Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lalu Rifki Abd.

Rasyid

Nim : D1A019315

MATKUL : HK. PERJANJIAN C1

1. Pengaturan Hukum Perikatan dilakukan dengan “Sistem Terbuka”, artinya setiap orang boleh
mengadakan perikatan apa saja baik yang sudah ditentukan namanya maupun yang belum
ditentukan namanya dalam undang-undang. Tetapi keterbukaan itu dibatasi oleh tiga hal, yaitu
tidak bertentangan dengan undang-undang, dengan kesusilaan, dan dengan ketertiban umum.
2. A.
Pasal 1320 KUH Perdata menyebutkan adanya 4 (empat ) syarat sahnya suatu perjanjian,yakni:

1. Adanya kata sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya;


2. Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan;

3. Suatu hal tertentu; dan


4. Suatu sebab (causa) yang halal.

B.

1. Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract)

Asas ini memiliki pengertian bahwa setiap orang dapat secara bebas membuat atau terikat dalam
suatu perjanjian dan bebas menyepakati apa saja sepanjang itu tidak bertentangan dengan hukum,
kesusilaan dan kepentingan umum.

2. Asas Pacta Sunt Servanda

Makna dari asas ini adalah bahwa para pihak yang membuat perjanjian terikat untuk
melaksanakan isi perjanjian tersebut sebagaimana keterikatannya untuk melaksanakan perintah
undang – undang.  Dengan kata kata lain perjanjian tersebut adalah hukum yang memaksa bagi
para pihak.

3. Asas Konsensualisme atau Kesepakatan

 Adapun makna dari asas ini adalah bahwa tercapainya kata sepakat dari para pihak, maka pada
prinsipnya perjanjian tersebut telah sah, mengikat dan sudah memiliki kekuatan hukum,
meskipun perjanjian itu tidak dibuat dalam bentuk tertulis. Dengan kata lain perjanjian itu sudah
memiliki konsekuensi yuridis, yakni terbitnya hak dan kewajiban para pihak.

4. Asas Kepribadian (Personality)

Maksud dari asas ini adalah bahwa sebuah perjanjian hanya mengikat para pihak secara personal
dan tidak mengikat pihak lain yang tidak memberikan kesepakatannya.

5. Asas Iktikad Baik (geode trouw/good faith)

Makna iktikat baik pada asas ini adalah para pihak harus jujur dan saling percaya serta tidak ada
niat untuk menipu pihak lainnya sehubungan perjanjian yang mereka sepakati

3.

1) Perjanjian Timbal Balik.


2) Perjanjian Cuma-cuma.. 
3) Perjanjian Atas Beban
4) Perjanjian Bernama (Benoemd
5) Perjanjian Tidak Bernama (Onbenoemd Overeenkomst).
6) Perjanjian Obligatoir.
7) Perjanjian Kebendaan.
8) Perjanjian Konsensual..
9) Perjanjian Riil.
10) Perjanjian Liberatoir..
11) Perjanjian Pembuktian.
12) Perjanjian Untung-untungan
13) Perjanjian Publik
14) Perjanjian Campuran
B perbedaan perjanjian bersyarat dan perjanjian dengan ketetapan waktu

Perbedaan perjanjian bersyarat dan perikatan dengan ketetapan waktu

 Debitur yang belum waktunya dating telah memenuhi prestasi.dalam perikatan bersyarat
prestasinya dapat dimintakan lagi dan merupakan pembayaran tidak terutang
 Berlakunya memenuhi prestasi.
 Dalam perikatan bersyarat pemenuhan prestasi itu berlaku surat sejak perjanjian itu dibuat karena
syaratnya belum pasti terjadi
 Dalam perikatan dengan ketetapan waktu pemenuhan prestasi itu tidak berlaku surut. Ketetapan
waktu tidak menagnguhkan perikatan melainkan menggunakan pelaksana

4.

 Overmacht merupakan hal yang datangnya dari luar, mempengaruhi seseorang yang


mengalaminya sehingga orang tersebut tidak memiliki opsi lain untuk membela dirinya.
 Wanprestasi atau cidera janji adalah kondisi dimana debitur tidak dapat melaksanakan kewajiban
prestasinya yang ditentukan di dalam perikatan khususnya perjanjian. Sehingga
tindakan wanprestasi tersebut bisa digolongan sebagai pelanggaran kewajiban kontraktual.
 Somasi dapat diartikan sebagai teguran atau peringatan dari yang berpiutang (kreditur) kepada
yang berutang (debitur) untuk memenuhi kewajibannya, dapat juga diartikan sebagai perintah dari
juru sita pengadilan.
 ganti rugi adalah sanksi yang dapat dibebankan kepada debitur yang tidak memenuhi prestasi
dalam suatu perikatan untuk memberikan penggantian biaya, rugi dan bunga.

5.

a) Pembayaran 
b) Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan/konsinyasi 
c) Novasi/pembaharuan utang
d) Perjumpaan utang/kompensasi 
e) Konfisio/percampuran utang
f) Pembebasan utang
g) Musnahnya barang terutang
h) Kebatalan dan pembatalan perjanjian
i) Berlakunya syarat batal
j) Lewatnya waktu/daluwarsa

Anda mungkin juga menyukai