Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RADIKALISME DALAM PANDANGAN ISLAM


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah pendidikan agama islam
Bapak Ayub Ahmad FA, M.Ag

Disusun oleh :
Danisha sitigustina
CMR0190075

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Radikalisme dalam pandangan islam” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas bapak ayub pada matakuliah pendidikan agama
islam. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang radikalisme dalam pandangan islam bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ayub selaku
dosen mata kuliah pendidikan agama islam, yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 16 januari 2020

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
1
B. Rumusan masalah
2
C. Tujuan pembahasan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian radikalisme 3
B. Asal usul radikalisme
3
C. Pandangan agama islam terhadap radikalisme
5
D. Faktor penyebab radikalisme
5
E. Islam dikaitkan dengan radikalisme
6
F. Dalil-dalil islam menentang radikalisme
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10

iv
v
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Indonesia dikenal sebagai negara oluralis di mana
kemajemukan hadir dan berkembang di dalamnya.
Kemajemukan negara indonesia dapat dilihat dari berbagai
macam suku, ras, budaya bahkan agama tumbuh di dalamnya.
Kemajemukan itu memberikan nilai plus tersendiri bagi negara
indonesia. Namun disisi lain kemajemukan itu telah membawa
akibat yaitu adanya perjumpaan yang semakin intensif antar
kelompok-kelompok manusia. Salah satunya adalah pergesekan
yang serringkali terjadi di antara agama-agama yang berbeda,
bahkan antar internal agama itu sendiri.
Ketika memfokuskan pada agama, maka sesungguhnya
ada fenomena yang menarik dalam hubungan antar umat
beragama di indonesia. Fenomena menarik karena sebagian
besar masyarakat indonesia senantiasa mengkondisikan dirinya
dalam hubungan mayoritas-minoritas, apalagi ketika hal itu
dikaitkan dengan urusan agama. Hal itu sudah terbukti dalam
sejarah perjalanan bangsa yang panjang serta pengalaman-
pengalaman konkrit yang hadir dalam realitas masyarakat
indonesia. Realitas itu nampak kembali melalui peristiwa-
peristiwa kemanusiaan yang kini tengah dihadapioleh seluruh
lapisan masyarakat indonesia.
Radikalisme, anarkisme atau kekrasan bernuansa agama
cenderung terus meningkat atau setidaknya timbul tenggelam
dalam beberapa tahun belakangan ini. Radikalisme yang
memunculkan konflik dan kekrasan sosial bernuansa dan
berlatarkan agama terus merebak. Meningkatnya raidikalisme

1
2

dalam agama di indonesia cenderung disandarkan pada faham


keagamaan (khususnya islam), sekalipun sumbu radikalisme
bisa lahir dari mana saja seperti ekonomi, politik, sosial dan lain
sebagainya.
Radikalisme yang berujung pada terorisme menjadi
masalah penting khususnya bagi umat islam hari ini. Beerbagai
aksi teror dan pengeboman telah menyebabkan islam dicap
sebagai agama yang menyukai jalan kekerasan yang dianggap
“suci” untuk menyebarkannya. Sekalipun hal ini dapat dengan
mudah dimentahkan, namun fakta bahwa pelaku teror adalah
seorang muslim garis keras sangat membebani psikologi umat
islam hari ini.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian radikalisme?
2. Bagaimana asal munculnya radikalisme di indonesia?
3. Apa pandangan islam terhadap radikalisme?
4. Apa faktor penyebab radikalisme?
5. Mengapa islam sering dikaitkan dengan radikalisme?
6. Apa saja dalil-dalil tentang raadikalisme?

C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian radikalisme
2. Untuk mengetahui asal-usul radikalisme
3. Untuk mengetahui pandangan islam terhadap radikalisme
4. Untuk mengetahui faktor penyebab radikalisme
5. Untuk mengetahui alasan agama islam dikaitkan dengan
radikalisme
6. Untuk mengetahui dalil-dalil tentang radikalisme
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian radikalisme
Radikalisme adalah suatu ideologi, gagasan atau paham
dengan cara ingin melaakukan perubahan pada sistem sosial
dan politik dengan mengunakan cara-cara kekerasan/ekstrim.
Inti dari tindakan radikalisme adalah sikap dan tindakan
seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-
caara kekerasan dalam mengusung perubahan yang diinginkan.
Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan tersebut
dalam tempo singkat dan secara drastis serta bertentangan
dengan sistem sosial yang berlaku.
Menurut KBBI radikalisme adalah paham atau aliran yang
menginginkanperubahan atau pembaruan sosial dan politik
dengan cara kekerasan atau drastis.
Sedangkan menurut Ibnu Fâris rahimahullah dalam
ّ ُ ‫)الْغُل‬
kitabnya Mu’jam maqâyis Lughah. Radikal atau ghuluw (‫و‬
adalah kekerasan dan kekakuan kembali kepada sebuah
kalimat yang bermakna sesuatu yang berlebih-lebihan dan
melampaui batas dan ukuran.

B. Asal munculnya radikalisme di indonesia


Radikalisme terbagi menjadi 2 faktor yaitu :
1.       Faktor Internal
Faktor internal adalah adanya legitimasi teks keagamaan,
dalam melakukan “perlawanan” itu sering kali menggunakan
legitimasi teks (baik teks keagamaan maupun teks “cultural”)
sebagai penopangnya. untuk kasus gerakan “ekstrimisme
islam” yang merebak hampir di seluruh kawasan

3
4

islam(termasuk indonesia) juga menggunakan teks-teks


keislaman (Alquran, hadits dan classical sources kitab kuning)
sebagai basis legitimasi teologis, karena memang teks tersebut
secara tekstual ada yang mendukung terhadap sikap-sikap
eksklusivisme dan ekstrimisme ini.
Faktor internal lainnya adalah dikarenakan gerakan ini
mengalami frustasi yang mendalam karena belum mampu
mewujudkan cita-cita berdirinya ”negara islam internasional”
sehingga pelampiasannya dengan cara anarkis mengebom
fasilitas publik dan terorisme. Harus diakui bahwa salah satu
penyebab gerakan radikalisme adalah faktor sentimen
keagamaan, termasuk di dalamnya adalah solidaritas
keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu.
Tetapi hal ini lebih tepat dikatakan sebagai faktor emosi
keagamaannya, dan bukan agama.
2.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal  terdiri dari beberapa sebab di antaranya
:
a.      Dari Aspek Ekonomi Politik
Kekuasaan depostik pemerintah yang menyeleweng dari
nilai-nilai fundamental islam. Itu artinya, rezim di negara-negara
islam gagal menjalankan nilai-nilai idealistik islam. Rezim-rezim
itu bukan menjadi pelayan rakyat, sebaliknya berkuasa dengan
sewenang-wenang bahkan menyengsarakan rakyat.
Penjajahan Barat yang serakah, menghancurkan serta
sekuler justru datang belakangan, terutama setelah ide
kapitalisme global dan neokapitalisme menjadi pemenang. Satu
ideologi yang kemudian mencari daerah jajahan untuk dijadikan
“pasar baru”. Industrialisasi dan ekonomisasi pasar baru yang
5

dijalankan dengan cara-cara berperang inilah yang sekarang 


hingga melanggengkan kehadiran fundamentalisme islam.
b.      Faktor Budaya
Faktor ini menekankan pada budaya barat yang
mendominasi kehidupan saat ini, budaya sekularisme yang
dianggap sebagai musuh besar yang harus dihilangkan dari
bumi.
c.       Faktor Sosial Politik
Pemerintah yang kurang tegas dalam mengendalikan
masalah teroris ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu
faktor masih maraknya radikalisme di kalangan umat islam.

C. Pandangan agama islam terhadap radikalisme


Radikalisme dalam bahasa arab “syiddah at-tanatu”
memiliki arti keras, eksklusif, berpikiran sempit, rigid, serta
memonopoli kebenaran. Muslim radikal adalah orang islam
yang berpikiran sempit, kaku dalam memahami islam, serta
bersifat eksklusif dalam memandang agma-agama lainnya.
Dari pengertian diatas terlihat bahwa fundamentalis islam
atau muslim fundamental sangat dianjurkan dalam
menjalankan perintah-perintah agama sesuai dengan Al-Qur’an
dan sunnah. Sedangkan radikalisme bertentangan dengan
ajaran agma islam yang menganjurkan bagi pemeluknya untuk
berbuat baik kepada semua orang tanpa memandang latar
belakang suku bangsa dan agama (pluralisme).

D. Faktor penyebab radikalisme


 Faktor pemikiran
Radikalisme dapat berkembang karena adanya pemikiran
bahwa segala sesuatunya harus dikembalikan ke agama
6

walaupun dengan cara yang kaku dan menggunakan


kekerasan.
 Faktor Ekonomi
Masalah ekonomi juga berperan membuat paham
radikalisme muncul di berbagai negara. Sudah menjadi kodrat
manusia untuk bertahan hidup, dan ketika terdesak karena
masalah ekonomi maka manusia dapat melakukan apa saja,
termasuk meneror manusia lainnya.
 Faktor Politik
Adanya pemikiran sebagian masyarakat bahwa seorang
pemimpin negara hanya berpihak pada pihak tertentu,
mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok masyarakat
yang terlihat ingin menegakkan keadilan.
Kelompok-kelompok tersebut bisa dari kelompok sosial,
agama, maupun politik. Alih-alih menegakkan keadilan,
kelompok-kelompok ini seringkali justru memperparah keadaan.
 Faktor Sosial
Masih erat hubungannya dengan faktor ekonomi.
Sebagian masyarakat kelas ekonomi lemah umumnya
berpikiran sempit sehingga mudah percaya kepada tokoh-tokoh
yang radikal karena dianggap dapat membawa perubahan
drastis pada hidup mereka.
 Faktor Psikologis
Peristiwa pahit dalam hidup seseorang juga dapat
menjadi faktor penyebab radikalisme. Masalah ekonomi,
masalah keluarga, masalah percintaan, rasa benci dan dendam,
semua ini berpotensi membuat seseorang menjadi radikalis.
 Faktor Pendidikan
Pendidikan yang salah merupakan faktor penyebab
munculnya radikalis di berbagai tempat, khususnya pendidikan
7

agama. Tenaga pendidik yang memberikan ajaran dengan cara


yang salah dapat menimbulkan radikalisme di dalam diri
seseorang.

E. Mengapa islam dikaitkan dengan radikalisme


Pertanyaan ini memang mempunyai beberapa jawaban
yang berbeda, tergantung kepada siapa kita menanyakannya.
Yang perlu kita garis bawahi dalam menjawab pertanyaan ini
adalah manusia cenderung takut kepada hal yang tidak mereka
mengerti.
Alasan utama kenapa radikalisme dikaitkan dengan
agama islam , asumsikan diluar sana banyak tokoh-tokoh yang
tidak menyukai umat islam. Tokoh-tokoh tersebut bisa kita
anggap bahwa (mungkin saja) merika tidak suka bukan karena
benci, melainkan karena tidak mengerti ajaran islam yang
sebenarnya. Karena di keseharian mereka, yang mereka lihat
dari islam hanyalah tayangan dari televisi. Perihal ISIS yang
melakukan agresi militer, ataupun bom-bom jihad yang menjadi
momok menakutkan bagi negara mereka.
F. Dalil islam menentang radikalisme
 Dalil pertama
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

 ‫ن‬
ْ ‫م‬َ ‫??ك‬َ َ ‫هل‬ ْ َ ‫م??ا أ‬ َ ‫ن‬
َ َّ ‫فإِن‬ ِ ْ ‫فى ال??دِّي‬ َّ ُ ‫والْغُل‬
ِ ‫??و‬ ْ ُ ‫إِيَّاك‬
َ ‫م‬
‫ن‬
ِ ْ ‫فى الدِّي‬ ِ ‫و‬ِّ ُ ‫م بِالْغُل‬ ْ ُ ‫قبْلَك‬ َ ‫ان‬َ َ‫ك‬
Hindarilah oleh kalian tindakan melampaui batas (ghuluw)
dalam beragama sebab sungguh ghuluw dalam beragama telah
menghancurkan orang sebelum kalian. [HR. An-Nasâ’i dan Ibnu
Mâjah].
 Dalil kedua
8

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ َ ‫عُذِّبت ا‬
َ َ‫ى أطْع‬
‫ا‬NNَ‫متْه‬ َ ِ ‫ ال َ ه‬، ‫ار‬ ْ َ ‫دَخَل‬N َ‫ ف‬، ‫ت‬
َ َّ ‫ا الن‬NNَ‫ت فِيه‬ ْ َ ‫ات‬NN‫م‬
َ ‫حتَّى‬ َ ‫جنَتْهَا‬ َ ‫س‬َ ٍ‫م َرأة ٌ فِى ه ِ َّرة‬ ْ ِ َ
َ ْ
ُ ُ ‫ى ت َ َركَتْهَا تَأك‬
‫ض‬
ِ ‫اش األ ْر‬ ِ َ‫خش‬ َ ‫ن‬ْ ‫م‬ ِ ‫ل‬ َ ِ ‫ وَال َ ه‬، ‫ستْهَا‬َ َ ‫حب‬ َ َ ‫وَال‬
َ ْ ‫سقَتْهَا إِذ‬

“Ada seorang perempuan disiksa karena seekor kucing


yang dikurungnya hingga mati karena tindakannya tersebut ia
masuk neraka. Wanita itu tidak memberi kucing tersebut
makan, tidak pula minum ketika ia mengurungnya. Juga kucing
tersebut tidak dibolehkan untuk memakan serangga-serangga
di tanah” (HR. Bukhari no. 3482 dan Muslim no. 2242).
 Dalil ketiga

ُ ُ َ
‫وا فِى‬NN‫م‬ ُ ‫د ْ أقِي‬N َ‫ام ِ ق‬N ‫الش‬ َّ ِ ‫ط ب‬ِ ‫ا‬NNَ ‫ن األَنْب‬ َ ‫م‬ ِ ‫اس‬N ٍ Nَ ‫ َزام ٍ ع َلى أن‬N‫ح‬
ِ ‫ن‬ ِ ْ ‫حكِيم ِ ب‬
َ ‫ن‬ُ ْ‫م ب‬ َ ِ ‫ر ه‬N
ُ ‫ا‬N ‫ش‬ َّ N‫م‬
َ
َ ْ
‫ت‬ُ ْ ‫مع‬ َ َ ‫هَد ُ ل‬N‫ش‬
ِ N‫س‬ ْ ‫مأ‬ ٌ ‫ا‬N ‫ش‬ َ ‫ا‬NNَ‫ فَق‬N.ِ‫ج ْزيَة‬
َ ِ‫ل ه‬ ِ ْ ‫سوا فِى ال‬ ُ ‫م قَالُوا‬
ُ ِ ‫حب‬ ْ ُ‫ما شَ أنُه‬ َ ‫ل‬َ ‫س فَقَا‬ِ ‫م‬ ْ َّ‫الش‬
‫س‬
َ ‫ن النَّا‬ َ ِ ‫ِّب الَّذ‬
َ ‫ذ ِّبُو‬N َ‫ين يُع‬ ُ ‫ذ‬N َ‫ه يُع‬ َ َّ ‫ن الل‬
َّ ِ ‫ل « إ‬ ُ ‫ يَقُو‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ِ‫ل اللَّه‬ َ ‫سو‬ ُ ‫َر‬
» ‫فِى الدُّنْيَا‬

“Hisyam bin Hakim bin Hizam pernah melewati beberapa


orang petani di Syam. Mereka berdiri di panas terik matahari.
Kemudian Hisyam bertanya, “Apa yang terjadi pada
mereka?”
Orang-orang menjawab, “Mereka disiksa karena jizyah
(upeti).”
Hisyam berkata, “Aku bersaksi, aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang
menyiksa manusia di dunia.” (HR. Muslim no. 2613).
 Dalil keempat
9

Firman Allah ta’ala


َ َّ‫ض فَ َكأَنَّ َما قَت ََل الن‬
‫اس َج ِميعًا‬ ِ ْ‫س أَوْ فَ َسا ٍد فِي اأْل َر‬
ٍ ‫َم ْن قَت ََل نَ ْفسًا بِ َغي ِْر نَ ْف‬
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al
Maidah: 32).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam agama islam Allah SWT dan Rasulullah SAW tidak
mengajarkan kepada manusia untuk berbuat kekerasan baik itu
kepada sesama muslim, non-muslim ataupun binatang, agama
islam mengajarkan kepada setiap manusia untuk saling
menghormati sesama dan berdikap lemah lembuh terhadap
binatang.
B. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang
ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan
memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak luput
dari kesalahan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tuasikal, Muhammad abduh. 2015. Islam benci radikalisme.


https://rumaysho.com/10708-islam-benci-radikalisme.html. (Diakses pada 16
Januari 2020)
Rohmadi. 2017. Makalah radikalisme.
http://beilmin.blogspot.com/2017/12/makalah-radikalisme.html?m=1. (Diakses
pada 16 Januari 2020)
Hamsa. 2019. Mengapa seringkali terorisme dikaitkan dengan islam.
https://dalamislam.com/info-islam/mengapa-seringkali-terorisme-dikaitkan
-dengan-islam. (Diakses pada 16 Januari 2020)
Al manhaj. 2016. Islam menentang radikalisme.
https://almanhaj.or.id/4484-islam-dan-radikalisme.html. (Diakses pada 16
Januari 2020)
Anonim. Pengertian radkaisme.
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-radikalime.html. (Diakses
pada 17 Januari 2020)

11

Anda mungkin juga menyukai