Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan Dharmasraya

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

(Dialihkan dari Kerajaan Melayu Tua - Jambi)


Langsung ke: navigasi, cari

Kerajaan Dharmasraya atau Kerajaan Melayu Jambi adalah kerajaan yang terletak di
Sumatra, berdiri sekitar abad ke-11 Masehi. Lokasinya terletak di selatan Sawahlunto,
Sumatera Barat sekarang, dan di utara Jambi.

Hanya ada sedikit catatan sejarah mengenai Dharmasraya ini. Diantaranya yang cukup
terkenal adalah rajanya yang bernama Shri Tribhuana Raja Mauliwarmadhewa (1270-
1297) yang menikah dengan Puti Reno Mandi. Sang raja dan permaisuri memiliki dua
putri, yaitu Dara Jingga dan Dara Petak.

Setelah Kerajaan Sriwijaya musnah di tahun 1025 karena serangan Kerajaan Chola dari
India, banyak bangsawan Sriwijaya yang melarikan diri ke pedalaman, terutama ke hulu
sungai Batang Hari. Mereka kemudian bergabung dengan Kerajaan Melayu Tua yang
sudah lebih dulu ada di daerah tersebut, dan sebelumnya merupakan daerah taklukan
Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 1088, Kerajaan Melayu Jambi menaklukan Sriwijaya.
Situasi jadi berbalik di mana daerah taklukannya adalah Kerajaan Sriwijaya.

Daftar isi
[sembunyikan]
 1 Dara Jingga
 2 Dara Petak
 3 Referensi

o 3.1 Pranala luar

Dara Jingga

Di tahun 1288, Kerajaan Dharmasraya, termasuk Kerajaan Sriwijaya, menjadi taklukan


Kerajaan Singhasari di era Raja Kertanegara, dengan mengirimkan Adwaya Brahman dan
Senopati Mahesa Anabrang, dalam ekspedisi Pamalayu 1 dan 2. Sebagai tanda
persahabatan, Dara Jingga menikah dengan Adwaya Brahman dari Kerajaan Singasari
tersebut. Mereka memiliki putra yang bernama Adityawarman, yang di kemudian hari
mendirikan Kerajaan Pagaruyung, dan sekaligus menjadi penerus kakeknya,
Mauliwarmadhewa sebagai penguasa Kerajaan Dharmasraya berikut jajahannya,
termasuk eks Kerajaan Sriwijaya di Palembang. Anak dari Adityawarman, yaitu
Ananggawarman, menjadi penguasa Palembang di kemudian hari. Sedangkan Dara
Jingga dikenal sebagai Bundo Kandung/Bundo Kanduang oleh masyarakat Minangkabau.
Dara Petak

Di tahun 1293, Mahesa Anabrang beserta Dara Jingga dan anaknya, Adityawarman,
kembali ke Pulau Jawa. Dara Petak ikut dalam rombongan tersebut. Setelah tiba di Pulau
Jawa ternyata Kerajaan Singasari telah musnah, dan sebagai penerusnya adalah Kerajaan
Majapahit. Oleh karena itu Dara Petak dipersembahkan kepada Raden Wijaya, yang
kemudian memberikan keturunan Raden Kalagemet yang bergelar Sri Jayanegara setelah
menjadi Raja Majapahit kedua.

Anda mungkin juga menyukai