Anda di halaman 1dari 17

Prasasti Kebon Kopi

Gambar via: id.wikipedia.org


Prasasti Kebonkopi terdapat di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor .
Menariknya dari prasasti Kebonkopi yaitu terdapat gambar bermotif telapak kaki gajah
(bekas kaki gajah) yang identik dengan telapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan
dari dewa Wisnu. Prasasti kebonkopi ini ditulis dengan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa.

Prasasti Tugu
<img class="wp-image-74291 size-full" title="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti Tugu
Beserta Penjelasannya" src="https://i0.wp.com/www.satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Tugu.jpg?resize=650%2C490&#038;ssl=1" alt="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti Tugu
Beserta Gambarnya" width="650" height="490" srcset="https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-Tugu.jpg?w=750&amp;ssl=1
750w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-
Tarumanegara-Prasasti-Tugu.jpg?resize=300%2C226&amp;ssl=1 300w" sizes="(max-width: 650px)
100vw, 650px" data-recalc-dims="1" />
Gambar via: ifanjayadi.blogspot.com
Prasasti Tugu ini terdapat di Kampung Batutumbu, Bekasi dan sekarang disimpan dalam
museum di Jakarta. Prasasti Tugu isinya menerangkan tentang penggalian Sungai
Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau kurang
lebih 12 KM dan selesai kurang lebih dalam 21 hari pada tahun ke-22 ketika masa
pemerintahan Raja Purnawarman.
Penggalian sungai tersebut adalah gagasan untuk menghindari bencana alam banjir ketika
musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau yang sering terjadi pada masa
pemerintahan beliau. Prasasti Tugu terdiri dari 5 baris yang ditulis dengan bahasa Sanskerta
dan aksara Pallawa yang terdapat di Tugu pada Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Prasasti Jambu
<img class="wp-image-74293 size-full" title="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti Jambu
Beserta Penjelasannya" src="https://i1.wp.com/www.satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Jambu.jpg?resize=650%2C475&#038;ssl=1" alt="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti
Jambu Beserta Gambarnya" width="650" height="475" srcset="https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Jambu.jpg?w=750&amp;ssl=1 750w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Jambu.jpg?resize=300%2C219&amp;ssl=1 300w" sizes="(max-width: 650px) 100vw, 650px" data-
recalc-dims="1" />
Gambar via: jagosejarah.blogspot.com
Prasasti Jambu atau yang biasa diebut prasasti Pasir Koleangkak karena ditemukan di bukit
Koleangkak pada perkebunan jambu. Lokasinya berada di sebelah barat Kota Bogor kurang
lebih sekitar 30 KM. Dalam Prasasti Jambu terdapat keterangan puisi dua baris
menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta serta motif gambar telapak kaki yang
isinya tentang sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian terhadap pemerintahan
raja Purnawarman. Prasasti yang ditemukan di bukit Koleangkak Bogor ini berisi Raja
Purnawarman.
Prasasti Ciaruteun
<img class="wp-image-74289 size-full" title="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti
Ciaruteun Beserta Penjelasannya" src="https://i1.wp.com/www.satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=650%2C433&#038;ssl=1" alt="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti
Ciaruteun Beserta Gambarnya" width="650" height="433"
srcset="https://i2.wp.com/satujam.com/wp-content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-
Tarumanegara-Prasasti-Ciaruteun.jpg?w=750&amp;ssl=1 750w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=180%2C120&amp;ssl=1 180w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=561%2C374&amp;ssl=1 561w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=364%2C243&amp;ssl=1 364w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=608%2C405&amp;ssl=1 608w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=72%2C48&amp;ssl=1 72w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=144%2C96&amp;ssl=1 144w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=313%2C209&amp;ssl=1 313w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Ciaruteun.jpg?resize=300%2C200&amp;ssl=1 300w" sizes="(max-width: 650px) 100vw, 650px"
data-recalc-dims="1" />
Gambar via: ranabudaya.wordpress.com
Prasati Ciaruteun ditemukan di tepi Sungai Ciarunteun, yaitu dekat Sungai Cisadane Bogor.
Didalam prasasti tersebut menyebutkan nama Tarumanegara, Raja Purnawarman, dan
lukisan sepasang kaki yang dipercaya sama dengan telapak kaki Dewa Wisnu. Adapun
terkait gambar sepasang telapak kaki pada prasasti tersebut melambangkan kekuasaan
Raja Purnawarman.
Selain itu kedudukan beliau atas daerahnya diibaratkan dewa Wisnu atau sebagai
penguasa sekaligus pelindung rakyat. Prasasti Ciaruteun ini ditulis menggunakan bahasa
Sanskerta 4 baris dan huruf Pallawa. Untuk nama lain dari Prasasti Ciaruteun adalah
Prasasti Ciampea.
Prasasti Muara Cianten
<img class="wp-image-74294 size-full" title="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti Muara
Cianten Beserta Penjelasannya" src="https://i2.wp.com/www.satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-Muara-
Cianten.jpg?resize=650%2C431&#038;ssl=1" alt="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti
Muara Cianten Gambarnya" width="650" height="431" srcset="https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-Muara-
Cianten.jpg?w=750&amp;ssl=1 750w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-Muara-
Cianten.jpg?resize=300%2C199&amp;ssl=1 300w" sizes="(max-width: 650px) 100vw, 650px" data-
recalc-dims="1" />
Gambar via: riyalestari7.blogspot.com
Prasasti Muara Cianten terdapat di Bogor dengan aksara ikal. Akan tetapi, prasasti Muara
Cianten tersebut belum bisa dibaca. Prasasti Muara Cianten lokasinya berada di tepi sungai
Cisadane dekat dengan Muara Cianten yang dahulu dikenal sebagai Prasasti Pasir Muara
atau Pasiran Muara karena lokasinya memang masuk ke wilayah kampung Pasirmuara.
Prasasti ini dipahatkan pada batu alami yang besar dengan ukuran kuranng lebih 2.70 x
1.40 x 140 m3. Peninggalan bersejarah ini disebut sebagai prasasti karena memang
terdapat goresan namun masih berupa pahatan gambar sulur-suluran (pilin) atau yang di
kenal dengan ikal yang keluar dari umbi.
Prasasti Cidanghiyang
<img class="wp-image-74295 size-full" title="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti
Cidanghiyang Penjelasannya" src="https://i0.wp.com/www.satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-
Cidanghiyang.jpg?resize=650%2C411&#038;ssl=1" alt="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Prasasti Cidanghiyang Beserta Gambarnya" width="650" height="411"
srcset="https://i0.wp.com/satujam.com/wp-content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-
Tarumanegara-Prasasti-Cidanghiyang.jpg?w=750&amp;ssl=1 750w,
https://i0.wp.com/satujam.com/wp-content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-
Prasasti-Cidanghiyang.jpg?resize=300%2C190&amp;ssl=1 300w" sizes="(max-width: 650px)
100vw, 650px" data-recalc-dims="1" />
Gambar via: bantensite.blogspot.com
Prasasti Cidanghiyang teradapat di kampung Lebak, pinggir Sungai Cidanghiang,
Pandeglang-Banten. Prasasti ini baru ditemukan pada tahun 1947 yang berisi “Inilah tanda
keperwiraan, keagungan dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari seorang raja
dunia, yakni yang mulia Raja Purnawarman, yang menjadi panji sekaligus raja”. Prasasti
Cidanghiang juga dikenal dengan sebutan Prasasti lebak yang ditulis dengan huruf Pallawa
dan bahasa Sansekerta.
Prasasti Pasir Awi
<img class="wp-image-74303 size-full" title="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti Pasir
Awi Beserta Penjelasannya" src="https://i2.wp.com/www.satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-Pasir-
Awi.jpg?resize=650%2C458&#038;ssl=1" alt="Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Prasasti Pasir
Awi Beserta Gambarnya" width="650" height="458" srcset="https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-Pasir-
Awi.jpg?w=750&amp;ssl=1 750w, https://i2.wp.com/satujam.com/wp-
content/uploads/2016/12/Peninggalan-Kerajaan-Tarumanegara-Prasasti-Pasir-
Awi.jpg?resize=300%2C211&amp;ssl=1 300w" sizes="(max-width: 650px) 100vw, 650px" data-
recalc-dims="1" />
Gambar via: edwinfirdiansyah.blogspot.com
Prasasti Pasir Awi terdapat di Leuwiliang dengan aksara Ikal yang juga belum bisa dibaca.
Pada prasasti Pasir Awi terdapat pahatan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan
serta buah-buahan, juga gambar sepasang telapak kaki.

PENELUSURAN BERSPONSOR

borobudur prambanan

tour candi borobudur

indonesia sejarah
bogor indonesia

Demikianlah pembahasan tentang 7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang


diantaranya meliputi tujuh prasasti penting dan bersejarah bagi Kerajaan Tarumanegara.
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai