan seterusnya. Siswa dibagi menjadi tujuh
terdapat siswa pandai, sedang, dan kurang. Diharapkan terjadi interaksi yang
positif diantara anggota kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
27
1. Instrumen kegiatan pembelajaran klasikal 2 lembar, karena dua Pengamat
Observer.
pada hari ini kita belajar matematika ditemani oleh Ibu Tri Kasbiyati (sebagai
tadi pagi sudah sahur ?”. Semua siswa menjawab ”Sudah”. Kembali guru
sebagian siswa. ”Ya , betul jawab guru”. Kemudian guru menjelaskan tentang
diajak menghitung jumlah kotak kecil pada sisi atas, dilanjutkan menghitung
kotak kecil pada sisi samping. Kemudian guru menanyakan: ”Berapa jumlah
kotak kecil semuanya?”. ”Sembilan puluh” Jawab salah satu siswa. ”Dari
28
mana?” tanya guru, ”Dari sepuluh kali sembilan” jawab siswa. Dengan
demikian, melalui tanya jawab guru dan siswa, dapat diambil kesimpulan
dapat diubah menjadi dua segitiga, sehingga dapat disimpulkan bahwa luas
segitiga adalah alas kali tinggi dibagi dua. Kemudian potongan-potongan tadi
lingkaran, dan belah ketupat. Waktu yang disediakan untuk kegiatan klasikal
yaitu 15 menit tepat selesai. Pada kegiatan ini dapat dijelaskan hasil
Jumlah
No. Nama Kegiatan Siswa yang Prosentase Keterangan
Melakukan
Jumlah siswa 26
1. Melihat 26 100 % Prosentase= jumlah
2. Mendengar 26 100% yang melakukan :
3. Mencatat 0 0 jumlah yang hadir x
4. Bertanya 0 0 100
5. Menjawab 18 69,23%
Rata-rata = 269,23 : 5 = 53,84 % (Pengamat I)
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan belajar klasikal manunjukkan
29
Tabel : 4.4 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I dari Pengamat II
54,61%. Jika hasil kedua pengamat diambil rerata, maka hasilnya sebagai
berikut:
Pengamat I = 53,84 %
Pengamat II = 54,61 % +
Dari data di atas belum mencapai target yang diharapkan yaitu 60-70%.
Kegiatan bertanya dan mencatat masih belum ada sama sekali. Untuk siklus II
perlu ada motivasi untuk melakukan kegiatan bertanya dan mencatat. Pada
berikutnya semua siswa diberi alat peraga seperti yang dipakai oleh guru
30
Kemudian dilanjutkan kegiatan membentuk kelompok sesuai pengarahan
nama kelompok dan kartu identitasnya. Setelah semua siswa duduk tenang pada
setiap siswa membuat satu soal beserta jawabannya. Soal dan jawaban yang
harus membuat soal tentang persegi. Guru memberi pengarahan bahwa, setiap
jawabannya. Namun, jika ada anggota yang kesulitan, anggota lain harus
lembar kegiatan siswa kepada setiap siswa. Selama kegiatan kelompok berjalan,
lancar, walaupun masih ada beberapa kelompok yang masih sering bertanya,
habis, masih ada kelompok yang belum selesai yaitu kelompok lingkaran.
1. Kerjasama 4 4 4 4 4 3 3 26
2. Berpendapat 4 4 3 1 4 1 1 18
31
3. Semangat 4 4 4 4 4 3 3 26
4. Hasil Kerja 4 4 4 4 4 3 3 26
Data di atas menunjukkan nilai yang sangat tinggi yaitu nilai rerata
91,66%, jauh di atas yang diharapkan yaitu 70-80 %. Pada kegaiatan kelompok ini
memang hampir semua siswa aktif melakukan kegiatan belajar sesuai tugasnya
menjawab.
penjawab berasal dari beberapa kelompok yang berbeda duduk di bangku depan
yang sudah disediakan. Kegiatan kuis berjalan dengan lancar. Setiap individu baik
soal betul, namun jawabannya masih salah semua. Pada kelompok trapesium hasil
kerja membuat soal benar tiga orang dan satu orang gagal membuat soal yang
benar tetapi hasil kunci jawabannya salah. Namun kelompok penjawab dapat
menjawab soal trapesium dengan benar dan satu orang tidak menjawab karena
belaketupat hasil kerja membuat soal dan jawaban betul semua dan dapat dijawab
1. A 97,05
2. B 97,05
3. C 98,52
4. D 61,76
5. F 57,53
6. G 94,11
7. H 90,19
Rerata 85,17
Data kegiatan kuis kelompok penanya pada tabel tersebut mencapai rerata
kelompok penanya telah mencapai jauh di atas yang diharapkan yaitu 60-70%.
1. I 86,53
2. II 78,84
3. III 75,00
4. IV 61,53
5. V 67,30
6. VI 79,48
7. VII 76,92
Rerata 64,47
penjawab telah mencapai target yang diharapkan yaitu 60-70%. Apabila diambil
rerata dari kelompok penanya dan penjawab dapat dilihat sebagai berikut:
33
Maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa proses pembelajaran melalui
kegiatan kuis telah mencapai target yang telah ditentukan, bahkan mencapai di
Adapun hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilaporkan sebagai berikut:
Tabel : 4. 8 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
34
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada dua orang siswa yang tidak
hadir pada saat evaluasi hasil belajar karena sakit. Sehingga jumlah siswa
yang hadir 24 siswa. 16 siswa telah mencapai ketuntasan belajar atau 66,66%
telah mencapai nilai 60 - >60. Masih ada 8 siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar atau 33,33% masih mendapat nilai < 60. Maka target hasil
belajar pada siklus I belum dapat tercapai. Walaupun ada kenaikan rerata dari
kondisi semula yaitu dari 57,80 dan hanya 50% siswa yang mencapai
maupun dari peneliti sendiri. Ditinjau dari jumlah kesalahan siswa pada soal
nomor 8 dan 9 lebih dari separoh siswa yaitu 17/18 siswa masih mengalami
bimbingan di luar jam efektif dan diberi tugas latihan soal-soal untuk
dikerjakan di rumah.
untuk membahas hal-hak positif maupun negatif yang muncul dalam siklus I.
pembelajaran klasikal.
35
2. Pengamat II menyarankan agar dua orang siswa yang kurang
pengarahan.
3. Peneliti berinisiatif pada saat presentasi kuis, siswa lain tidak hanya
melihat dan mendengar saja, tapi juga diberi tugas untuk ikut mengerjakan
belajar. Karena jika tidak ikut aktif mengerjakan sebagian ada yang bicara
tindakan siswa diajak membahas tentang tugas pembuatan soal pada tiap-tiap
dibuat harus mengandung unsur persegi begitu seterusnya. Siswa juga diberi
pada saat diberi penjelasan materi atau pada saat pembelajaran klasikal.
Karena pada saat pembelajaran klasikal siklus I belum ada kegiatan bertanya
dan mencatat.
kesempatan bertanya dan mencatat. Sebagian besar siswa mencatat dan ada
3. Novia: ”Jika bangun digabung sesuai dengan panjang sisinya apakah dapat
Karena tidak ada yang menjawab maka guru memberi penjelasan bahwa
jika gabungan bangun itu membentuk suatu bangun baru boleh saja
luasnya sendiri-sendiri?”
37
Guru: ” Bagaimana menurut Kalian mengenai pertanyaan Iis?”
terjadinya interaksi yang semkin hidup antara siswa dan guru dan antara siswa
dan siswa. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel 4.7 hasil observasi
ini menunjukkan kenaikan rerata dari siklus I yang hanya mencapai rerata
atas.
38
masing. Ada yang menyerupai rumah, pesawat terbang, roket, dan sebagainya.
1. Kerjasama 3 3 3 3 3 3 3 21
2. Berpendapat 3 2 3 2 3 3 3 19
3. Semangat 3 3 3 3 3 3 3 21
4. Hasil Kerja 3 4 3 4 3 3 3 23
Prosentase 100 75 100 75 100 100 100 92,85%
91,66%. Maka terdapat peningkatan yang sangat tipis yaitu 2,19% dari siklus
I. Hal positif yang perlu dijelaskan adalah bahwa semua siswa bekerja
yang biasanya suka mengganggu karena mereka yang suka mengganggu pun
juga asyik bekerja dengan senang. Munculnya situasi positif tersebut karena
Membuat soal dan jawaban dalam kerja kelompok telah selesai sesuai
perbedaan pada saat kegiatan kuis siklus I dan siklus II. Pada siklus I penanya
39
soal dengan gambar dan tulisan di papan tulis. Begitu juga indikator penilaian
pada instrumen juga ada perubahan sedikit pada aspek penampilan pada siklus
I ada penilaian suara pada siklus II diganti penilaian gambar. Hasil kerja
yang cukup rumit, sehingga tim pengamat harus cepat bekerja untuk
dan individu kelompok diperlukan kunci jawaban yang benar dari soal-soal
yang dibuat oleh penanya. Kadang-kadang siswa lebih cepat selesai dari pada
1. A 100
2. B 82,35
3. C 83,82
4. D 79,41
5. F 97,05
6. G 80,39
7. H 100
Rerata 89,00
yang ditentukan yaitu 60% -70%, juga mengalami kenaikan dari siklus I yang
40
telah mencapai 85,17%. Sedangkan hasil observasi kinerja kelompok
1. I 75,00
2. II 69,23
3. III 73,07
4. IV 90,38
5. V 88,46
6. VI 97,43
7. VII 89,74
Rerata 83,33
mencapai target yang ditentukan 60% -70% juga mengalami kemajuan yang
berarti dibandingkan dari siklus I yang baru mencapai 64,47. Apabila diambil
rerata dari kelompok penanya dan penjawab dapat dilihat sebagai berikut:
dapat dilihat keberhasilan hasil belajar pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel : 4. 13 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
41
11 C3 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 50 Tak Tuntas
12 C4 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas
13 D1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 Tuntas
14 D2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 Tuntas
15 D3 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 6 60 Tuntas
16 D4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 Tuntas
17 E1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 Tuntas
18 E2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 Tuntas
19 E3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Tuntas
20 E4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 Tuntas
21 F1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Tuntas
22 F2 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 5 50 Tak Tuntas
23 F3 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 5 50 Tak Tuntas
24 G1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 70 Tuntas
25 G2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 60 Tuntas
26 G3 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6 60 Tuntas
Jumlah
76,92%
Salah 0 4 3 3 5 9 8 8 16 16 72/188 72,30
Tuntas
Dan Rerata
Dari tabel 4.13 dapat dilihat siswa yang mencapai ketuntasan belajar
mencapai 76,92%. Walaupun belum mencapai target yang ditentukan yaitu 100%
siklus I yang baru mencapai 66,66%. Dengan demikian masih ada 23,08% atau 6
siswa yang belum tuntas. Untuk itu diperlukan remidial melalui bimbingan belajar
bagi keenam siswa tersebut. Dilihat dari materi soal nomor 9 dan 10, masih >50%
pertemuan tim peneliti untuk merefleksi kegiatan siklus II dan dipakai pedoman
42
untuk penyusunan rencana siklus III. Beberapa masukan yang perlu diperhatikan
antara lain:
secara kelompok.
2. Dari Pengamat II: Pada siklus III supaya tetap diusahakan alat peraga untuk
1. Alat peraga untuk peneliti sendiri yaitu beberapa balok, kubus, dan tabung
berasal dari bekas bungkus makanan kemas. Sedangkan untuk para siswa
sebagai berikut: Anak-anak! Lebaran sudah dekat ibu Kalian tentu sudah
mulai belanja berbagai macam kue atau minuman untuk lebaran nanti. Bu
Guru juga membawa beberapa bungkus kue dan minuman. Coba siapa
43
yang tahu nama-nama bentuk bungkus ini? Hampir semua siswa
para siswa untuk memeriksa bagaimana bentuk dan ukuran sisi-sisi kubus
dan berapa jumlahnya? Beberapa siswa menjawab: ada 6 sisi yang sama.
”Mengapa kali enam?” Novia menjawab, ”Karena jumlah sisi kubus ada
kubus adalah ...” Siswa serentak menjawa: ” Rusuk kali rusuk kali enam!”
lain:
44
guru menjawab: ” Tetap menggunakan persegi karena satuan luas
lainnya.
siklus I yang baru mencapai 54,22% dan siklus II telah mencapai 66,15%.
45
Hasil catatan bebas dari Pengamat II menjelaskan: ” Guru menerangkan
alat peraga dan alat bantu belajar untuk siswa, maka yang biasanya tidak
tugasnya seperti siswa yang bernama: Adin, Brata, Rizal, Rico, Riki, dan
dan kubus. Sedangkan ada beberapa siswa yang tidak ikut menjawab
1. Kerjasama 4 4 4 4 4 3 3 26
2. Berpendapat 3 4 4 4 4 2 3 24
3. Semangat 4 4 4 4 4 3 3 26
4. Hasil Kerja 4 4 4 4 4 3 3 26
Prosentase 93,75 100 100 100 100 91,66 100 97,91
46
Tabel di atas menunjukkan angka rerata dari belajar kelompok sebesar
92,85%. Maka terdapat peningkatan 5,06% dari siklus II. Peningkatan kegiatan
satu siswa yang kurang berpendapat dalam diskusi kelompok. Hasil observasi
pada kegiatan kuis. Rerata yang diperoleh adalah 93,16%, berarti terjadi
memenuhi jauh di atas target yang ditentukan yaitu 70% - 80%. Untuk lebih
47
Tabel: 4.17 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus III
1. I 100
2. II 98,07
3. III 100
4. IV 75
5. V 94,23
6. VI 89,74
7. VII 89,74
Rerata 92,39
92,39%. Terjadi peningkatan 9,06% dari siklus II yang baru mencapai rerata
83,33%. Jika diambil rerata dari kegiatan kelompok penanya dan kelompok
tugasnya sesuai ketentuan. Bahkan pada saat bel istirahat berbunyi para siswa
dampaknya terhadap hasil belajar?. Maka dapat dilihat hasil belajar siswa
Tabel: 4.18 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III
Namun demikian masih ada dua soal yaitu soal nomor 7 dan nomor 9 masih
ada 15 siswa yang belum bisa menyelesaikan dengan benar. Karena ada >50%
49
E. Pembahasan Hasil Penelitian
tindakan kelas dan saat ini lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas.
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Suharsimi Arikunto,
2006).
dalam menentukan suatu strategi pembelajaran guru perlu ingat pendapat yang
lakukan (De Porter Bobbi, 2006). Jadi dalam menyusun strategi pembelajaran
guru harus berfikir apakah yang harus siswa lakukan agar mereka dapat
Dalam penelitian ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan siswa dan
pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti
Kondisi awal hasil belajar yang dicapai hanya 50% siswa yang tuntas
50
mencapai nilai 60 - >60 dengan rerata 57,8. Setelah dilakukan tindakan oleh
guru yang dilakukan oleh siswa berupa belajar klasikal dan kelompok model
kooperatif STAD yang dilakukan melalui tiga siklus dan hasil pengamatan
90 84,61%
80
70
66,15%
P 54,22%
R
60
O 50
S
E 40
N
30
20
10
0
Siklus I Siklus II Siklus III
klasikal dari siklus I mencapai 54,22%, siklus II mencapai 66,15%, dan siklus
51
98 97,91
97
96
P 95
R 92,85
O 94
S 91,66
93 Series1
E %
N 92
91
90
89
88
Siklus I Siklus II Siklus III
52
Kemudian bagaimana pengaruh kegiatan kuis terhadap
100 92,77
86,16
90
74,82
80
70
P
60
R
50
O Series1
S
40
E
30
N
20
10
0
Siklus I Siklus II Siklus III
Gambar: 4.3 Peningkatan Pembelajaran Melalui Kuis Siklus I, II, dan III
belajar tentang luas bangun lebih bersemangat ? dapat terjawab dengan data
53
di atas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar matematika dengan
Bermain Kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
lebih bersemangat.
kedua hipotesis tindakan yang diajukan pun dapat diterima. Sehingga dapat
100
90
80
P 70
R
O 60
S 50 Rerata
E Tuntas
N 40
30
20
10
0
Siklus I Siklus II Siklus III
54
Grafik tersebut menunjukkan peningkatan rerata hasil belajar yang
diikuti oleh ketuntasan belajar. Siklus I dicapai rerata 65 dan siswa tuntas
belajar 66,66%, Siklus II dicapai rerata 72,3 dan siswa tuntas belajar 76,92%,
Siklus III dicapai rerata 79,61 dan siswa tuntas belajar 100%, Karena
ketuntasan belajar telah mencapai 100% mendapat nilai 60 - > 60 maka target
hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini mulai dari siklus I sampai
kegiatan mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada pembelajaran
sendiri juga mengalami peningkatan yaitu dari 11,93 menjadi 18,46. Begitu
juga pada kegiatan kelompok kooperatif STAD, dari kenaikan 1,19 menjadi
5,06.
55
Pembelajaran kuis mengalami peningkatan dari siklus ke siklus,
namun kenaikannya turun dari 11,34 menjadi 6,61. Hal ini terjadi mungkin
karena pelaksanaan penelitian ini pada saat siswa berpuasa bulan Romadlon,
penurunan.
peningkatan kemajuan dari kondisi semula ke siklus I adalah 7,2, dari siklus I
ke siklus II 7,3 dan dari siklus II ke siklus III 7,31. Peningkatan kenaikan
memang sangat tipis, namun karena kompetensi dasar yang harus dicapai juga
56
BAB V
A. Simpulan
klasikal, model kooperatif STAD, bermain kuis, maupun hasil belajar. Maka
hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
2. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
hasil belajar.
beristirahat.
Timur dengan Kompetensi Dasar tentang ”Luas Bangun Datar dan Ruang”
57
B. Saran-saran
rubrik-rubrik yang jelas pada saat kegiatan kuis. Juga disarankan agar
tim pengamat sangat sibuk dalam menilai soal dan jawaban yang dibuat
58
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, Trisno & Abdullah Pius. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Praktis. Surabaya: Arkola.
60
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMMADIYAH LAMPUNG
Alamat : Komplek Pondok Pesantren Muhammadiyah “Darul Hikmah” Kec. Purbolinggo Kab. Lampung
Timur Kode Pos 34192
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Tanjung Inten, 2 Agustus 2021
Kepala MIM Tanjung Inten Purbolinggo
Alamat : Komplek Pondok Pesantren Muhammadiyah “Darul Hikmah” Kec. Purbolinggo Kab. Lampung
Timur Kode Pos 34192
Pada hari ini SENIN tanggal TIGA bulan OKTOBER tahun DUA RIBU DUA
PULUH DUA, Telah diadakan seminar PTK (Penelitian Tindakan Kelas) oleh :
Nama : Endah Sari Dewi, S.Pd.I, M.Pd.I
NIP : 19811211 200501 2003
Tempat Tugas : MIM Tanjung Inten Kec. Purbolinggo
Waktu Seminar : Pukul 09.00 WIB s.d Selesai
Tempat Seminar : MIM Tanjung Inten Kec. Purbolinggo
Catatan :
Seminar berjalan tertib dan lancar. Terjadi diskusi dan tanya jawab tentang hasil
penelitian oleh peserta seminar.
Alamat : Komplek Pondok Pesantren Muhammadiyah “Darul Hikmah” Kec. Purbolinggo Kab. Lampung
Timur Kode Pos 34192
SURAT KETERANGAN
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
1. Kerjasama
2. Berpendapat
3. Semangat
4. Hasil Kerja
Prosentase
1. Kerjasama
2. Berpendapat
3. Semangat
4. Hasil Kerja
Prosentase
1. Kerjasama
2. Berpendapat
3. Semangat
4. Hasil Kerja
Prosentase
1. 5 cm
Luas persegi di samping ..............cm2.
5 cm
2. 12 cm
15 cm
3.
6 cm Luas jajargenjang di samping ............cm2
20 cm
15 cm
6.
6 cm
Luas trapesium di samping adalah .......cm2
4 cm
Luas belah ketupat di samping .............cm2
7. 4
7cm
5cm
2. Ibu memiliki kain berbentuk persegi. Luas kain tersebut 400 m2 . Ibu ingin
memberi renda pada kain tersebut. Berapa m renda yang diperlukan ?
1.
20 cm
9 cm
7cm
7cm
16m
2.
3.
8cm
12cm
5cm
15cm
4.
4m
20cm
5.
6.
6cm
4cm
7.
7cm
4cm
4cm
12cm
14c
mm
8.
9.
5cm 7cm
13cm
10.
8
m
4cm
7cm
3). Tes Hasil Belajar Siklus III
1.
3cm (lebar)
18cm (panjang)
tinggi 17 cm
4.
5.
8cm
6. Tinggi =18cm Luas Permukaan Balok ....
6cm (L=P)
Jari-jari = 10 cm
7. Tinggi = 9 cm
10. Sebuah balok memiliki panjang 8cm, lebar 5cm, dan tingginya 10cm. Berapa
cm2 luas permukaannya ?