Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dunia perguruan tinggi adalah dunia tempat menempa diri, tempat melatih berbagai keterampilan, termasuk keterampilan melakukan

penyampaian lisan. Di dunia akademik, semua pihak yang terlibat hampir pasti harus melakukan penyampaian lisan. Penyampaian lisan menjadi sarana untuk menyampaikan berbagai gagasan. Seorang pemimpin, dari Rektor sampai dengan Kepala Laboratorium harus melakukan berbagai penyampaian lisan. Paling tidak dalam menyajikan program-program kerjanya. Seorang dosen pun hampir setiap saat harus melakukan penyampaian lisan, baik ketika mengajarkan mata kuliah maupun ketika mempresentasikan proposal dan hasil penelitiannya. Demikian pula dengan mahasiswa. Suatu kelas yang baik biasanya menjadikan penyampaian lisan sebagai salah satu materi penilaian. Selama masa studinya, mahasiswa pasti akan melewati berbagai penyampaian lisan. Seperti dalam mempresentasikan usulan penelitian dan ujian akhir karya tulisnya. Dalam kehidupan ril di masyarakat, berbagai kegiatan dan jenis pekerjaan juga membutuhkan adanya penyampaian lisan. Tergantung dari jenis pekerjaannya, semua kegiatan manusia pasti akan memerlukan penyampaian lisan dalam taraf besar maupun kecil. Penyampaian lisan adalah salah satu bentuk dari komunikasi. Tidak ada seorang pun yang terlahir dengan keahlian sebagai komunikator. Keterampilan berkomunikasi jelas harus dipelajari, karena komunikasi yang jelek akan menyebabkan pesan tidak dapat diterima dengan baik, bahkan mungkin gagal diterima oleh lawan bicara kita. Untuk itu, perlu diketahui berbagai hal tentang penyampaian lisan khususnya presentasi ilmiah dan pidato sebagai pengetahuan awal serta modal untuk melakukan penyampaian lisan yang baik dan benar.

B. Tujuan Penulisan 1. Menguraikan pengertian presentasi ilmiah. 2. Menguraikan kiat presentasi ilmiah. 3. Mengutaikan tata cara presentasi ilmiah. 4. Menguraikan etika presentasi ilmiah. 5. Menguraikan penyiapan bahan presentasi ilmiah. 6. Menguraikan pelaksanaan presentasi ilmiah. 7. Menguraikan pengertian berpidato. 8. Menguraikan tujuan berpidato. 9. Menguraikan kriteria berpidato. 10. Menguraikan tata cara berpidato. 11. Menguraikan etika berpidato. 12. Menguraikan cara menulis berpidato. 13. Menguraikan penyampaian pidato. C. Manfaat Penulisan 1. Diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan berkualitas tentang

penyampaian lisan khususnya presentasi ilmiah dan pidato. 2. Diharapkan dapat dijadikan sebagai pemenuhan tugas makalah Bahasa Indonesia dengan judul penyampaian lisan khususnya presentasi ilmiah dan pidato.

BAB II PEMBAHASAN A. Presentasi Ilmiah 1. Pengertian Presentasi Ilmiah Morrisey & Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi

melibatkan penyiapan dan penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan ringkas, sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif. Sedangkan Robert M. French mengatakan bahwa You are a scientist or you wouldnt be giving the talk. Pandangan itu bisa dijadikan dasar untuk mendefinisikan presentasi ilmiah. Dari segi pelaku, yang

memberikan presentasi ilmiah adalah seorang ilmuwan. Informasi yang disampaikan tentu adalah yang bersifat ilmiah. Untuk dapat memahami dengan baik informasi yang disampaikan, yang hadir pun mestinya adalah khalayak ilmiah. (Gafura, 2009) Berdasarkan uraian diatas maka presentasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan berbicara di hadapan publik untuk mengkomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek. Sedangkan presentsi ilmiah adalah presentasi yang disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah di hadapan khalayak ilmiah.

2. Kiat Presentasi Ilmiah Presentsi ilmiah yang efektif adalah Penyajian bahan ilmiah oleh seseorang di suatu forum yang pesertanya secara sukarela terlibat aktif dalam interaksi verbal ilmiah untuk mencapai tujuan dalam waktu yang tersedia. Agar presentasi dapat berjalan secara efektif. Ada kiat yang perlu diterapkan. Beberapa kiat tersebut adalah : (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008) a. Menarik minat dan perhatian peserta b. Mengarahkan perhatian peserta c. Mempertahankan minat dan perhatian peserta d. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas e. Menjaga etika Untuk menarik minat dan perhatian pada apa yang akan dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik, yang dapat berupa media visual seperti gambar dengan warna yang menarik, suara yang cukup keras bagi peserta atau ilustrasi, anekdot dan demonstrasi. Selanjutnya perhatian mereka perlu diarahkan pada focus pembahasan dengan cara yang menarik pula dengan memanfaatkan informasi latar belakang peserta. Perhatian mereka perlu dijaga atau dipertahankan

dengan cara menjaga agar suara tidak monoton dan dengan menggunakan variasi media. Dalam hal ini multimedia sangat membantu. Akan tetapi, apabila perangkat keras sangat terbatas, paling tidak cara berbicara yang peril divariasi. Alur presentasi perlu dijaga agar tetap focus dengan menyatakan terus terang focus pembahasan dan penyaji memahami bahan yang telah dipersiapkan serta memberi penjelasan singkat dan padat mengenai butir-butir tersebut. Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada makalah yang dibahas, penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti. Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan (menyinggung perasaan) orang lain. 3. Tata Cara Presentasi Ilmiah Presentasi ilmiah akan berhasil jika penyaji menaati tata cara yang lazim. Adapun tata cara presentasi ilmiah adalah sebagai berikut: (Sastra Jogja, 2008) a. Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai. Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta

memperoleh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun bahasan presentasi powerpoint. Jika diperlukan, bahan dapat dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan. Apabila bahan ditayangkan, harus dipastikan bahwa semua peserta dapat melihat layar dan dapat membaca tulisan yang disajikan. b. Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. Untuk itu, penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator. c. Penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah. Hal itu karena forum ilmiah merupakan wahana bagi ilmuwan dan akademisi dari berbagai disiplin ilmu saling asah otak dan hati serta bertukar berbagai informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil penelitian. Dalam forum tersebut ada beberapa peran yang dimainkan

oleh aktor yang berbeda, yakni penyaji, pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib melakukan tugasnya dan menjaga agar jalannya presentasi ilmiah dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. 4. Etika Presentasi Ilmiah Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang harus dipegang dalammenjaga etika adalah menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain. Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam forum ilmiah meliputi hak berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapatkan pengakuan. Kehilangan muka dapat terjadi apabila aib atau kekurangan diungkapkan secara vulgar. Sementara itu, apabila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia mempunyai hak untuk mendapatkan pengakuan. (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008) Dalam presentasi ilmiah terdapat lima peran penting agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik. Masing-masing peran tersebut memiliki etika dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Berikut etika dalam presentasi ilmiah berdasarkan perannya masing-masing: (Susi Sundiasih, 2009) a. Etika Penyaji, terdiri dari: a) Penyaji perlu memberikan informasi secara memadai kepada peserta b) Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia c) Penyaji menaati etika presentasi : 1) Menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain 2) Kerugian berupa hak dan kesempatan berbicara, tersinggung, atau kehilangan harga diri 3) Mengutamakan kejujuran b. Etika Peserta

a) Peserta menjadi penyimak yang baik b) Peserta mengungkapkan apresiasi positif terhadap penyaji c) Peserta tidak meninggalkan forum sebelum jawaban disampaikan d) Jika akan meninggalkan forum, peserta meminta izin kepada moderator/penyelenggara c. Etika Moderator a) Adil b) Taat jadwal d. Etika Notulen a) Mencatat dengan rapi dan teliti semua hal yang terungkap dalam forum b) Meringkas hasil catatan dan disebarkan kepada forum e. Etika Teknisi a) Memastikan bahwa peralatan teknologi bekerja dengan baik b) Mengontrol peralatan selama presentasi 5. Penyiapan Bahan Presentasi Ilmiah Dalam era teknologi informasi, presentasi ilmiah dengan memakai multimedia sudah menjadi kebutuhan karena beberapa alasan. (Sastra Jogja, 2008) a. Presentasi akan menjadi menarik karena penyaji dapat membuat manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, termasuk melalui animasi. b. Penyaji dapat menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan sewaktu-waktu diperlukan. c. Penyaji dapat memberikan penekanan pada butir permasalahan yang dikehendaki secara menarik. d. Penyaji sangat dimudahkan karena membawa bahan dalam bentuk flashdisk. e. Bahan presentasi dapat sangat ringkas sehingga membantu peserta menangkap esensi bahan yang dibahas. f. Peserta dapat langsung menyalin file presentasi yang diperlukan.

Agar manfaat multimedia dapat dinikmati, presentasi multimedia perlu disiapkan dengan baik. Dalam menyiapkan presentasi multimedia, langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut: (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008) a. Tentukan butir-butir terpenting bahan yang dibahas. Penyebutan butir hendaknya tidak boleh terlalu singkat, tetapi juga tidak boleh terlalu elabratif karena elaborasi akan dilakukan secara lisan oleh penyaji. b. Atur butri-butir tersebut agar alur penyajian runtut dan runut (koheren dan kohesif). c. Kerangka pikir perlu diungkapkan/disajikan dalam diagram atau bagan alir untuk menunjukkan alur penalarannya. d. Tuliskan semuanya dalam bingkai power point dengan ukuran huruf atau gambar yang memadai. e. Pilih rancangan slide yang cocok (ingat, kontras warna dan animasi sangat penting. Namun, jangan sampai bahwa terjadi dekorasi lebih menarik daripada butir bahasan). f. Uji coba tayang untuk memastikan bahwa semua bahan yang disajikan dalam slide dapat terbaca oleh peserta dalam ruangan yang tersedia. g. Cetak bahan dalam slide tersebut untuk digunakan sebagai pegangan dalam penyajian. Sedangkan menurut Tarkus Suganda, dalam melakukan persiapan untuk presentasi, kita terlebih dahulu perlu mengetahui : (Tarkus Suganda, 2011) a. Tujun Presentasi a) Untuk menginformasikan (to inform) b) Untuk mempengaruhi (to persuade) c) Untuk mengubah opini (to change) b. Ide Utama Presentasi Mengetahui ide utama tentang materi seminar kita akan membantu kita untuk mempersiapkan presentasi kita agar hadirin yang

telah mendengarkan presentasi kita akan tetap mengingat apa yang sudah kita paparkan. c. Menetapkan Peserta Mengetahui siapa saja hadirin yang akan mendengarkan presentasi kita sangat membantu kita dalam mempersiapkan bahan presentasi. Kita harus mempersiapkan diri dan bahan serta metode presentasi yang berbeda untuk setiap jenis hadirin. Bahan dan metode presentasi kita untuk petani akan berbeda dengan untuk mahasiswa, demikian juga untuk ilmuwan. Untuk itu, kita perlu mengetahui terlebih dahulu : a) Apa yang hadirin ketahui tentang diri kita? b) Apa yang hadirin ketahui tentang topik presentasi kita? c) Bagaimana rencana presentasi kita diumumkan? d) Bagaimana kira-kira tanggapan hadirin terhadap kita? e) Bagaimana respon hadirin terhadap presentasi kita? f) Bagaimana tanggapan hadirin terhadap topik presentasi kita? d. Peranan sebagai Penyaji Seorang presenter mirip dengan seorang aktor panggung yang membacakan suatu narasi kepada pendengarnya. Ia harus dapat meyakinkan pendengarnya dengan antusiasme yang tinggi, sekalipun, misalnya topiknya tidak meyakinkan. Mendongeng membutuhkan adanya suatu hubungan antara pembicara dengan pendengar. e. Mengetahui Waktu Presentasi Waktu yang tersedia untuk melakukan presentasi selalu dibatasi, dari 10 menit sampai 1 jam. Sebelum mempersiapkan bahan presentasi, kita harus tahu berapa lama waktu yang disediakan kepada kita untuk mempresentasikan makalah kita. Seorang presenter yang baik, biasanya akan mempersiapkan bahan sedemikian rupa sehingga tidak akan melewati batas waktu yang disediakan. Dan dia akan melatih presentasinya disesuaikan dengan waktu yang tersedia. 6. Melaksanakan Presentasi Ilmiah

Presentasi ilmiah pada intinya adalah mengkomunikasikan bahan ilmiah kepada peserta forum ilmiah. Didalam pelaksanaannya tentu belaku prisdip-prinsip komunikasi. Beberapa prinsip komunikasi tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008) a. Mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif, seperti: a) Memastikan kecukupan pecahayaan dan ruang gerak b) Memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih bahasa dan media c) Menghindari kemungkinan multitafsir ungkapan yang dipilih d) Berpikir positif tentang peserta e) Membuat peserta nyaman, merasa berterima, dihormati, dan dihargai f) Mempertimbangkan budaya peserta g) Bersikap terbuka terhadap sikap dan pendapat orang lain yang berbeda h) Memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dari segi situasi formal alam dan budaya b. Memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi, seperti : a) Memastikan bahwa suara dapat didengar semua peserta b) Memastikan penyaji dapat melihat semua peserta c) Menjadi penyimak/pendengar yang baik d) Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya,

mengklarifikasi,dll. e) Mendorong peserta untuk terlibat aktif f) Merespons kebutuhan peserta g) Menggunakan media yang menarik dan tepat guna Dalam suatu presentasi ilmiah terdapat hambatan yang mungkin terjadi sehingga informasi yang diberikan penyaji tidak dapat sampai seluruhnya pada penedengar. Hambatan tersebut dapat berupa demam panggung yang biasa disebabkan karena hal baru, situasi rendah, kesadaran, perbedaan dan pengalaman baru. Ada beberapa cara untuk

menghilangkan demam panggung tersebut, antara lain : (Susi Sundiasih, 2009) a. Persiapan bahan (IQ) b. Latihan (skill) c. Cari pengalaman (jam terbang) d. Anggaplah wajar (emosi) e. Kegiatan fisik (gerak, nafas) Selain itu perlu pula dilakukan latihan berbicara dimuka umum, seperti : (Susi Sundiasih, 2009) a. Membuka suasana seperti mengucapkan terima kasih b. Latihan Gerak tubuh c. Mimik muka d. Intonasi Suara e. Artikulasi kalimat f. Menyegarkan suasana g. Bentuk-bentuk penegasan h. Berikan pesan terakhir i. Mencari umpan balik j. Penutupan seperti meminta pendengar melakukan sesuatu yang berkaitan dengan presentasi ilmiah Selain itu, dibawah ini terdapat berbagai tips menjadi seorang presenter super dalam presentasi ilmiah. (Susi Sundiasih, 2009) a. Antusias, menampilkan semangat hidup diri b. Berwibawa, menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu c. Positif, melihat peluang dalam setiap saat d. Supel, mudah menjalin hubungan dengan peserta e. Humoris, berhati lapang, tetap mengikuti irama f. Kreatif, menemukan banyak cara g. Fasih, berkomunikasi dengan jelas, fasih dan benar h. Tulus, memiliki niat dan motivasi positif i. Interaktif, hubungan pembicara peserta hidup

10

j. Mampu memotivasi, mengairahkan pendengar, membangun harapan B. Berpidato 1. Pengertian Berpidato Berpidato berasal dari kata pidato yang berarti suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Oleh karena itu, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi wajah, kontak pandang, gerak tangan, dll.). Dengan demikian, berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta

memanfaatkan aspek-aspek non-kebahasaan yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu. (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008) 2. Tujuan Berpidato Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini : a. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela. b. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain. c. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan. 3. Kriteria Pidato Setiap orang yang berpidato pasti berusaha dan berharap agar pidato yang disampaikan dinilai oleh pendengarnya sebagai pidato yang baik. Pidato yang baik ditandai sebagai berikut: (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008) a. isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung b. isinya menggugah dan memiliki manfaat bagi pendengar c. isinya tidak menimbulkan pertentangan SARA d. isinya jelas, benar, objektif e. bahasa yang digunakan mudah dipahami

11

f. disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat 4. Tata Cara Berpidato a. Pembukaan. Pembukaan pidato merupakan bagian penting dan meainkan peranan bagi pembicara, karena bagian ini dapat memeberikan kesan pertama bagi para audience.. Ada beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: a) dengan memperkenalkan diri b) Membuka pidato dengan humor c) membuka pidato dengan pendahuluan secara umum. b. Inti Pidato. Setelah selesai melakukan pembukaan dengan salah satu cara di atas, maka langsung dilanjutkan dengan menyajikan pokok permasalahannya. c. Penutup Pidato bisa dilakukan dengan: a) Membuat rangkuman atau simpulan b) Menyatakan kembali prinsip-prinsip yang terkandung dalam pidato c) Menceritakan cerita singkat yang menarik d) Mengutip kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa bait pantun e) Mengajak atau menghimbau dan mengemukakan sebuah pujian buat para pendengar (Agnes Sekar, 2008) 5. Etika Berpidato Etika berpidato merujuk pada nilai-nilai kepatutan yang perlu diperhatikan dan dijunjung ketika seseorang berpidato. Nilai-nilai yang petut diperhatikan adalah: (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008) a. Tidak menyinggung perasaan orang lain b. Upaya menghargai dan membangun optimism pendengarnya c. Sikap jujur dan terbuka d. Rasa empati dan persahabatan Selain itu ada pula etika berpidatu menurut tempat berpidato, yaitu: (Agnes Sekar, 2008) a. Etika berpidato di depan umum meliputi:

12

a) Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih dan sopan b) Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati; c) Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato d) Gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana e) Sebagai kata penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata yang kurang berkenan dan lain-lain. b. Etika berpidato di depan pejabat: a) Menghilangkan rasa rendah diri b) Jangan tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lainlain c) Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada audience. c. Berpidato di depan Pemuka Agama: a) Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung umat beragama b) Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu c) Perbanyak istilah-istilah keagamaan d. Etika Berpidato di depan para wanita. Bila pembicara seorang lakilaki, hati-hati jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari sekalian; hindari kata-kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan; e. Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus

mengutamakan penalaran yang berikaitan dengan dunia anak-anak muda; Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menentang; Jangan mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda f. Etika Berpidato di depan masyarakat Desa. Jangan berbohong; Gunakan kata-kata yang sopan dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa stempat.

6. Menulis Naskah Pidato

13

Menulis naskah pidato perlu dilakukan apabila kegiatan pidato yang akan dilakukan memang telah dipersiapkan sebelumnya. Akan tetapi, jika kegiatan pidato itu dilakukan secara spontan, tentu kita tidak perlu menulis naskah pidato. Menulis naskah pidato pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan lewat kegiatan berpidato. Pilihan kosa kata, kalimat, dan paragraf dalam menulis naskah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan kegiatan menulis untuk menghasilkan naskah yang lain. Situasi resmi atau kurang resmi akan menentukan pilihan kosa kata dalam menulis naskah pidato. Dengan demikian, meskipun sebagai bahasa tulis, naskah pidato itu merupakan bahasa tulis yang akan dilisankan sehingga konteks kelisanan perlu diperhatikan. Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi : (Perpustakaan Online Indonesia, 2008) a. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc. b. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan. c. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian. d. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu. e. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan. f. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban. 7. Penyampaian Pidato Menyampaikan pidato berarti melisankan naskah pidato yang telah disiapkan. Akan tetapi, menyampaikan pidato bukan sekadar membacakan naskah pidato di depan hadirin, melainkan juga perlu menghidupkan dan menghangatkan suasana dan menciptakan interaksi yang hangat dengan

14

audiens. Untuk itu, seseorang yang akan menyampaikan pidato harus mampu menganalisis situasi dan memanfaatkan hasil analisisnya itu untuk menghidupkan suasana dalam pidato yang akan dilakukan. Apabila pidato yang disampaikan bukan atas nama orang lain (bukan membacakan naskah pidato atasan atau orang lain), kita masih dapat melakukan penambahanpenambahan sepanjang waktu yang disediakan memadai. Yang terpenting, penambahan itu memperkaya isi pidato, dapat menghangatkan suasana, dan dapat memperjelas isi dalam naskah pidato. (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008) Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini : (Perpustakaan Online Indonesia, 2008) a. Wawasan pendengar pidato secara umum b. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan c. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti d. Mengetahui jenis pidato dan tema acara e. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb. Pada umumnya dalam menyajikan pidato, ada enam langkah yang perlu diperhatikan oleh orang yang berpidato, yaitu : (Sastra Jogja, 2008) a. menentukan maksud pidato

b. menjajaki situasi dan latar belakang pendengar c. memilih topik (jika diperlukan) d. mengumpulkan bahan atau materi pidato e. menyusun dan mengembangkan kerangka pidato f. melatih diri secara oral sebelum menyajikan pidato Selain itu diperlukan teknik atau metode dalam membawakan suatu pidato di depan umum. Ada empat metode berpidato, yaitu : (Wikipedia, 2012) a. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.

15

b. Metode impromtu, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta. c. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi. d. Metode ekstemporan, yakni pidato tanpa membuat persiapan naskah, tetapi hanya menatat hal-hal penting yang akan disampaikan dan urutannya saja

BAB V PENUTUP

Simpulan 1. Presentsi ilmiah adalah presentasi yang disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah di hadapan khalayak ilmiah. 2. Kiat presentasi ilmiah adalah menarik minat peserta, mengarahkan perhatian peserta, mempertahankan perhatian peserta, menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas dan menjaga etika. 3. Tata cara presentasi ilmiah yaitu memberi informasi kepada peserta secara memadai, menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia, menaati etika yang berlaku di forum ilmiah. 4. Etika dalam presentasi ilmiah terbagi atas etika penyaji, etika moderator, etika notulen, etika peserta dan etika teknisi. 5. Penyiapan bahan presentasi ilmiah terdiri dari manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan sewaktu-waktu diperlukan, memberikan penekanan pada butir

permasalahan yang dikehendaki secara menarik, membawa bahan dalam bentuk flashdisk, meringkas bahan presentasi dan peserta dapat langsung menyalin file yang dibutuhkan.

16

6. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan presentasi ilmiah adalah mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif dan

memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi. 7. Berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu. 8. Tujuan berpidato adalah mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela, memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain dan membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan. 9. Kriteria berpidato yaitu isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung, isinya menggugah dan memiliki manfaat bagi pendengar, isinya tidak menimbulkan pertentangan SARA, isinya jelas, benar serta objektif, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat 10. Tata cara berpidato yaitu terdiri dari pembukaan, isi dan penutup. 11. Etika berpidato yaitu t idak menyinggung perasaan orang lain, menghargai dan membangun optimisme pendengarnya, memiliki sifat jujur dan terbuka serta rasa empati dan persahabatan. 12. Menulis naskah pidato pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan lewat kegiatan berpidato. Pilihan kosa kata, kalimat, dan paragraf dalam menulis naskah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan kegiatan menulis untuk menghasilkan naskah yang lain. 13. Ada empat metode berpidato yaitu metode impromptu, naskah, mengahafal dan ekstemporan.

17

DAFTAR PUSTAKA Gafura. 2009. Presentasi Ilmiah. HTTP://PRESENTASI.GAFURA.NET/?P=7 (14 April 2012) Perpustakaan Online Indonesia. 2008. Pengertian Pidato, Tujuan, Sifat, Metode, Susunan Dan Persiapan Pidato Sambutan. HTTP://ORGANISASI.ORG/PENGERTIAN-PIDATO-TUJUAN-SIFATMETODE-SUSUNAN-DAN-PERSIAPAN-PIDATO-SAMBUTAN (14 April 2012) Sastra Jogja. 2008. Materi Presentasi Ilmiah dan Berpidato. http://boeditama.blogspot.com/2008/11/materi-presentasi-ilmiah-danberpidato.html (14 April 2012)

Sekar,

Agnes. 2008. Teknik Berpidato. HTTP://AGNESSEKAR.WORDPRESS.COM/2008/12/08/TEHNIKBERPIDATO/ (14 April 2012) Suganda, Tarkus. 2011. Persiapan Presentasi Ilmiah. HTTP://BLOGS.UNPAD.AC.ID/TARKUS7558/2011/03/28/PERSIAPA N-PRESENTASI-ILMIAH/ (14 April 2012) Sundisiah, Suci. 2009. Presentasi Ilmiah. http://www.google.co.id/search?q=file.upi.edu%2FDirektori%2FFPBS%2 FJUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA%2FSUCI_SUNDU SIAH%2Fpresentasi%2FMKU_Bahasa_Indonesia%2FPRESENTASI_IL MIAH.pdf&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:enUS:official&client=firefox-a (14 April 2012) Tim Pengajaran Bahasa Indonesia Unhas. 2008. Bahasa Indonesia. Makassar: Tidak diketahui (14 April 2012) 18

Wikipedia. 2012. Pidato. HTTP://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/PIDATO (14 April 2012)

19

Anda mungkin juga menyukai