Anda di halaman 1dari 29

BAHASA

I N D O N E S I A

BAB 8
PRESENTASI ILMIAH
MATERI
8.1 Pengertian

8.2 Tujuan Presentasi

8.3 Tata Cara

8.4 Presentasi Ilmiah Yang Efektif

8.5 Tahap-tahap Presentasi

8..6 Sistematika Slide

2
Dengan berlatih berkomunikasi lisan,
Anda belajar bagaimana menghadapi
dunia kerja nantinya yang menuntut
kemampuan berpresentasi.

3
Di samping komunikasi tulis, dalam
kegiatan akademik diperlukan pula
keterampilan berkomunikasi lisan.
Salah satu bentuk komunikasi lisan
yang sering dilakukan dalam dunia
akademik adalah presentasi ilmiah.
Presentasi ilmiah penting dikuasai
dan dibiasakan sebagai latihan
mengemukakan pemikiran secara lisan
serta mempertanggungjawabkan apa
yang telah ditulis atau diteliti.

4
8.1
PENGERTIAN
Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan
banyak orang (publik) atau kalangan terbatas untuk
menyampaikan temuan penelitian, pemikiran kritis, atau informasi
ilmiah dalam dunia akademik.

Kemampuan melakukan presentasi ilmiah merupakan tuntutan


bagi kaum akademisi karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan
perlu disebarluaskan dan dipertanggungjawabkan. Karena itu,
supaya presentasi ilmiah berjalan efektif dan efisien, Anda perlu
memahami tujuan, tata cara, tahapan, sistematika, dan teknik
presentasi.

6
8.2
TUJUAN
PRESENTASI
Presentasi ilmiah mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut.

a. Memberikan informasi

Presentasi yang bertujuan memberikan informasi dilakukan Ketika peserta belum mengenal topik
yang dibahas. Presentasi jenis ini biasanya banyak memberikan fakta dan data agar peserta
memahami apa yang akan terjadi. Pada akhir presentasi diharapkan peserta mengerti akan infomasi
baru yang sebelumnya tidak diketahui. Presentasi jenis ini banyak dilakukan untuk menjelaskan
materi perkuliahan, melaksanakan proyek, dan mempresentasikan hasilpenelitian.

b. Mengharapkan masukan

Presentasi ini bertujuan mendapatkan masukan atas materi yang dibentangkan. Dari masukan yang
diperoleh dari peserta, penyaji dapat menindaklanjutinya dengan melakukan tindakan atau
menyempurnakan materinya untuk ditindaklanjuti ke suatu media cetak ilmiah. Presentasi proposal
atau hasil penelitian, misalnya, bertujuan untuk itu.

c. Memengaruhi atau membujuk

Presentasi bertujuan memengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan yang diusulkan penyaji.
Berdasarkan data konkret, penyaji mengajak peserta untuk berbuat sesuatu setelah selesai
mendengarkan presentasi. Presentasi yang membujuk harus mampu menggugah emosi peserta
sehingga dapat mengubah sikap dan mengajak mereka untuk melakukan sesuatu. Presentasl yang
menggugah peserta untuk bertindak, misalnya presentasi penelitian tindakan, yaitu hasil penelitian
yang memberi masukan kebijakan atau pembaruan bagi pihak tenentu agar segera melakukan apa
yang diusulkan.
8.3
TATA CARA
Meskipun sudah mempunyai tujuan yang jelas, jika tidak mengetahui aturan atau tata cara
presentasi yang baik, presentasi tidak berlangsung seperti yang diharapkan.

Karena itu, beberapa cara berikut perlu diperhatikan.


a. Berikan informasi kepada peserta secara memadai

Informasi yang memadai akan dipahami dengan baik jika peserta memperoleh materi secara
tertulis, baik materi lengkap (makalah) maupun materi dalam slide ppt (power point) . Jika
memang diperlukan, materi dapat dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan. Jadi, Ketika materi
ditayangkan, pastikan semua peserta dapat melihat layar dan dapat membaca teks yang
disajikan.

b. Manfaatkan waktu seefektif mungkin

Penyaji membentangkan materi dalam waktu yang terbatas. Karena waktu yang terbatas,
sebaiknya materi berbentuk butir-butir atau gagasan-gagasan penting yang
pengembangannya dilakukan penyaji secara lisan. Untuk itu, penyaji perlu merencanakan
materi dengan alokasi waktu yang diberikan dan menaati arahan yang diberikan oleh
moderator (pemandu).

c. Patuhi etika yang berlaku

Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenaj mana yang benar dan mana yang
salah, serta mana yang patut dan yang tidak patut. Etika dalam presentasi perlu diperhatikan
karena forum ilmiah merupakan wahana bagi ilmuwan dan akademisi, wadah untuk saling
mengasah otak dan hati, serta bertukar informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran
maupun hasil penelitian.
Dalam forum ilmiah ada beberapa peran yang dimainkan oleh penyaji, pemandu,
notulis (jika ada), peserta, dan teknisi. Semua pihak Wajib melakukan tugasnya
masing-masing dan menjaga agar presentasi ilmiah berjalan lancar sesuai dengan
aturan. Satu nilai yang harus dipegang dalam menjaga etika adalah menjaga perilaku
agar tidak merugikan orang lain.

Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, atau ketersinggungan


perasaan. Hak dalam forum ilmiah meliputi hak berbicara, hak membela dan
mempertahankan pendapat, serta hak untuk mendapatkan pengakuan. Kehilangan
muka dapat terjadi jika aib atau kekurangan diiungkapkan secara vulgar di depan
peserta. Sementara itu, jika seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat
berharga, ia mempunyai hak untuk mendapatkan pengakuan. Etika dalam forum
ilmiah penting dipahami dan dijaga agar presentasi berjalan lancar.

Etika lain yang perlu diperhatikan oleh penyaji adalah kejujuran. Dalam dunia ilmiah,
kejujuran merupakan hal terpenting. Setiap penyaji wajib bersikap terbuka dalam
segala hal yang menyangkut informasi yang disajikan. jika menyajikan data, penyaji
harus secara jujur menyebutkan apakah data itu merupakan hasil penelitiannya
ataukah data diambil dari sumber lain. jika diambil dari sumber lain, harus
disebutkan sumbernya secara lengkap sesuai dengan kaidah ilmiah.
Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai berikut. Setiap
peserta pertama-tama harus jujur pada diri sendiri. Artinya, peserta pantas bertanya jika
memang tidak mengetahui apa yang disajikan, peserta ingin mengklarifikasi hal yang
membingungkan atau belum diyakininya, ingin mengecek apakah pemahamannya tepat
atau tidak, dan sebagainya.
Selain itu, setiap peserta perlu menghargai pendapat/gagasan/ide orang lain. Hal itu
mensyaratkan bahwa peserta harus menyimak materi presentasi. Sebagai contoh, ketika
peserta lain telah mengusulkan suatu gagasan, ia tidak akan berbicara seolah-olah ialah
pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh peserta lain, ia
tidak perlu mengulangi pertanyaan itu. Ketika peserta lainnya telah menyatakan sesuatu
dan ia menyetujuinya, ia dapat mengungkapkan dukungannya.
Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau informasi, satu
kewajiban penanya adalah menyimak jawaban penyaji. Akan lebih baik jika penanya
menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah diberikan. jika terpaksa
penanya harus meninggalkan ruangan sebelum jawaban diberikan, penanya wajib
meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.
Keberlangsungan forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator. Etika yang harus dijaga
moderator adalah adil. Artinya, semua peserta memperoleh kesempatan yang sama dalam
berpartisipasi aktif selama forum berlangsung. Keseimbangan tempat duduk peserta dan
kesetaraan gender pun perlu benar-benar dijaga dan diperhatikan. Demikian juga
keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang boleh diajukan oleh peserta.
Selain adil, seorang moderator juga perlu menaati waktu atau rangkaian acara yang telah
ditentukan. Moderator sebaiknya tidak terlalu banyak menggunakan waktu untuk
memberikan komentar yang tidak fungsional. Ia juga harus mampu mengatur waktu yang
digunakan oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta. Karena itu, moderator
diharapkan mempunyai keberanian untuk menginterupsi dengan santun pembicaraan
peserta yang tidak relevan dengan pembicaraan penyaji. Dengan demikian, moderator
berperan sebagai pengendali forum yang mengatur jalannya kegiatan ilmiah. Di
tangannyalah forum ilmiah berjalan lancar, interaktif, dan ketat waktu.

Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan peserta,
atau jawaban penyaji sebaiknya dicatat oleh notulis. Hasil catatan yang telah ditata
ringkas dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat di dalam forum
tersebut. Hal itu memberi kesempatan kepada pemilik gagasan untuk meluruskannya jika
terdapat hal-hal yang kurang tepat.

Adapun teknisi bertugas memastikan perlengkapan komunikasi dan teknologi yang


digunakan dalam forum bekerja dengan baik. Dia harus melakukan cek terakhir sebelum
kegiatan ilmiah dimulai dan secara teratur mengontrol jalannya presentasi supaya tidak
terjadi kendala teknis. Jika terjadi masalah pada perangkat teknologi, dia segera
bertindak untuk mengatasi masalah tersebut. Keterlambatan bertindak dapat berakibat
pada banyaknya waktu terbuang sia-sia.
8.4
PRESENTASI ILMIAH
YANG EFEKTIF
Untuk melakukan presentasi yang efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut.

a. Menarik perhatian dan minat peserta Kunci ketertarikan peserta tertuju pada topik
dan penyaji. Pilihlah topik yang penting, mendesak, dan menarik perhatian, tetapi
juga dikuasai penyaji. Meskipun topik menarik, jika tidak dapat dibentangkan secara
menarik, tentunya akan mengecewakan peserta. Karena itu, jadilah penyaji yang
luwes dan memikat. Caranya, hargailah peserta dan kenali latar belakan g mereka,
dukunglah presentasi dengan kemampuan menggunakan multimedia (media visual,
seperti gambar dengan warna menarik atau gambar bergerak), dan jagalah agar
nada suara tidak monoton, tetapi jelas terdengar oleh seluruh peserta.

b.Menjaga agar presentasi tetap berfokus pada masalah yang dibahas Untuk
menjaga agar presentasi tetap berfokus pada masalah yang dibahas, di samping
harus mendalami materi, penyaji juga mampu menyampaikan pokok-pokok penting
presentasi secara sistematis, singkat, dan padat.

c. Menjaga etika saat tampil

Untuk menjaga etika, hindari hal-hal yang dapat merugikan (menyinggung perasaan)
orang lain seperti yang telah diuraikan di atas.
8.5
TAHAP-TAHAP
PRESENTASI
Keberhasilan presentasi didukung oleh tahapan yang matang yang perlu dilalui penyaji, dari
menyiapkan bahan presentasi hingga mengevaluasi presentasi.

8.5.1 Mempersiapkan Presentasi

Pertemuan pertama harus mengesankan. Karena itu,untuk dapat mengesankan, sebelum presentasi,
Anda perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin.

a. Tentukan tujuan presentasi (lihat 8.2).

b. Siapkan materi atau bahan presentasi dengan baik. Bacalah banyak sumber bacaan untuk
menambah wawasan materi. Sumber dapat berasal dari pengalaman sendiri atau orang lain, buku,
jurnal, majalah, surat kabar, hasil penelitian, atau sumber elektronik (website).

c. Susunlah kerangka materi yang akan disampaikan.

d. Analisislah peserta, apakah mereka orang yang memiliki variasi latar belakang pendidikan, setara
bidang ilmu, orang yang awam atau profesional.

e. Pastikan alat komunikasi, seperti telepon genggam, tidak mengganggu presentasi. Karena jika tidak
dimatikan, alat komunikasi ini dapat mengganggu konsentrasi baik penyaji maupun peserta.

f. Bagikan materi (handout) sebelum presentasi. Namun, jika Anda merasakan lebih baik materi
dibagikan setelah presentasi, hal itu tidak bermasalah. Justru peserta akan terfokus untuk
mendengarkan presentasi.
Dalam era global yang serba canggih menggunakan teknologi informasi,
presentasi ilmiah dengan multimedia menjadi kebutuhan.

Pertama, presentasi lebih menarik karena penyaji dapat memvariasikan


Teknik penyajian materi, termasuk melalui bantuan animasi. Kedua,
penggunaan multimedia memudahkan penyaji untuk merevisi dengan
cepat bila sewaktu-waktu diperlukan. Ketiga, penyaji dapat memberikan
penekanan pada butir permasalahan yang dikehendaki secara menarik.
Keempat, penyaji hanya membawa materi atau bahan presentasi yang
tersimpan di dalam cakram padat (CD) atau flash disk. Kelima, bahan-
bahan presentasi dapat diringkas sehingga membantu peserta
menangkap esensi presentasi. Keenam, peserta dapat langsung
menggandakan bahan presentasi yang diperlukan (Rahayu, 2007:226).

Menurut Rahayu (2007), untuk mempersiapkan presentasi yang


menggunakan multimedia diperlukan langkah-langkah berikut.
1. Susunlah butir-butir terpenting yang akan dibahas secara singkat dan padat sesuai
dengan pola penyajian yang dikehendaki.

2. Sajikanlah kerangka berpikir dalam diagram atau bagan alir untukmenunjukkan alur
penalaran.

3. Sajikan semua materi dalarn bingkai power point dengan ukuran huruf atau gambar
yang memadai.

4. Rancanglah salindia (slide show) secara menarik (ingat kontras warna dan animasi
sangat penting, tetapi jangan sampai hal tersebut lebih menarik daripada butir bahasan).

5. Uji cobalah salindia untuk melihat keterbacaan.

6. Cetaklah materi untuk digunakan sebagai pegangan dalam penyajian.

Alat bantu yang dapat digunakan dalam presentasi antara lain transparansi, proyektor,
komputer, video, papan tulis, handout, soundsystem, OHP, LCD, danflipchart (Rahayu,
2007:230—231).A1at bantu apa yang akan digunakan bergantung pada kebutuhan
presentasi. Alat bantu ini hanyalah perangkat yang mengantarkan penyaji agar mudah
menyampaikan materi.
8.5.2 Melaksanakan Presentasi

Dalam pelaksanaan presentasi perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini agar


presentasi berjalan seperti yang diharapkan.

1. Bersikaplah tenang dan alihkan perhatian peserta apabila peserta berbicara


sendiri, tidak peduli, acuh tak acuh, keluar-masuk ruangan, dan sebagainya.

2. Sisipkan humor di tengah-tengah presentasi agar peserta memperoleh kesegaran.

3. Libatkan peserta dengan meminta pendapat atau komentar mereka tentang


materi.

4. Gunakanlah bahasa yang mudah dipahami.

5. Berbicaralah dengan tenang, santun, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

6. Jika penyaji lebih dari satu orang, setiap penyaji memperoleh kesempatan
berbicara untuk satu atau beberapa bagian dari materi yang akan dipresentasikan.

7. Perhitungkan waktu presentasi dan waktu diskusi.


8.5.2.1 Aspek Nonverbal
Presentasi bukan hanya melibatkan unsur verbal (berbicara), melainkan juga nonverbal
(tanpa berbicara). Keduanya saling mendukung keberhasilan presentasi.
Aspek-aspek yang termasuk nonverbal adalah sebagai berikut (Budhiman, 2009:269).
a. Penampilan
Pakaian yang dikenakan mencerminkan siapa Anda. Karena itu, berbusanalah sesuai
dengan suasana. Jika suasana formal, gunakan pakaian yang formal pula. Jangan berias
diri atau menggunakan aksesori secara berlebihan.
b. Sikap tubuh
Saat presentasi, gerakkan sewajarnya tubuh Anda ke tengah, kiri, kanan, depan, atau
belakang agar tidak bosan dilihat oleh peserta. Sikap yang bergerak seperti ini dapat
menimbulkan energi tersendiri bagi peserta.
c. Bahasa tubuh
Gunakan bahasa tubuh secara efektif, misalnya membelalakkan mata ketika heran,
membuka tangan ke samping depan untuk emosi gembira, atau menggelengkan kepala
sebagai tanda tidak setuju.
Beberapa bahasa tubuh yang harus dihindari saat melakukan presentasi adalah
sebagai berikut.

1. Menghindari kontak mata

Ini memperlihatkan rasa kurang percaya diri, gugup, dan tidak siap. Usahakan selalu
menatap mata peserta dengan tetap menjaga etika dan sopan-santun. Jagalah
kontak mata dengan peserta meskipun sikap tubuh bergerak ke berbagai sudut
ruangan. Kontak mata dapat diartikan perhatian kepada peserta.

2. Membungkukkan badan

Kesan yang langsung tertangkap dari posisi membungkuk adalah penyaji tidak
berani dan tidak percaya diri. Cobalah berdiri tegak dan posisikan kaki selebar bahu.

3. Menggerakkan anggota badan berlebihan

Jangan menggoyang-goyangkan kaki, memperbaiki untaian rambut, atau menutup


mulut saat berbicara. Semua ini menandakan sikap yang tidak siap atau kurang
menguasai materi.
4. Memilih posisi berdiri daripada duduk

Presentasi dapat dilakukan dengan duduk atau berdiri. Saat menyampaikan


presentasi dengan berdiri, jangan kaku seperti patung. Berdiri kaku justru
memperlihatkan sikap yang dingin. Cobalah berjalan dan bergerak
mendekati peserta. Begitu pula, sikap duduk terkesan kurang membuka diri
kepada peserta. Peserta tidak leluasa menatap penyaji dan akan merasa
bosan hanya melulu melihat slide. Berdiri lebih baik daripada duduk karena
Anda dapat bebas berekspresi dan berkomunikasi langsung dengan
peserta.

5. Memasukkan tangan ke dalam saku celana

Gaya itu menunjukkan sikap tidak bersahabat dan merasa terancam.


Sebaiknya, keluarkan tangan dari saku celana dan gerakkanlah tangan
seperlunya.
6. Meniru gaya orang lain

Jangan meniru gaya presentasi orang 1ain.]adi1ah diri sendiri dengan gaya
yang khas Anda.

7. Menghindari bebunyian

Sebaiknya, sebelum menyampaikan presentasi, keluarkan semua kunci atau


koin dari saku celana dan letakkan di dalam tas. Jangan sampai Anda
kehilangan muka karena masalah kecil ini.

8. Menciptakan humor secara berlebihan

Tidak ada salahnya melontarkan humor atau anekdot saat memberikan


presentasi, tetapi harus diingat jangan melakukannya secara berlebihan dan
keluar dari topik yang sedang dibicarakan.
Dalam forum ilmiah umumnya, setelah presentasi dilanjutkan
dengan sesi diskusi atau tanya jawab. Sesi ini penting baik bagi
penyaji maupun peserta. Bagi penyaji, diskusi dapat menjadi
wahana untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
atas materi yang telah disampaikan. Selain itu, penyaji dapat
mengukur kedalaman penguasaan terhadap materi,
rnemperoleh masukan, dan menambah wawasan. Bagi peserta,
adanya diskusi dapat memberi kesempatan untuk
mengonfirmasi, bertanya, menyanggah, mengklarifikasi, dan
sebagainya. Dari diskusi, peserta juga dapat menambah
pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan baru.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat berlangsung sesi diskusi
adalah sebagai berikut.
1) Simak pertanyaan yang dilontarkan peserta. Jika perlu, catat secara singkat poin
penting pertanyaan pada kertas yang disiapkan. Namun, jika terlupa, dapat bertanya
kepada moderator.

2) Jika pertanyaan tidak jelas, penyaji dapat meminta peserta untuk mempertajam
pertanyaan atau sanggahannya.

3) Jika percanyaan tidak berkaitan dengan apa yang dipresentasikan, tidak ada salahnya
penyaji mengatakan tidak berkenan menjawabnya.

4) ]ika penyaji tidak dapat menjawab, berterusteranglah atau berikanlah kesempatan


kepada peserta yang lain untuk membantu menjawabnya. Hal itu lebih baik dilakukan
daripada Anda menjawab asal-asalan.

5) Jawaban disampaikan secara singkat, tidak bertele-tele, dan sesuai dengan alokasi
waktu.

6) jika pertanyaan satu dan lainnya berkaitan, dapat dijawab sekaligus sehingga lebih
menghemat Waktu.

7) Ucapkan terima kasih sebelum atau setelah menjawab pertanyaan. Selain menunjukkan
kesantunan, juga menandakan ungkapan perasaan bahwa peserta telah menyimak
presentasi Anda.
Cara yang mudah untuk menilai suatu presentasi
berhasil atau tidak adalah melalui pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan peserta. Presentasi yang
menarik akan memancing banyak pertanyaan dan
komentar dari peserta walaupun komentar yang
disampaikan bersifat kontra atau serangan balik.
Sebaliknya, jika tidak ada pertanyaan sama sekali dari
peserta, dapat diartikan presentasi tidak menarik, sulit
dimengerti, atau membosankan. Mungkin peserta
menghendaki presentasi yang dilakukan segera
berakhir dan berganti ke penyaji berikutnya.
8.5.3 Mengevaluasi Presentasi
Tidak ada presentasi yang sempurna. Melakukan evaluasi
terhadap presentasi yang baru saja berakhir sangatlah baik
untuk mengetahui kekurangan presentasi. Evaluasi dilakukan
secara lisan atau tulis di akhir acara. Pada banyak penyaji,
evaluasi dilakukan dengan membagikan kuesioner atau menguji
materi. Evaluasi dapat pula dilakukan sendiri dengan
mengintrospeksi bagaimana sikap tubuh, intonasi, kelengkapan
materi, dan sebagainya. Selain itu, menyimak hasil rekaman
presentasi setelah presentasi berakhir merupakan cara yang
dianjurkan atau meminta pendapat rekan mengenai presentasi
Anda. Catatlah semua masukan untuk presentasi yang lebih
baik pada kesempatan lain.
TERIMA
KASIH

2/1/20XX PRESENTATION TITLE 29

Anda mungkin juga menyukai