DisusunOleh :
KHOLIKUL ANWAR
Kelas III B
September 2016
KATA PENGANTAR
Ahamdulillah ,kami ucapakan sebagai ungkapan rasa syukur kami kehadirat Allah SWT,
atas limpahan rahmat ,taufiq dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah untuk
mata kuliah Tarikh Tasyri’. Sholawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan dan
panutan kita baginda Nabi Agung Muhammad S.A.W. Tak lupa ucapan terimakasih kami
haturkan kepada seluruh warga besar STAI Muhammadiyah Tulung Agung ,khusunya kepada:
1. Bpk. Drs. Nurul Amin, M.Ag. Selaku ketua STAIM Tulung Agung
4. Ibu Siti Nurhidayatul Hasanah, M.Pd.I selaku dosen pembimbing matakuliah Tarikh
Tasyri’
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen matakuliah, guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Terimakasih.
Kholikul Anwar
(Penyusun )
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2
A. Kesimpulan........................................................................................................................10
C. Daftar Pustaka....................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syari'at Islam selama ini telah berjalan dari masa ke masa. Syariat islam cocok untuk setiap
generasi yang ada dan mampu berdialek dengan realitas kehidupan yang kompleks. Prinsip–
prinsip hukumnya telah mempengaruhi hukum dan perundang-undangan yang hidup dan
berkembang. Lebih dari itu syariat islam juga berfungsi untuk menjamin keadilan, ketenangan,
keharmonisan dan kemaslahatan hidup manusia dalam berbagai situasi dan kondisi kapan dan
dimana saja kehidupan manusia itu bergulir, bermetamorfosis, berlangsung dan berada.
Syari'at Islam dalam kenyataannya telah menunjukkan bukti dan dalil kebaikan serta
kemampuannya, bila diberi ruang dan kesempatan untuk berinteraksi dalam dunia rill. Secara
objektif bangsa-bangsa lain yang bergerak dengan aturan-aturan non muslim, telah menyaksikan
keluhuran dan kesempurnaan syari'at Islam. Syari'at Islam bersifat sangat fleksibel terhadap
problematika kehidupan manusia kontemporer sekalipun, yaitu untuk mengatur masalah-masalah
kemanusiaan dan memenuhi segala kebutuhannya meski adat istiadatnya berbeda beda.
Teori hukum Islam telah mengenal berbagai sumber dan metode yang darinya dan
melaluinya hukum Islam itu diambil. Sumber-sumber yang darinya hukum diambil adalah al-
Qur’an dan Sunnah Nabi. Sedangkan yang melaluinya hukum berasal adalah metode-metode
ijtihad dan interpretasi atau pencapaian sebuah consensus (ijma‘).
Untuk mengetahui kegunaan mempelajari sejarah hukum Islam, terlebih dahulu kita
mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum baik yang didasarkan pada al-Qur’an dan
Sunah maupun tidak. Kalau tidak, maka akan melahirkan pemahaman hukum yang cenderung
ekstrim bahkan mengarah pada merasa benar sendiri. Oleh karena itu memahami hukum Islam
dengan mengetahui latar belakang pembentukan hukumnya menjadi sangat penting agar tidak
salah dalam memahami hukum Islam itu.
Dengan demikian mempelajari sejarah hukum Islam berarti melakukan langkah awal
_________________________________________________________________________
Pengertian, ruang lingkup dan tujuan mempelajari tarikh tasyri’ 1
dalam mengkonstruksikan pemikiran ulama klasik dan langkah-langkah ijtihadnya untuk di
implementasikan sehingga kemaslahatan manusia senantiasa terpelihara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami dan Mengerti Tentang Pengertian Dari Tarikh Tasyri’
2. Memahami dan Mengerti apa saja Ruang Lingkup Dari Tarikh Tasyri’
3. Memahami dan Mengerti Tujuan Mempelajari Tarikh Tasri’
___________________________________________________________________________________
Pengertian, ruang lingkup dan tujuan mempelajari tarikh tasyri’
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Secara bahasa Tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal, hari, bulan dan tahun.
Lebih populer dan sederhana diartikan sebagai sejarah atau riwayat. Menurut Prof. Dr. Abdul
Wahhab Khallaf yang dikutip oleh Wajidi Sayadi, tasyri' adalah pembentukan dan penetapan
perundang-undangan yang mengatur hukum perbuatan orang mukallaf dan hal-hal yang terjadi
tentang berbagai keputusan serta peristiwa yang terjadi dikalangan mereka.
Tarikh al-Tasyri’ menurut Muhammad Ali al-sayis adalah “Ilmu yang membahas keadaan
hukum Islam pada masa kerasulan (Rasulullah SAW masih hidup) dan sesudahnya dengan
periodisasi munculnya hukum serta hal-hal yang berkaitan dengannya, (membahas) keadaan
fuqaha dan mujtahid dalam merumuskan hukum-hukum tersebut”. Tasyri’ adalah
bermakna legislation, enactment of law, artinya penetapan undang-undang dalam agama Islam.
Pengertian tasyri’ menurut istilah syara’ dan undang-undang adalah pembuatan/pembentukan
undang-undang untuk mengetahui hukum-hukum bagi perbuatan orang dewasa, dan ketentuan-
ketentuan hukum serta peristiwa yang terjadi dikalangan mereka.
Dengan demikian, pada hakikatnya tarikh tasyri’ tumbuh dan berkembang di masa Nabi
SAW sendiri, karena Nabi SAW mempunyai wewenang untuk mentasyri’kan hukum dan
berakhir dengan wafatnya Nabi SAW. Dan dalam hal ini, nabi SAW berpegang kepada wahyu.
Para fuqaha, ahli-ahli fiqh, hanyalah menerapkan kaidah-kaidah kulliyah, kaidah-kaidah
yang umum meliputi keseluruhan, kepada masalah-masalah juz-iyah, kejadian-kejadian yang
detail dengan mengistinbathkan, mengambil hukum dari nash-nash syara’, atau ruhnya, di kala
tidak terdapat nash-nashnya yang jelas. Syariat memuat ketetapan-ketetapan Allah dan ketentuan
Rasul-Nya, baik berupa larangan maupun berupa suruhan, meliputi seluruh aspek hidup dan
kehidupan manusia1.
Secara umum, kaidah-kaidah syari’at itu telah dikokohkan, ditegakkan asasnya dan
disempurnakan pokok-pokoknya pada zaman Nabi SAW. yang menjadi saksinya adalah firman
Allah :
_____________________________
1
Mohamad Daud Ali, Hukum Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, hal: 42 3
اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي و رضيت لكم اإلسالم دينا
“ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu 2.” (Al-Maidah: 3)
Nabi SAW bersabda: “ Aku tinggalkan untukmu dua perkara, niscaya kamu tidak akan tersesat
selagi kamu berpegang pada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah nabi-Nya.”
Dari keterangan-keterangan di atas jelaslah bahwa Nabi SAW tidak akan meninggalkan
kehidupan ini kecuali setelah menyempurnakan pembangunan syari’at. Adapun hukum setelah
beliau wafat yang ditetapkan melalui hasil ijtihad para sahabat dan tabi’in, pada hakikatnya
adalah perluasan terhadap kaidah-kaidah universal dan penyesuaian terhadap peristiwa-peristiwa
parsial yang baru muncul, serta merupakan hasil pengambilan hukum-hukum dari nash yang
dipahami mereka (sahabat dan tabi’in), dan qiyas (analogi) terhadap nash dalam masalah yang
tidak terdapat dalam nash. Jadi, dengan demikian tidak ada sumber tasyri’ yang melebihi Al-
Qur’an dan Sunnah tingkat keuniversalannya, sekalipun sudah lama berlaku.
Namun demikian banyak para fuqaha yang berbeda cara pandangnya dalam memahami
ruang lingkup dan rentang tarikh tasyri’. Ada beberapa pakar yang memahami tarikh tasyrik
tidak hanya berhenti pada era Rasul, melainkan proses sejarah penetapan hukum Islam sejak
Rasul hingga kini disebut sebagai fenomena tarikh tasyri’ dalam Islam.
3
Cik Hasan Bisri, Pilar-pilar Penelitian Hukum Islam dan Pranata Sosial, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, hlm. 38-39
pada kurun waktu tertentu. Secara spesifik ruang lingkup kajian tarikh tasyri’ islami itu adalah
sebagai berikut:
A. Ibadah
Bab ibadah khusus berbicara tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Pembentukan hukumnya
bersumber pada nash-nash syariat langsung, oleh karena itu ketetapan hukum yang berhubungan
dengan lapangan ibadah ini bersifat abadi, tidak memerlukan perubahan dan sesuai dengan
segala zaman dan tempat.Hukum tersebut terkenal dengan hokum yang lima / khomsah4 ,hokum
yang lima ini tidak hanya berhubungan dengan ibadah saja, tetapi dengan segala aspek perbuatan
manusia baik itu hablum minalloh ataupun hablum minannaas.
B. Hukum Keluarga
Lapangan pembahasan hukum keluarga adalah lebih luas daripada lapangan munakahat, karena
membahas masalah pernikahan, warisan, wasiat dan wakaf.
C. Muamalat
Bab muamalat berisi tentang hak-hak manusia dalam hubungannya dengan satu sama lain.
D. Hukum Pidana
Hukum pidana ialah kumpulan aturan yang mengatur cara menjaga keselamatan hak dan
kepentingan masyarakatdari perbuatan-perbuatan yg tidak dibenarkan.
E. Hukum Kenegaraan/Siyasah Syar’iyyah
Siyasah syar’iyyah (politik Islam) ialah politik yang mengatur pemerintahan, teori-teori yg
menimbulkan suatu negara, syarat-syarat berdirinya suatu Negara serta keawajiban-
kewajibannya.
F. Hukum Internasional
Hukum ini ada dua, yaitu pertama hukum perdata internasional ialah kumpulan aturan-aturan
yang menerangkan hukum mana yang berlaku, dari dua hukum atau lebih, apabila ada dua unsur
orang asing dalam suatu persoalan hukum, seperti orang Indonesia hendak menikah dengan
orang Jepang dan perkawinan dilakukan di Amerika. Kedua hukum publik internasional,
lapangan hukum ini mengatur antara negara Islam dengan negara lain atau antara negara Islam
dengan warga negara lain, bukan dalam lapangan keperdataan.
___________________________________
4
Sajuti Thalibh, Hukum Kekeluargaan Indonesia, Jakarta: UI Press, 1974, hal 16.
5
C. Tujuan Mempelajari Tarikh Tasyri’
Fungsi dan signifikansi Tarikh Tasyri adalah bahwa dalam memahami hukum islam
harus mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum islam harus mengetahui latar belakang
munculnya suatu hukum baik yang didasarkan pada Al-Quran maupun yang tidak. Tanpa
memahami ini akan melahirkan pemahaman hukum yang cenderung “ekstrem” bahkan terkadang
merasa benar sendiri. Hukum islam baik dalam arti fiqih, fatwa, atau ketetapan adalah produk
pemikiran ulama secara individu maupun kelompok.
Diantara tujuan mempelajari Tarikh Tasyri’ adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum atau sebab-sebab ditetapkannya
suatu hukum syari’at, dalam hal ini penetapan hukum atas suatu masalah yang terjadi pada
periode Rasulullah saw adalah tidak sama atau memungkinkan adanya perbedaan dengan
periode-periode setelahnya.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan hukum dari periode Rasulullah saw sampai
sekarang.
3. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan terhadap hukum Islam.
4. Agar membangkitkan dan menghidupkan kembali semangat umat islam dalam mempelajari
tarikh tasyri’.
5. Agar kita mampu memahami perkembangan syari’at Islam.
6. Agar kita tidak salah dalam memahami hukum Islam tersebut.
Dengan mempelajari tarikh tasyri kita melakukan langkah awal dalam mengkonstruksi pemikiran
ulama klasik dan langkah-langkah ijtihadnya untuk ditransmisikan sehingga kemashlahatan
manusia senantiasa terpelihara5. Diharapkan, melahirkan sikap toleran dan dapat mewariskan
pemikiran ulama klasik dan langkah-langkah ijtihadnya serta dapat mengembangkan gagasannya
Disamping itu ada urgensi dalam mempelajari tarikh tasyri’ antara lain6:
________________________________________________________________
7
ilyas-atsary.blogspot.co.id/2015/12/makalah-tarikh-tasyri’-mata-kuliah-.html
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tarikh Tasyri’ secara terminologi berasal dari dua kata yaitu Tarikh yg berarti sejarah
(history) dan Tasyri yaitu penetapan Hukum syar’i. sedangkan secara estimologi atau istilah
adalah ilmu yang membahas tentang keadaan fiqih Islam pada masa kerasulan (Nabi
Muhammad SAW) dan masa-masa sesudahnya, dimana masa-masa itu dapat menolong dalam
pembentukan hukum, dan dapat menjelaskan hukum yang tiba-tiba datang, baik terdiri dari
nasakh, takhsis, dan sebagainya, maupun membahas tentang keadaan para fuqaha dan
mujtahidin serta hasil karya mereka dalam menyikapi hukum tersebut.
Ruang lingkup tarikh tasyri meliputi : 1. Ibadah, 2. Hukum Keluarga, 3.
Muamalah, 4. Jinayyat dan hudud, 5. Hukum Kenegaraaan, 6. Hukum Internasional.
Dari berbagai macam ruang lingkup yg begitu luas menjelaskan akan universalitas dari syari’at
islam itu sendiri. Sehingga sangat layak islam menjadi pedoman/panduan hidup bagi seluruh
manusia.
Tujuan mempelajari tarikh tasyri adalah untuk mengetahui latar belakang terjadinya
suatu penetapan hukum. Tidak keliru dalam penetapan hukum syar’i, menumbuhkan semangat
dalam mempelajari ilmu tarikh tasyri dan terpenting ialah bagaimana kita mengetahui
konsturksivisme pemikiran ulama terdahulu dalam mneyusun dan menetapkan ijtihad. Urgensi
dan Kegunaan Mempelajari Tarikh Tasri’, yaitu: Mengetahui prinsip dan tujuan syari’at Islam,
Pemahaman terhadap Islam yang komprehensif, Sebagai bentuk penghargaan atas jasa para
ulama,Menumbuhkan rasa bangga terhadap syaria’at Islam, Menumbuhkan motivasi dan
optimisme untuk mengembalikan kejayaan Islam, dan Melahirkan sikap toleran terhadap
perbedaan diantara umat Islam.
___________________________________________________________________________________
Pengertian, ruang lingkup dan tujuan mempelajari tarikh tasyri’ 10
B. Saran Dan Kritik
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat memahami tentang Tarikh tasyri’
dan juga hubungannya dengan syari’ah dan fiqh. Sehingga kita sebagai mahasiswa dapat
mengamalkan peengetahuan kita tentang materi ini dan menjadi masyarakat muslim yang lebih
baik lagi. Karena dengan faham tentang tarikh tasyri’ kita akan tau bagaiman penetapan sebuah
syariat dan bagaimana cara pengambilan dalilnya, sehingga kita akan lebih bisa menghargai
perbedaan hukum-hukum syariat dan tidak akan dengan mudah menganggap orang lain salah.
Dalam makalah ini saya sangat mengharapkan masukan dan kritiknya yang bersifat
membangun, agar saya lebih baik lagi dalam menyusun makalah –makalah dimasa mendatang.
B. Daftar Pustaka
AlMahally,Jalaluddin, Assuyuthi,Jalaluddin,Tafsir jalalain, Semarang: Toha Putra
Khon,Majid ,Abdul. 2013. Ikhtisar Tarikh Tasyri’, Jakarta: AMZAH.
Usman,Mushlih. 1997. Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Fathurrahman, Djamail, Filsafat Hukum Islam, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1997.
Hallag, Wael B, Sejarah Teori Hukum Islam, Pengantar untuk Ushul Fiqh Mazhab
Sunni, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Khaliel, Moenawwar, - TARIKH TASYRI' Sejarah perkembangan mazhab.htm
Mahjuddin, Ilmu Fiqih, Jember : P.T. GBI Pasuruan, 199.
fariabel.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-dan-ruang-lingkup-tarikh.html upload,Rabu
3 September 2015 . diakses Sabtu 3 September 2016 pkl. 20.50
hawariel-sundawy.blogspot .co.id/2014/03/makalah-tarikh-tasyri’.html diakses Sabtu 3
September 2016 pkl. 20.15
ilyas-atsary.blogspot.co.id/2015/12/makalah-tarikh-tasyri’-mata-kuliah-.html diakses 4
September 2015 pkl. 20.40
___________________________________________________________________________________
Pengertian, ruang lingkup dan tujuan mempelajari tarikh tasyri’ 11