Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Bahasa
Indonesia
Presentasi Ilmiah

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


FEB, BAHASA, Semua Program 190001007 Tim Dosen
TEKNIK, DAN DKV Studi
13
Abstract Kompetensi
Pada pertemuan ke-13 Mata Mahasiswa mampu melakukan
Kuliah Bahasa Indonesia, presentasi atas karya tulis ilmiah
dijelaskan ihwal presentasi ilmiah yang sudah disusun sesuai
dengan rumpun ilmunya masing-
masing
Definisi Presentasi Ilmiah
Presentasi dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas tersistematis mulai dari
penyiapan hingga penyampaian suatu pokok Bahasa kritis, dalam bentuk yang logis dan
ringkas. Dalam praktiknya, presentasi merupakan sebuah proses komunikasi. Karena
merupakan sebuah proses komunikasi, presenter (orang yang melakukan presentasi) mesti
menyiapkan strategi-strategi tertentu agar proses komunikasinya berjalan dengan efektif.
Lebih jauh, French menyatakan bahwa “You’re a scientist or you wouldn’t be giving talk”.
Dari pandangan French tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa betapa pentingnya
kemampuan komunikasi dalam presentasi ilmiah. Dalam konteks presentasi ilmiah, Gafura
(2009) menyatkan bahwa agar proses komunikasi berjalan efektif, maka audience yang
hadir dalam presentasi ilmiah idealnya adalah khalayak ilmiah.
Secara sederhana, presentasi dapat diahami sebagai kegiatan berbicara di hadapan
umum untuk menyampaikan atau mengomunikasikan suatu hal yang dipandang penting
secara efektif. Adapun presentasi ilmiah merupakan sebuah aktivitas presentasi yang
disampaikan oleh seorang ilmuan (peneliti, dosen, dan atau mahasiswa) tentang suatu
gagasan atau objek yang memiliki kriteria ilmiah di hadapan umum dan audience-nya pada
umumnya adalah khalayak ilmiah.

Etika Presentasi Ilmiah

Sundiasih (2009) menyatakan bahwa presentasi ilmiah mesti dilakukan dengan


memperhatikan etika-etika ilmiah. Adapun etika yang dimaksudkan itu adalah sebagai
berikut:
a) Presenter perlu menyampaikan informasi kepada peserta secara memadai
Secara praktis, informasi yang disampaikan oleh presenter akan mudah dipahami dengan
baik dan efektif jika peserta dibekali bahas tertulis, baik bahan lengkap maupun bahan
presentasi dalam bentuk power point. Lebih jauh, jika dipandang perlu, bahan presentasi
dapat dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan. Jika bahan yang disampaikan akan
ditayangkan melalui layar, pastikan semua peserta dapat melihat tampilan layer tersebut
dengan baik.
b) Presenter menyajikan informasi dalam waktu yang tersedia
Dalam menyampaikan materi, presenter mesti dengan cermat memperhatikan alokasi waktu
yang diberikan. Presenter semestinya sudah merencanakan penggunaan waktu dalam
penyampaian presentasi. Seorang presenter yang andal adalah ia yang mampu
menyampaikan materi secara proporsional dengan menaati alokasi waktu yang telah
diberikan. Kemampuannya dalam menyampaikan materi dalam waktu yang singkat dan

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
padat merupakan bukti keandalannya dalam penguasaan materi. Bagi mahasiswa, dalam
melakukan presentasi skripsi/tesis/karya ilmiah, ada batas waktu yang harus ditaati.
c) Presenter mesti menaati etika yang berlaku di forum ilmiah
Forum ilmiah merupakan wahana istimewa bagi para ilmuan dan akademisi dari berbagi
disiplin ilmu. Melalui forum ilmiah, para ilmuan atau akdemisi akan saling bertukar informasi
akademik yang pada gilirannya dapat menciptakan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu
pengetahuan. Dalam forum ilmiah, pada umumnya terdapat beberapa peran yang dimainkan
oleh actor yang berbeda, yakni penyaji, pemandu, notulis, peserta, dan teknisi. Semua aktor
berkewajiban untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Hal tersebut dilakukan agar proses
presentasi ilmiah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan etika dan aturan yang telah
ditetapkan.
d) Kejujuran
Dalam kancah ilmiah, kejujuran merupakan satu di antara bagian etika yang sangat penting
dan krusial. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut
informasi yang disajikan.

Tips Presentasi Ilmiah

Presentasi yang menarik dan efektif merupakan bagian integral dari kegiatan
penelitian. Dengan presentasi, peneliti mencoba menyampaikan idenya secara langsung
kepada audiens, dalam hal ini adalah komunitas ilmiah (thought collective). Terkadang,
banyak peneliti yang sebenarnya memiliki materi sangat menarik, tetapi caranya
mempresentasikan idenya membuat orang malas untuk mengikuti presentasinya.
Presentasi ilmiah tidak dapat berhasil dengan sukses tanpa persiapan dan teknik
presentasi yang tepat. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dilakukan selama
presentasi. Ada juga beberapa hal yang juga harus dihindari oleh presenter selama proses
presentasi berjalan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan sebelum
melakukan presentasi:
a) Periksa ruang presentasi. Ruangan dengan langit-langit rendah akan membuat kita
lebih cepat lelah. Cahaya yang masuk melalui kaca jendela juga dapat menghalangi
fokus. Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi pergerakan tubuh presenter.
Namun, ruangan yang terlalu besar bisa membuat presentasi menjadi kurang fokus.
b) Periksa alat/instrument presentasi. Beberapa alat yang digunakan untuk mendukung
presentasi ilmiah adalah proyektor, mikrofon, sound system, dan sebagainya. Alat-
alat tersebut harus diperiksa dan diuji sebelum dilakukan presentasi agar tidak

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
mengganggu jalannya presentasi apabila ada beberapa alat yang kurang berfungsi
dengan baik.
c) Latihan yang cukup. Selalu mintalah umpan balik. Bila perlu rekam, putar kembali,
dan minta pendapat dari orang dekat.
d) Perhatikan tingkat kapasitas peserta. Dapatkan informasi jumlah peserta yang hadir
selama presentasi. Hal tersebut dapat membantu presenter untuk mampu
memperkirakan teknik penguasaan peserta.

Selanjutnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat
pelaksanaan presentasi ilmiah:
a) Hindari menyampaikan hal-hal yang sudah diketahui oleh audiens atau hal-hal yang
tidak ingin mereka dengar. Selalu sampaikan informasi orisinil.
b) Jangan biarkan peserta merasa jenuh. Mainkan intonasi dan volume suarau sesuai
kebutuhan; kadang perlu kita naikkan intonasi, kadang perlu dikurangi. Saat peserta
mulai merasa bosan, ajak mereka berdialog dan sedikit humor.
c) Humor tidak boleh berlebihan. Humor hanya digunakan untuk merangsang
pemikiran. Terlalu banyak humor akan menghilangkan esensi presentasi.
d) Menjaga interaksi (interaktif) selama proses penyampaian presentasi. Jangan bicara
sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan contoh, jawaban,
dan mempraktikkan kegiatan tertentu
e) Be Specific. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali bercerita.
f) Jangan merendahkan mutu presentasi dengan mengatakan, "Maaf, sebetulnya saya
belum benar-benar siap", "Saya sedang belajar", "Ini bukan bidang saya", dan
seterusnya. Manusia adalah makhluk malas yang hanya ingin mendengarkan pihak
yang menurutnya layak didengarkan dan yang dianggap lebih mumpuni dari dirinya.
g) Perhatikan bahasa tubuh. Jangan melakukan aktivitas yang akan merusak
penampilan. Berdiri tegak dan rileks. Buatlah posisi yang nyaman untuk diri sendiri
dan nyaman dilihat oleh peserta. Gerakkan lengan sesuai kebutuhan.
h) Berpakaian dengan memilih warna yang sedikit cerah untuk menciptakan
kehangatan di dalam ruangan.
i) Jangan berbicara seperti Anda sedang ngobrol dengan seseorang. Ingatlah bahwa
Anda berbicara di depan banyak orang, kombinasikan bahasa resmi dengan
percakapan yang tepat.

Beberapa hal yang harus dihindari selam presentasi berlangsung:


a) Merima panggilan (HP) pada saat presentasi. Disarankan agar Anda mematikan
ponsel atau menggunakan mode meeting agar tidak mengganggu audiens.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
b) Menggunakan kata-kata yang tidak dipahami audiens. Anda ingin mengesankan
audiens bahwa Anda adalah orang yang canggih, internasionalis, dan cerdas.
c) Memperhatikan secara terus menerus tayangan slide di dinding proyektor sehingga
Anda membelakangi audiens.
d) Berbicara seperti bergumam yang sebenarnya Anda sendiri tidak tahu persis apa
yang dikatakan. Jelaskan secara sederhana dengan intonasi yang proporsional
(jangan terlalu cepat atau terlalu lambat).

Teknik Presentasi Ilmiah yang Baik dan Benar


Terdapat 3 teknik yang dinilai baik dan benar saat presentasi ilmiah:

a) Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara yang tidak konvensional (tidak
lazim), tetapi buatlah presentasi yang 'berisi' agar pendengar memahaminya.
Faktor terpenting dalam sebuah presentasi adalah penguasaan teknik persuasi pada materi
yang disampaikan. Hindari menggunakan teknik yang kurang lazim atau teknik yang tidak
konvensional agar tidak mengurangi keandalan materi. Jika audiens Anda berupa para ahli,
pendekatan seperti 'menyerang', “straight”, dan “smash” akan lebih efektif. Di sisi lain, jika
presentasi Anda terlalu bertele-tele, itu akan mengurangi perhatian pendengar yang
mencoba memahami penelitian Anda.

b) Pendengar harus memahami poin penting dalam presentasi yang disajikan. Untuk
melakukan ini, pertama-tama jelaskan hal-hal apa saja yang akan dibahas dalam
presentasi. Misalkan, Anda ingin menggambarkan karakteristik metode yang Anda
gunakan dalam penelitian. Pertama-tama jelaskan ada berapa karakteristik dari
metode tersebut. Kemudian diikuti oleh penjelasan setiap karakteristik secara
berurutan dan terstruktur.
Jika Anda ingin menggambarkan hasil sebuah eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian
terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami.
Kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik dari hasil yang
diperoleh. Dengan membuat slide terstruktur seperti itu, saat Anda membuat presentasi,
keseluruhan ide/garis besar secara otomatis akan dijelaskan di awal slide presentasi.
Misalnya, “Dalam metode ini, ada tiga karakteristik penting. Tiga hal terebut adalah A, B,
dan C.”

c) Di akhir presentasi, sangat disarankan untuk meninjau kembali poin-poin yang telah
disampaikan. Pada slide terakhir, sangat disarankan untuk melihat bagian-bagian
penting yang perlu "disorot". Anda dapat memulai dengan: “Beginilah kami
menjelaskan penelitian W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulangi

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
beberapa poin dan temuan penting dalam penelitian ini.” Untuk menjelaskan poin
demi poin, Anda dapat menggunakan frasa “dalam penelitian ini, ada tiga hasil
penting yaitu X, Y dan Z". Selanjutnya, jelaskan masing-masing X, Y, dan Z.
Penggunaan kata “tiga” pada kalimat di atas berarti “poin”, yang akan sangat
membantu pendengar memahami dan mengingat isi yang ingin disampaikan.
d) Dalam presentasi ini, Anda perlu memikirkan cara yang lebih efektif dan mudah
diingat untuk mengekspresikannya, tetapi jangan melakukannya terlalu cepat.
Pikirkan baik-baik tentang poin-poin penting yang akan Anda presentasikan.
Presentasi pada slide terakhir hanya sebagai ulasan. Jika pada slide terakhir Anda
menunjukkan hasil eksperimen yang sama sekali baru yang tidak disajikan di slide
sebelumnya, itu akan membingungkan audiens untuk menangkap bagian penting
dari presentasi Anda.

Terakhir, untuk membantu menyiapkan bahan presentasi, kita bisa memanfaatkan


beberapa platform yang menyediakan template presentasi. Platform tersebut adalah sebagai
berikut.

1) Canva dapat diakses melalui laman https://www.canva.com/

2) Slidesgo dapat diakses melalui lama https://slidesgo.com/

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
3) ALLPPT dapat diakses melalui lama https://www.free-powerpoint-templates-
design.com/

4) Slidescarnival dapat diakses melalui laman


https://www.slidescarnival.com/category/free-templates

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Daftar Pustaka

Dikti. 2016. Modul Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat
Perguruan Tinggi, Kemristekdikti.
Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya
Marsudi dan Iwan Sofana. 2017. Menulis Karya Ilmiah: Penelitian, Penulisan, Presentasi,
dan Publikasi Ilmiah. Bandung: Informatika

Zainurrahman. 2011. Menulis dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabet

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai