Proposal
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Seminar Proposal Tesis
NAMA : ANANTRI
NPM : 20177279047
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
C. Batasan Masalah.........................................................................................10
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal ini sesuai dengan bunyi teks Undang-undang dasar 1945 alinea ke-4
dan bernegara. Pada teks tersebut menitik beratkan terhadap upaya yang di
proses mempersiapakan diri untuk masa depan yang lebih baik dan
Hasil atau out put yang maksimal yang mampu untuk berkompetesi
Peserta didik yang berkualitas dan berhasil dapat diperoleh dengan usaha
yang kuat dan sungguh – sungguh. Kegigihan dan kesungguhan yang akan
1
2
yang harus ditempuh oleh siswa. Salah satu mata pelajaran yang harus
juga ilmu yang paling mendasar, yang harus ada dalam tingkat pendidikan,
mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika memiliki peran
secara cermat dan tepat. Matematika tidak hanya sekedar alat bantu
masalah. Semua orang tidak terlepas dari masalah, baik masalah dalam
tentang siswa dan seorang siswa akan melalui masalah tentang proses
belajarnya, karena pada dasarnya semua tidak bisa menghindar dari masalah.
yang di anggap momok atau menakutkan dari sebagian besar peserta didik
pencapian hasil dan prestasi belajar yang di harapakan. Masalah tersebut akan
matematika.
didik di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari hasil
pada tahun 2011, Indonesia berada di urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42
negara. Skor ini turun 11 poin dari penilaian tahun 2007. Demikian pula pada
meningkat dari 375 poin di tahun 2012 menjadi 386 poin di tahun 2015.
dibandingkan posisi peringkat kedua dari bawah pada tahun 2012. Hasil
dari skor yang diperoleh sebagai ukuran kompetensi peserta didik dalam
matematika. (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-
dan-capaian-pisa-indonesia mengalami-peningkatan.)
yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua siswa Indonesia hanya
matematika. Hal tersebut ditandai saat guru memberikan ulangan soal yang
tidak rutin rata-ratanya 69. Banyak siswa yang tidak tuntas. Selain itu siswa
cenderung untuk menggunakan rumus atau cara cepat yang sudah biasa
variabel.
(Musa, 2013: 422), yang kembali dipopulerkan oleh Jerome Seymour Bruner
peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran dan guru sebagai
fasilitator untuk membimbing peserta didik. salah satu yang dilakukan peserta
Permasalahan menjadi fokus dan guru sebagai fasilitator. Upaya ini selaras
dengan 78,1 % sebanyak 25 siswa dengan kategori sedang dan untuk Nilai
Berdasarkan hasil analisis uji diatas dan paparan dari berbagi uji analisis
Oleh karena sebab itu, hasil analisis uji dan paparan tersebut dapat
kesempatan bagi peserta didik untuk belajar lebih giat dan meningkatkan
dalam pengajaran yang efektif, siswa yang ingin belajar dan memiliki
atau letupan yang berasal dari diri atau bantuan orang lain yang bersifat
mengeluarkan yang terbaik dari dirinya yang sesuai dengan tujuan belajar
masalah baik dalam skala besar maupun kecil. Kenyataan yang terjadi
9
dirasakan sulit dipahami oleh sebagian besar peserta didik dan bahkan
menjadi momok bagi mereka. Persepsi negatif seperti ini tidak bisa
sebagai pelajaran yang tidak sulit dan menyenangkan bagi siswa yaitu
peserta didik untuk ulet dan giat dalam belajar dan berpikir. Sehingga
dengan metode yang di barengi dengan motivasi yang tinggi peserta didik
B. Identifikasi Masalah
masalah matematika.
matematika dan.
C. Batasan Masalah
masalah Matematika.
matematika.
D. Rumusan Masalah
masalah matematika?.
E. Tujuan penelitian
pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga peneliti akan bekerja lebih
bertujuan untuk ;
masalah matematika.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
c. Bagi Peneliti
d. Bagi Sekolah
pembelajaran matematika
e. Bagi pembaca
G. Sistematika Penulisan
motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
BAB I : PENDAHULUAN
Hipotesis penelitian.
14
BAB V : PENUTUP
Simpulan, b) Saran
Bagian komplemen pada bagian ini memuat daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori
a. Definisi Kemampuan
sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman. Menurut Riyah dan Seruni
hasil yang di harapkan dengan kata lain pesera didik mampu dalam
sekolah.
kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran,
dan sikap yang di miliki di dalam dirinya positif. Menurut Pratiwi dan
16
dikembangkan kearah yang lebih baik lagi, baik dalm potensi agadeik
dalam melakukan kinerja atau tindakan yang dapat dirasakan dan dilihat
oleh pancaindra serta hasilnya bisa dapat dirasakan oleh orang lain.
b. Definisi Matematika
pembelajaran Eksak yang dapat berupa pola, bentuk dan ruang, serta
menempuh pendidikan yang tinggi. Dalam setiap pola dan bentuk ruang
dapat menimbulkan suatu pola pikiran masuk akal yang berguna untuk
yang berkenaan denga suatu pola dan konsep, sehingga akhirnya terjadi
perhitungan.
kuat sejak dini. Menurut Suhendri (2011: 32), matematika adalah ilmu
ilmu eksak yang berupa pola, bentuk, susunan dan konsep-konsep yang
Oleh karena itu matematika menjadi hal yang penting dalam kemajuan
apa yang di sebut dengan masalah. Oleh karena itu, sebelum membahas
antara sesuatu yang terjadi tujuan atau yang di inginkan dengan hasil
soal-soal. Banyak hal yang menjadi suatu masalah yang sebagian siswa
dan stategi pembelajar yang sesuai. Motivasi belajar juga merupkan hal
yang terpenting dalam pengajaran yang efektif, siswa yang ingin belajar
mudah akan di cari solusinya. Paham hal masalah akan mudah dalam
membuat suatu rencana atau model, metode dan motivasi tinggi bagi
a. Pengertian Metode
yang harus dilalui untuk mencapai suatu jalan tertentu. Tujuan dalam
Aswan (2002: 53) bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan
belajar.
metode adalah seperangkat tata cara yang tersusun atau diatur secara
Sudjana (2012: 22) juga berpendapat bahwa metode adalah cara atau
teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Hal ini juga senada
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang disusun
tercapai secara optimal. Menurut liberna dan Yogi (2014 : 86) bahwa
pesan.
sudah disusun dalam bentuk suatu kegiatan yang nyata agar tercapai
siswa serta antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu
siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan
bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang terjadi antara dua pihak
pelajar dan pengajar atau siswa dan guru yang memungkinkan akan
didik.
menemukan hal-hal yang baru bagi siswa berupa konsep, rumus, pola,
konsep dan prinsip melalui proses mentalnya. Hal ini sesuai dengan
kesimpulan.
masih dianggap terlalu murni untuk anak karena sebagian besar anak
3. Motivasi Belajar
menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tetentu. Siswa akan
dan ke inginan yang tinggi pula, atau bisa di dapat motivasi tumbuh dari
dari pihak luar, baik keluarga, sauadara, teman dan guru, siswa lebih
sekolahan.
belajar ; 1) faktor internal yaitu faktor yang di dalam pserta didik itu
sendiri, maka kondisi jasmani dan rohani peserta didik harus sehat. 2)
faktor eksternal faktor yang diluar pserta didik yaitu kondisi lingkungan
disekitar pserta didik. Dan 3) faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya
belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang di gunakan
Dayana dan Marbun (2018 : 10) motivasi belajar adalah dorongan atau
letupan yang berasal dari diri atau bantuan orang lain yang bersifat sebagai
yang terbaik dari dirinya yang sesuai dengan tujuan belajar yang di
harapkan.
B. Penelitian Relevan
1. Musa (Jurnal Media Akademika, Vol. 28, No.3, 2013) yang berjudul
10 Muaro Jambi.
pembahasan trigonometri.
sangat signifikan.
dilakukan dengan Musa adalah terletak pada hasil belajar matematika dan
pada kemampuan adaptif siswa dan peserta didik yang akan diteliti.
C. Kerangka Berpikir
siswa, sering kali siswa merasa sulit. Disebabkan karena siswa kurang terlatih
rendah.
metode, teknik maupun strategi belajar beserta motivasi yang baik dan tepat
kemampuan siswa.
baik. Peserta didik yang memiliki tingkat keaktifan yang tinggi bisa
matematika.
motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik akan lebih mudah
D. Hipotesis Penelitian
motiivasi belajar.
34
DAFTAR PUSTAKA
NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. USA: The
National Council of Teacher Mathematics inc.
OECD. 2013. PISA 2012. Results in Focus What 15-year-olds Know and
What They Can Do with What They Know. Diakses di
http://www.oecd.org. Pada tanggal 18 Oktober 2016.
Supardi. 2013. Hasil Belajar Peserta Didik Ditinjau dari Interaktif Tes
Formatif Uraian dan Kecerdasan Emosional. Jurnal Formatif, 3(2):
78-96.