Sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas dari kerajaan-kerajaan pendahulunya di daerah
Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dan
Kawali. Hal ini karena pemerintahan Kerajaan Pajajaran merupakan kelanjutan dari
kerajaan-kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejarah yang ada, dapatlah ditelusuri
jejak kerajaan ini; antara lain mengenai ibukota Pajajaran yaitu Pakuan. Mengenai raja-
raja Kerajaan Pajajaran, terdapat perbedaan urutan antara naskah-naskah Babad
Pajajaran, Carita Parahiangan, dan Carita Waruga Guru.
Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajaan sunda lainnya, yaitu
Kesultanan Banten.
Palangka Sriman Sriwacana sendiri saat ini bisa ditemukan di depan bekas Keraton
Surasowan di Banten. Karena mengkilap, orang Banten menyebutnya WATU
GIGILANG. Kata Gigilang berarti mengkilap atau berseri, sama artinya dengan kata
Sriman.
Saat itu diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan kraton lalu
menetap di daerah Lebak. Mereka menerapkan tata cara kehidupan lama yang ketat, dan
sekarang mereka dikenal sebagai orang Baduy.
Sumber
Saleh Danasasmita. 1983. Sejarah Bogor (Bagian I). PEMDA DT II Bogor