Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah /Kelas : Hukum Ketenaga-Kerjaan./A2

1. Dalam UU. No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh ditentukan, bahwa
dalam suatu perusahaan diperlukan untuk dibentuk lebih dari satu Serikat Pekerja/Serikat
Buruh. Jadi boleh satu, boleh dua, boleh tiga Serikat Pekerja/Serikat Buruh, dengan catatan
jumlah anggota minimal 10 orang.
Contoh : PT. A sebuah perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh : 100 orang. Di PT. A
terbentuk 3 (tiga) Serikat Pekerja/Serikat Buruh, dengan susunan keanggotaan sebagai
berikut.

NO. NAMA SP/SB Jumlah anggota


1. Serikat Pekerja Kencana 35
2. Serikat Pekerja Kencana Wati 20
3 Serikat Pekerja Kencana Ungu 30
Jumlah : 85
Jadi ada pekerja/buruh yang tidak ikut menjadi anggota

Dalam contoh di atas Serikat Pekerja/Serikat Buruh manakah yang bisa sebagai pihak
dalam pembuatan Perjanjian Kerja Bersama ?.
Jawabannya :
 Serikat pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) yang berhak sebagai pembuat PKB adalah
SP/SB yang mempunyai anggota 50 % atau lebih dari jumlah pekerja/buruh yang
bekerja di perusahaan tersebut.
 Karena SP/SP yang ada di atas tidak ada yang mempunyai anggota 50 %, maka
harus berkoalisi dengan SP/SB yang ada sehingga keanggotaannya menjadi 50 %
lebih.
2. Sebutkan perbedaan antara tenaga kerja dengan pekerja/buruh.
Jawabannya :
 Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu bekerja.
 Pekerja Buruh adalah tenaga kerja yang sudah bekerja pada pihak lain dengan
mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lan.
3. Di bawah ini ada bagan Perbedaan antara PP, PK dan PKB seperti yang ada di halaman
100 dari buku wajib saudara. Di buku itu, sudah dibedakan terdiri 6 aspek. Di bagan
bawah ini, di tambah satu aspek lagi, yaitu : keberlakuannya di perusahaan Cabang,
yang tinggal saudara isi. Maksudnya apakah PP, PK dan PKB yang dibuat di perusahaan
pusat (misalnya di Jakarta) bisa berlaku juga di perusahaan cabang (misalnya di
Mataram) ?, Itulah yang perlu saudara jawab dengan mengisi jawabannya pada kolom
kosong di bawah.
.

BAGAN
PERBEDAAN ANTARA PERATURAN PERUSAHAAN, PERJANJIAN KERJA
DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA

SEGI PERATURAN PERJANJIAN PERJANJIAN KERJA


PERUSAHAAN KERJA BERSAMA
1. Pihak Yang PENGUSAHA PENGUSAHA DAN PENGUSAHA DAN
Membuat PEKERJA/BURUH SERIKAT PEKERJA/SERIKAT
BURUH
1. Pengusaha
2. Serikat Pekerja/
Serikat Buruh
2. Pihak Yang Pekerja/Buruh Pekerja/Buruh 3. Pekerja/Buruh
Terikat anggota Serikat
Pekerja/Serikat Buruh
4. Pekerja Buruh yang
bekerja di
perusahaan ybs
5. Pekerja/Buruh yang
baru masuk bekerja
3. Isinya kewajiban Hak dan Kewajiban Hak kewajiban para pihak
Pekerja/ Buruh Pengusaha dan Pekerja dan
Buruh Syarat-syarat Kerja Umum
Tergantung dari jenis
perjanjian Kerja.
1. Perjanjian Kerja
4. Jangka waktu 2 tahun Tanpa Jangka waktu
Berlakunya. berlaku sampai
pekerja buruh 2 tahun
pensiun, di PHK,
atau pekerja/buruh
meninggal dunia
sebelum pesiun
2. Perjanjian Kerja
dengan jangka
waktu Tertentu
berlakunya
tergantung dari
waktu yang
ditentukan.
5. Perpanjangan 1. Jangka waktu 1. Untuk Perjanjian
jangka tidak bisa Kerja Tanpa Jangka Dapat diperpanjang hanya
waktu diperpanjang Waktu Tertentu untuk dua tahun
berlakunya. jika sudah ada ber-lakunya tidak berikutnya jika situasi,
PKB. bisa diper-panjang. kondisi dan keadaan
2. Jikika belum 2. Untuk Perjanjian perusahaan belum ada
ada PKB bias Kerja dengan perubahan sejak
diperpanjanga jangka waktu Pembuatan PKB
n untuk terten-tu dapat
jangka waktu diperpanjang sesuai
2 tahun kebutuhan
dengan perse- pengusaha.
tujuan
Disnaker.
6. Penghentian Peraturan 1. Untuk Perjanjian
Jangka waktu Perusahaan dapat Kerja Tanpa Jangka
berlakunya. dihen-tikan masa Waktu Tertentu
berlakunya jika bisa dihentikan Perjanjian Kerja Bersama
tersu-sunnya KKB. karena PHK dan tidak bisa dihentikan
karena jangka waktu berlakunya.
pekerja/buruh
mela- kukan tindak
pidana.
2. Untuk Perjanjian
Kerja dengan
jangka waktu
terten-tu tidak bias
dihentikan tanpa
alas an kecuali
kalau
pekerja/buruh
melakukan tindak
pidana.
7. Keberlakuan- Bisa berlaku si Tidak bisa berlaku Ada dua kemungkinan :
nya di perusa perusahaan karena Perjanjian Kerja 1. PKB perusahaan pu-
haan cabang cabang. dibuat oleh perngusaha sat bisa berlaku di
dengan seorang pekerja. perusahaan cabang,
Jadi perjanjian kerja tapi disesuaikan de-
yang dibuat oleh ngan situasi kondisi
pekerja/buruh yang perusahaan cabang.
bekerja di Jakarta, tidak 2. Tidak berlaku, tapi
mungkin bisa berlaku perusahaan cabang
pada pekerja yang bisa membuat PKB
bekerja di perusahaan dengan Serikat
cabang. Pekerja/Serikat Buruh
yang ada, sesuai
dengan kondisi
perusahaan cabang.

Dengan telah dikirimnya jawaban ini. Dengan alasan apapun bagi yang merasa belum mengirim jawaban
sampai sekarang tidak akan diterima lagi.

Anda mungkin juga menyukai