PENDAHULUAN
pembelajaran inovatif yang memenuhi standar internasional. Hal ini tidak lain
merupakan salah satu upaya untuk memenuhi amanat salah satu kebijakan
inovatif, yaitu mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal atau
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI No.
membentuk generasi yang siap menghadapi era global yang penuh dengan
kompetitif tersebut.
1
Matematika sebagai disiplin ilmu turut andil dalam pengembangan
dunia teknologi yang kini telah mencapai puncak kecanggihan dalam mengisi
berbagai dimensi kebutuhan hidup manusia. Era global yang ditandai dengan
bisnis lainnya, menjadi bukti nyata adanya peran matematika dalam revolusi
teknologi.
bahkan masa depan suatu bangsa, maka sebagai guru di Sekolah Dasar yang
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian matematika yang
pertama pada kompetensi dasar operasi hitung hanya mencapai rerata 57,8 dan
hanya 50% siswa mencapai nilai 60 atau >60 . Padahal idealnya minimal
harus mencapai 100% siswa mendapat 60 atau >60. Sedangkan operasi hitung
metode ceramah dan latihan-latihan soal secara individual, dan tidak ada
interaksi antar siswa yang pandai, sedang, dan normal. Hal ini terbukti
sebagian besar siswa mengeluh apabila diajak belajar matematika. Sering jika
diberi tugas tidak selesai tepat waktu, dan lebih suka bermain dan mengobrol,
menyiapkan peserta didik menuju ujian akhir sekolah dan mampu bersaing
memiliki keunggulan yaitu fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul
dalam percakapan atau kerjasama antar individu. (Depag RI, 2004). STAD
yang positif dalam menyelesaikan masalah, seperti tutor sebaya dan lain-lain.
Jika sebelumnya tidak ada interaksi antar individu, maka dalam STAD siswa
usia sekolah dasar. Untuk itu pembelajaran dilanjutkan dengan bermain kuis
antar kelompok agar matematika yang dianggap membosankan akan berubah
B. Perumusan Masalah
berikut:
C. Hipotesis Tindakan
1. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan model kooperatif STAD,
2. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan bermain kuis, maka
D. Tujuan Penelitian
b. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
matematika.
F. Definisi Operasional
1. Peningkatan adalah suatu usaha untuk menjadikan lebih baik atau lebih
3. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan para
4. Luas bangun adalah salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran
setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu
bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam
6. Kuis suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok. (Depag RI, 2001)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian
sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika,
serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam
4. Penilaian
a. Karya meliputi: garis bilangan, maket, model, peta, rumus, dan bangun
ruang.
pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
bahwa fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau
kerjasama antar individu. Implikasi dari teori Vygotsky ini dapat berbentuk
teaching and learning), yaitu tentang learning community (Depag RI, 2004).
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Student Teams Achievment
C. Bermain Kuis
penilaian.
Team Quiz adalah suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok. Dalam
kegiatan bertanya dan menjawab akan terjadi proses belajar yang tidak
Moejiono, 2004).
bahwa, baik yang bertanya maupun yang menjawab telah terjadi proses
penting.
tertulis, membantu siswa mempelajari makna teks itu dan bukannya sekedar
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Jumlah guru PNS 7 orang , guru Honorer 2 orang, penjaga sekolah honorer 1
strategis karena terletak ditepi jalan raya yang mudah dijangkau oleh
B. Waktu Pelaksanaan
berikut:
dalam menguasai kompetensi dasar yang ada, masih belum imbang. Karena
kenyataan yang terjadi masih banyak siswa yang belum menguasai secara
pemecahan masalah.
D. Karakteristik siswa
yang terdiri dari 16 putra dan 9 putri. Kondisi kemampuan matematika sangat
belajar, latar belakang keluarga, maupun sifat dan wataknya. Dari segi watak
ada beberapa siswa yang memiliki watak sulit diatur, sehingga kadang-kadang
pusing dan bosan bila diajak belajar matematika. Permasalahan inilah yang
E. Rancangan Penelitian
(PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang
Aksi
Rencana Rencana
Refleksi Refleksi
Aksi
dst.
Observasi Observasi
yang dapat mengatasi masalah yang ada. Karena dalam kooperatif STAD akan
jawab antar kelompok. Dalam situasi demikian diharapkan siswa tidak akan
berfikir.
ini akan dimulai dari siklus I yang pelaksanaannya melalui 4 (empat) tahap
yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan
berikut ini:
a. Perencanaan
awal, yaitu hasil belajar matematika yang selalu rendah terutama pada
3). Luas gabungan beberapa bangun datar (variasi dari bangun di atas)
4). Luas gabungan sebagian bangun datar (variasi dari sebagian bangun
datar)
Dari permasalahan di atas muncul gagasan untuk menerapkan
dengan kegiatan:
langkah penelitian.
STAD, tetapi ada variasi dengan kegiatan kuis. Kuis dilaksanakan pada
tahap unjuk kerja dari setiap kelompok. Jika pada pembelajaran STAD
instrument yaitu:
klasikal.
kelompok.
berikut ini.
1). Data hasil belajar dianalisis berdasarkan pada ketuntasan belajar, yaitu
4). Data aktifitas pada pembelajaran kuis diharapkan tiap siswa mampu
b. Tindakan
berikut :
1). Siswa berkelompok dengan anggota 4/3 orang siswa yang heterogen
kemampuannya.
2). Setiap kelompok bekerjasama membuat soal tentang luas bangun beserta
kunci jawabannya.
sebagai berikut :
80%.
2). Tercapainya nilai aktifitas belajar melalui KUIS dengan rerata 70 - 80%.
3). Tercapainya nilai hasil belajar 100% siswa memperoleh 60 - > 60.
perkembangan siklus I.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh tim observer yang terdiri dari 2 orang guru
semangat kerja, dan hasil kerja. Fase ini menggunakan instrumen angket.
3). Fase unjuk kerja tiap kelompok penanya, yang diamati adalah:
4). Semua aktifitas pembelajaran yang positif maupun negatif perlu dicacat
d. Refleksi
ruangan dan peralatan lain yang diperlukan misalnya foto, dan lain-lain.
BAB IV
A. Pra Tindakan
Peneliti melaporkan hasil lokakarya dan tindak lanjut dari lokakarya yaitu
membentuk tim yang terdiri dari peneliti dan dua orang guru serta seorang
waktunya.
cara pengisiannya.
Setelah semua anggota tim memahami berbagai kegiatan yang akan dilakukan,
pertemuan diakhiri.
2011 , peneliti/ guru kelas VI memberi pengarahan kepada siswa bahwa besok
berdasarkan tema dan bentuk kartu anggota kelompok. Agar tidak terjadi
persamaan dalam membuat soal, maka setiap kelompok membuat soal sesuai
kelompok.
kelompok D, E, F, dan G.
pada hari ini kita belajar matematika ditemani oleh Ibu Muamaroh dan Ibu
”Apakah para siswa tadi pagi sudah sahur ?”. Semua siswa menjawab
satuan persegi. Kemudian siswa diajak menghitung jumlah kotak kecil pada
sisi atas, dilanjutkan menghitung kotak kecil pada sisi samping. Kemudian
Jawab salah satu siswa. ”Dari mana?” tanya guru, ”Dari sepuluh kali
sembilan” jawab siswa. Dengan demikian, melalui tanya jawab guru dan
menjadi beberapa bagian yang dapat diubah menjadi dua segitiga, sehingga
dapat disimpulkan bahwa luas segitiga adalah alas kali tinggi dibagi dua.
dengan bangun lainnya seperti lingkaran, dan belah ketupat. Waktu yang
disediakan untuk kegiatan klasikal yaitu 15 menit tepat selesai. Pada kegiatan
ini dapat dijelaskan hasil pengamatan dari pengamat I dan II sebagai berikut:
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan belajar klasikal manunjukkan
54,61%. Jika hasil kedua pengamat diambil rerata, maka hasilnya sebagai
berikut:
Pengamat I = 53,84 %
Pengamat II = 54,61 % +
Dari data di atas belum mencapai target yang diharapkan yaitu 60-70%.
Kegiatan bertanya dan mencatat masih belum ada sama sekali. Untuk siklus II
perlu ada motivasi untuk melakukan kegiatan bertanya dan mencatat. Pada
berikutnya semua siswa diberi alat peraga seperti yang dipakai oleh guru
sesuai dengan nama kelompok dan kartu identitasnya. Setelah semua siswa
kelompok, yaitu setiap siswa membuat satu soal beserta jawabannya. Soal dan
membuat satu soal dan jawabannya. Namun, jika ada anggota yang kesulitan,
guru membagikan lembar kegiatan siswa kepada setiap siswa. Selama kegiatan
kelompok ini berjalan cukup lancar, walaupun masih ada beberapa kelompok
yang masih sering bertanya, terutama kelompok lingkaran. Ketika waktu yang
disediakan selama 35 menit habis, masih ada kelompok yang belum selesai yaitu
kelompok lingkaran.
1. Kerjasama 4 4 4 4 4 3 3 26
2. Berpendapat 4 4 3 1 4 1 1 18
3. Semangat 4 4 4 4 4 3 3 26
4. Hasil Kerja 4 4 4 4 4 3 3 26
Data di atas menunjukkan nilai yang sangat tinggi yaitu nilai rerata
91,66%, jauh di atas yang diharapkan yaitu 70-80 %. Pada kegaiatan kelompok ini
memang hampir semua siswa aktif melakukan kegiatan belajar sesuai tugasnya
menjawab.
penjawab berasal dari beberapa kelompok yang berbeda duduk di bangku depan
yang sudah disediakan. Kegiatan kuis berjalan dengan lancar. Setiap individu baik
soal betul, namun jawabannya masih salah semua. Pada kelompok trapesium hasil
kerja membuat soal benar tiga orang dan satu orang gagal membuat soal yang
benar tetapi hasil kunci jawabannya salah. Namun kelompok penjawab dapat
menjawab soal trapesium dengan benar dan satu orang tidak menjawab karena
soalnya salah. Sehingga kelompok trapesium tidak dapat menilai jawaban
belaketupat hasil kerja membuat soal dan jawaban betul semua dan dapat dijawab
1. A 97,05
2. B 97,05
3. C 98,52
4. D 61,76
5. F 57,53
6. G 94,11
7. H 90,19
Rerata 85,17
Data kegiatan kuis kelompok penanya pada tabel tersebut mencapai rerata
kelompok penanya telah mencapai jauh di atas yang diharapkan yaitu 60-70%.
1. I 86,53
2. II 78,84
3. III 75,00
4. IV 61,53
5. V 67,30
6. VI 79,48
7. VII 76,92
Rerata 64,47
penjawab telah mencapai target yang diharapkan yaitu 60-70%. Apabila diambil
rerata dari kelompok penanya dan penjawab dapat dilihat sebagai berikut:
kegiatan kuis telah mencapai target yang telah ditentukan, bahkan mencapai di
Adapun hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilaporkan sebagai berikut:
Tabel : 4. 6 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada dua orang siswa yang tidak
hadir pada saat evaluasi hasil belajar karena sakit. Sehingga jumlah siswa
yang hadir 23 siswa. 15 siswa telah mencapai ketuntasan belajar atau 66,66%
telah mencapai nilai 60 - >60. Masih ada 8 siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar atau 33,33% masih mendapat nilai < 60. Maka target hasil
belajar pada siklus I belum dapat tercapai. Walaupun ada kenaikan rerata dari
kondisi semula yaitu dari 57,80 dan hanya 50% siswa yang mencapai
ketuntasan belajar. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan-perbaikan pada
maupun dari peneliti sendiri. Ditinjau dari jumlah kesalahan siswa pada soal
nomor 8 dan 9 lebih dari separoh siswa yaitu 17/18 siswa masih mengalami
bimbingan di luar jam efektif dan diberi tugas latihan soal-soal untuk
dikerjakan di rumah.
untuk membahas hal-hak positif maupun negatif yang muncul dalam siklus I.
pembelajaran klasikal.
pengarahan.
3. Peneliti berinisiatif pada saat presentasi kuis, siswa lain tidak hanya
melihat dan mendengar saja, tapi juga diberi tugas untuk ikut mengerjakan
belajar. Karena jika tidak ikut aktif mengerjakan sebagian ada yang bicara
tindakan siswa diajak membahas tentang tugas pembuatan soal pada tiap-tiap
dibuat harus mengandung unsur persegi begitu seterusnya. Siswa juga diberi
pada saat diberi penjelasan materi atau pada saat pembelajaran klasikal.
Karena pada saat pembelajaran klasikal siklus I belum ada kegiatan bertanya
dan mencatat.
kesempatan bertanya dan mencatat. Sebagian besar siswa mencatat dan ada
3. Novia: ”Jika bangun digabung sesuai dengan panjang sisinya apakah dapat
Karena tidak ada yang menjawab maka guru memberi penjelasan bahwa
jika gabungan bangun itu membentuk suatu bangun baru boleh saja
luasnya sendiri-sendiri?”
terjadinya interaksi yang semkin hidup antara siswa dan guru dan antara siswa
dan siswa. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel 4.7 hasil observasi
ini menunjukkan kenaikan rerata dari siklus I yang hanya mencapai rerata
atas.
masing. Ada yang menyerupai rumah, pesawat terbang, roket, dan sebagainya.
1. Kerjasama 3 3 3 3 3 3 3 21
2. Berpendapat 3 2 3 2 3 3 3 19
3. Semangat 3 3 3 3 3 3 3 21
4. Hasil Kerja 3 4 3 4 3 3 3 23
Prosentase 100 75 100 75 100 100 100 92,85%
91,66%. Maka terdapat peningkatan yang sangat tipis yaitu 2,19% dari siklus
I. Hal positif yang perlu dijelaskan adalah bahwa semua siswa bekerja
yang biasanya suka mengganggu karena mereka yang suka mengganggu pun
juga asyik bekerja dengan senang. Munculnya situasi positif tersebut karena
Membuat soal dan jawaban dalam kerja kelompok telah selesai sesuai
perbedaan pada saat kegiatan kuis siklus I dan siklus II. Pada siklus I penanya
soal dengan gambar dan tulisan di papan tulis. Begitu juga indikator penilaian
pada instrumen juga ada perubahan sedikit pada aspek penampilan pada siklus
I ada penilaian suara pada siklus II diganti penilaian gambar. Hasil kerja
yang cukup rumit, sehingga tim pengamat harus cepat bekerja untuk
dan individu kelompok diperlukan kunci jawaban yang benar dari soal-soal
yang dibuat oleh penanya. Kadang-kadang siswa lebih cepat selesai dari pada
1. A 100
2. B 82,35
3. C 83,82
4. D 79,41
5. F 97,05
6. G 80,39
7. H 100
Rerata 89,00
yang ditentukan yaitu 60% -70%, juga mengalami kenaikan dari siklus I yang
1. I 75,00
2. II 69,23
3. III 73,07
4. IV 90,38
5. V 88,46
6. VI 97,43
7. VII 89,74
Rerata 83,33
mencapai target yang ditentukan 60% -70% juga mengalami kemajuan yang
berarti dibandingkan dari siklus I yang baru mencapai 64,47. Apabila diambil
rerata dari kelompok penanya dan penjawab dapat dilihat sebagai berikut:
dapat dilihat keberhasilan hasil belajar pada tabel 4.11 berikut ini:
Tabel : 4. 11 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Dari tabel 4.11 dapat dilihat siswa yang mencapai ketuntasan belajar
mencapai 76,92%. Walaupun belum mencapai target yang ditentukan yaitu 100%
siklus I yang baru mencapai 66,66%. Dengan demikian masih ada 23,08% atau 6
siswa yang belum tuntas. Untuk itu diperlukan remidial melalui bimbingan belajar
bagi keenam siswa tersebut. Dilihat dari materi soal nomor 9 dan 10, masih >50%
siswa belum berhasil menyelesaikan dengan benar. Maka diperlukan penjelasan
pertemuan tim peneliti untuk merefleksi kegiatan siklus II dan dipakai pedoman
untuk penyusunan rencana siklus III. Beberapa masukan yang perlu diperhatikan
antara lain:
secara kelompok.
2. Dari Pengamat II: Pada siklus III supaya tetap diusahakan alat peraga untuk
1. Alat peraga untuk peneliti sendiri yaitu beberapa balok, kubus, dan tabung
berasal dari bekas bungkus makanan kemas. Sedangkan untuk para siswa
sebagai berikut: Anak-anak! Lebaran sudah dekat ibu Kalian tentu sudah
mulai belanja berbagai macam kue atau minuman untuk lebaran nanti. Bu
Guru juga membawa beberapa bungkus kue dan minuman. Coba siapa
para siswa untuk memeriksa bagaimana bentuk dan ukuran sisi-sisi kubus
dan berapa jumlahnya? Beberapa siswa menjawab: ada 6 sisi yang sama.
”Mengapa kali enam?” Novia menjawab, ”Karena jumlah sisi kubus ada
kubus adalah ...” Siswa serentak menjawa: ” Rusuk kali rusuk kali enam!”
lain:
lainnya.
siklus I yang baru mencapai 54,22% dan siklus II telah mencapai 66,15%.
alat peraga dan alat bantu belajar untuk siswa, maka yang biasanya tidak
tugasnya seperti siswa yang bernama: Adin, Brata, Rizal, Rico, Riki, dan
dan kubus. Sedangkan ada beberapa siswa yang tidak ikut menjawab
1. Kerjasama 4 4 4 4 4 3 3 26
2. Berpendapat 3 4 4 4 4 2 3 24
3. Semangat 4 4 4 4 4 3 3 26
4. Hasil Kerja 4 4 4 4 4 3 3 26
Prosentase 93,75 100 100 100 100 91,66 100 97,91
92,85%. Maka terdapat peningkatan 5,06% dari siklus II. Peningkatan kegiatan
satu siswa yang kurang berpendapat dalam diskusi kelompok. Hasil observasi
1. A 97,05
2. B 98,52
3. C 100
4. D 79,14
5. F 97,05
6. G 80,39
7. H 100
Rerata 93,16
pada kegiatan kuis. Rerata yang diperoleh adalah 93,16%, berarti terjadi
memenuhi jauh di atas target yang ditentukan yaitu 70% - 80%. Untuk lebih
1. I 100
2. II 98,07
3. III 100
4. IV 75
5. V 94,23
6. VI 89,74
7. VII 89,74
Rerata 92,39
92,39%. Terjadi peningkatan 9,06% dari siklus II yang baru mencapai rerata
83,33%. Jika diambil rerata dari kegiatan kelompok penanya dan kelompok
tugasnya sesuai ketentuan. Bahkan pada saat bel istirahat berbunyi para siswa
dampaknya terhadap hasil belajar?. Maka dapat dilihat hasil belajar siswa
Tabel: 4.16 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III
Namun demikian masih ada dua soal yaitu soal nomor 7 dan nomor 9 masih
ada 15 siswa yang belum bisa menyelesaikan dengan benar. Karena ada >50%
tindakan kelas dan saat ini lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas.
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Suharsimi Arikunto, 2011
).
dalam menentukan suatu strategi pembelajaran guru perlu ingat pendapat yang
mengatakan bahwa, seseorang mampu mengingat 90% dari apa yang ia
lakukan (De Porter Bobbi, 2006 ). Jadi dalam menyusun strategi pembelajaran
guru harus berfikir apakah yang harus siswa lakukan agar mereka dapat
Dalam penelitian ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan siswa dan
pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti
Kondisi awal hasil belajar yang dicapai hanya 50% siswa yang tuntas
mencapai nilai 60 - >60 dengan rerata 57,8. Setelah dilakukan tindakan oleh
guru yang dilakukan oleh siswa berupa belajar klasikal dan kelompok model
kooperatif STAD yang dilakukan melalui tiga siklus dan hasil pengamatan
84,61%
66,15%
P 54,22%
R
O
S
E
N
Gambar: 4.1 Peningkatan Pembelajaran klasikal Siklus I, II, dan III
klasikal dari siklus I mencapai 54,22%, siklus II mencapai 66,15%, dan siklus
97,91
P
R 92,85
O
S 91,66
E %
N
92,77
86,16
74,82
P
R
O
S
E
N
Gambar: 4.3 Peningkatan Pembelajaran Melalui Kuis Siklus I, II, dan III
Gambar di atas menunjukkan data hasil pengamatan pembelajaran
belajar tentang luas bangun lebih bersemangat ? dapat terjawab dengan data
Bermain Kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
lebih bersemangat.
kedua hipotesis tindakan yang diajukan pun dapat diterima. Sehingga dapat
diikuti oleh ketuntasan belajar. Siklus I dicapai rerata 65 dan siswa tuntas
belajar 66,66%, Siklus II dicapai rerata 72,3 dan siswa tuntas belajar 76,92%,
Siklus III dicapai rerata 79,61 dan siswa tuntas belajar 100%, Karena
ketuntasan belajar telah mencapai 100% mendapat nilai 60 - > 60 maka target
hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini mulai dari siklus I sampai
kegiatan mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada pembelajaran
sendiri juga mengalami peningkatan yaitu dari 11,93 menjadi 18,46. Begitu
juga pada kegiatan kelompok kooperatif STAD, dari kenaikan 1,19 menjadi
5,06.
Pembelajaran kuis mengalami peningkatan dari siklus ke siklus,
namun kenaikannya turun dari 11,34 menjadi 6,61. Hal ini terjadi mungkin
karena pelaksanaan penelitian ini pada saat siswa berpuasa bulan Romadlon,
penurunan.
peningkatan kemajuan dari kondisi semula ke siklus I adalah 7,2, dari siklus I
ke siklus II 7,3 dan dari siklus II ke siklus III 7,31. Peningkatan kenaikan
memang sangat tipis, namun karena kompetensi dasar yang harus dicapai juga
A. Simpulan
klasikal, model kooperatif STAD, bermain kuis, maupun hasil belajar. Maka
hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
2. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
hasil belajar.
beristirahat.
dengan Kompetensi Dasar tentang ”Luas Bangun Datar dan Ruang” pada
rubrik-rubrik yang jelas pada saat kegiatan kuis. Juga disarankan agar
tim pengamat sangat sibuk dalam menilai soal dan jawaban yang dibuat
Yuwono, Trisno & Abdullah Pius. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Praktis. Surabaya: Arkola.
Lampiran: I
Pertemuan I
1. Kegiatan Awal
- Menjawab berbagai pertanyaan tentang Klasikal 20 menit
berbagai macam bangun datar
- Menemukan rumus bangun segitiga,
jajargenjnag, melalui penyelidikan bangun
persegipanjang
2. Kegiatan Inti
- Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok 20 menit
jawaban tentang luas bangun datar
- Presentasi kelompok A, B, C, dan D hasil Kelompok 35 menit
diskusi kelompok melalui kegiatan kuis.
3. Kegiatan Akhir 5 menit
Guru menutup kegiatan dengan tanya jawab hasil
kuis
4. Penilaian :
- Penialian proses dilakukan menggunakan Klasikal
instrumen pengamatan pembelajaran
klasikal, kelompok, maupun Kuis
( lampiran 3a ) Individual
- Penilaian hasil dilakukan setelah
pertemuan II ( tes pada lampiran 3b
Pertemuan II
1. Kegiatan Awal
- Tanya jawab tentang rumus-rumus Klasikal 10 menit
bangun datar.
2. Kegiatan Inti
- Presentasi kelompok E, F, dan G, hasil Kelompok 30 menit
diskusi kelompok melalui kegiatan kuis.
3. Kegiatan Akhir
Guru mengadakan penilaian dan analisis hasil
penilaian.
4. Penilaian :
- Penialian proses dilakukan menggunakan
instrumen pengamatan pembelajaran Klasikal
klasikal, kelompok, maupun Kuis
( lampiran 3a )
- Penilaian hasil dilakukan setelah Individual
pertemuan II ( tes pada lampiran 3b)
Pertemuan III
No. Langkah Pembelajaran Metode / Organisasi
Siswa Waktu
1. Kegiatan Awal
- Menjawab berbagai pertanyaan tentang Klasikal 20 menit
berbagai macam bangun datar
- Menemukan cara menghitung gabungan
bangun datar melalui tanya jawab dan
demonstrasi
2. Kegiatan Inti
- Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok 20 menit
jawaban tentang luas gabungan bangun
datar
- Presentasi kelompok A, B, C, dan D hasil Kelompok 35 menit
diskusi kelompok melalui kegiatan kuis.
4. Penilaian :
- Penialian proses dilakukan menggunakan Klasikal
instrumen pengamatan pembelajaran
klasikal, kelompok, maupun Kuis
( lampiran 3a ) Individual
- Penilaian hasil dilakukan setelah
pertemuan IV ( tes pada lampiran 3b)
Pertemuan IV
No. Langkah Pembelajaran Metode / Organisasi
Siswa Waktu
1. Kegiatan Awal
- Tanya jawab tentang cara mencari luas Klasikal 10 menit
gabungan bangun datar.
2. Kegiatan Inti
- Presentasi kelompok E, F, dan G, hasil Kelompok 30 menit
diskusi kelompok melalui kegiatan
kuis.
4. Penilaian :
- Penialian proses dilakukan Selama
menggunakan instrumen pengamatan Klasikal proses
pembelajaran klasikal, kelompok, pembelajaran
maupun Kuis ( lampiran 3a )
- Penilaian hasil menggunakan tes hasil Individual
belajar ( tes pada lampiran 3b)
Pertemuan V
1. Kegiatan Awal
- Tanya jawab tentang bangun ruang Klasikal 10 menit
dan jaring-jaringnya.
- Menemukan cara menghitung luas
bangun ruang dengan menggunakan
media gambar jaring-jaring bangun
ruang.
2. Kegiatan Inti
- Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok 20 menit
jawaban tentang luas bangun ruang:
kubus, balok, tabung, limas, dan
prisma
- Presentasi kelompok A, B, C, dan D Kelompok 35 menit
hasil diskusi kelompok melalui
kegiatan kuis.
3. Kegiatan Akhir
Guru menutup kegiatan dengan tanya jawab
hasil kuis 5 menit
4. Penilaian :
- Penialian proses dilakukan Selama
menggunakan instrumen pengamatan Klasikal proses
pembelajaran klasikal, kelompok, pembelajaran
maupun Kuis ( lampiran 3a )
- Penilaian hasil dilakukan setelah Individual
pertemuan VI ( tes pada lampiran 3b)
Pertemuan VI
1. Kegiatan Awal
- Tanya jawab tentang cara mencari luas Klasikal 10 menit
bangun datar bangun ruang: kubus,
balok, tabung, dan lain-lain.
2. Kegiatan Inti
- Presentasi kelompok E, F, dan G, hasil Kelompok 30 menit
diskusi kelompok melalui kegiatan
kuis.
3. Kegiatan Akhir
Guru mengadakan penilaian dan analisis hasil
penilaian.
4. Penilaian :
- Penialian proses dilakukan Selama
menggunakan instrumen pengamatan Klasikal proses
pembelajaran klasikal, kelompok, pembelajaran
maupun kuis ( lampiran 3a )
- Penilaian hasil menggunakan tes hasil Individual
belajar ( tes pada lampiran 3b)
Lampiran 2
Lampiran 3
Instrumen-instrumen Penelitian
a. Instrumen Observasi Proses Pembelajaran
1). Intrumen Observasi Pembelajaran Klasikal
No. Nama Kegiatan Jumlah Prosentase Keterangan
Siswa
yang
Melakukan
Jumlah
Jumlah
1.
2.
3.
4.
Jumlah
1.
2.
3.
4.
Jumlah
1. 5 cm
Luas persegi di samping ..............cm2.
5 cm
2. 12 cm
20 cm
15 cm
6.
6 cm
Luas trapesium di samping adalah .......cm2
4 cm
5cm
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
2. Ibu memiliki kain berbentuk persegi. Luas kain tersebut 400 m 2 . Ibu ingin
memberi renda pada kain tersebut. Berapa m renda yang diperlukan ?
1.
20 cm
9 cm
7cm
7cm
8m
16m
2. 5m
3.
8cm
12cm
5cm
4. 15cm
4m
7cm
5. 20cm
6.
6cm
4cm
7.
4cm
7cm
4cm
12cm
14c
8.
mm
9.
5cm
7cm
13cm
10.
8
m
4cm
7cm
1.
6cm Luas permukaan ....
2. 4cm (tinggi) Luas permukaan ....
3cm (lebar)
18cm (panjang)
tinggi 17 cm
4.
5cm
5cm
5.
Luas Permukaan Kubus ....
8cm
6cm (L=P)
Jari-jari = 10 cm
7. Tinggi = 9 cm
Luas Permukaan tabung ....
10. Sebuah balok memiliki panjang 8cm, lebar 5cm, dan tingginya 10cm. Berapa
cm2 luas permukaannya ?
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Kelompok D
Kelompok E
Kelompok F
Kelompok G
1. B1 Novia 4 1 2 3
2. C1 Rofiah 4 3 2 3 45 : 52x100%=
3. D1 Rani 4 2 2 3 86,53%
4. E1 Rohmah 4 3 2 3
Jumlah 16 9 8 12 45
Kelompok II
Kelompok III
1. G2 Yoga 3 2 2 2 39 : 52 x100%=
2. F2 Rijal 4 2 2 1 75 %
3. E2 Yulio 4 3 2 3
4. D2 Adin 4 2 2 1
Jumlah 15 9 8 7 39
Kelompok IV
1. A1 Sarah 4 3 3 3 32 : 52 x 100%
2. B2 Ardi 2 1 1 2 = 61,53%
3. C1 Rofiah 4 1 1 2
4. F3 Aprisal 2 1 1 1
Jumlah 12 6 6 8 32
Kelompok V
1. F3 Daniel 3 1 1 3 35 : 52 x 100 %
2. G3 Hanif 2 1 1 3 = 67,30%
3. A3 Isniah 2 1 1 3
4. D3 Bayu 4 3 3 3
Jumlah 11 6 6 12 35
Kelompok VI
1. C4 Wulan 3 2 1 3 31 : 39 x 100%
2. D3 Putri 4 3 1 3 = 79,48 %
3. E4 Titin 4 3 1 3
Jumlah 11 8 3 9 31
Kelompok VII
1. A4 Rico 3 1 1 3 30 : 39 x 100 %
2. B4 Brata 4 3 1 3 = 76,92 %
3. D4 Anam 4 3 1 3
Jumlah 11 7 3 9 30
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Kelompok E
Kelompok F
Kelompok G
Kelompok I
Kelompok II
1. F1 Rangga 4 1 2 3 36 : 52 x 100%
2. G1 Lia 2 1 1 3 = 69,23 %
3. A1 Sarah 2 1 2 3
4. C1 Andre 4 2 2 3
Jumlah 12 5 7 12 36
Kelompok III
1. G2 Yoga 3 3 2 2 38 : 52 x100%=
2. F2 Rijal 3 1 2 2 73,07 %
3. E2 Yulio 4 3 2 2
4. D2 Adin 4 1 2 2
Jumlah 14 8 8 8 38
Kelompok IV
Kelompok V
1. F3 Daniel 3 1 3 1 46 : 52 x 100 %
2. G3 Hanif 4 3 3 2 = 88,46%
3. A3 Isniah 4 3 3 3
4. D3 Bayu 4 3 3 3
Jumlah 15 10 12 9 46
Kelompok VI
1. C4 Wulan 4 3 3 3 38 : 39 x 100%
2. D3 Putri 4 3 3 3 = 97,43 %
3. E4 Titin 4 3 3 2
Jumlah 12 9 9 8 38
Kelompok VII
1. A4 Rico 4 3 3 3 35 : 39 x 100 %
2. B4 Brata 4 3 3 3 = 89,74%
3. D4 Anam 4 1 3 1
Jumlah 12 7 9 7 35
Kelompok A
No Kode Nama Kegiatan yang dinilai Nilai Keterangan
Siswa 1 2 3 4 5
1. A1 Sarah 4 3 2 3 4 16 1. Penampilan
2. A2 Budi 4 3 3 3 4 17 2. Kualitas soal
3. Kualitas Jawaban
3. A3 Isniah 3 3 3 3 4 16 4. Menilai jawaban
4. A4 Rico 4 3 3 3 4 17 5. Kerjasama
Jumlah 15 12 11 12 16 66:68x100%=
97,05%
Kelompok B
Kelompok C
Kelompok D
Kelompok F
Kelompok G
Kelompok I
1. B1 Novia 4 3 3 3
2. C1 Rofiah 4 3 3 3 52 : 52x100%=
3. D1 Rani 4 3 3 3 100%
4. E1 Rohmah 4 3 3 3
Jumlah 16 12 12 12 52
Kelompok II
1. F1 Rangga 4 3 2 3 51 : 52 x 100%
2. G1 Lia 4 3 3 3 = 98,07 %
3. A1 Sarah 4 3 3 3
4. C1 Andre 4 3 3 3
Jumlah 16 12 11 12 51
Kelompok III
1. G2 Yoga 4 3 3 3 52 : 52 x100%=
2. F2 Rijal 4 3 3 3 100 %
3. E2 Yulio 4 3 3 3
4. D2 Adin 4 3 3 3
Jumlah 16 12 12 12 52
Kelompok IV
1. A1 Sarah 4 3 3 3 39 : 52 x 100%
2. B2 Ardi 2 1 1 1 = 75%
3. C1 Rofiah 4 3 3 3
4. F3 Aprisal 4 1 2 1
Jumlah 14 8 9 8 39
Kelompok V
No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai Nilai
1 2 3 4
1. F3 Daniel 4 3 1 2 49 : 52 x 100 %
2. G3 Hanif 4 3 3 3 = 94,23%
3. A3 Isniah 4 3 3 3
4. D3 Bayu 4 3 3 3
Jumlah 16 12 10 11 49
Kelompok VI
1. C4 Wulan 4 1 3 1 35 : 39 x 100%
2. D3 Putri 4 3 3 3 = 89,74 %
3. E4 Titin 4 3 3 3
Jumlah 12 7 9 7 35
Kelompok VII
1. A4 Rico 4 1 3 1 35 : 39 x 100 %
2. B4 Brata 4 3 3 3 = 89,74%
3. D4 Anam 4 3 3 3
Jumlah 12 7 9 7 35
Lampiran 5 :
Foto-foto Proses Pembelajaran