Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“TEKS AKADEMIK DAN TEKS NON-AKADEMIK”

DISUSUN OLEH :

NAMA : AHMAD RISANDI

NIM : 6192421014

KELAS : PKO REG B 2019

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAH RAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga mampu
menyelesaikan MAKALAH TEKS AKADEMIK DAN TEKS NON-AKADEMIK”. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penyusun tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti- natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan
pembuatan Critical Book Report sebagai tugas dari mata kuliah “Bahasa Indonesia”.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk hal ini, supaya CBR ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
penulisan, penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan, 22 Oktober 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Negara Indonesia yang memiliki fungsi yang
sangat penting dan dominan dalam segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan
bahasa, manusia dapat berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan maupun pendapat.
Mengingat pentingnya bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang digunakan oleh rakyat
Indonesia untuk berhubungan antar sesama. Sedangkan bahasa Indonesia sendiri adalah bahasa
persatuan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus tetap dipelajari,
dikembangkan dan dioptimalkan. Bercerita dalam pengajaran Bahasa Indonesia merupakan satu
keterampilan yang sangat penting karena sangat erat kaitannya dengan empat keterampilan
dalam berbahasa. Sejak masa kanak-kanak, manusia mulai belajar bercerita sebelum mempelajari
keterampilan berbahasa yang lain. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya manusia
melewati suatu hubungan yang teratur, dimulai dari belajar menyimak terlebih dahulu, kemudian
berbicara, sesudah itu dilanjutkan dengan belajar membaca dan menulis. Teks akademik atau
yang  juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks non-akademik atau teks non-
ilmiah.Teks akademik dan teks non-akademik ditadai dengan cirri-ciri tertentu.Untuk
membedakan keduanya kita harus menelusuri ciri-ciri tersebut.Dengan memahami ciri-ciri teks
akaddemik,anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan
masyarakat .Terbukti dalam menajalani kehidupan akademik anda harus membaca dan
menciptakan teks akademik.

Perbedaaan antara teks akademik dan teks non-akaddemik perlu dijelaskan secara
mendalami dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada.pendapat tentang kademik yang
berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciriyang ada.antara lain
sederhana,padat,objektif,dan logis.Akan tetapi terdapat bukti-bukti bahwa untuk memberikan
penjelasan secara linguistic tentang pengertian sederhana padat,objektif,dan logis ,Teks
akademik yang dihasilkan harus memperhatikan ada dan tidaknya penggunaan kalimat
minor.kalimat yang tidak lengkap berkekurangan salah satu dari unsur pengisi objek dan
logis.Teks akademik yang dihasilkan harus memperhatikan da dan tidaknya penggunaan kalimat
minor.

Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing didalamnya terkandung


campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi,
dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenresubgenre yang lebih kecil yang terdapat di
dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu teks akademik ?
2. Apa itu teks non akademik?

C. MANFAAT
1. Mengetahui teks akademik dan non-akademik dengan baik dan benar Mengetahui
2. sampai dimana pengetahuan mahasiswa dengan teks akdemik dan non-akademik
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEKS AKADEMIK

Teks akademik adalah teks yang berwujud dalam berbagai jenis. Seperti jenis buku,


ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitia, laporan praktikum, dan artikel ilmia

1. Langkah-Langkah Menulis Akademik


a) Merencanakan SebuahMengumpulkan bahan Hampir semua penulis mengumpulkan
segala sesuatu yang mereka butuhkan berupa data, informasi, bacaan sebelum memulai
menulis.
b) Menentukan tujuan dan bentuk Dalam penelitian ilmiah, tujuan dan bentuk yang dipilih
ditentukan oleh situasi. Misalnya, dalam membuat laporan penelitian, format dan tujuan
laporan mungin sudah ditentukan oleh sponsor pemberi dana penelitian.
c) Menentukan pembaca Pembaca yang berbeda akan memelurkan bacaan yang berbeda
pula. Oleh karena itu, ramah tanggap sebaik-baiknya. Penulis perlu mengetahi apa yang
diinginkan, yang diperlukan, atau diharapkan oleh pembaca.
2. Menulis  Dalam laporan ilmiah, karena kompleksnya isi dan adanya batas waktu yang
sudah pasti, lebih baik menulis seawall mungkin, lebih-lebih penulis sudah menyiapkan
bahan sebagai bahan dasar, dan paling akhir untuk menyusun draf hingga mencapai hasil
akhir.
3. MerefreksikanTeknik yang sering digunakan oleh penulis karangan ilmiah, sebelum
merangkum karangannya, mereka merefleksikan apa yang sudah mereka
tulis. Kesempatan ini memungkinkan penulis memperoleh perspektif yang segar tentang
kata-kata yang pada mulanya sangat betul tetapi kemudian terasa salah.
4. Merevisi

            Revisi, perbaikan dan penyempurnaan tulisan yang dilaksanakan dengan hati-hati dan
seksama dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terfokus, dan sesuai dengan keinginan
penulis dan pembaca. Penulis perlu mencoba meramalkan masalah yang mungkin
muncul, dan menuntut perbaikan dari penulisnya sendiri, sehingga tulisan yang
dihasilkan menjadi lebih baik dan layak baca. Upayakan, tidak sampai pembaca tidak
dapat memahaminya, atau salah menginterprestasi serta menafsirkan tulisannya karena
tidak jelas arah, fokus, dan pengertian.

I. Menulis Makalah atau Kertas Kerja

            menulis makalah merupakan tahap lanjut dari kegiatan menulis artikel ilmiah. Jika
seseorang telah menulis artikel atau karangan nonfiksi lainnya dalam bentuk sederhana, maka dia
tidak akan menjumpai kesulitan berarti dalam menyusun bahasan yang lebih luas seperti
makalah. Maka, berikut ini akan di sajikan makalah, jenis- jenis makalah, sistematika makalah,
dan teknik menulis makalah.

a) Pengertian Makalah
makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam
ruang lingkup suatu perkuliahan atau yang berkaitan dengan tema seminar, simposium,
diskusi atau kegiatan ilmiah lainnya.
b) Jenis Makalah  secara umum, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik, di
kenal dua jenis makalah, yaitu makalah biasa (common paper) dan makalah posisi
(position paper). makalah biasa di buat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya
terhadap permasalahan yang di bahas.

   Makalah biasa juga dapat di tulis seseorang untuk mendeskripsikan kebijakan, gagasan,
atau temuannya kepada khalayak. Sebagai contoh, seorang mahasiswa aktivis dapat
mengemukakan gagasannya tentang metode pengolahan sampah, atau pejabat memaparkan
kebijakannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerahnya.

            Dalam makalah dalam, mahasiswa di tuntut untuk menunjukkan cara teoretisnya dalam
suatu kajian. Untuk makalah jenis ini, dia tidak hanya menunjukkan penguasaan mengenai suatu
teori atau pandangan tertentu, tetapi juga di persyaratkan untuk menunjukkan di mana dia berdiri
beserta alasannya yang didukung oleh teori- teori atau data yang relevan. Pada umumnya,
makalah biasa diwajibkan kepada mahasiswa S1, sedangkan makalah di wajibkan kepada
mahasiswa pancachelor.

c) Sistematika Makala makalah biasanya di susun dengan sistematika sebagai berikut:

Sebuah.  

1) judul karangan

judul dapat di pandang sebagai tanda pengenal karangan dan sekaligus juga kunci utama untuk
melihat isi karangan. Oleh karena itu, judul harus dapat mencerminkan seluruh isi karangan dan
dapat menunjukkan fokus serta permasalahan pokok karangan.

2) Abstrak

Abstrak atau ringkasan biasanya berisi keseluruhan tulisan, di tulis secara naratif, dan diketik
satu spasi serta paling banyak tiga paragraf atau sekitar 150-200 kata. Abstrak memuat latar
belakang masalah, alamat dan informasi yang benar-benar padat.

3) pendahuluan

Bagian pendahulan terdiri atas latar belakang masalah yang telah disusun dalam alur alur yang
logis, yang menunjukkan pernyataan antara situasi yang ada dengan situasi yang di harapakan
(das sollen dan das sein)

d.       pembahasan

Bagian ini merupakan inti Makalah, pada bagian ini yang diinginkan di deskripsi kemukakan
tentang studi, analisis permasalahan, dan solusi urusannya.
4) simpulan

secara umum, simpulan berasal hasil dari seluruh pembahasan dan setidak-tidaknya berisi
jawaban atas semua permasalan yang dikemukankan dalam pendahuluan.

5) daftar pustaka

Bagian ini memuat pustaka atau rujukan yang diacu dalam makalah. Rujukan ini di susun ke
bawah menurut abjad nama akhir penulis pertam. Buku dan majalah tidak di bedakan, kecuali
penyusunannya dari kiri dan kanan. Untuk buku, teknik penulis, tahun terbit, judul buku, jilid
(jika ada), terbitkan ke, nama kota dan nama penerbit.

Contoh: rifal, mien A. (1997). Pegangan gaya tulis, penyuntingan dan publikasi karya ilmiah
Indonesia . Cetakan kedua. Yogyakarta: Pers Universitas Gadjah Mada

B. Teks Non Akademik


Pengertian non akademik adalah kebalikan dari pengertian akademik. Perbedaan teks akademik
dan non akademik 12552366 teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis
misalnya buku ulasan buku proposal penelitian laporan penelitian laporan praktikum dan. Lihat
pengertian prestasi selengkapnya.

Jadi perbedaan Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks
nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri
tertentu. Untuk membedakan keduanya, Anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan
memahami ciri-ciri teks akademik, Anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang
penting bagi kehidupan akademik Anda. Terbukti bahwa dalam menjalani kehidupan akademik,
Anda harus membaca dan mencipta teks akademik.

Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara memadai dengan
mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini
adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif,
dan logis (Sudaryanto,1996).
 Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk
memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang
pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu  kibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya
dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Anda, sebagai insan
akademik, tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara akademik berdasarkan argumen yang
kuat. Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks
akademik merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan jenis-jenis teks yang lain,
dan teks akademik cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahamkan
isinya kepada target pembaca (Martin & Veel , 1998).

Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu dari
unsur pengisi subjek atau finit/predikator. Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut
pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya.
Keberadaan kalimat minor pada teks akademik tidak saja menyebabkan tidak dapat
diidentifikasinya unsur-unsur leksikogramatika secara ideasional dan interpersonal, tetapi juga
menyebabkan terhentinya arus informasi secara tekstual.

Secara ideasional, karena transitivitas pada kalimat minor tidak dapat dikenali, makna yang
bersifat eksperiensial yang melibatkan partisipan, proses, dan sirkumstansi pada kalimat tersebut
tidak dapat diungkapkan. Selain itu, karena hubungan interdependensi pada kalimat minor tidak
dapat diidentifikasi, makna logikosemantik pada kalimat tersebut juga tidak dapat diungkapkan.
Dari sini, dapat digarisbawahi bahwa secara ideasional derajat keilmiahan teks akademik yang
mengandung kalimat minor berkurang. Secara interpersonal, karena kalimat minor tidak dapat
digolongkan ke dalam kalimat indikatif-dekalaratif/interogatif atau imperatif, kalimat tersebut
tidak mengungkapkan fungsinya sebagai proposisi-memberi atau proposal-meminta. Padahal,
informasi pada teks akademik perlu disampaikan melalui penggunaan
kalimat indikatifdeklaratif yang mengemban fungsi sebagai proposisi-memberi. Dari sini, dapat
digarisbawahi bahwa secara interpersonal teks akademik yang mengandung kalimat minor
tampak sebagai teks lisan, dan karenanya, menunjukkan ciri nonakademik.
Demikian pula, secara tekstual, paragraf yang mengandung kalimat minor tidak kohesif secara
tematis. Selain pola tema-rema pada kalimat minor tidak dapat diidentifikasi, pola hiper-
tema dan hiper-rema pada paragraf yang mengandung kalimat tersebut juga tidak dapat
ditentukan. Secara keseluruhan, informasi pada paragraf tersebut tidak dapat mengalir menuju
atau dari kalimat minor tersebut. Dari sini dapat ditegaskan bahwa kalimat minor mengganggu
tematisasi baik di tingkat kalimat maupun paragraf (wacana), dan karenanya secara
tekstual, derajat keilmiahan teks akademik yang mengandung kalimat minor berkurang.

Dengan menganalogikan istilah “nonkalimat” untuk menyebut “kalimat tidak lengkap”


yang masih sering dijumpai pada teks akademik dalam bahasa Indonesia  kalimat minor dapat
dikatakan sebagai “nonkalimat”; dan karena teks akademik masih mengandung banyak kalimat
minor, teks tersebut menunjukkan ciri ragam bahasa nonbaku (baca: nonilmiah). menunjukkan
ciri ragam bahasa nonbaku (baca: nonilmiah). Kalimat minor adalah kalimat yang hanya terdiri
atas 1 unsur/pola kalimat.

Kalimat takgramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan


atau kelebihan unsur-unsur tertentu, misalnya kata-kata leksikal seperti nomina (yang berfungsi
sebagai subjek) dan verba (yang berfungsi sebagai finit/predikator), atau kata-kata struktural,
seperti konjungsi dan preposisi. Teks akademik yang mengandung kalimat takgramatikal, baik
yang berkekurangan maupun yang berkelebihan unsur tertentu, adalah teks yang menunjukkan
ciri bahasa takbaku. Oleh karena itu, derajat keilmiahan teks tersebut berkurang. Secara tekstual,
ketakgramatikalan pada teks akademik menunjukkan ciri ketidakilmiahan atau ciri lisan. Selain
sulit ditabulasikan ke dalam stuktur kalimat, ketakgramatikalan juga mengganggu pemahaman
pembaca, yang pada akhirnya juga mengurangi tingkat keterbacaan teks tersebuT .

Sebagian besar teks akademik yang dikutip sebagai tugas pada poin-poin di atas adalah artikel
ilmiah. Teks akademik yang demikian itu tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre
fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan faktual, karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada
kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau khayalan (Martin, 1985).

 Dilihat dari segi genre makro dan genre mikro, teks-teks akademik yang dijadikan tugas tersebut
dapat digolongkan ke dalam genre makro artikel ilmiah atau artikel jurnal. Sebagai artikel
ilmiah, teks-teks tersebut mengandung beberapa genre mikro sekaligus, antara lain deskripsi,
eksplanasi, prosedur, eksposisi, dan diskusi. Terdapat kecenderungan bahwa setiap subbab atau
setiap tahap dalam struktur teks pada artikel mengandung genre mikro yang berbeda, sesuai
dengan karakteristik subbab-subbab tersebut.

Contohnya yaitu :

Tujuan utama pembentukan Konstitusi Australia sebenarnya diawali oleh munculnya berbagai
harapan dan keinginan untuk melindungi dan memajukan kepentingan bersama dari masing-
masing koloni Australia. ... Bersamaan dengan itu, terdapat beberapa faktor lain yang
menyumbang kepada keinginan yang mengarah kepada diperlukannya suatu kesatuan di antara
pemerintahan pemerintahan koloni tersebut.

Faktor pertama adalah melindungi perekonomian Australia melalui kebijakan pengetatan


keuangan. Dalam hal ini, Pemerintah Federal ternyata mampu mengatur sebuah kebijakan
keuangan yang seragam, termasuk mendirikan sebuah Bank Persemakmuran (Commonwealth
Bank). Faktor kedua adalah masalah pertahanan. Pemerintahan-pemerintahan koloni
mengkhawatirkan adanya kekuatan-kekuatan besar yang akan mengancam keamanan Australia
dengan membentuk koloni-koloni yang berdekatan dengan wilayahnya. Dalam berbagai waktu,
negara-negara besar, seperti Jerman, Rusia, Perancis, dan Jepang, telah memperlihatkan
kecenderungan tersebut dengan mendirikan kolonikoloni di pulau-pulau yang berdekatan dengan
Australia. Faktor selanjutnya adalah masalah pembatasan imigrasi. Terdapat tuntutan mengenai
perlunya satu kebijakan imigrasi yang dapat melindungi kaum buruh Australia. Soal ini dimulai
dengan kebijakan Australia Putih (white Australia policy) berdasarkan UU Imigrasi 1901. Faktor
yang terakhir berkaitan dengan masalah nasionalisme. Ketika itu muncul perasaan bahwa rakyat
Australia perlu membangun jati diri mereka sendiri dan harus bangga terhadap jati diri mereka.

Dengan demikian, tujuan perumusan konstitusi yang terutama untuk membentuk suatu
pemerintahan yang bersifat nasional, dan pada saat yang bersamaan melindungi kepentingan-
kepentingan koloni masing-masing, dan sedapatdapatnya, melestarikan basis kekuasaan mereka
di koloni-koloni tersebut. (Diolah dan ditulis ulang dari Sistem Politik Australia, Hamid, 1999:
2-3).

Dibawah ini merupakan teks yang kami jadikan sebagai patokan mengenai teks akademik dan
teks non-akademik.Lengkapi lah teks dibawah ini dengan benar dan sesuaikan jawaban anda
dengan mengunakan bahasa yang sesuai dalam teks akademik dan teks non-akademik :

Teks Akademik Teks Non-Akademik

Berdasarkan sumber bahwa wali kota depok Nur Ada 4 orang anak bernama Sterra, Vorry,
Mahmudi Ismail akan merealisasikan penertiban Lerdda dan Shakuna.  Mereka 4
bangunan yang melanggar di sepanjang jalan bersahabat yang selalu kompak dalam
margonda akan di bongkar. Rencana tersebut akan melakukan apapun,sebesar apapun dan
dilaksanakan pada tanggal 6 April         2015. sekecil apapun.Bisa dibilang (......)
(........) pun sudah memerintahkan jajarannya untuk adalah sahabat yang sempurna. Suatu
membongkar (.........) yang menolak mundur di hari Sterra mandapat        masalah ketika
sepanjang jalan margonda pada awal bulan nilai ujiannya ditukar oleh murid lain
depan.             Penertiban yang akan dilaksakan sehingga mereka berempat menyelidiki
tersebut harus mengikuti garis sempadan siapa yang menukar hasil ujian Sterra?
bagunan             (SGB). Dengan syarat (...........) (.........),sang penukar hasil ujian tersebut
harus mundur 10 meter dari jalan utama. adalah Pellsa,teman sekelas mereka yang
Menurut saya upaya yang dilakukan pak walikota iri kepada mereka,sehingga
ini sangat bagus demi (........) tata kota yang kerap           kali mencoba
terstruktur dengan baik dan tanpang kota depok menghancurkan persahabatan mereka.
akan lebih indah serta  untuk (...........) kepadatan Namun persahabatan mereka tak (......)
atau kemacetan kendaraan pada jam-jam tertentu. bagaikan besi dan baja yang keras dan
Nur Mahmudi Ismail juga menjelaskan, hal ini kuat sekali. Setelah tahu Pellsa yang
merupakan kelanjutan dari reforestasi atau melakukan,Sterra dan teman-temannua
menghijaukan kota depok. pun melaporkan kepada kepala sekolah.
(.......), Pellsa dihukum dengan cara
mangurangi nilai hasil ujiannya itu.
Tentu saja      empat sahabat itu tak tega,
bagaimana pun juga dia adalah sahabat
mereka, mereka membatalkan
hukumannya terhadap Pellsa.Dan Pellsa
pun (.......) ,dan 4 sahabat itu bahagia
untuk selamanya.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Berdasarkan infromasi mahasiswa unimed  kami menyimpulkan bahwa,teks akademik


seharusnya tidak mengandung kalimat minor,teks akademik seharusya mengandung kalimat
trakgramatikal dan teks akademik biasanya mengambil gendre factual ,seperti deskripsi ,prosedur
,eksplansi,eksposisi,dan diskusi ,dan bukan gendre fiksional .Dalam teks akademik juga
diperlukan untuk pemahaman yang khusus untuk mengetahuinya agar lebih pasi agar dalam
pengguna teks akademik dapat berjalan dengan baik.

B.SARAN

            Dalam teks akademik haruslah lebih memahami perhatian struktur kalimat yang sesusuai
dengan fakta karena teks akademik biasanya bersifat ilmiah .Sebagai mahasiswa juga harus
memahami teks akademik karena tanpa disadari teks akademik selalu digunakan didunia kampus
dan dunis kerja nantinya.Dalam penggunaan teks non-akademik harus dimengerti penempatan
dalam penggunaanya karena tidak semua masyarakat atau lingkungan mengetahui dengan baik
apa itu teks akademik .
DAFTAR PUSTAKA

Fatchul Anam Nurlaili.2013. Menulis Kaya Ilmiah. Jakarta : Pustaka Bunda

Hamzah B.Uno dan Masri Kuadrat.2010.Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran.Jakarta:


Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai