DISUSUN OLEH :
NIM : 6192421014
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga mampu
menyelesaikan MAKALAH TEKS AKADEMIK DAN TEKS NON-AKADEMIK”. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penyusun tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti- natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan
pembuatan Critical Book Report sebagai tugas dari mata kuliah “Bahasa Indonesia”.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk hal ini, supaya CBR ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
penulisan, penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Negara Indonesia yang memiliki fungsi yang
sangat penting dan dominan dalam segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan
bahasa, manusia dapat berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan maupun pendapat.
Mengingat pentingnya bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang digunakan oleh rakyat
Indonesia untuk berhubungan antar sesama. Sedangkan bahasa Indonesia sendiri adalah bahasa
persatuan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus tetap dipelajari,
dikembangkan dan dioptimalkan. Bercerita dalam pengajaran Bahasa Indonesia merupakan satu
keterampilan yang sangat penting karena sangat erat kaitannya dengan empat keterampilan
dalam berbahasa. Sejak masa kanak-kanak, manusia mulai belajar bercerita sebelum mempelajari
keterampilan berbahasa yang lain. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya manusia
melewati suatu hubungan yang teratur, dimulai dari belajar menyimak terlebih dahulu, kemudian
berbicara, sesudah itu dilanjutkan dengan belajar membaca dan menulis. Teks akademik atau
yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks non-akademik atau teks non-
ilmiah.Teks akademik dan teks non-akademik ditadai dengan cirri-ciri tertentu.Untuk
membedakan keduanya kita harus menelusuri ciri-ciri tersebut.Dengan memahami ciri-ciri teks
akaddemik,anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan
masyarakat .Terbukti dalam menajalani kehidupan akademik anda harus membaca dan
menciptakan teks akademik.
Perbedaaan antara teks akademik dan teks non-akaddemik perlu dijelaskan secara
mendalami dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada.pendapat tentang kademik yang
berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciriyang ada.antara lain
sederhana,padat,objektif,dan logis.Akan tetapi terdapat bukti-bukti bahwa untuk memberikan
penjelasan secara linguistic tentang pengertian sederhana padat,objektif,dan logis ,Teks
akademik yang dihasilkan harus memperhatikan ada dan tidaknya penggunaan kalimat
minor.kalimat yang tidak lengkap berkekurangan salah satu dari unsur pengisi objek dan
logis.Teks akademik yang dihasilkan harus memperhatikan da dan tidaknya penggunaan kalimat
minor.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu teks akademik ?
2. Apa itu teks non akademik?
C. MANFAAT
1. Mengetahui teks akademik dan non-akademik dengan baik dan benar Mengetahui
2. sampai dimana pengetahuan mahasiswa dengan teks akdemik dan non-akademik
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEKS AKADEMIK
Revisi, perbaikan dan penyempurnaan tulisan yang dilaksanakan dengan hati-hati dan
seksama dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terfokus, dan sesuai dengan keinginan
penulis dan pembaca. Penulis perlu mencoba meramalkan masalah yang mungkin
muncul, dan menuntut perbaikan dari penulisnya sendiri, sehingga tulisan yang
dihasilkan menjadi lebih baik dan layak baca. Upayakan, tidak sampai pembaca tidak
dapat memahaminya, atau salah menginterprestasi serta menafsirkan tulisannya karena
tidak jelas arah, fokus, dan pengertian.
menulis makalah merupakan tahap lanjut dari kegiatan menulis artikel ilmiah. Jika
seseorang telah menulis artikel atau karangan nonfiksi lainnya dalam bentuk sederhana, maka dia
tidak akan menjumpai kesulitan berarti dalam menyusun bahasan yang lebih luas seperti
makalah. Maka, berikut ini akan di sajikan makalah, jenis- jenis makalah, sistematika makalah,
dan teknik menulis makalah.
a) Pengertian Makalah
makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam
ruang lingkup suatu perkuliahan atau yang berkaitan dengan tema seminar, simposium,
diskusi atau kegiatan ilmiah lainnya.
b) Jenis Makalah secara umum, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik, di
kenal dua jenis makalah, yaitu makalah biasa (common paper) dan makalah posisi
(position paper). makalah biasa di buat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya
terhadap permasalahan yang di bahas.
Makalah biasa juga dapat di tulis seseorang untuk mendeskripsikan kebijakan, gagasan,
atau temuannya kepada khalayak. Sebagai contoh, seorang mahasiswa aktivis dapat
mengemukakan gagasannya tentang metode pengolahan sampah, atau pejabat memaparkan
kebijakannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerahnya.
Dalam makalah dalam, mahasiswa di tuntut untuk menunjukkan cara teoretisnya dalam
suatu kajian. Untuk makalah jenis ini, dia tidak hanya menunjukkan penguasaan mengenai suatu
teori atau pandangan tertentu, tetapi juga di persyaratkan untuk menunjukkan di mana dia berdiri
beserta alasannya yang didukung oleh teori- teori atau data yang relevan. Pada umumnya,
makalah biasa diwajibkan kepada mahasiswa S1, sedangkan makalah di wajibkan kepada
mahasiswa pancachelor.
Sebuah.
1) judul karangan
judul dapat di pandang sebagai tanda pengenal karangan dan sekaligus juga kunci utama untuk
melihat isi karangan. Oleh karena itu, judul harus dapat mencerminkan seluruh isi karangan dan
dapat menunjukkan fokus serta permasalahan pokok karangan.
2) Abstrak
Abstrak atau ringkasan biasanya berisi keseluruhan tulisan, di tulis secara naratif, dan diketik
satu spasi serta paling banyak tiga paragraf atau sekitar 150-200 kata. Abstrak memuat latar
belakang masalah, alamat dan informasi yang benar-benar padat.
3) pendahuluan
Bagian pendahulan terdiri atas latar belakang masalah yang telah disusun dalam alur alur yang
logis, yang menunjukkan pernyataan antara situasi yang ada dengan situasi yang di harapakan
(das sollen dan das sein)
d. pembahasan
Bagian ini merupakan inti Makalah, pada bagian ini yang diinginkan di deskripsi kemukakan
tentang studi, analisis permasalahan, dan solusi urusannya.
4) simpulan
secara umum, simpulan berasal hasil dari seluruh pembahasan dan setidak-tidaknya berisi
jawaban atas semua permasalan yang dikemukankan dalam pendahuluan.
5) daftar pustaka
Bagian ini memuat pustaka atau rujukan yang diacu dalam makalah. Rujukan ini di susun ke
bawah menurut abjad nama akhir penulis pertam. Buku dan majalah tidak di bedakan, kecuali
penyusunannya dari kiri dan kanan. Untuk buku, teknik penulis, tahun terbit, judul buku, jilid
(jika ada), terbitkan ke, nama kota dan nama penerbit.
Contoh: rifal, mien A. (1997). Pegangan gaya tulis, penyuntingan dan publikasi karya ilmiah
Indonesia . Cetakan kedua. Yogyakarta: Pers Universitas Gadjah Mada
Jadi perbedaan Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks
nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri
tertentu. Untuk membedakan keduanya, Anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan
memahami ciri-ciri teks akademik, Anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang
penting bagi kehidupan akademik Anda. Terbukti bahwa dalam menjalani kehidupan akademik,
Anda harus membaca dan mencipta teks akademik.
Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara memadai dengan
mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini
adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif,
dan logis (Sudaryanto,1996).
Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk
memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang
pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu kibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya
dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Anda, sebagai insan
akademik, tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara akademik berdasarkan argumen yang
kuat. Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks
akademik merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan jenis-jenis teks yang lain,
dan teks akademik cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahamkan
isinya kepada target pembaca (Martin & Veel , 1998).
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu dari
unsur pengisi subjek atau finit/predikator. Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut
pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya.
Keberadaan kalimat minor pada teks akademik tidak saja menyebabkan tidak dapat
diidentifikasinya unsur-unsur leksikogramatika secara ideasional dan interpersonal, tetapi juga
menyebabkan terhentinya arus informasi secara tekstual.
Secara ideasional, karena transitivitas pada kalimat minor tidak dapat dikenali, makna yang
bersifat eksperiensial yang melibatkan partisipan, proses, dan sirkumstansi pada kalimat tersebut
tidak dapat diungkapkan. Selain itu, karena hubungan interdependensi pada kalimat minor tidak
dapat diidentifikasi, makna logikosemantik pada kalimat tersebut juga tidak dapat diungkapkan.
Dari sini, dapat digarisbawahi bahwa secara ideasional derajat keilmiahan teks akademik yang
mengandung kalimat minor berkurang. Secara interpersonal, karena kalimat minor tidak dapat
digolongkan ke dalam kalimat indikatif-dekalaratif/interogatif atau imperatif, kalimat tersebut
tidak mengungkapkan fungsinya sebagai proposisi-memberi atau proposal-meminta. Padahal,
informasi pada teks akademik perlu disampaikan melalui penggunaan
kalimat indikatifdeklaratif yang mengemban fungsi sebagai proposisi-memberi. Dari sini, dapat
digarisbawahi bahwa secara interpersonal teks akademik yang mengandung kalimat minor
tampak sebagai teks lisan, dan karenanya, menunjukkan ciri nonakademik.
Demikian pula, secara tekstual, paragraf yang mengandung kalimat minor tidak kohesif secara
tematis. Selain pola tema-rema pada kalimat minor tidak dapat diidentifikasi, pola hiper-
tema dan hiper-rema pada paragraf yang mengandung kalimat tersebut juga tidak dapat
ditentukan. Secara keseluruhan, informasi pada paragraf tersebut tidak dapat mengalir menuju
atau dari kalimat minor tersebut. Dari sini dapat ditegaskan bahwa kalimat minor mengganggu
tematisasi baik di tingkat kalimat maupun paragraf (wacana), dan karenanya secara
tekstual, derajat keilmiahan teks akademik yang mengandung kalimat minor berkurang.
Sebagian besar teks akademik yang dikutip sebagai tugas pada poin-poin di atas adalah artikel
ilmiah. Teks akademik yang demikian itu tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre
fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan faktual, karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada
kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau khayalan (Martin, 1985).
Dilihat dari segi genre makro dan genre mikro, teks-teks akademik yang dijadikan tugas tersebut
dapat digolongkan ke dalam genre makro artikel ilmiah atau artikel jurnal. Sebagai artikel
ilmiah, teks-teks tersebut mengandung beberapa genre mikro sekaligus, antara lain deskripsi,
eksplanasi, prosedur, eksposisi, dan diskusi. Terdapat kecenderungan bahwa setiap subbab atau
setiap tahap dalam struktur teks pada artikel mengandung genre mikro yang berbeda, sesuai
dengan karakteristik subbab-subbab tersebut.
Contohnya yaitu :
Tujuan utama pembentukan Konstitusi Australia sebenarnya diawali oleh munculnya berbagai
harapan dan keinginan untuk melindungi dan memajukan kepentingan bersama dari masing-
masing koloni Australia. ... Bersamaan dengan itu, terdapat beberapa faktor lain yang
menyumbang kepada keinginan yang mengarah kepada diperlukannya suatu kesatuan di antara
pemerintahan pemerintahan koloni tersebut.
Dengan demikian, tujuan perumusan konstitusi yang terutama untuk membentuk suatu
pemerintahan yang bersifat nasional, dan pada saat yang bersamaan melindungi kepentingan-
kepentingan koloni masing-masing, dan sedapatdapatnya, melestarikan basis kekuasaan mereka
di koloni-koloni tersebut. (Diolah dan ditulis ulang dari Sistem Politik Australia, Hamid, 1999:
2-3).
Dibawah ini merupakan teks yang kami jadikan sebagai patokan mengenai teks akademik dan
teks non-akademik.Lengkapi lah teks dibawah ini dengan benar dan sesuaikan jawaban anda
dengan mengunakan bahasa yang sesuai dalam teks akademik dan teks non-akademik :
Berdasarkan sumber bahwa wali kota depok Nur Ada 4 orang anak bernama Sterra, Vorry,
Mahmudi Ismail akan merealisasikan penertiban Lerdda dan Shakuna. Mereka 4
bangunan yang melanggar di sepanjang jalan bersahabat yang selalu kompak dalam
margonda akan di bongkar. Rencana tersebut akan melakukan apapun,sebesar apapun dan
dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015. sekecil apapun.Bisa dibilang (......)
(........) pun sudah memerintahkan jajarannya untuk adalah sahabat yang sempurna. Suatu
membongkar (.........) yang menolak mundur di hari Sterra mandapat masalah ketika
sepanjang jalan margonda pada awal bulan nilai ujiannya ditukar oleh murid lain
depan. Penertiban yang akan dilaksakan sehingga mereka berempat menyelidiki
tersebut harus mengikuti garis sempadan siapa yang menukar hasil ujian Sterra?
bagunan (SGB). Dengan syarat (...........) (.........),sang penukar hasil ujian tersebut
harus mundur 10 meter dari jalan utama. adalah Pellsa,teman sekelas mereka yang
Menurut saya upaya yang dilakukan pak walikota iri kepada mereka,sehingga
ini sangat bagus demi (........) tata kota yang kerap kali mencoba
terstruktur dengan baik dan tanpang kota depok menghancurkan persahabatan mereka.
akan lebih indah serta untuk (...........) kepadatan Namun persahabatan mereka tak (......)
atau kemacetan kendaraan pada jam-jam tertentu. bagaikan besi dan baja yang keras dan
Nur Mahmudi Ismail juga menjelaskan, hal ini kuat sekali. Setelah tahu Pellsa yang
merupakan kelanjutan dari reforestasi atau melakukan,Sterra dan teman-temannua
menghijaukan kota depok. pun melaporkan kepada kepala sekolah.
(.......), Pellsa dihukum dengan cara
mangurangi nilai hasil ujiannya itu.
Tentu saja empat sahabat itu tak tega,
bagaimana pun juga dia adalah sahabat
mereka, mereka membatalkan
hukumannya terhadap Pellsa.Dan Pellsa
pun (.......) ,dan 4 sahabat itu bahagia
untuk selamanya.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
Dalam teks akademik haruslah lebih memahami perhatian struktur kalimat yang sesusuai
dengan fakta karena teks akademik biasanya bersifat ilmiah .Sebagai mahasiswa juga harus
memahami teks akademik karena tanpa disadari teks akademik selalu digunakan didunia kampus
dan dunis kerja nantinya.Dalam penggunaan teks non-akademik harus dimengerti penempatan
dalam penggunaanya karena tidak semua masyarakat atau lingkungan mengetahui dengan baik
apa itu teks akademik .
DAFTAR PUSTAKA