1. Sanaha
Sanaha adalah cucu dari ratu shima, raja wanita yang memerintah di kerajaan Kalingga.
Setelah dewasa, Sanaha dinikahi oleh Galuh raja ketiga. Pernikahan mereka dikaruniai
seorang putra bernama sanjjaya yang merupakan pewaris kerajaan Galuh. Sanjaya
kemudian lebih memilih berkuasa di negeri Medang yang beribukota Mataram Kuno
yakni pada tahun 732-754 M, sementara itu Sanjaya menyerahkan pemerintahan Galuh
kepada putranya yang bernama Panaraban
2. Dewi Tara
Dewi Tara adalah putri dari Dharmasetu yang dinikahkan oleh Sri Maharaja
Samaratungga, yaitu raja dari kerajaan Medang periode jawa tengah yang memerintahkan
pada tahun 812-833 M, dari pernikahannya dengan Sri Maharaja Samaratungga, Dewi
Tara mempunyai seorang putra yang bernama Pramodawardhani yang kelak akan
menikah dengan Rakai Pikatan (Mpu Manuku) dari dinasti Sanjaya serta Balaputradewa
3. Sri Pramodawardhani
Sri Pramodawardhani seorang raja putrid yang sekaligus dari Rakai Pikatan yang
merupakan raja Medang periode Jawa Tengah ke lima pada 88-855 M. Prasasti
Kayumwungan yang dikeluarkan pada tanggal 26 maret menyebutkan bahwa Sri
Pramowardhani telah meresmikan sebuah candi Jinalaya bertingkat yang tampak indah
dan menakjubkan. Seorang ahli Dr. J.G De Casparis mengatakan bahwa Sri
Pramordawardhani dari zaman Mataram Hindu identik dengan tokoh Sri Kahulunan.
Dalam Prasarti Karang Tengah (Temanggung) Berangka 824 M, Sri Pramodawardhani
(Pramoda:Kegembiraan, Wardhani:Tumbuh atau berkembang). Sementara itu nama
Kahuluan (Hulu:Kepala, Huluan:Hamba). Tokoh Sri Pramodarwardhani dan Si Kahuluan
adalah dua tokoh putri di Mataram Hindu yang berlainan, meskipun kedua tampil dalam
kurun waktu yang hampir bersamaan. Dalam pengertian lain, Sri Pramodarwardhani
tampil dalam sejarah tahun 842 M (Prasarti Tri Tepusan). Sri Kahulunan ini sangat
memiliki hubungan dengan pembebasan tanah Tri Tepusan untuk kepentingan bangunan
suci di Bhumi Sambhara (Candi Borobudur)
20. Gayatri
Gayatri Adalah putri dari kertanegara dan sri bajradewi yang menikah dengan raden
wijaya. Hasil pernikahannya dengan pendiri dan kerajaan majapahit pertama itu, gayatri
memiliki dua putrid yang bernama diah itarja dan dyah wiyat.
21. Dara petak
Dara petak adalah putri dari kerajaan melayu yang dinikahi oleh raden wijaya. Menurut
serat pararaton, hasil pernikahan antara dara petak dengan raden wijaya tersebut
melahirkan jayanegara.
22. Dara jingga
Dara jingga, dara jingga dari tanah melyu yang bergelar sira alaki dewa (bersuami
bergelar dewa) adalah istri raden wijaya. Namun, tidak ada sumber baik sarat maupun
prasasti yang menyebutkan nama keturunan dari hasil pernikahan mereka.
23. Tribhuwana Wijayatunggadewi
Tribhuwana Wijayatunggadewi, Tribhuwana Wijayatunggadewi atau Tribuwana
tunggadewi merupakan raja putrid sekaligus sebagai permaisuri dari cakradara yang
berkuasa di majapahit pada tahun 1328 – 1351 M. Dari prasasti singasari (1351 M)
diketahui bahwa gelar abhiseka-nya ialah Sri Tribhuwana Tunggadewi Maharajasa
Jayawisnuwardhani.