Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TENTANG


LUAS BANGUN MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD
DAN KUIS PADA SISWA KELAS VIA SDN PASIRSUGIH
TAMAN SIDOARJO

Oleh:
Chafidatul Ilmah
NIP. 130742160

Kemitraan antara:
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang
dengan
Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

SDN PASIRSUGIH
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR
November, 2006

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL.................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Perumusan Masalah.................................................................... 4
C. Hipotesis Tindakan......................................................................4
D. Tujuan Penelitian.........................................................................4
E. Manfaat Hasil Penelitian..............................................................5
F. Definisi Operasional.....................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika..........................................................7
B. Model pembelajaran Kooperatif STAD......................................9
C. Bermain Kuis..............................................................................11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian........................................................................13
B. Waktu Pelaksanaan.................................................................... 14
C. Mata Pelajaran Matematika....................................................... 15
D. Karakteristik Siswa.................................................................... 16
E. Rancangan Penelitian.................................................................16
.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Tindakan.....26
B. Aktifitas Pembelajaran Siklus I28
C. Aktifitas Pembelajaran Siklus II...37

ii

D. Aktifitas Pembelajaran Siklus III. 44


E. Pembahasan Hasil Penelitian ...51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................59
B. Saran-saran...................................................................................60
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................61
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................62

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Era globalisasi yang penuh dengan kompetitif merupakan tantangan
bagi dunia pendidikan. Teknologi pembelajaran inovatif seyogyanya
dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi teknologi
pembelajaran inovatif yang memenuhi standar internasional. Hal ini tidak lain
merupakan salah satu upaya untuk memenuhi amanat salah satu kebijakan
inovatif, yaitu mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal atau
nasional saja. (Mohamad Nur, 2003)
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI No.
20 Th. 2003). Tujuan ini dituangkan dalam tujuan pembelajaran matematika
yaitu melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif,
mengembangkan

kemampuan

memecahkan

masalah,

mengembangkan

kemampuan menyampaikan infomasi atau mengkomunikasikan gagasan.


Sehingga matematika merupakan bidang ilmu yang strategis untuk
membentuk generasi yang siap menghadapi era global yang penuh dengan
kompetitif tersebut.
Matematika sebagai disiplin ilmu turut andil dalam pengembangan
dunia teknologi yang kini telah mencapai puncak kecanggihan dalam mengisi
1

berbagai dimensi kebutuhan hidup manusia. Era global yang ditandai dengan
kemajuan teknologi informatika, industri otomotif, perbankan, dan dunia
bisnis lainnya, menjadi bukti nyata adanya peran matematika dalam revolusi
teknologi.
Melihat betapa besar peran matematika dalam kehidupan manusia,
bahkan masa depan suatu bangsa, maka sebagai guru di Sekolah Dasar yang
mengajarkan dasar-dasar matematika merasa terpanggil untuk senantiasa
berusaha meningkatkan pembelajaran dan hasil belajar matematika. Apalagi
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika selalu
berada di tingkat bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian matematika yang
pertama pada kompetensi dasar operasi hitung hanya mencapai rerata 57,8 dan
hanya 50% siswa mencapai nilai 60 atau >60 . Padahal idealnya minimal
harus mencapai 100% siswa mendapat 60 atau >60. Sedangkan operasi hitung
merupakan dasar bagi kompetensi dasar berikutnya seperti menghitung luas
bangun, volum bangun, dan sebagainya. Kondisi tersebut disebabkan oleh
kenyataan sehari-hari yang menunjukkan bahwa siswa kelihatannya jenuh
mengikuti pelajaran matematika. Pembelajaran sehari-hari menggunakan
metode ceramah dan latihan-latihan soal secara individual, dan tidak ada
interaksi antar siswa yang pandai, sedang, dan normal. Hal ini terbukti
sebagian besar siswa mengeluh apabila diajak belajar matematika. Sering jika
diberi tugas tidak selesai tepat waktu, dan lebih suka bermain dan mengobrol,
alasannya pelajaran matematika memusingkan dan lain-lain.

Menyikapi kondisi tersebut penulis sebagai guru yang harus


menyiapkan peserta didik menuju ujian akhir sekolah dan mampu bersaing
dalam mengikuti tes masuk SMP Negeri, selalu berusaha memperbaiki
pembelajaran dengan mengkondisikan pembelajaran yang memudahkan,
mengasyikkan, dan menyenangkan bagi siswa. Usaha tersebut akan
diwujudkan dalam suatu penelitian tindakan kelas yang akan menerapkan
pembelajaran STAD dan bermain kuis.
Model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Devision)
adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang dikembangkan berdasarkan
teori belajar Kognitif-Konstruktivis yang diyakini oleh pencetusnya Vygotsky
memiliki keunggulan yaitu fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul
dalam percakapan atau kerjasama antar individu. (Depag RI, 2004). STAD
juga memiliki keunggulan bahwa siswa yang dikelompokkan secara heterogen
berdasarkan kemampuan siswa terhadap matematika akan terjadi interaksi
yang positif dalam menyelesaikan masalah, seperti tutor sebaya dan lain-lain.
Jika sebelumnya tidak ada interaksi antar individu, maka dalam STAD siswa
dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah sampai semua anggota
kelompok dapat menyelesaikan masalah. Kelompok dikatakan tidak selesai
jika ada anggotanya belum selesai.
Bermain kuis adalah permainan yang mengasyikkan bagi anak-anak
usia sekolah dasar. Untuk itu pembelajaran dilanjutkan dengan bermain kuis
antar kelompok agar matematika yang dianggap membosankan akan berubah
menjadi menyenangkan, mengasyikkan, dan akhirnya semangat belajar siswa
meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
3

B. Perumusan Masalah
Untuk memberi batasan permasalahan agar lebih jelas dan terarah,
maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan dibahas, yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong
siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat ?
2. Bagaimanakah bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang
luas bangun menjadi lebih bersemangat ?

C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis
tindakan sebagai berikut:
1. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan model kooperatif STAD,
maka semangat belajar siswa akan meningkat.
2. Jika siswa belajar

tentang luas bangun dengan bermain kuis, maka

semangat belajar siswa akan meningkat.

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan mengetahui :
a. Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk
belajar tentang luas bangun lebih bersemangat.
b. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
menjadi lebih bersemangat.

E. Manfaat Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
a. Siswa, agar mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik,
menyenangkan, dan mengasyikkan.
b. Guru, agar dapat menambah wawasan dan informasi tentang pilihan
berbagai bentuk- bentuk strategi pembelajaran, khususnya pembelajaran
matematika.
c. Lembaga pendidikan, diharapkan dapat memberikan informasi dalam
peningkatan kualitas pendidikan.
d. Penelitian lanjutan, sebagai bahan rujukan dalam penelitian selanjutnya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek
abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran
suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya
sehingga keterkaitan dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas
(Dinas Pendidikan, 2005).

2. Fungsi dan Tujuan


Matematika

berfungsi

untuk

mengembangkan

kemampuan

bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen,


sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika,
serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam
menjelaskan gagasan (Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, 2005).
Pembelajaran Matematika bertujuan melatih cara berfikir dan
bernalar, mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan menyampaikan
informasi dan mengkomunikasikan gagasan (Mohamad Nur, 2003)
3. Pembelajaran
Pembelajaran Matematika akan bermakna bagi siswa apabila
mereka aktif dengan berbagai cara untuk mengkonstruksi atau membangun

sendiri pengetahuannya. Dengan demikian suatu rumus, konsep, atau


prinsip dalam matematika, seyogyanya ditemukan kembali oleh siswa di
bawah bimbingan guru. Secara khusus, pendekatan pemecahan masalah
merupakan fokus dalam pembelajaran matematika. Dalam setiap
kesempatan, pembelajaran matematika dimulai dengan pengenalan
masalah yang sesuai dengan situasi (cotextual problem).

4. Penilaian
Penilaian yang dilakukan lebih berfokus pada penilaian berbasis
kelas. Dalam merancang penilaian, termasuk memilih teknik dan alat
penilaian yang digunakan adalah penilaian tertulis, penilaian kinerja, dan
penilaian karya atau portofolio.
Standar Kompetensi dirancang secara berdiversivikasi, untuk
melayani semua kelompok siswa (normal, sedang, tinggi). Kelompok
normal adalah kelompok yang memerlukan waktu belajar relatif lebih
lama dari kelompok sedang, sehingga perlu diberikan pelayanan dalam
bentuk menambah waktu belajar atau memberikan remediasi. Sedangkan
kelompok tinggi adalah kelompok yang memiliki kecepatan belajar lebih
cepat dari kelompok sedang, sehingga guru dapat memberikan pelayanan
dalam bentuk

akselerasi (percepatan) belajar atau memberikan materi

pengayaan (Mohamad Nur, 2003).


Beberapa aspek penilaian sebagai berikut:
a. Karya meliputi: garis bilangan, maket, model, peta, rumus, dan bangun
ruang.

b. Kinerja atau unjuk kerja meliputi: menghitung, menimbang, mengukur


jarak, menafsir, mencatat data, dan membuat tabel, grafik, diagram.
c. Perilaku: menunjukkan sifat teliti, menunjukkan sikap kritis, dan
kebiasaan berfikir logis (Nur Mohamad, 2003).

B. Model Pembelajaran Kooperatif STAD


Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana
siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota
saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan
pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
belum menguasai bahan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan berdasarkan teori
belajar kognitif-konstruktivis. Salah satu teori Vygotsky, yaitu tentang
penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran. Vygotsky yakin
bahwa fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau
kerjasama antar individu. Implikasi dari teori Vygotsky ini dapat berbentuk
pembelajaran kooperatif. Penerapan model pembelajaran kooperatif ini juga
sesuai dengan yang dikehendaki oleh prinsip-prinsip CTL (contextual
teaching and learning), yaitu tentang learning community (Depag RI, 2004).
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Student Teams Achievment
Division (STAD) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel : 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD


Fase

Tingkah laku Guru


Fase 1
Guru
menyampaikan
standar
Menyampaikan
kompetensi
yang kompetensi, kompetensi dasar dan
diharapkan dan memotivasi siswa
indikator yang diharapkan, dan
memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada


siswa dengan jalan demontrasi atau
lewat bahan bacaan.

Fase 3
Guru menjelaskan kepada siswa
Mengorganisasikan siswa ke dalam bagaimana
caranya
membentuk
kelompok bekerja dan belajar
kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan diskusi
secara efisien.
Fase 4
Guru membimbing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan kelompok belajar pada saat mereka
belajar
mengerjakan tugas mereka.
Fase 5
Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar


tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6
Memberikan penghargaan

Guru
mencari
cara-cara
untuk
menghargai upaya hasil belajar individu
maupun kelompok.

C. Bermain Kuis
Bermain kuis atau dikenal dengan strategi pembelajaran Team Quiz.
Langkah-langkah pembelajaran Team Quiz adalah sebagai berikut:
1.

Guru membentuk tiga kelompok (disesuaikan jumlah siswa).

2.

Membagi tugas secara bergantian untuk membuat soal, jawaban dan


penilaian.

3.

Buat skor masing-masing jawaban tiap kelompok (Depag. RI, 2001).

Team Quiz adalah suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok. Dalam
kegiatan bertanya dan menjawab akan terjadi proses belajar yang tidak
membosankan. Keterampilan bertanya menjadi penting jika dihubungkan
dengan pendapat yang mengatakan Berfikir itu sendiri adalah bertanya
(Hasibuan dan Moejiono, 2004).
Pengertian bertanya adalah ucapan verbal yang meminta respons dari
seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan
sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya
merupakan stimulus efektif yang mendorong berfikir (Hasibuan dan
Moejiono, 2004).
Dari

pendapat dan pengertian tersebut, bertanya

menunjukkan

bahwa, baik yang bertanya maupun yang menjawab telah terjadi proses
berfikir dari dirinya. Sedangkan berfikir merupakan proses belajar.
Pemecahannya adalah mengajukan pertanyaan tentang semua informasi
penting.
Di

samping

itu,

pertanyaan-pertanyaan

tentang

fakta

yang

disampaikan dengan kata-kata sendiri, bukannya mengulang tepat seperti yang


tertulis, membantu siswa mempelajari makna teks itu dan bukannya sekedar
menghafalkannya (Mohamad Nur,1998). Pendapat ini mendukung bahwa
memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan
dan menjawab pertanyaan dari teman adalah sama dengan memberi
kesempatan belajar kepada siswa, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa
atau student center.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian berlangsung di kelas VI SDN Pasirsugih yang beralamat di,
Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur. Sedangkan waktu penelitian
diadakan pada semester I tahun pelajaran 2013/2014.
Jumlah murid SDN Pasirsugih tahun pelajaran 2006/2007 adalah 347
siswa dan jumlah kelas 12 kelas, jumlah guru PNS 13 orang , guru honorer 2
orang, penjaga sekolah honorer 1 orang, dan 5 guru kegiatan ekstrakurikuler.
Letak lokasi sekolah cukup strategis karena terletak ditepi jalan raya yang
mudah dijangkau oleh kendaraan angkutan desa.
B. Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari Pebruari sampai dengan
April 2014.

C. Mata Pelajaran Matematika


Penelitian tindakan kelas ini mengangkat mata pelajaran matematika
sebagai obyek penelitian. Peneliti mengangkat mata pelajaran matematika
karena matematika memiliki peranan yang penting dalam kehidupan seharihari terutama dalam mendukung kemajuan teknologi dan segala aspek
kehidupan yang menyangkut kehidupan di zaman modern sekarang ini.
Menurut struktur program Kurikulum jam pelajaran matematika sebanyak 6
jam pelajaran per minggu.

Dilihat dari tersedianya jam pelajaran dengan tingkat kesulitan siswa


dalam menguasai kompetensi dasar yang ada, masih belum imbang. Karena
kenyataan yang terjadi masih banyak siswa yang belum menguasai secara
tuntas terhadap kompetensi dasar yang ditetapkan.
Kompetensi dasar untuk kelas VI adalah sebagai berikut:
1. Bilangan : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
2. Geometri : Melakukan pengukuran dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
3. Pengolahan Data : Membaca, mengumpulkan, dan menyajikan data.
Dalam penelitian ini mengangkat kompetensi dasar geometri yang
meliputi luas bangun datar yaitu : luas persegipanjang, persegi, segitiga,
jajargenjang, belah ketupat/layang-layang, gabungan bangun datar, dan luas
bangun ruang sperti kubus, balok, dan tabung.

D. Karakteristik siswa
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI Tahun Pelajaran
2013/2014 yang berada di SDN Pasirsugih Kecamatan Pagelaran, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Timur. Jumlah subyek penelitian 26 siswa. Kondisi
kemampuan matematika sangat kurang karena hasil ulangan harian pada
pembelajaran sebelumnya hanya mencapai rata-rata 57,8.
Siswa kelas VI sebagai subyek penelitian ini memiliki karakteristik
yang heterogen. Heterogen baik dalam segi kemampuan intelegensi, motivasi
belajar, latar belakang keluarga, maupun sifat dan wataknya. Dari segi watak

ada beberapa siswa yang memiliki watak sulit diatur, sehingga kadang-kadang
menyulitkan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Namun secara umum
memiliki kepribaduan yang cukup baik.
Dilihat dari kemampuan matematika sangat kurang. Permasalahan
tersebut mungkin dikarenakan semangat belajar yang kurang. Keadaan
tersebut dapat dilihat keadaan sehari-hari, di mana siswa sering mengeluh
pusing dan bosan bila diajak belajar matematika. Permasalahan inilah yang
mendorong peneliti mengangkat mata pelajaran matematika kompetensi dasar
tentang luas bangun sebagai obyek penelitian.

E. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani,
2005). Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan
Mc Taggart (dalam Yatim Riyanto, 2001) merupakan penelitian yang
bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang
dilakukan secara berulang, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 : Tahapan Per Siklus
Rencana

Penelitian tindakan kelas ini menerapkan model pembelajaran


Aksi

Rencana

kooperatif STAD (Student Team Achievement Devisions) dengan variasi


Refleksi

Refleksi

bermain kuis. Pembelajaran dengan kooperatif STAD


Observasi

Rencana
Aksi
memiliki keunggulan

Observasi

dst.

yang dapat mengatasi masalah yang ada. Karena dalam kooperatif STAD akan
terjadi meningkatnya fungsi mental melalui percakapan dan interaksi lainnya,
serta kerjasama antar siswa yang memiliki kemampuan yang heterogen.
Begitu pula bermain kuis diyakini memiliki keunggulan menciptakan
suasana pembelajaran yang mengasyikkan, karena berupa permainan tanya
jawab antar kelompok. Dalam situasi demikian diharapkan siswa tidak akan
mengantuk dan bosan belajar matematika. Kegiatan bertanya dan menjawab
adalah bentuk kegiatan berfikir, sedangkan belajar juga melalui proses
berfikir.
Sebagaimana layaknya penelitian tindakan kelas, maka penelitian
ini akan dimulai dari siklus I yang pelaksanaannya melalui 4 (empat) tahap
yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

TAHAP I

TAHAP
II

TAHAP
III

TAHAP
IV

Perencan
aan

Tindakan

Refleksi

(P-T)

(T-O)

Refleksi
(Ra)

Observasi

(R)

Gambar : 3.2 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas


Bagaimana pelaksanaan dari tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan
berikut ini:
a. Perencanaan

Perencanaan dibuat berawal dari permasalahan yang muncul di


lapangan yaitu dari pengalaman peneliti sebagai guru di kelas VI SDN
Pasirsugih. Permasalahan ini dapat disebut sebagai refleksi awal, yaitu
hasil belajar matematika yang selalu rendah terutama pada kompetensi
dasar tentang Luas Bangun yang mencakup:
1). Luas bidang datar (persegipanjang, jajargenjang, dan lingkaran)
2). Luas permukaan bangun ruang ( kubus, balok, tabung )
3). Luas gabungan beberapa bangun datar (variasi dari bangun di atas)
4). Luas gabungan sebagian bangun datar (variasi dari sebagian bangun
datar)
Dari permasalahan di atas muncul gagasan untuk menerapkan
pembelajaran

STAD

dengan

variasi

kuis, dengan tujuan untuk

menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, inovatif, memudahkan,


mengasyikkan, dan menyenangkan. Kegiatan perencanaan ini diawali
dengan kegiatan:
1). Mengajukan izin ke Kepala Sekolah untuk mengadakan PTK.
2). Mengadakan pertemuan dengan tim kolaboratif yang terdiri dari:
Peneliti, 2 orang guru sebagai observer, yang membicarakan langkahlangkah penelitian.
3). Mempersiapkan rencana pelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS),
dan instrument pengamatan.
4). Mempersiapkan pengelolaan kelas menjadi beberapa kelompok yang
heterogen berdasarkan kemampuan siswa dan jenis kelamin.

Tindakan akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan pembelajaran


STAD, tetapi ada variasi dengan kegiatan kuis. Kuis dilaksanakan pada
tahap unjuk kerja dari setiap kelompok. Jika pada pembelajaran STAD
murni, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, namun pada
pembelajaran ini setiap kelompok memberikan pertanyaan kepada
kelompok-kelompok lain. Untuk lebih konkritnya dapat diikuti langkahlangkah kegiatan pembelajaran berikut:
Tabel: 3.2 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran STAD dan KUIS
Fase
Fase 1
Menyampaikan
kompetensi
yang
diharapkan
dan
memotivasi siswa disertai
observasi ( 10 menit )
Fase 2
Menyajikan informasi
Disertai observasi (15
menit)

Tingkah laku Guru


Guru menyampaikan standar
kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator yang diharapkan,
dan memotivasi siswa belajar.

Kegiatan Siswa
Aktif mendengar,
melihat, mencatat,
bertanya, dan
menjawab.

Guru menyajikan informasi


kepada siswa dengan jalan
demontrasi dan lewat bahan
bacaan.

Fase 3
Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok
bekerja
dan
belajar,
setiap kelompok 4 siswa
yang heterogen (5 menit)

Guru menjelaskan kepada


siswa
agar
membentuk
kelompok
belajar dengan
memberikan
data
nama
anggota kelompok
dan
mengarahkan setiap kelompok
agar membuat soal dan kunci
jawaban soal yang telah
diberikan

Aktif mendengar,
melihat, mencatat,
bertanya, dan
menjawab, serta
membantu melakukan
demontrasi.
Berkelompok secara
heterogen sesuai
kemampuan, memberi
nama, kelompok.
Mendengar, melihat,
bertanya, menjawab

Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
disertai observasi (15
menit)
Fase 5
Evaluasi
disertai
observasi (35 menit)

Guru membimbing kelompok


kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas
mereka.

Membuat soal dan


jawabannya sejumlah
anggota melalui diskusi
kelompok.

Guru
mengevaluasi
hasil Bermain kuis antar
belajar tentang materi yang kelompok melalui
telah dipelajari atau masing- kegiatan bertanya dan

masing
menyampaikan
kelompok lain

kelompok menjawab.
soal kepada

Pada fase 5, yaitu pada saat kegiatan kuis, setiap kelompok


memberikan soal kepada kelompok lain. Setiap kelompok mempunyai
anggota dengan kode sebagai berikut:
Kelompok A mempunyai anggota berkode: A1, A2, A3, dan A4.
Kelompok B mempunyai anggota berkode: B1, B2, B3, dan B4.
Kelompok C mempunyai anggota berkode: C1, C2, C3, dan C4.
Kelompok D mempunyai anggota berkode: D1, D2, D3, dan D4.
Kelompok E mempunyai anggota berkode: E1, E2, E3, dan E4.
Kelompok F mempunyai anggota berkode: F1, F2, dan F3.
Kelompok G mempunyai anggota berkode: G1, G2, dan G3.
Sedangkan aturan mainnya diatur sebagai berikut: Setiap kelompok
diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan sebanyak 4 soal. Ketika
kelompok A tampil menyampaikan pertanyaan, yang diberi kesempatan
menjawab adalah kelompok B (B1) , C (C1), D (D1), dan E (E1). Dan
ketika kelompok B tampil, yang menjawab adalah kelompok F (F1), G
(G1), A (A1), C (C2), begitu seterusnya. Agar lebih jelas dapat
digambarkan sebagai berikut:

Gambar: 3.3 Interaksi Pembelajaran Kuis


Keterangan :

Kelompok warna adalah kelompok penanya


Kelompok putih adalah kelompok penjawab

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa setiap siswa mendapat


kesempatan bertanya dan menjawab. Dari kegiatan kuis dapat diketahui
kemampuan setiap siswa dalam menilai jawaban temannya maupun
kemampuannya dalam menjawab pertanyaan temannya.
Cara pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa
instrument yaitu:
1). Tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar.
2). Angket, digunakan untuk mengumpulkan kegiatan pembelajaran
klasikal.
3). Angket, digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajarn
kelompok.

4). Angket, untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajaran kuis, baik


penjawab, penanya maupun pengamat.
Kegiatan analisis data dilakukan untuk menganalisis data di atas
seperti tes hasil belajar, hasil angket dalam berbagai kegiatan pembelajaran
tersebut. Bagaimana data tersebut dianalisis, dapat diuraikan berikut ini.
1). Data hasil belajar dianalisis berdasarkan pada ketuntasan belajar, yaitu
100% siswa mencapai 60 - >60.
2). Data aktifitas pembelajaran klasikal diharapkan dapat mencapai nilai
rerata 60% s.d 70%
3). Data aktifitas pembelajaran kelompok ditargetkan dapat mencapai
rerata 70 s.d. 80%.
4). Data aktifitas pada pembelajaran kuis diharapkan tiap siswa mampu
melaksanakan lima aktifitas dengan benar yaitu: penampilan bertanya,
menilai jawaban, membuat kunci jawaban, penampilan menjawab, dan
kualitas jawaban. Namun target minimal dapat mencapai rerata
sampai 70% - 80%
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
1). Siswa berkelompok dengan anggota 4/3 orang siswa yang heterogen
kemampuannya.
2). Setiap kelompok bekerjasama membuat soal tentang luas bangun beserta
kunci jawabannya.

3). Setiap kelompok unjuk kerja dengan memberikan soalnya kepada


anggota kelompok lain secara menyebar. Jika soalnya 4 maka pertanyaan
tersebut harus dijawab oleh 4 kelompok.
Sedangkan indikator keberhasilan proses pembelajaran ditetapkan
sebagai berikut :
1). Tercapainya aktifitas belajar melalui kooperatif STAD dengan rerata 70 80%.
2). Tercapainya nilai aktifitas belajar melalui KUIS dengan rerata 70 - 80%.
3). Tercapainya nilai hasil belajar 100% siswa memperoleh 60 - > 60.
Pada

tahap

pelaksanaan

tindakan,

dilaksanakan

skenario

pembelajaran sesuai perencanaan yang telah disusun pada tahap perencanaan


di atas. Siklus I dilaksanakan selama 2 (dua) pertemuan atau dua kali 40
menit

(80

menit).

Untuk

siklus

berikutnya

disesuaikan

dengan

perkembangan siklus I.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh tim observer yang terdiri dari 2 orang guru
untuk mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran berlangsung. Beberapa
kegiatan penting yang perlu diamati adalah :
1) Fase pembelajaran klasikal, berapa prosen siswa yang aktif: melihat,
mendengar, bertanya, menjawab, dan mencatat. Pada fase ini observer
menggunakan instrumen angket.
2). Fase pembelajaran kelompok, yang perlu diamati adalah bagaimana
kegiatan

masing-masing

anggota

kelompok

dalam

memainkan

peranannya dalam kelompoknya, antara lain : kerja sama, berpendapat,


semangat kerja, dan hasil kerja. Fase ini menggunakan instrumen angket.
3). Fase unjuk kerja tiap kelompok penanya, yang diamati adalah:
a). Bagi penanya dinilai : penampilan, kualitas soal, kualitas kunci
jawaban, menilai jawaban.
b). Bagi penjawab dinilai : penampilan, kualitas jawaban, kerjasama,
waktu. Pada fase ini digunakan instrumen angket.
4). Semua aktifitas pembelajaran yang positif maupun negatif perlu dicacat
sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan siklus berikutnya.
d. Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini, tim peneliti mengadakan pertemuan
untuk membahas hasil observasi. Data yang terekam pada instrumen
observasi dievaluasi dan diambil kesimpulan untuk membuat rencana
pelaksanaan siklus II. Dari hasil pertemuan tim peneliti menyususn
rencana dan mempersiapkan keperluan pembelajaran pada siklus II
misalnya: peraga, LKS, dan instrumen observasi atau mungkin penataan
ruangan dan peralatan lain yang diperlukan misalnya foto, dan lain-lain.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Tindakan
Peneliti melaporkan hasil lokakarya dan tindak lanjut dari lokakarya yaitu
mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Sekolah. Peneliti
membentuk tim yang terdiri dari peneliti dan dua orang guru serta seorang
pengambil gambar. Kemudian tim membahas segala kegiatan yang akan
dilakukan pada kegiatan pembelajaran, antara lain:
1. Mempelajari langkah-langkah kegiatan pembelajaran beserta pembagian
waktunya.
2.

Mempelajari instrumen yang akan digunakan merekam segala kejadian


dan cara pengisiannya.

3. Mempelajari interaksi antar kelompok pada saat kegiatan kuis.


4. Mempelajari kode anggota kelompok beserta kartu anggota kelompok dan
tugas masing-masing kelompok.
5. Pembagian tugas masing-masing anggota tim, sebagai berikut:
a. Peneliti sebagai pemberi tindakan dan mengamati segala kejadian yang
muncul, baik positif maupun negatif.
b. Pengamat I sebagai pengamat kegiatan belajar klasikal, kegiatan
kelompok (A, B, dan C), dan kegiatan penanya.
c. Pengamat II sebagai pengamat

kegiatan belajar klasikal, kegiatan

kelompok (D, E, F, dan G), dan kegiatan penjawab.


d. Pemotret, sebagai pengambil gambar semua kegiatan pembelajaran.

Setelah semua anggota tim memahami berbagai kegiatan yang akan dilakukan,
pertemuan diakhiri.
Sehari sebelum melakukan tindakan, peneliti/ guru kelas VIA memberi
pengarahan kepada siswa bahwa besok akan diadakan pembelajaran STAD
atau belajar kelompok. Kemudian peneliti membentuk kelompok menjadi
tujuh kelompok, memberi nama kelompok dengan nama bangun seperti:
Persegi, Persegipanjang, Segitiga, Jajargenjang, Lingkaran, Trapesium, dan
Belah Ketupat. Nama-nama kelompok ini berdasarkan tema dan bentuk kartu
anggota kelompok. Agar tidak terjadi persamaan dalam membuat soal, maka
setiap kelompok membuat soal sesuai dengan nama kelompoknya. Misalnya
kelompok Persegi membuat soal tentang persegi, kelompok lingkaran
membuat soal tentang lingkaran dan seterusnya. Siswa dibagi menjadi tujuh
kelompok berdasarkan kemampuan matematika. Di mana setiap kelompok
terdapat siswa pandai, sedang, dan kurang. Diharapkan terjadi interaksi yang
positif diantara anggota kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran tentang pembagian kelompok.
Langkah

selanjutnya

peneliti

menggandakan

instrumen

sesuai

kebutuhan pada siklus I, yaitu:


1. Instrumen kegiatan pembelajaran klasikal 2 lembar, karena dua Pengamat
melakukan pengamatan bersama-sama.
2. Instrumen kegiatan pembelajaran kelompok, 7 lembar. Pengamat

mengamati kelompok A, B, dan C. Sedangkan Pengamat II mengamati


kelompok D, E, F, dan G.
3. Instrumen kegiatan bertanya 7 lembar diamati oleh Pengamat I.

4. Instrumen kegiatan menjawab 7 lembar diamati oleh Pengamat II.

B. Aktifitas Pembelajaran Siklus I


Pada pertemuan I siklus I.

Pelaksanaan tindakan diawali dengan

pembelajaran klasikal, di mana peneliti/Guru membuka pembelajaran dengan


berdoa dan menjelaskan bahwa pada hari ini kita belajar matematika ditemani
oleh Ibu Muamaroh dan Ibu Rohmiatun (sebagai observer), dilanjutkan
apersepsi, yaitu guru menanyakan: Apakah para siswa tadi pagi sudah
sahur ?. Semua siswa menjawab Sudah. Kembali guru bertanya: Berapa
piring ?. Sebagian siswa

menjawab Satu piring. Kemudian guru

menanyakan, Bagaimana bentuk bibir piring?. Beberapa siswa menjawab,


Bundar. Guru menjawab, Ya bundar atau lingkaran. Kalau meja makan,
bagaimana bentuknya?. Persegipanjang, jawab sebagian siswa. Ya , betul
jawab guru. Kemudian guru menjelaskan tentang luas bangun melalui
bantuan karton berbentuk persegipanjang yang berisi gambar persegi kecilkecil yang menunjukkan satuan persegi. Kemudian siswa diajak menghitung
jumlah kotak kecil pada sisi atas, dilanjutkan menghitung kotak kecil pada sisi
samping. Kemudian guru menanyakan: Bearpa jumlah kotak kecil
semuanya?. Sembilan puluh Jawab salah satu siswa. Dari mana? tanya
guru, Dari sepuluh kali sembilan jawab siswa. Dengan demikian, melalui
tanya jawab guru dan siswa, dapat diambil kesimpulan bahwa luas
persegipanjang adalah panjang kali lebar. Dilanjutkan dengan karton
persegipanjang yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang dapat
diubah menjadi dua segitiga, sehingga dapat disimpulkan bahwa luas segitiga

adalah alas kali tinggi dibagi dua. Kemudian potongan-potongan tadi


dibentuk jajargenjang. Dan dilanjutkan dengan bangun lainnya seperti
lingkaran, dan belah ketupat. Waktu yang disediakan untuk kegiatan klasikal
yaitu 15 menit tepat selesai. Pada kegiatan ini dapat dijelaskan hasil
pengamatan dari pengamat I dan II sebagai berikut:

Tabel : 4.1 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I dari Pengamat I


No.

Nama Kegiatan

Jumlah
Siswa yang
Melakukan

Prosentase Keterangan

1.
Melihat
26
100 %
2.
Mendengar
26
100%
3.
Mencatat
0
0
4.
Bertanya
0
0
5.
Menjawab
18
69,23%
Rata-rata = 269,23 : 5 = 53,84 % (Pengamat I)

Jumlah siswa 26
Prosentase= jumlah
yang melakukan :
jumlah yang hadir x
100

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan belajar klasikal manunjukkan
rerata 53,84% menurut pengamat I. Sedangkan hasil pengamat II sebagai berikut:
Tabel : 4.2 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I dari Pengamat II
No.

Nama Kegiatan

Jumlah
Siswa yang
Melakukan

Prosentase Keterangan

1.
Melihat
25
96,15
2.
Mendengar
26
100
3.
Mencatat
0
4.
Bertanya
0
5.
Menjawab
20
76,93
Rata-rata = 296,15 : 5 = 54,61 % (Pengamat II)

Jumlah siswa 26
Prosentase= jumlah
yang melakukan :
jumlah yang hadir x
100

Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengamatan pengamat II dengan rerata


54,61%. Jika hasil kedua pengamat diambil rerata, maka hasilnya sebagai
berikut:
Pengamat I

= 53,84 %

Pengamat II

= 54,61 % +

Rata-rata

= 108, 45 : 2 = 54,22 %

Dari data di atas belum mencapai target yang diharapkan yaitu 60-70%.
Kegiatan bertanya dan mencatat masih belum ada sama sekali. Untuk siklus II
perlu ada motivasi untuk melakukan kegiatan bertanya dan mencatat. Pada
kegiatan klasikal pengamat I dan II menemukan beberapa temuan antara lain:
a. Seorang siswa bernama Adin memukul-mukul bangku.
b. Seorang siswa bernama Riki melamun sambil memainkan kukunya.
Dari beberapa temuan tadi disarankan agar pada kegiatan klasikal
berikutnya semua siswa diberi alat peraga seperti

yang dipakai oleh guru

sehingga semua siswa aktif belajar.


Kemudian dilanjutkan kegiatan membentuk kelompok sesuai
pengarahan guru sebelumnya. Masing-masing ketua kelompok membagikan
kartu identitas kepada anggotanya. Siswa dengan sendirinya mengelompok
sesuai dengan nama kelompok dan kartu identitasnya. Setelah semua siswa
duduk tenang pada kelompok masing-masing, guru memberi pengarahan tugas
kelompok, yaitu setiap siswa membuat satu soal beserta jawabannya. Soal dan
jawaban yang dibuat disesuaikan dengan nama kelompoknya. Misalnya
kelompok persegi, harus membuat soal tentang persegi. Guru memberi
pengarahan bahwa, setiap anggota kelompok

mempunyai tanggungjawab

membuat satu soal dan jawabannya. Namun, jika ada anggota yang kesulitan,
anggota lain harus membantu mengajari sampai berhasil. Setelah pengarahan
guru membagikan lembar kegiatan siswa kepada setiap siswa. Selama kegiatan
kelompok berjalan, guru berkeliling sambil memberi bimbingan kepada
kelompok yang kesulitan. Sedangkan pengamat I mengamati kelompok A, B,
dan C. Dan pengamat II mengamati kelompok D, E, F, dan G. Kegiatan
kelompok ini berjalan cukup lancar, walaupun masih ada beberapa kelompok
yang masih sering bertanya, terutama kelompok lingkaran. Ketika waktu yang
disediakan selama 35 menit habis, masih ada kelompok yang belum selesai yaitu
kelompok lingkaran.
Hasil pengamatan kegiatan kelompok dari pengamat I dan II dapat
disampaikan sebagai berikut:
Tabel : 4.3 Hasil Pengamatan Belajar Kelompok Siklus I
No

Kegiatan
Kelompok

Jumlah Anggota
A

Jumlah/
Rerata

1.

Kerjasama

26

2.

Berpendapat

18

3.

Semangat

26

4.

Hasil Kerja

26

100

100

93,
75

81,25

83,33

83,33

91,66 %

Prosentase

100

Data di atas menunjukkan nilai yang sangat tinggi yaitu nilai rerata
91,66%, jauh di atas yang diharapkan yaitu 70-80 %. Pada kegaiatan kelompok ini
memang hampir semua siswa aktif melakukan kegiatan belajar sesuai tugasnya

masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kuis atau bertanya


menjawab.
Dalam kegiatan bertanya dan menjawab setiap kelompok maju ke depan
kelas untuk menanyakan soal-soalnya kepada kelompok penjawab. Kelompok
penjawab berasal dari beberapa kelompok yang berbeda duduk di bangku depan
yang sudah disediakan. Kegiatan kuis berjalan dengan lancar. Setiap individu baik
dari kelompok penanya maupun kelompok penjawab telah melaksanakan
tugasnya masing-masing. Namun dari kelompok lingkaran hasil kerja membuat
soal betul, namun jawabannya masih salah semua. Pada kelompok trapesium hasil
kerja membuat soal benar tiga orang dan satu orang gagal membuat soal yang
benar tetapi hasil kunci jawabannya salah. Namun kelompok penjawab dapat
menjawab soal trapesium dengan benar dan satu orang tidak menjawab karena
soalnya salah. Sehingga kelompok trapesium tidak dapat menilai jawaban
kelompok penjawab karena jawabannya sendiri salah. Sedangakan kelompok
lainnya yaitu kelompok segitiga, persegipanjang, jajargenjang, persegi, dan
belaketupat hasil kerja membuat soal dan jawaban betul semua dan dapat dijawab
oleh kelompok penjawab dengan benar juga.
Hasil observasi dari pengamat I yang mengamati kelompok penanya dapat
dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel : 4. 4 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus I
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama Kelompok
A
B
C
D
F
G

Perolehan Nilai dalam Prosen


97,05
97,05
98,52
61,76
57,53
94,11

7.

90,19

Rerata

85,17

Data kegiatan kuis kelompok penanya pada tabel tersebut mencapai rerata
85,17%. Tercapainya rerata 85,17% pada kegiatan kuis melalui observasi
kelompok penanya telah mencapai jauh di atas yang diharapkan yaitu 60-70%.
Sedangkan hasil observasi kegiatan penjawab dapat dilaporkan sebagai berikut:
Tabel : 4. 5 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus I
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
Rerata

Perolehan Nilai dalam Prosen


86,53
78,84
75,00
61,53
67,30
79,48
76,92
64,47

Tercapainya rerata 64,47% pada kegiatan kuis melalui observasi kelompok


penjawab telah mencapai target yang diharapkan yaitu 60-70%. Apabila diambil
rerata dari kelompok penanya dan penjawab dapat dilihat sebagai berikut:
( 85,17% + 64,47% ) : 2 = 74,82 %
Maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa proses pembelajaran melalui
kegiatan kuis telah mencapai target yang telah ditentukan, bahkan mencapai di
atas target yang diharapkan.
Adapun hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilaporkan sebagai berikut:
Tabel : 4. 6 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
N
o

Kode

1
2
3

A1
A2
A3

1
1

1
1

1
1

1
0

Nomor Soal
5
6 7
1
0

1
1

1
1

10

Jumlah
Benar

Nilai

8
1
0

0
0

1
1

9
6

90
60

Keterangan
Tuntas
Absen
Tuntas

4
A4
5
B1
6
B2
7
B3
8
B4
9
C1
10 C2
11 C3
12 C4
13 D1
14 D2
15 D3
16 D4
17 E1
18 E2
19 E3
20 E4
21 F1
22 F2
23 F3
24 G1
25 G2
26 G3
Jumlah
Salah
/Rerata

1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0

0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1

0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1

0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1

0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0

0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0

1
0

17

1
8

4
8
4
9
4
9
5
3
7
4
5
6
8
8
8
9
8
6
4
8
8
6
84/156

40
80
40
90
40
90
50
30
70
40
50
60
80
80
80
90
80
60
40
80
80
60
65,00

Tak Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Absen
Tak Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
66,66%
Tuntas

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada dua orang siswa yang tidak
hadir pada saat evaluasi hasil belajar karena sakit. Sehingga jumlah siswa
yang hadir 24 siswa. 16 siswa telah mencapai ketuntasan belajar atau 66,66%
telah mencapai nilai 60 - >60. Masih ada 8 siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar atau 33,33% masih mendapat nilai < 60. Maka target hasil
belajar pada siklus I belum dapat tercapai. Walaupun ada kenaikan rerata dari
kondisi semula yaitu dari 57,80 dan hanya 50% siswa yang mencapai
ketuntasan belajar. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan-perbaikan pada
siklus berikutnya sesuai dengan masukan-masukan baik dari pengamat
maupun dari peneliti sendiri. Ditinjau dari jumlah kesalahan siswa pada soal
nomor 8 dan 9 lebih dari separoh siswa yaitu 17/18 siswa masih mengalami
kesalahan. Maka perlu penjelasan ulang tentang penyelesaian soal nomor 8

dan 9 tersebut. Penjelasan ulang itu dilakukan pada waktu sebelum


melanjutkan siklus II. Sedangkan siswa-siswa yang belum tuntas diberi
bimbingan di luar jam efektif dan diberi tugas latihan soal-soal untuk
dikerjakan di rumah.
Setelah diselesaikan siklus I, tim peneliti mengadakan pertemuan
untuk membahas hal-hak positif maupun negatif yang muncul dalam siklus I.
Pertemuan Tim peneliti terdapat beberapa masukan untuk perbaikan-perbaikan
pada siklus II yaitu:
1. Pengamat I menyarankan agar semua siswa diberi alat peraga pada
pembelajaran klasikal.
2. Pengamat II menyarankan agar dua orang siswa yang kurang
memperhatikan pada saat pembelajaran klasikal dipanggil dan diberi
pengarahan.
3. Peneliti berinisiatif pada saat presentasi kuis, siswa lain tidak hanya
melihat dan mendengar saja, tapi juga diberi tugas untuk ikut mengerjakan
soal-soal yang disampaikan oleh teman-temannya agar juga ikut aktif
belajar. Karena jika tidak ikut aktif mengerjakan sebagian ada yang bicara
dan ramai. Bagi yang mengerjakan akan diberi motivasi penilaian.

C. Aktifitas Pembelajaran Siklus II


Pembelajaran pada siklus II ini siswa diajak belajar tentang luas
bangun gabungan dari beberapa bangun datar. Sehari sebelum pelaksanaan
tindakan siswa diajak membahas tentang tugas pembuatan soal pada tiap-tiap
kelompok. Telah disepakati bahwa setiap kelompok bebas membuat soal

dengan

gabungan

beberapa

bangun

tetapi

setiap

kelompok

wajib

mencantumkan bangun kelompoknya. Misalnya kelompok lingkaran harus


mengandung unsur lingkaran. Begitu pula persegi bangun gabungan yang
dibuat harus mengandung unsur persegi begitu seterusnya. Siswa juga diberi
motivasi agar meningkatkan kegiatan belajar seperti bertanya dan mencatat
pada saat diberi penjelasan materi atau pada saat pembelajaran klasikal.
Karena pada saat pembelajaran klasikal siklus I belum ada kegiatan bertanya
dan mencatat.
Pada saat pelaksanaan tindakan, pembelajaran berjalan sesuai dengan
rencana. Pada saat pembelajaran klasikal semua siswa diberi beberapa
potongan kertas yang berbentuk berbagai macam

bangun datar. Sebelum

memberi tugas guru mengingatkan kembali rumus-rumus luas bangun datar


dilanjutkan dengan demontrasi menghitung luas gabungan berbagai macam
bangun. Setelah demonstrasi menghitung luas gabungan bangun diberi
kesempatan bertanya dan mencatat. Sebagian besar siswa mencatat dan ada
empat siswa yang mengajukan pertanyaan yaitu:
1. Putri: Jika gambar separoh lingkaran bagaimana mencari luasnya?
Guru: Siapa ynag dapat menjawab pertanyaan Putri ?
Sebagian siswa menjawab: Caranya sama dengan mencari luas lingkaran,
kemudian hasilnya dibagi 2
2. Sarah: Tugas membuat soal nanti, membuat bangun gabungan sebanyakbanyaknya atau ada batasnya ?
Guru menawarkan kepada semua siswa, bagaimana, dibatasi apa bebas ?
semua siswa sepakat bebas.

3. Novia: Jika bangun digabung sesuai dengan panjang sisinya apakah dapat
disebut satu bangun?
Guru: Bagaimana, siapa yang dapat menjawab pertanyaan Novia?
Karena tidak ada yang menjawab maka guru memberi penjelasan bahwa
jika gabungan bangun itu membentuk suatu bangun baru boleh saja
dikatakan satu bangun asal kalian dapat menghitungnya langsung satu
bangun. Tetapi jika kesulitan, menghitungnya satu persatu kemudian baru
dijumlahkan kedua luasnya.
4. Isniah: Jika bangun gabungan dikatakan dua bangun, apakah dicari
luasnya sendiri-sendiri?
Guru: Bagaimana menurut Kalian mengenai pertanyaan Iis?
Siswa: Ya dicari luasnya sendiri-sendiri, kemudian dijumlahkan.
Pada pembelajaran klasikal tim pengamat mengadakan pengamatan
bersama-sama. Tidak seperti pada siklus I dimana kedua pengamat mengamati
sendiri-sendiri. Pemeblajaran klasikal berjalan lebih baik dari siklus I, karena
terjadinya interaksi yang semkin hidup antara siswa dan guru dan antara siswa
dan siswa. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel 4.7 hasil observasi
pembelajaran klasikal berikut ini:
Tabel : 4.7 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus II
No. Nama Kegiatan
1.
Melihat
2.
Mendengar
3.
Mencatat
4.
Bertanya
5.
Menjawab
Rerata : 330,76 : 5 = 66,15%

Jumlah Siswa
Aktif
26
26
20
4
10

Prosentase
100
100
76,92
15,38
38,46

Keterangan
Jumlah siswa 26
Prosentase=
jumlah
yang
melakukan
:
jumlah
yang
hadir x 100

Hasil pengamatan belajar klasikal menunjukkan rerata 66,15%. Hal ini


menunjukkan kenaikan rerata dari siklus I

yang hanya mencapai rerata

54,22%. Kenaikan rerata ini disebabkan adanya peningkatan kegiatan


pembelajaran mencatat dan bertanya sebagaimana dijelaskan pada uraian di
atas.
Belajar kelompok juga berjalan dengan lancar. Semua kelompok
bekerja membuat soal dan jawaban dengan menggunakan potongan-potongan
kertas yang berbentuk bermacam-macam bangun. Semua siswa dalam
kelompok dengan semangat merangkai beberapa potongan kertas tersebut
menjadi bangun gabungan yang bervariasi sesuai dengan imajinasi masingmasing. Ada yang menyerupai rumah, pesawat terbang, roket, dan sebagainya.
Pengamat I mengamati kelompok A, B,dan C. Pengamat II mengamati
kelompok D, E, F, dan G. Sedangkan guru berkeliling memberikan bimbingan
pada semua kelompok. Bagaimana hasil pengamatan kerja kelompok, dapat
dilaporkan pada tabel berikut ini:
Tabel : 4.8 Hasil Pengamatan Belajar Kelompok Siklus II
No

Kegiatan
Kelompok

Jumlah Anggota
A

Jumlah/
Rerata

1.

Kerjasama

21

2.

Berpendapat

19

3.

Semangat

21

4.

Hasil Kerja
Prosentase

3
100

4
75

3
100

4
75

100

10
0

100

23
92,85%

Tabel di atas menunjukkan angka rerata dari belajar kelompok sebesar


92,85%. Sedangkan pada siklus I belajar kelompok telah menunjukkan rerata
91,66%. Maka terdapat peningkatan yang sangat tipis yaitu 2,19% dari siklus
I. Hal positif yang perlu dijelaskan adalah bahwa semua siswa bekerja
menyelesaikan tugas dengan senang tanpa ada gangguan teman-temannya
yang biasanya suka mengganggu karena mereka yang suka mengganggu pun
juga asyik bekerja dengan senang. Munculnya situasi positif tersebut karena
adanya alat peraga potongan kertas dengan berbagai macam bangun.
Membuat soal dan jawaban dalam kerja kelompok telah selesai sesuai
waktu yang disediakan. Kemudian dilanjutkan dengan kuis. Ada sedikit
perbedaan pada saat kegiatan kuis siklus I dan siklus II. Pada siklus I penanya
menyampaikan soal dengan lisan tetapi pada siklus II penanya menyampaikan
soal dengan gambar dan tulisan di papan tulis. Begitu juga indikator penilaian
pada instrumen juga ada perubahan sedikit pada aspek penampilan pada siklus
I ada penilaian suara pada siklus II diganti penilaian gambar. Hasil kerja
masing-masing kelompok penanya menunjukkan bangun-bangun gabungan
yang cukup rumit, sehingga tim pengamat harus cepat bekerja untuk
menyelesaikan jawaban dari soal-soal yang ditampilkan oleh kelompok
penanya. Karena untuk memberi penilaian kinerja masing-masing kelompok
dan individu kelompok diperlukan kunci jawaban yang benar dari soal-soal
yang dibuat oleh penanya. Kadang-kadang siswa lebih cepat selesai dari pada
pengamat karena siswa hanya menyelesaikan satu soal sedangkan pengamat
harus menyelesaikan empat soal. Sedangkan guru bekerja mengatur jalannya

kuis. Untuk mengetahui hasil observasi pengamat I sebagai pengamat


kelompok penanya dapat dilihat tabel berikut ini:
Tabel : 4. 9 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus II
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Kelompok
A
B
C
D
F
G
H
Rerata

Perolehan Nilai dalam Prosen


100
82,35
83,82
79,41
97,05
80,39
100
89,00

Tabel 4.9 menunjukkan keberhasilan kinerja kelompok penanya yang


mencapai rerata 89,00%. Keberhasilan tersebut di samping mencapai target
yang ditentukan yaitu 60% -70%, juga mengalami kenaikan dari siklus I yang
telah

mencapai 85,17%. Sedangkan hasil observasi kinerja kelompok

penjawab dapat dijelaskan pada tabel 4.10 berikut ini:


Tabel: 4.10 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus II
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
Rerata

Perolehan Nilai dalam Prosen


75,00
69,23
73,07
90,38
88,46
97,43
89,74
83,33

Tabel 4.10 menunjukkan hasil kegiatan kelompok penjawab yang


mencapai rerata 83,33%. Keberhasilan yang dicapai kelompok penjawab selain
mencapai target yang ditentukan 60% -70% juga mengalami kemajuan yang
berarti dibandingkan dari siklus I yang baru mencapai 64,47. Apabila diambil
rerata dari kelompok penanya dan penjawab dapat dilihat sebagai berikut:

( 89,00% + 83,33% ) : 2 = 86,16% terdapat kenaikan dari siklus I (74,82%)


Dari beberapa kenaikan proses kegiatan pembelajaran yang dicapai, maka
dapat dilihat keberhasilan hasil belajar pada tabel 4.11 berikut ini:
Tabel : 4. 11 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
N
Kode
o
1
A1
2
A2
3
A3
4
A4
5
B1
6
B2
7
B3
8
B4
9
C1
10 C2
11 C3
12 C4
13 D1
14 D2
15 D3
16 D4
17 E1
18 E2
19 E3
20 E4
21 F1
22 F2
23 F3
24 G1
25 G2
26 G3
Jumlah
Salah
Dan Rerata

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

2
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
4

3
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
3

4
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
3

Nomor Soal
5
6 7
1
1 1
0
1 0
1
1 0
1
0 0
1
1 1
1
0 0
1
0 0
1
1 1
1
1 1
1
1 1
0
1 0
0
1 1
1
1 1
1
0 1
1
0 1
1
1 1
1
1 1
1
0 1
1
1 1
1
1 1
1
1 1
1
0 0
1
0 1
1
1 1
0
0 1
0
1 0
5
9 8

8
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
8

9
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
6

10
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
16

Jumlah
Benar
10
4
6
4
10
5
8
7
10
8
5
6
8
8
6
8
9
9
10
8
10
5
5
7
6
6
72/188

Nilai

Keterangan

100
40
60
40
100
50
80
70
100
80
50
60
80
80
60
80
90
90
100
80
100
50
50
70
60
60
72,30

Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tak Tuntas
Tak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
76,92%
Tuntas

Dari tabel 4.11 dapat dilihat siswa yang mencapai ketuntasan belajar
mencapai 76,92%. Walaupun belum mencapai target yang ditentukan yaitu 100%
siswa tuntas, namun terdapat kenaikan ketuntasan belajar dibandingkan dengan
siklus I yang baru mencapai 66,66%. Dengan demikian masih ada 23,08% atau 6
siswa yang belum tuntas. Untuk itu diperlukan remidial melalui bimbingan belajar
bagi keenam siswa tersebut. Dilihat dari materi soal nomor 9 dan 10, masih >50%

siswa belum berhasil menyelesaikan dengan benar. Maka diperlukan penjelasan


ulang atau remidial klasikal tentang soal nomor 9 dan 10.
Setelah seluruh kegiatan siklus II selesai maka dilanjutkan dengan
pertemuan tim peneliti untuk merefleksi kegiatan siklus II dan dipakai pedoman
untuk penyusunan rencana siklus III. Beberapa masukan yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. Dari Pengamat I: untuk menghemat waktu pada saat pembelajaran klasikal
berpindah ke pembelajaran kelompok, diperlukan penataan tempat duduk
secara kelompok.
2. Dari Pengamat II: Pada siklus III supaya tetap diusahakan alat peraga untuk
semua siswa agar kegiatan pembelajaran klasikal meningkat.
3. Peneliti berinisiatif untuk memberikan banyak latihan-latihan soal untuk
dikerjakan di rumah, karena materi pelajaran semakin sulit.
D. Aktifitas Pembelajaran Siklus III
Sebelum pelaksanaan siklus III peneliti mempersiapkan:
1. Alat peraga untuk peneliti sendiri yaitu beberapa balok, kubus, dan tabung
berasal dari bekas bungkus makanan kemas. Sedangkan untuk para siswa
adalah beberapa gambar jaring-jaring bangun ruang seperti: jaring-jaring
kubus, balok, silinder, limas, dan prisma segitiga.
2. Beberapa instrumen untuk observasi kegiatan pembelajaran klasikal,
kelompok, kuis, dan soal-soal tes untuk mengetahui hasil belajar.
3. Lembar kegiatan siswa baik kelompok, kuis, maupun pos tes.

Siklus III dimulai dengan diawali berdoa, membaca Teks Pancasila,


presensi. Kemudian guru membuka pelajaran dengan apersepsi sebagai
berikut: Anak-anak! Lebaran sudah dekat ibu Kalian tentu sudah mulai
belanja berbagai macam kue atau minuman untuk lebaran nanti. Bu Guru
juga membawa beberapa bungkus kue dan minuman. Coba siapa yang
tahu nama-nama bentuk bungkus ini? Hampir semua siswa menjawab:
balok, persegi, tabung. Guru mengambil kubus, lalu mengajak para siswa
untuk memeriksa bagaimana bentuk dan ukuran sisi-sisi kubus dan berapa
jumlahnya? Beberapa siswa menjawab: ada 6 sisi yang sama. Kalau begitu
bagaimana cara menghitung seluruh luas permukaan kubus ini. Coba
Kalian periksa beberapa jaring-jaring bangun ruang milik Kalian! Cari
yang merupakan jaring-jaring kubus. Setelah semua siswa menemukan
jaring-jaring kubus Guru mengajak para siswa untuk memikirkan
bagaimana cara menghitung luas jaring-jaring tersebut?
Kemudian Rani mengatakan sendiri ketika teman-temannya masih
berfikir, Caranya rusuk kali rusuk kali enam. Guru menanyakan
Mengapa kali enam? Novia menjawab, Karena jumlah sisi kubus ada
enam. Guru menjawab: Bagus! Jadi untuk mencari luas permukaan
kubus adalah ... Siswa serentak menjawa: Rusuk kali rusuk kali enam!
Kegiatan dilanjutkan dengan guru mendemonstrasikan cara
menghitung luas permukaan luas kubus. Semua siswa mencatat di buku
tulis masing-masing. Begitu pula untuk menemukan luas permukaan
tabung dan bangun-bangun lainnya menggunakan prosedur di atas. Pada

saat pembelajaran klasikal muncul beberapa pertanyaan dari siswa anatar


lain:
1. Novia : Satuan luas untuk bangun ruang menggunakan persegi apa
kubik? Guru mengembalikan kepada siswa, siapa yang dapat
menjawab pertanyaan Novia? Karena tidak ada yang menjawab, maka
guru menjawab: Tetap menggunakan persegi karena satuan luas
bukan satuan isi atau volum.
2. Yulio: Rumus luas limas segitiga mengapa dikalikan 4? Guru
kembali bertanya kepada semua siswa mengapa dikalikan 4?
Beberapa siswa menjawab: Karena terdiri dari 4 segitiga yang sama.
3. Wulan: Bagaimana caranya mencari luas lingkaran jika diketahui
diameter 7 cm?. Guru menanyakan lagi kepada siswa, kemudian
sebagian siswa menjawab:Harus dicari jari-jarinya dengan cara
diameternya dibagi 2. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang
lainnya.
Untuk mengetahui hasil pengamatan kegiatan klasikal dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel : 4.12 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus III
No. Nama Kegiatan
1.
Melihat
2.
Mendengar
3.
Mencatat
4.
Bertanya
5.
Menjawab
Rerata : 423,07 : 5 = 84,61%

Jumlah Siswa
Aktif
26
26
26
10
22

Prosentase
100
100
100
38,46
84,61

Keterangan
Jumlah siswa 26
Prosentase=
jumlah
yang
melakukan
:
jumlah
yang
hadir x 100

Tabel

4.12

menunjukkan

bahwa

dari

hasil

pengamatan

pembelajaran klasikal siklus III telah berhasil mencapai rerata 84,61%.


Keberhasilan tersebut telah dapat memenuhi target yang ditentukan yaitu
60% -70% dan mengalami kemajuan yang cukup signifikan dibandingkan
siklus I yang baru mencapai 54,22% dan siklus II telah mencapai 66,15%.
Hasil catatan bebas dari Pengamat II menjelaskan: Guru menerangkan
secara klasikal setelah itu muncul pertanyaan-pertanyaan dari siswa
sehingga terjadi timbal balik dalam proses pembelajaran. Karena adanya
alat peraga dan alat bantu belajar untuk siswa, maka yang biasanya tidak
aktif bertanya menjadi aktif bertanya dan mau berusaha menyelesaikan
tugasnya seperti siswa yang bernama: Adin, Brata, Rizal, Rico, Riki, dan
Andre.

Peningkatan proses pembelajaran klasikal tersebut disebabkan

semakin banyaknya pertanyaan dari siswa dan peningkatan kegiatan


mencatat siswa, juga kegiatan menjawab. Ada 22 siswa yang aktif
menjawab pertanyaan guru tentang rumus-rumus luas lingkaran, balok,
dan kubus. Sedangkan ada beberapa siswa yang tidak ikut menjawab
antara lain: Adin memanggil-manggil temannya, Rangga dan Rizal
berbicara sendiri. Gejala negatif yang muncul perlu direfleksi dengan
bimbingan dan penyuluhan.
Sedangkan hasil pengamatan proses pembelajaran kelompok dapat
dijelaskan pada tabel berikut ini:
No

Tabel : 4.13 Hasil Pengamatan Belajar Kelompok Siklus III


Kegiatan
Jumlah Anggota
Kelompok
Jumlah/
Rerata
A
B
C
D
E
F
G

1.

Kerjasama

26

2.

Berpendapat

24

3.

Semangat

26

4.

Hasil Kerja
Prosentase

93,75

4
100

4
100

26

100

100

91,6
6

100

97,91

Tabel di atas menunjukkan angka rerata dari belajar kelompok sebesar


97,91%. Sedangkan pada siklus II belajar kelompok telah menunjukkan rerata
92,85%. Maka terdapat peningkatan 5,06% dari siklus II. Peningkatan kegiatan
kelompok ini disebabkan karena hampir semua kelompok mencapai keaktifan
100% kecuali kelompok A dan F karena masing-masing kelompok tersebut ada
satu siswa yang kurang berpendapat dalam diskusi kelompok. Hasil observasi
tersebut telah mencapai jauh di atas target yang ditentukan.
Sedangkan untuk mengetahui hasil pengamatan kegiatan kuis dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel : 4. 14 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus III
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Kelompok
A
B
C
D
F
G
H
Rerata

Perolehan Nilai dalam Prosen


97,05
98,52
100
79,14
97,05
80,39
100
93,16

Tabel 4.14 menjelaskan hasil observasi kegiatan kelompok penanya


pada kegiatan kuis. Rerata yang diperoleh adalah 93,16%, berarti terjadi
peningkatan kegiatan dari siklus II yang baru mencapai 89,00%, sehingga
peningkatan yang terjadi adalah 4,16%. Tercapainya rerata 93,16% telah

memenuhi jauh di atas target yang ditentukan yaitu 70% - 80%. Untuk lebih
mengetahui kegiatan kuis seluruhnya dapat dilihat tabel berikut ini:
Tabel: 4.15 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus III
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
Rerata

Perolehan Nilai dalam Prosen


100
98,07
100
75
94,23
89,74
89,74
92,39

Hasil pengamatan kelompok penjawab dapat diperoleh rerata sebesar


92,39%. Terjadi peningkatan 9,06% dari siklus II yang baru mencapai rerata
83,33%. Jika diambil rerata dari kegiatan kelompok penanya dan kelompok
penjawab, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
93,16 + 92,39 = 185, : 2 = 92,77% terdapat kenaikan dari siklus II ( 86,16%)
Pada saat kegiatan kuis semua aktif belajar dan melaksanakan
tugasnya sesuai ketentuan. Bahkan pada saat bel istirahat berbunyi para siswa
ingin tetap meneruskan kuis. Padahal biasanya meminta segera istirahat.
Dari beberapa peningkatan proses

pembelajaran tersebut, bagaimana

dampaknya terhadap hasil belajar?. Maka dapat dilihat hasil belajar siswa
pada siklus III sebagai berikut:
Tabel: 4.16 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III
No
1
2
3
4
5
6

Kode
A1
A2
A3
A4
B1
B2

1
1
1
1
1
1
1

2
1
1
1
1
1
1

3
1
1
1
1
1
1

4
1
1
1
1
1
1

Nomor Soal
5
6 7
1
1 1
0
1 0
1
1 0
1
1 0
1
1 0
1
0 0

8
1
1
1
0
1
1

9
0
0
0
0
1
1

10
1
0
1
0
1
0

Jumlah
Benar
9
6
8
6
9
7

Nilai

Keterangan

90
60
80
60
90
70

Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas

7
B3
8
B4
9
C1
10
C2
11
C3
12
C4
13
D1
14
D2
15
D3
16
D4
17
E1
18
E2
19
E3
20
E4
21
F1
22
F2
23
F3
24
G1
25
G2
26
G3
Jumlah Salah
Dan Rerata

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
3

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
2

1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2

1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
4

0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
5

1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
5

0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
5

1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
7

8
9
9
6
6
8
7
8
8
8
9
10
8
9
10
10
6
9
8
6
53/207

80
90
90
60
60
80
70
80
80
80
90
100
80
90
100
100
60
90
80
60
79,61

Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
100% Tuntas

Tabel: 4.16 menunjukkan hasil belajar siswa yang mencapai rerata


79,61% dengan ketuntasan belajar 100%. Dengan demikian indikator
keberhasilan telah dicapai yaitu 100% siswa mengalami ketuntasan belajar.
Namun demikian masih ada dua soal yaitu soal nomor 7 dan nomor 9 masih
ada 15 siswa yang belum bisa menyelesaikan dengan benar. Karena ada >50%
siswa yang belum menguasai maka perlu ditindaklanjuti dengan penjelasan
ulang secara klasikal.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar harus melalui peningkatan
proses pembelajaran. Peningkatan proses pembelajaran dilakukan melalui
tindakan kelas dan saat ini lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Suharsimi Arikunto,
2006).
Setiap guru tidak pernah lepas dari permasalahan pembelajaran di
kelasnya. Untuk mengatasinya diperlukan ide-ide untuk mengatasinya. Namun
dalam menentukan suatu strategi pembelajaran guru perlu ingat pendapat yang
mengatakan bahwa, seseorang mampu mengingat 90% dari apa yang ia
lakukan (De Porter Bobbi, 2006). Jadi dalam menyusun strategi pembelajaran
guru harus berfikir apakah yang harus siswa lakukan agar mereka dapat
menguasai kompetensi dasar yang dikehendaki.
Dalam penelitian ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan siswa dan
bagaimana

pengaruh

kegiatan

tersebut

terhadap

peningkatan

proses

pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti
pembahasan berikut ini.
Penelitian ini berangkat dari permasalahan di kelas VI SDN
Pasirsugih, yaitu siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
Matematika dan berakibat hasil belajar tidak mencapai ketuntasan belajar.
Kondisi awal hasil belajar yang dicapai hanya 50% siswa yang tuntas
mencapai nilai 60 - >60 dengan rerata 57,8. Setelah dilakukan tindakan oleh
guru yang dilakukan oleh siswa berupa belajar klasikal dan kelompok model
kooperatif STAD yang dilakukan melalui tiga siklus dan hasil pengamatan
menunjukkan peningkatan dari siklus ke siklus yang dapat ditunjukkan oleh
gambar berikut ini:

84,61%
66,15%
P
R
O
S
E
N

54,22%

Gambar: 4.1 Peningkatan Pembelajaran klasikal Siklus I, II, dan III


Gambar di atas menunjukkan data hasil pengamatan pembelajaran
klasikal dari siklus I mencapai 54,22%, siklus II mencapai 66,15%, dan siklus
III mencapai 84,61%. Peningkatan tersebut menunjukkan peningkatan
semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Untuk
mengetahui gambaran peningkatan proses pembelajaran melalui Kooperatif
STAD dapat dilihat gambar grafik berikut ini:

97,91

P
R
O
S
E
N

92,85
91,66
%

Gambar: 4.2 Peningkatan Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I, II, dan


Siklus III

Gambar di atas menunjukkan data hasil pengamatan pembelajaran


kooperatif STAD dari siklus I
92,85%,

dan

siklus

III

mencapai 91,66%, siklus II mencapai

mencapai

97,91%.

Peningkatan

tersebut

menunjukkan peningkatan semangat belajar siswa dalam mengikuti


pembelajaran matematika. Dari dua gambar tersebut membuktikan bahwa
belajar klasikal dan Kooperatif STAD dapat meningkatkan proses
pembelajaran dan meningkatkan semangat belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran Matematika. Maka dari rumusan masalah pertama

yang

diajukan yaitu: Bagaimana pembelajaran model kooperatif STAD dapat


mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat ?
dapat terjawab dengan data di atas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pembelajaran dengan Model Kooperatif STAD dapat mendorong siswa
untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat.
Kemudian

bagaimana

pengaruh

kegiatan

kuis

terhadap

peningkatan proses pembelajaran matematika tentang luas bangun, dapat


dilihat melalui gambar berikut ini:

P
R
O
S
E
N

86,16

92,77

74,82

Gambar: 4.3 Peningkatan Pembelajaran Melalui Kuis Siklus I, II, dan III

Gambar di atas menunjukkan data hasil pengamatan pembelajaran


melalui kegiatan kuis dari siklus I mencapai 74,82%, siklus II mencapai
86,16%,

dan

siklus

III

mencapai

92,77%.

Peningkatan

tersebut

menunjukkan peningkatan semangat belajar siswa dalam mengikuti


pembelajaran matematika melalui kuis. Dari gambar grafik tersebut
membuktikan bahwa belajar melalui Kuis dapat meningkatkan proses
pembelajaran dan meningkatkan semangat belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran Matematika. Maka dari rumusan masalah kedua

yang

diajukan yaitu: Bagaimanakah bermain Kuis dapat mendorong siswa untuk


belajar tentang luas bangun lebih bersemangat ? dapat terjawab dengan data
di atas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar matematika dengan
Bermain Kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
lebih bersemangat.
Dengan terjawabnya kedua rumusan masalah yang diajukan maka
kedua hipotesis tindakan yang diajukan pun dapat diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa baik secara teori maupun pengalaman di lapangan
belajar melalui

Model Kooperatif STAD dan Permainan Kuis dapat

membantu memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika. Masalah


pembelajaran tersebut dapat berupa masalah hasil belajar menurun, motivasi
maupun semangat belajar yang kurang.
Sebagai dampak positif dari peningkatan proses pembelajaran,
adalah meningkatnya hasil belajar hingga mencapai ketuntasan belajar yang
diharapkan. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada gambar
grafik berikut ini:

P
R
O
S
E
N

Gambar: 4.4 Peningkatan Rerata & Ketuntasan Hasil Belajar


Siklus I, II, III
Grafik tersebut menunjukkan peningkatan rerata hasil belajar yang
diikuti oleh ketuntasan belajar. Siklus I dicapai rerata 65 dan siswa tuntas
belajar 66,66%, Siklus II dicapai rerata 72,3 dan siswa tuntas belajar 76,92%,
Siklus III dicapai rerata 79,61 dan siswa tuntas belajar 100%, Karena
ketuntasan belajar telah mencapai 100% mendapat nilai 60 - > 60 maka target
yang ditentukan telah dicapai.
Perkembangan kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran dan
hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini mulai dari siklus I sampai
dengan siklus III dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel: 4.17 Rekapitulasi Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar
No.

Proses
Kondisi
Pembelajaran/Hasil Awal
Belajar

Kemajuan yang dicapai


Siklus
Siklus Siklus
I
II
III

Kenaikan
SI-SII
SII-SIII**)

1.

Klasikal

54,22% 66,15% 84,61%

11,93/18,46

2.

Kooperatif STAD

91,66% 92,85% 97,91%

1,19/5,06

3.

Kuis

74,82% 86,16% 92,77%

11,34/6,61

4.

Hasil Belajar(R*)

57,80

65,00

72,30

79,61

5.

Ketuntasan Belajar

50%

66,66% 76,92% 100%

7,2/7,3/7,31
16,66/10,26/23,08

Keterangan: *) Rerata
**) Siklus I, Siklus II, Siklus III

Rekapitulasi peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar pada


tabel 4.17 dapat ditunjukkan kemajuan-kemajuan yang dicapai dari seluruh
kegiatan mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada pembelajaran
klasikal selain mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, kenaikan itu
sendiri juga mengalami peningkatan yaitu dari 11,93 menjadi 18,46. Begitu
juga pada kegiatan kelompok kooperatif STAD, dari kenaikan 1,19 menjadi
5,06.
Pembelajaran kuis mengalami peningkatan dari siklus ke siklus,
namun kenaikannya turun dari 11,34 menjadi 6,61.
Hasil belajar terjadi kenaikan dari siklus ke siklus dan terjadi
peningkatan kemajuan dari kondisi semula ke siklus I adalah 7,2, dari siklus I
ke siklus II 7,3 dan dari siklus II ke siklus III 7,31. Peningkatan kenaikan
memang sangat tipis, namun karena kompetensi dasar yang harus dicapai juga
semakin sulit maka terjadinya kenaikan tersebut juga cukup berarti.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Hasil analisis data dan pembahasan dapat menunjukkan beberapa
kemajuan yang dicapai selama pembelajaran baik melalui pembelajaran
klasikal, model kooperatif STAD, bermain kuis, maupun hasil belajar. Maka
hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk
belajar tentang luas bangun lebih bersemangat, meningkatkan proses
pembelajaran, dan hasil belajar.
2. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
menjadi lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan
hasil belajar.
Beberapa temuan lain yang diperoleh adalah munculnya kreatifitas
siswa dalam membuat soal dan jawabannya, banyaknya pertanyaan yang
diajukan siswa, adanya tanggung jawab menyelesaikan tugas, hilangnya
keluhan bosan, bahkan siswa lebih senang menyelesaikan tugas daripada
beristirahat.
Hasil penelitian tindakan kelas ini hanya berlaku pada kelas VI
SDN

Pasirsugih Kecamatan

Pagelaran

Kabupaten

Cianjur dengan

Kompetensi Dasar tentang Luas Bangun Datar dan Ruang pada Mata
Pelajaran Matematika.

B. Saran-saran

Berdasarkan beberapa kemajuan yang dicapai dan hasil simpulan


penelitian ini, maka perlu disampaikan beberapa saran yang berkaitan
dengan pemanfaatan hasil penelitian tindakan kelas

yang menerapkan

pembelajaran Model Kooperatif STAD dengan variasi KUIS. Beberapa sara


yang perlu disampaikan adalah:
1. Bagi teman-teman guru, untuk mengatasi permasalahan pembelajaran
matematika yang cenderung tidak disukai oleh siswa , maka sebagai
alternatif penyelesaiannya adalah menerapkan model kooperatif STAD.
2. Juga untuk teman-teman guru, untuk menerapkan Strategi pembelajaran
kuis seperti pada penelitian ini diperlukan persiapan yang matang,
terutama pada saat penilaian kelompok penjawab diperlukan bantuan
dari siswa yang pandai untuk membantu guru mengerjakan soal-soal
yang dibuat oleh temannya.
3. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan sesuai dengan
penelitian ini juga disarankan agar membuat persiapan yang lebih
sempurna terutama dalam mempersiapkan instrumen pengamatan beserta
rubrik-rubrik yang jelas pada saat kegiatan kuis. Juga disarankan agar
tim pengamat minimal dua orang, karena menurut pengalaman peneliti
tim pengamat sangat sibuk dalam menilai soal dan jawaban yang dibuat
siswa pada saat kegiatan kuis.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi & Suharjono & Supardi. 2006, Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Agama RI. 2001. Bahan Penataran ( Modul Metodologi
Pendidikan Agama Islam) Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam.
Departemen Agama RI. 2004. Strategi Pembelajaran Matematika untuk
Tingkat Madrasah Aliyah. Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat
Keagamaan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan.
De Porter, Bobbi. 2001. Quantum Teaching, Bandung: Kaifa.
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur. 2005. Kurikulum 2004 Standar
Kompetensi Kelas VI Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.
Sidoarjo: Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Hasibuan & Mujiono. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nur, Mohammad. 1998. Teori Pembelajaran Kognitif. Surabaya: PPS IKIP
Surabaya.
Nur,

Mohammad. 2003. Penelitian dan Pengembangan Teknologi


Pembelajaran
sebagai
Salah
Satu
Prasyarat
Utama
Pengimplementasian Kebijaka-kebijakan Inovatif Depdiknas dalam
Merespon Tuntutan dan Tantangan Masa Depan. Makalah disajikan
dalam Wisuda VII Pascasarjana Teknologi Pembelajaran Universitas
PGRI Adi Buana Surabaya, 20 Desember 2003.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Cemerlang.
Wardani, I.G.A.K. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit
SIC.
Yuwono, Trisno & Abdullah Pius. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Praktis. Surabaya: Arkola.

Lampiran: I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Waktu

Matematika
VI / I
6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Melakukan pengukuran untuk untuk pemecahan


masalah.
Mengenal sistem koordinat pada bidang datar
Kompetensi dasar
Melakukan pengukuran dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
Materi Pokok
Pengukuran
Tujuan
Siswa dapat menurunkan rumus luas berbagai
bangun dari luas persegipanjang
Menerapkan rumus luas berbagai bangun
dalam pemecahan masalah
Sumber / Alat / Bahan
- Potongan kertas berbagai bangun datar dan
Belajar
bangun ruang
- Kardus bekas kemasan makanan dalam
berbagai bangun ruang.
- Penggaris dan Meteran
Pertemuan I
No.

Langkah Pembelajaran

Metode / Organisasi
Siswa

1.

2.

3.

Kegiatan Awal
- Menjawab berbagai pertanyaan tentang Klasikal
berbagai macam bangun datar
- Menemukan rumus bangun segitiga,
jajargenjnag, melalui penyelidikan bangun
persegipanjang
Kegiatan Inti
- Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok
jawaban tentang luas bangun datar
- Presentasi kelompok A, B, C, dan D hasil Kelompok
diskusi kelompok melalui kegiatan kuis.
Kegiatan Akhir
Guru menutup kegiatan dengan tanya jawab hasil
kuis

Waktu
20 menit

20 menit
35 menit

5 menit

4.

Penilaian :
- Penialian proses dilakukan menggunakan Klasikal
instrumen pengamatan pembelajaran
klasikal, kelompok, maupun Kuis
( lampiran 3a )
Individual
- Penilaian
hasil
dilakukan
setelah
pertemuan II ( tes pada lampiran 3b

Pertemuan II
No.

Langkah Pembelajaran

Metode / Organisasi
Siswa

1.
2.

Kegiatan Awal
- Tanya jawab tentang rumus-rumus bangun Klasikal
datar.
Kegiatan Inti
- Presentasi kelompok E, F, dan G, hasil Kelompok
diskusi kelompok melalui kegiatan kuis.
-

Tes hasil belajar Siklus I

Individual

3.

Kegiatan Akhir
Guru mengadakan penilaian dan analisis hasil
penilaian.

4.

Penilaian :
- Penialian proses dilakukan menggunakan
instrumen pengamatan pembelajaran Klasikal
klasikal, kelompok, maupun Kuis
( lampiran 3a )
- Penilaian
hasil
dilakukan
setelah Individual
pertemuan II ( tes pada lampiran 3b)

Waktu
10 menit
30 menit
40 menit

Pertemuan III
No.

Langkah Pembelajaran

Metode / Organisasi
Siswa

1.

Kegiatan Awal

Waktu

Menjawab berbagai pertanyaan tentang Klasikal


berbagai macam bangun datar
- Menemukan cara menghitung gabungan
bangun datar melalui tanya jawab dan
demonstrasi
Kegiatan Inti
- Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok
jawaban tentang luas gabungan bangun
datar
- Presentasi kelompok A, B, C, dan D hasil Kelompok
diskusi kelompok melalui kegiatan kuis.

20 menit

3.

Kegiatan Akhir
Guru menutup kegiatan dengan tanya jawab hasil
kuis

5 menit

4.

Penilaian :
- Penialian proses dilakukan menggunakan Klasikal
instrumen pengamatan pembelajaran
klasikal, kelompok, maupun Kuis
( lampiran 3a )
Individual
- Penilaian
hasil
dilakukan
setelah
pertemuan IV ( tes pada lampiran 3b)

2.

Pertemuan IV
No.

Langkah Pembelajaran

2.

Kegiatan Awal
- Tanya jawab tentang cara mencari luas Klasikal
gabungan bangun datar.
Kegiatan Inti
- Presentasi kelompok E, F, dan G, hasil Kelompok
diskusi kelompok melalui kegiatan
kuis.
-

3.

Tes hasil belajar Siklus II

Kegiatan Akhir
Guru mengadakan penilaian dan analisis hasil
penilaian.

35 menit

Metode / Organisasi
Siswa

1.

20 menit

Individual

Waktu
10 menit
30 menit

35 menit

4.

Penilaian :
- Penialian
proses
dilakukan
menggunakan instrumen pengamatan Klasikal
pembelajaran klasikal, kelompok,
maupun Kuis ( lampiran 3a )
- Penilaian hasil menggunakan tes hasil Individual
belajar ( tes pada lampiran 3b)

Selama
proses
pembelajaran

Pertemuan V
No.
1.

2.

3.

4.

Langkah Pembelajaran

Metode / Organisasi
Siswa
Waktu

Kegiatan Awal
- Tanya jawab tentang bangun ruang Klasikal
dan jaring-jaringnya.
- Menemukan cara menghitung luas
bangun ruang dengan menggunakan
media gambar jaring-jaring bangun
ruang.
Kegiatan Inti
- Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok
jawaban tentang luas bangun ruang:
kubus, balok, tabung, limas, dan
prisma
- Presentasi kelompok A, B, C, dan D Kelompok
hasil diskusi kelompok melalui
kegiatan kuis.
Kegiatan Akhir
Guru menutup kegiatan dengan tanya jawab
hasil kuis
Penilaian :
- Penialian
proses
dilakukan
menggunakan instrumen pengamatan Klasikal
pembelajaran klasikal, kelompok,
maupun Kuis ( lampiran 3a )
- Penilaian hasil dilakukan setelah Individual
pertemuan VI ( tes pada lampiran 3b)

10 menit

20 menit

35 menit

5 menit
Selama
proses
pembelajaran

Pertemuan VI
No.

Langkah Pembelajaran

Metode / Organisasi
Siswa

Waktu

1.

2.

Kegiatan Awal
- Tanya jawab tentang cara mencari luas Klasikal
bangun datar bangun ruang: kubus,
balok, tabung, dan lain-lain.
Kegiatan Inti
- Presentasi kelompok E, F, dan G, hasil Kelompok
diskusi kelompok melalui kegiatan
kuis.
-

Tes hasil belajar Siklus III

Individual

3.

Kegiatan Akhir
Guru mengadakan penilaian dan analisis hasil
penilaian.

4.

Penilaian :
- Penialian
proses
dilakukan
menggunakan instrumen pengamatan Klasikal
pembelajaran klasikal, kelompok,
maupun kuis ( lampiran 3a )
- Penilaian hasil menggunakan tes hasil Individual
belajar ( tes pada lampiran 3b)

10 menit

30 menit

35 menit

Selama
proses
pembelajaran

Lampiran 2
Pembagian Kelompok Model Kooperatif STAD
No.

Nama Siswa

Nilai

Nama Kelompok Nama

Nilai

Kode

UH I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Sarah
Novia
Rofiah
Lia
Rani
Rohmah
Rangga
Yoga
Hanif
Rizal
Andre
Yulio
Budi
Adin
Isniah
Aprisal
Daniel
Anam
Wulan
Ardi
Titin
Putri
Riki
Brata
Bayu
Rico

75
75
75
72
70
65
62
62
60
60
60
60
60
60
60
60
60
57
57
52
50
50
49
40
30
22

Anggota
Kelompok
Sarah
Budi
PERSEGI
Isniah
Rico
Novia
Ardi
PERSEGI
Bayu
PANJANG
Brata
Rofiah
SEGITIGA Andre
Riki
Wulan
Rani
LINGKARAN Adin
Putri
Anam
Rohmah
TRAPESIUM Yulio
Aprisal
Titin
Rangga
BELAH
KETUPAT Rizal
Daniel
Lia
Yoga
JAJAR
GENJANG Hanif

Lampiran 3
Instrumen-instrumen Penelitian

UH I
75
60
60
22
75
52
39
40
75
60
49
57
70
60
50
57
65
60
60
50
62
60
60
72
62
60

A1
A2
A3
A4
B1
B2
B3
B4
C1
C2
C3
C4
D1
D2
D3
D4
E1
E2
E3
E4
F1
F2
F3
G1
G2
G3

a. Instrumen Observasi Proses Pembelajaran


1). Intrumen Observasi Pembelajaran Klasikal
No. Nama Kegiatan
Jumlah
Prosentase Keterangan
Siswa
yang
Melakukan
1.
2.
3.
4.
5.

Melihat
Mendengar
Mencatat
Bertanya
Menjawab

Jumlah siswa 26
Prosentase= jumlah
yang melakukan :
jumlah yang hadir x
100

2). Instrumen Observasi Pembelajaran Kelompok


Kelompok : ...........................
No. Kegiatan
Kelompok
1.
2.
3.
4.

Jumlah
Anggota

Prosentase

Keterangan
Jumlah
yang
aktif
Jumlah anggota x 100

Kerjasama
Berpendapat
Semangat Kerja
Hasil Kerja
Jumlah

3). Instrumen Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus I


Kelompok :.......................
No Kode Nama Siswa

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5

Nilai

1.

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

2.
3.
4.
Jumlah
Keterangan Penilaian Kegiatan untuk Instrumen Kinerja Penanya:
1. Penampilan

- Suara keras, mudah dipahami, skor 4.


- Suara kurang keras, mudah dipahami skor 3.
- Suara keras, sulit dipahami skor 2

- Suara kurang keras, sulit dipahami skor 1


2. Kualitas Soal

- Mengungkapkan soal penerapan skor 3


- Mengungkapkan soal pemahaman skor 2
- Mengungkapkan soal ingatan skor 1

3. Kualitas jawaban

- Lengkap dan benar skor 3


- Kurang lengkap tetapi benar skor 2
- Kurang lengkap kurang benar skor 1

4. Menilai jawaban

- Menentukan keputusan dengan benar skor 3


- Menentukan keputusan yang salah skor 2
- Tidak menentukan apapun skor 1

5. Kerjasama

Membuat soal dan jawaban, menyampaikan soal skor 4


Membuat soal dan jawaban, tidak menyampaikan skor 3
Membuat soal saja, tidak menyampaikan skor 2
Tidak membuat soal dan jawaban, menyampaikan soal skor

4). Instrumen Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus I


Kelompok :.......................
No Kode

Nama Siswa

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4

Nilai

1.
2.
3.
4.
Jumlah
Keterangan Penilaian Kegiatan untuk Instrumen Kinerja Penjawab:
1. Penampilan
- Suara keras, mudah dipahami, skor 4.
- Suara kurang keras, mudah dipahami skor 3.
- Suara keras, sulit dipahami skor 2
- Suara kurang keras, sulit dipahami 1
2. Kualitas jawaban - Lengkap dan benar skor 3.
- Kurang lengkap tetapi benar skor 2.
- Kurang lengkap kurang benar skor 1.
3. Kerjasama
- Menjawab soalnya sendiri dan soal temannya skor 3.
- Menjawab soalnya sendiri skor 2.
- Menjawab soal teman saja skor 1.
4. Waktu
- Memerlukan waktu 1 menit skor 3
- Memerlukan waktu 2 menit skor 2.
- Memerlukan waktu 3 menit skor 1.
5). Instrumen Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus II dan III

Kelompok :.......................
No Kode Nama Siswa

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5

Nilai

1.
2.
3.
4.

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Jumlah
Keterangan Penilaian Kegiatan untuk Instrumen Kinerja Penanya:
1. Penampilan
- Gambar jelas, mudah dipahami, skor 5.
- Gambar kurang jelas, mudah dipahami skor 4.
- Gambar jelas, sulit dipahami skor 3
- Gambar kurang jelas, sulit dipahami 2
- 2. Kualitas Soal
- Mengungkapkan soal penerapan skor 5
- Mengungkapkan soal pemahaman skor 4
- Mengungkapkan soal ingatan skor 3
3. Kualitas jawaban - Lengkap dan benar skor 5
- Kurang lengkap tetapi benar skor 4
- Kurang lengkap kurang benar skor 3
4. Menilai jawaban - Menentukan keputusan dengan benar skor 5
- Menentukan keputusan yang salah skor 3
- Tidak menentukan apapun skor 2
5. Kerjasama
- Membuat soal dan jawaban, menyampaikan soal skor 5
- Membuat soal dan jawaban, tidak menyampaikan skor 4
- Membuat soal saja, tidak menyampaikan skor 3
- Tidak membuat soal dan jawaban, menyampaikan soal skor
6). Instrumen Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus II
Kelompok :.......................
No Kode

Nama Siswa

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4

Nilai

1.
2.
3.
4.
Jumlah
Keterangan Penilaian Kegiatan untuk Instrumen Kinerja Penjawab:
1. Penampilan
- Gambar jelas, mudah dipahami, skor 5.
- Gambar kurang jelas, mudah dipahami skor 4.
- Gambar jelas, sulit dipahami skor 3
- Gambar kurang jelas, sulit dipahami 2
2. Kualitas jawaban - Lengkap dan benar skor 5

3. Kerjasama
4. Waktu

- Kurang lengkap tetapi benar skor 4


- Kurang lengkap kurang benar skor 3
- Menjawab soalnya sendiri dan soal temannya skor 5
- Menjawab soalnya sendiri skor 4
- Menjawab soal teman saja skor 3
- Memerlukan waktu 2 menit skor 5
- Memerlukan waktu 3 menit skor 4
- Memerlukan waktu 4 menit skor 3

b. Instrumen Hasil Belajar


1). Tes Hasil Belajar
I. Isilah dengan jawaban yang benar !

1.

5 cm
Luas persegi di samping ..............cm2.
5 cm

2.

12 cm
8 cm
15 cm

Luas persegipanjang di samping .............cm2

3.
6 cm

Luas jajargenjang di samping ............cm2


Luas Lingkaran di samping ..............cm2

4.
20 cm

5.

1
cm
1815cm

Luas segitiga di samping ..................cm2

15 cm
6.
6 cm

Luas trapesium di samping adalah .......cm2

4 cm

7cm
4

7.
5cm

Luas belah ketupat di samping .............cm2

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !


1. Sawah ayah berbentuk persegipanjang luasnya 2925 m2. Lebarnya 45 m.
Hitunglah berapa m 2 panjang sawah ayah ?
2. Ibu memiliki kain berbentuk persegi. Luas kain tersebut 400 m 2 . Ibu ingin
memberi renda pada kain tersebut. Berapa m renda yang diperlukan ?
3. Sebuah taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari 21 m. Berapa m 2 luas taman
tersebut ?

2). Tes Hasil Belajar


Hitunglah luas permukaan bangun bangun ruang berikut ini !
1.
6cm

2.

Luas permukaan ....

4cm (tinggi) Luas permukaan ....

3cm (lebar)
18cm (panjang)
3.

Diameter = 14 cm

Luas permukaan ....

tinggi 17 cm

4.
tinggi segitiga 20cm

Luas permukaan ....

5cm
5cm

5.
Luas Permukaan Kubus ....

8cm
6.

Tinggi =18cm Luas Permukaan Balok ....

6cm (L=P)

7.

Jari-jari = 10 cm
Tinggi = 9 cm
Luas Permukaan tabung ....

Kerjakan soal- soal berikut ini !


8. Sebuah Kubus luas permukaannya 150 cm2 . Berapa cm panjang rusuknya ?

9. Sebuah tabung jari-jarinya 21cm, tingginya 30 cm, berapa cm2 luas


permukaannya ?
10. Sebuah balok memiliki panjang 8cm, lebar 5cm, dan tingginya 10cm. Berapa
cm2 luas permukaannya ?

Lampiran 4 : Hasil Observasi Penelitian


a. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus I
Kelompok A
No Kode
Nama
Kegiatan yang dinilai
Nilai
Siswa
1
2 3 4 5
1. A1
Sarah
4
3 3 3 4 17
2. A2
Budi
4
3 3 3 4 17
3. A3
Isniah
4
3 3 3 4 17
4. A4
Rico
3
3 2 3 4 15
Jumlah
15 12 11 12 16 66:68x100%=

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

97,05%

Kelompok B
No Kode
1.
2.
3.
4.

B1
B2
B3
B4

Nama
Siswa
Novia
Ardi
Bayu
Brata
Jumlah

Kelompok C
No Kode
1.
2.
3.
4.

Nama
Siswa
C1
Rofiah
C2
Andre
C3
Riki
C4
Wulan
Jumlah

Kelompok D
No Kode
1. D1
2. D2
3. D3
4. D4
Jumlah

Nama
Siswa
Rani
Adin
Putri
Anam

Kelompok E
No Kode
1.
2.
3.
4.

Nama
Siswa
E1
Rohma
E2
Yulio
E3
Aprisal
E4
Titin
Jumlah/Prosentase

Kelompok F
No Kode

Nama
Siswa
1. F1
Rangga
2. F2
Rijal
3. F3
Daniel
Jumlah/Prosentase

Kelompok G
No Kode

Nama

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
3 3 3 4
3
3 3 3 4
3
3 3 3 4
4
3 3 3 4
14

Nilai

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

17
16
16
17

12 12 12 16 66:68x100%=

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
3 3 3 4
3
3 3 3 4
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
15 12 12 12 16
Kegiatan yang dinilai
1
2 3 4 5
2
2 1 1 4
3
2 1 1 4
2
2 1 1 4
3
2 1 1 4
10 8 4 4 16
Kegiatan yang dinilai
1
2 3 4 5
3
1 1 0 4
3
2 1 0 4
3
2 1 0 4
3
2 1 0 4
12 7 4 0 16
Kegiatan yang dinilai
1
2 3 4 5
3
3 3 3 4
4
3 3 3 4
3
2 3 3 4
10 8 9 9 12
Kegiatan yang dinilai

97,05%

Nilai
17
16
17
17
67:68x100%=
98,52%

Nilai
10
11
10
11
42:68x100%=
61,76%

Nilai
9
10
10
10
39:68x100%
=57,53%

Nilai
16
17
15
48:51x100%
=94,11%

Nilai

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3.Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan

Siswa
1. G1
Lia
2. G2
Yoga
3. G3
Hanif
Jumlah/Prosentase

1
3
3
3
9

2
3
2
3
8

3
3
2
3
8

4
3
3
3
9

5
4
4
4
12

16
14
16
46:51x100%
=90,19%

b. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus I


Kelompok I
No
Kode
Nama Siswa
Kegiatan yang dinilai
1
2
3
4
1.
2.
3.
4.

B1
C1
D1
E1

Novia
Rofiah
Rani
Rohmah
Jumlah

4
4
4
4
16

1
3
2
3
9

2
2
2
2
8

3
3
3
3
12

1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Nilai/Prosen

45 : 52x100%=
86,53%
45

Kelompok II
No
Kode
1.
2.
3.
4.

F1
G1
A1
C1

Rangga
Lia
Sarah
Andre
Jumlah

Kelompok III
No
Kode
1.
2.
3.
4.

Nama Siswa

Nama Siswa

Yoga
Rijal
Yulio
Adin
Jumlah
Kelompok IV
No
Kode
Nama Siswa
1.
2.
3.
4.

G2
F2
E2
D2

A1
B2
C1
F3

Sarah
Ardi
Rofiah
Aprisal
Jumlah

Kelompok V
No
Kode
1.
2.
3.
4.

F3
G3
A3
D3

Nama Siswa
Daniel
Hanif
Isniah
Bayu

Jumlah
Kelompok VI
No
Kode
1.
2.
3.

C4
D3
E4

Nama Siswa

Wulan
Putri
Titin
Jumlah
Kelompok VII
No
Kode
Nama Siswa

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
4
4
2
14

3
3
3
1
10

2
2
2
1
7

2
2
3
3
10

Nilai
41: 52 x 100%
= 78,84%
41

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
3
4
4
4
15

2
2
3
2
9

2
2
2
2
8

2
1
3
1
7

Nilai
39 : 52 x100%=
75 %
39

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
2
4
2
12

3
1
1
1
6

3
1
1
1
6

3
2
2
1
8

Nilai
32 : 52 x 100%
= 61,53%
32

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4

Nilai

3
2
2
4

1
1
1
3

1
1
1
3

3
3
3
3

35 : 52 x 100 %
= 67,30%

11

12

35

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
3
4
4
11

2
3
3
8

1
1
1
3

3
3
3
9

Kegiatan yang dinilai

Nilai
31 : 39 x 100%
= 79,48 %
31
Nilai

1.
2.
3.

A4
B4
D4

Rico
Brata
Anam
Jumlah

3
4
4
11

1
3
3
7

1
1
1
3

3
3
3
9

30 : 39 x 100 %
= 76,92 %
30

c. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus II


Kelompok A
No Kode
1.
2.
3.
4.

Nama
Siswa
A1
Sarah
A2
Budi
A3
Isniah
A4
Rico
Jumlah

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
16 12 12 12 16

Nilai
17
17
17
17
68:68x100%=
100%

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Kelompok B
No Kode
1.
2.
3.
4.

B1
B2
B3
B4

Nama
Siswa
Novia
Ardi
Bayu
Brata
Jumlah

Kelompok C
No Kode
1.
2.
3.
4.

Nama
Siswa
C1
Rofiah
C2
Andre
C3
Riki
C4
Wulan
Jumlah

Kelompok D
No Kode
1. D1
2. D2
3. D3
4. D4
Jumlah

Nama
Siswa
Rani
Adin
Putri
Anam

Kelompok E
No Kode
1.
2.
3.
4.

Nama
Siswa
E1
Rohma
E2
Yulio
E3
Aprisal
E4
Titin
Jumlah/Prosentase

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
2 3 3 4
2
2 2 3 4
3
2 1 3 4
3
2 2 3 4
12

Nilai

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

16
13
13
14

12 16 56:68x100%=

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
2 3 3 4
2
2 1 1 4
2
2 3 3 4
4
3 3 3 4
12 9 10 10 16
Kegiatan yang dinilai
1
2 3 4 5
4
2 2 2 4
3
2 2 2 4
4
2 2 2 4
3
2 2 2 4
14 8 8 8 16
Kegiatan yang dinilai
1
2 3 4 5
4
3 3 3 4
4
3 2 2 4
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
16 12 11 11 16

82,35%

Nilai
16
10
14
17
57:68x100%=
83,82%

Nilai
14
13
14
13
54:68x100%=
79,41%

Nilai
17
15
17
17
66:68x100%=
97,05%

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Kelompok F
No Kode

Nama
Siswa
1. F1
Rangga
2. F2
Rijal
3. F3
Daniel
Jumlah/Prosentase
Kelompok G

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
3 1 3 4
4
3 1 3 3
3
3 1 1 4
11 9 3 7 11

Nilai
15
14
12
41:51x100%
=80,39%

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3.Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

No Kode

Nama
Siswa
1. G1
Lia
2. G2
Yoga
3. G3
Hanif
Jumlah/Prosentase

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
12 9 9 9 12

Nilai
17
17
17
51:51x100%
=100%

d. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus II


Kelompok I
No
Kode
Nama Siswa
Kegiatan yang dinilai
1
2
3
4
1.
2.
3.
4.

B1
C1
D1
E1

Kelompok II

Novia
Rofiah
Rani
Rohmah
Jumlah

4
3
4
4
15

3
1
1
3
8

2
2
2
2
8

Keterangan

2
2
2
2
8

1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Nilai/Prosen

39 : 52x100%=
75%
39

No
1.
2.
3.
4.

Kode
F1
G1
A1
C1

Rangga
Lia
Sarah
Andre
Jumlah

Kelompok III
No
Kode
1.
2.
3.
4.

Nama Siswa

Nama Siswa

Yoga
Rijal
Yulio
Adin
Jumlah
Kelompok IV
No
Kode
Nama Siswa
1.
2.
3.
4.

G2
F2
E2
D2

A1
B2
C1
F3

Sarah
Ardi
Rofiah
Aprisal
Jumlah

Kelompok V
No
Kode
1.
2.
3.
4.

F3
G3
A3
D3

Daniel
Hanif
Isniah
Bayu
Jumlah

Kelompok VI
No
Kode
1.
2.
3.

C4
D3
E4

Nama Siswa

Nama Siswa

Wulan
Putri
Titin
Jumlah
Kelompok VII
No
Kode
Nama Siswa

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
2
2
4
12

1
1
1
2
5

2
1
2
2
7

3
3
3
3
12

Nilai
36 : 52 x 100%
= 69,23 %
36

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
3
3
4
4
14

3
1
3
1
8

2
2
2
2
8

2
2
2
2
8

Nilai
38 : 52 x100%=
73,07 %
38

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
4
4
4
16

1
3
3
3
10

3
3
3
3
12

1
2
3
3
9

Nilai
47 : 52 x 100%
= 90,38%
47

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
3
4
4
4
15

1
3
3
3
10

3
3
3
3
12

1
2
3
3
9

Nilai
46 : 52 x 100 %
= 88,46%
46

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
4
4
12

3
3
3
9

3
3
3
9

3
3
2
8

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4

Nilai
38 : 39 x 100%
= 97,43 %
38
Nilai

1.
2.
3.

A4
B4
D4

Rico
Brata
Anam
Jumlah

4
4
4
12

3
3
1
7

3
3
3
9

3
3
1
7

35 : 39 x 100 %
= 89,74%
35

e. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus III


Kelompok A
No Kode
Nama
Kegiatan yang dinilai
Nilai
Siswa
1
2 3 4 5
1. A1
Sarah
4
3 2 3 4 16
2. A2
Budi
4
3 3 3 4 17
3. A3
Isniah
3
3 3 3 4 16
4. A4
Rico
4
3 3 3 4 17
Jumlah
15 12 11 12 16 66:68x100%=

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

97,05%

Kelompok B
No Kode

Nama

Kegiatan yang dinilai

Nilai

Keterangan

1.
2.
3.
4.

B1
B2
B3
B4

Siswa
Novia
Ardi
Bayu
Brata
Jumlah

Kelompok C
No Kode
1.
2.
3.
4.

Nama
Siswa
C1
Rofiah
C2
Andre
C3
Riki
C4
Wulan
Jumlah

Kelompok D
No Kode
1. D1
2. D2
3. D3
4. D4
Jumlah

Nama
Siswa
Rani
Adin
Putri
Anam

Kelompok E
No Kode
1.
2.
3.
4.

Nama
Siswa
E1
Rohma
E2
Yulio
E3
Aprisal
E4
Titin
Jumlah/Prosentase

Kelompok F
No Kode

Nama
Siswa
1. F1
Rangga
2. F2
Rijal
3. F3
Daniel
Jumlah/Prosentase

Kelompok G
No Kode
1.

G1

Nama
Siswa
Lia

1
4
4
4
4

2
3
3
3
3

3
3
3
3
3

4
3
3
3
2

5
4
4
4
4

16

12 12 11 16 67:68x100%=

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
16 12 12 12 16
Kegiatan yang dinilai
1
2 3 4 5
4
2 2 2 4
3
2 2 2 4
4
2 2 2 4
3
2 2 2 4
14 8 8 8 16
Kegiatan yang dinilai
1
2 3 4 5
4
3 3 3 4
4
3 2 2 4
4
3 3 3 4
4
3 3 3 4
16 12 11 11 16

Kegiatan yang dinilai


1
2 3 4 5
4
3 1 3 4
4
3 1 3 3
3
3 1 1 4
11 9 3 7 11

1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

17
17
17
16
98,52%

Nilai
17
17
17
17
68:68x100%=
100%

Nilai
14
13
14
13
54:68x100%=
79,41%

Nilai
17
15
17
17
66:68x100%=
97,05%

Nilai
15
14
12
41:51x100%
=80,39%

Kegiatan yang dinilai


Nilai
1
2 3 4 5
4
3 3 3 4 17

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan
2. Kualitas soal
3.Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan

2.
3.

G2
Yoga
G3
Hanif
Jumlah/Prosentase

4
4
12

3
3
9

3
3
9

3
3
9

4 17
4 17
12 51:51x100%
=100%

f. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus III


Kelompok I
No
Kode
Nama Siswa
Kegiatan yang dinilai
1
2
3
4
1.
2.
3.
4.

B1
C1
D1
E1

Kelompok II
No
Kode

Novia
Rofiah
Rani
Rohmah
Jumlah
Nama Siswa

4
4
4
4
16

3
3
3
3
12

3
3
3
3
12

3
3
3
3
12

Kegiatan yang dinilai

2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
4. Menilai jawaban
5. Kerjasama

Nilai/Prosen

52 : 52x100%=
100%
52
Nilai

1.
2.
3.
4.

F1
G1
A1
C1

Rangga
Lia
Sarah
Andre
Jumlah

Kelompok III
No
Kode
1.
2.
3.
4.

Nama Siswa

Yoga
Rijal
Yulio
Adin
Jumlah
Kelompok IV
No
Kode
Nama Siswa
1.
2.
3.
4.

G2
F2
E2
D2

A1
B2
C1
F3

Sarah
Ardi
Rofiah
Aprisal
Jumlah

Kelompok V
No
Kode
1.
2.
3.
4.

F3
G3
A3
D3

Daniel
Hanif
Isniah
Bayu
Jumlah

Kelompok VI
No
Kode
1.
2.
3.

C4
D3
E4

Nama Siswa

Nama Siswa

Wulan
Putri
Titin
Jumlah
Kelompok VII
No
Kode
Nama Siswa

4
4
4
4
16

3
3
3
3
12

2
3
3
3
11

3
3
3
3
12

51 : 52 x 100%
= 98,07 %
51

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
4
4
4
16

3
3
3
3
12

3
3
3
3
12

3
3
3
3
12

Nilai
52 : 52 x100%=
100 %
52

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
2
4
4
14

3
1
3
1
8

3
1
3
2
9

3
1
3
1
8

Nilai
39 : 52 x 100%
= 75%
39

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
4
4
4
16

3
3
3
3
12

1
3
3
3
10

2
3
3
3
11

Nilai
49 : 52 x 100 %
= 94,23%
49

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4
4
4
4
12

1
3
3
7

3
3
3
9

1
3
3
7

Kegiatan yang dinilai


1
2
3
4

Nilai
35 : 39 x 100%
= 89,74 %
35
Nilai

1.
2.
3.

A4
B4
D4

Rico
Brata
Anam
Jumlah

4
4
4
12

1
3
3
7

3
3
3
9

1
3
3
7

35 : 39 x 100 %
= 89,74%
35

Anda mungkin juga menyukai