bercorak Hindu-Budha
ANGGOTA
DAFFA RAIHAN
GAGAN RIZKY
GWEN STEFANI
IZZA NURMALIKA
M NAZRIEL AL GIBRANI
SULISTIA WIGATI
Letak pusat kerajaan
padjajaran
Pakuan Pajajaran atau Pakuan (Pakwan) atau Pajajaran adalah ibu kota dari
Kerajaan Sunda yang pernah berdiri pada tahun 1030-1579 M di Tatar Pasundan,
wilaya barat Pulau Jawa. Pada masa lalu, di Asia Tenggara terdapat kebiasaan
menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya, sehingga Kerajaan Sunda sering
disebut sebagai Kerajaan Pajajaran.Menurut peta Portugis, lokasi Pajajaran berada
di suatu wilayah yang saat ini merupakan bagian dari Bogor, Jawa Barat.
LETAK KERAJAAN PADJAJARAN
Peninggalan Kerajaan Padjajaran
Sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Indonesia, Kerajaan Pajajaran
meninggalkan sejumlah jejak peninggalan. Peninggalan itu terdiri atas berbagai bentuk
seperti kitab, prasasti, dan tugu.Berikut peninggalan Kerajaan Pajajaran yang masih bisa
dilihat hingga saat ini :
1. Kerajaan Galuh
Sejarah di Jawa Barat setelah Tarumanegara tidak banyak diketahui. Kegelapan itu sedikit tersingkap
oleh Prasasti Canggal yang ditemukan di Gunung Wukir, Jawa Tengah berangka tahun 732 M. Prasasti
Canggal dibuat oleh Sanjaya sebagai tanda kebesaran dan kemenangannya.Menurut naskah Kropak 406,
Sanjaya disebut sebagai Harisdarma yang menjadi menantu Raja Tarusbawa (Tohaan di Sunda). Sanjaya
kemudian diangkat menjadi raja menggantikan Tarusbawa .
2. Pusat Kerajaan Prahajyan
Sunda nama Sunda muncul lagi pada Prasasti Sahyang Tapak
yang ditemukan di Pancalikan dan Bantarmuncang daerah
Cibadak, Sukabumi. Prasasti itu berangka tahun 952 Saka (1030
M), berbahasa Jawa Kuno dengan huruf Kawi. Nama tokoh
yang disebut adalah Maharaja Sri Jayabhupati Jayamanahen
Wisnumurti Samarawijaya Sakalabhuwanaman-
daleswaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa,
sedangkan daerah kekuasaannya disebut Prahajyan Sunda.
Runtuhnya Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran runtuh pada 1579
akibat serangan dari kerajaan Sunda
lainnya, yaitu Kesultanan Banten.
Berakhirnya Pajajaran ditandai dengan
diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana
(singgasana raja), dari Pakuan ke
Surasowan di Banten oleh pasukan
Maulana Yusuf.
Sekian dari
kelompok kami