Bahasa
Indonesia
Presentasi Ilmiah
Presentasi yang menarik dan efektif merupakan bagian integral dari kegiatan
penelitian. Dengan presentasi, peneliti mencoba menyampaikan idenya secara langsung
kepada audiens, dalam hal ini adalah komunitas ilmiah (thought collective). Terkadang,
banyak peneliti yang sebenarnya memiliki materi sangat menarik, tetapi caranya
mempresentasikan idenya membuat orang malas untuk mengikuti presentasinya.
Presentasi ilmiah tidak dapat berhasil dengan sukses tanpa persiapan dan teknik
presentasi yang tepat. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dilakukan selama
presentasi. Ada juga beberapa hal yang juga harus dihindari oleh presenter selama proses
presentasi berjalan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan sebelum
melakukan presentasi:
a) Periksa ruang presentasi. Ruangan dengan langit-langit rendah akan membuat kita
lebih cepat lelah. Cahaya yang masuk melalui kaca jendela juga dapat menghalangi
fokus. Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi pergerakan tubuh presenter.
Namun, ruangan yang terlalu besar bisa membuat presentasi menjadi kurang fokus.
b) Periksa alat/instrument presentasi. Beberapa alat yang digunakan untuk mendukung
presentasi ilmiah adalah proyektor, mikrofon, sound system, dan sebagainya. Alat-
alat tersebut harus diperiksa dan diuji sebelum dilakukan presentasi agar tidak
Selanjutnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat
pelaksanaan presentasi ilmiah:
a) Hindari menyampaikan hal-hal yang sudah diketahui oleh audiens atau hal-hal yang
tidak ingin mereka dengar. Selalu sampaikan informasi orisinil.
b) Jangan biarkan peserta merasa jenuh. Mainkan intonasi dan volume suarau sesuai
kebutuhan; kadang perlu kita naikkan intonasi, kadang perlu dikurangi. Saat peserta
mulai merasa bosan, ajak mereka berdialog dan sedikit humor.
c) Humor tidak boleh berlebihan. Humor hanya digunakan untuk merangsang
pemikiran. Terlalu banyak humor akan menghilangkan esensi presentasi.
d) Menjaga interaksi (interaktif) selama proses penyampaian presentasi. Jangan bicara
sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan contoh, jawaban,
dan mempraktikkan kegiatan tertentu
e) Be Specific. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali bercerita.
f) Jangan merendahkan mutu presentasi dengan mengatakan, "Maaf, sebetulnya saya
belum benar-benar siap", "Saya sedang belajar", "Ini bukan bidang saya", dan
seterusnya. Manusia adalah makhluk malas yang hanya ingin mendengarkan pihak
yang menurutnya layak didengarkan dan yang dianggap lebih mumpuni dari dirinya.
g) Perhatikan bahasa tubuh. Jangan melakukan aktivitas yang akan merusak
penampilan. Berdiri tegak dan rileks. Buatlah posisi yang nyaman untuk diri sendiri
dan nyaman dilihat oleh peserta. Gerakkan lengan sesuai kebutuhan.
h) Berpakaian dengan memilih warna yang sedikit cerah untuk menciptakan
kehangatan di dalam ruangan.
i) Jangan berbicara seperti Anda sedang ngobrol dengan seseorang. Ingatlah bahwa
Anda berbicara di depan banyak orang, kombinasikan bahasa resmi dengan
percakapan yang tepat.
a) Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara yang tidak konvensional (tidak
lazim), tetapi buatlah presentasi yang 'berisi' agar pendengar memahaminya.
Faktor terpenting dalam sebuah presentasi adalah penguasaan teknik persuasi pada materi
yang disampaikan. Hindari menggunakan teknik yang kurang lazim atau teknik yang tidak
konvensional agar tidak mengurangi keandalan materi. Jika audiens Anda berupa para ahli,
pendekatan seperti 'menyerang', “straight”, dan “smash” akan lebih efektif. Di sisi lain, jika
presentasi Anda terlalu bertele-tele, itu akan mengurangi perhatian pendengar yang
mencoba memahami penelitian Anda.
b) Pendengar harus memahami poin penting dalam presentasi yang disajikan. Untuk
melakukan ini, pertama-tama jelaskan hal-hal apa saja yang akan dibahas dalam
presentasi. Misalkan, Anda ingin menggambarkan karakteristik metode yang Anda
gunakan dalam penelitian. Pertama-tama jelaskan ada berapa karakteristik dari
metode tersebut. Kemudian diikuti oleh penjelasan setiap karakteristik secara
berurutan dan terstruktur.
Jika Anda ingin menggambarkan hasil sebuah eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian
terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami.
Kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik dari hasil yang
diperoleh. Dengan membuat slide terstruktur seperti itu, saat Anda membuat presentasi,
keseluruhan ide/garis besar secara otomatis akan dijelaskan di awal slide presentasi.
Misalnya, “Dalam metode ini, ada tiga karakteristik penting. Tiga hal terebut adalah A, B,
dan C.”
c) Di akhir presentasi, sangat disarankan untuk meninjau kembali poin-poin yang telah
disampaikan. Pada slide terakhir, sangat disarankan untuk melihat bagian-bagian
penting yang perlu "disorot". Anda dapat memulai dengan: “Beginilah kami
menjelaskan penelitian W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulangi
Dikti. 2016. Modul Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat
Perguruan Tinggi, Kemristekdikti.
Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya
Marsudi dan Iwan Sofana. 2017. Menulis Karya Ilmiah: Penelitian, Penulisan, Presentasi,
dan Publikasi Ilmiah. Bandung: Informatika