PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BELA NEGARA
Kelompok 3
Nama Anggota Kelompok :
1. Dewi nurfitri
2. Fatih
3. Fadri Wijaya
4. Moh. Akmal
5. Rahman Suwito
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar belakang
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan
secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945, Pertahanan negara merupakan salah
satu fungsi pemerintahan negara yang merupakan usaha untuk mewujudkan satu
kesatuan pertahanan negara guna mencapai tujuan nasional, yaitu untuk “Melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social”
sebagaimana yang tercantum dalam Alenia ke-empat UUD NKRI 1945.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan
secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup Bangsa dan Negara, Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam
kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara
tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk
serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui
pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang
menyusun bangsa tersebut.
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan
negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada
tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak
seseorang lahir, tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individuatau kelompok dalam tentara atau milisi
lainnya, bail sebagai pekerjaan yang di pilihnya atau sebagai akibat dari
rancangan tanpa sadar (Wajib Militer).di beberapa negara seperti Korea Selatan,
Iran, Israel dll mewajibkan warga negara merekan yang berusia minimal 17
tahun untuk mengikuti wajib militer sebagai salah satu syarat mencari
pekerjaan, jika warga negara tersebut tidak mengikuti wajib militer tersebut
maka sudah di pastikan warganegara tersebut tidak mencintai Negaranya dan
sudah pasti sulit mendapatkan pekerjaan. Namun berbeda dengan bangsa
Indonesia dimana wajib militer tersebut masih dianggap melawan penjajahan
seperti perang dan lain lain, namun pada dasar nya bela negara adalah salah satu
bentuk wajib militer dimana setiap individu atau kelompok dari warga negara
tersebut membela negaranya baik dalam keadaan perang fisik atau nonfisik.
Anggota Komisi I DPR Bidang Pertahanan DPR, menilai bahwa TNI belum
mampu melaksanakan fungsi pertahanan secara menyeluruh untuk menjaga dan
melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan dari
ancaman. Ancaman tersebut bersifat militer dan nonmiliter, bersifat internal
maupun eksternal, fisik dan nonfisik serta bersifat multidimensional, meliputi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya Dengan dilatarbelakangi pelaksanaan
fungsi pertahanan negara merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa
dan negara inilah, Wacana wajib militer mencuat kembali dalam Rancangan
Undang-undang Komponen Cadangan Negara, untuk selanjutnya disebut RUU
Komcad. Mengingat Pasal 30 ayat (1) UUD NKRI 1945 menyatakan bahwa
rakyat sebagai kekuatan pendukung dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara, subjek penerapan wajib militer di Indonesia dalam konteks ini adalah
seluruh warga negara di Indonesia.