Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

WILAYAH PERBATASAN INDONESIA


PENGANTAR SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI KAWASAN
PERBATASAN

Oleh :
Jumrani safitri
2040403035

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas


selesainya penyusunan makalah ini. makalah ini disusun dengan
tema “wilayah perbatasan indonesia”. Pada satu sisi Negara
Indonesia merupakan Negara yang dikelilingi oleh Negara lain yang
saling berbatasan baik darat maupun laut. Melalui penelitian ini
diharapkan dapat mengetahui mengenai pengelolahan terhadap
batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negara
tetangga. Disamping itu, penelitian ini juga untuk mengetahui
konsep dari daerah perbatasan berserta konflik perbatasan yang
kerap terjadi di Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak


kekurangan , oleh karena itu saran dan kritik , sangat diharapkan
untuk menambah wawasan penulis.

Tarakan, 7 maret 2021

Jumrani Safitri
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
Daftar
Isi ..........................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................4
1.1         LatarBelakang...................................................................................................4
1.2     Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3     Tujuan Penulisan..................................................................................................5
Bab II..................................................................................................................................6
Pembahasan......................................................................................................................6
2.1 Konsep dasar wilayah perbatasan..........................................................................6
2.2. Batas wilayah negara kesatuan republik Indonesia...............................................8
2.3 Pentingnya Menjaga dan Membangun Daerah Perbatasan Negara Indonesia.....9
2.4 Persoalan Yang Rawan Muncul di Perbatasan Negara Indonesia.........................12
2.5 Solusi Menangani atau Mencegah Masalah-Masalah di Perbatasan Negara
Indonesia......................................................................................................................13
Bab III...............................................................................................................................15
Penutup...........................................................................................................................15
A. Kesimpulan...........................................................................................................15
B. Saran.....................................................................................................................15
Daftar pustaka.................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1         LatarBelakang
Dalam syarat berdirinya negara ada empat hal yang harus
dipenuhi suatu negara tersebut salah satunya adalah Wilayah.
Wilayah merupakan salah satu unsur utama dalam suatu negara, di
samping rakyat dan pemerintahan. Wilayah dalam suatu negara
perlu ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang jelas.
Dalam UUD 1945 yang asli tidak tercantum pasal mengenai
“Wilayah Negara Republik Indonesia”.

Wilayah memang sangat penting bagi tegak nya negara,
karena wilayah mempunyai potensi yang
handal untuk dikembangkan. Indonesia memiliki sekitar 17.506
buah pulau dan 2/3 wilayahnya berupa lautan.
Pada masa orde baru dan sampai saat ini masalah perbatasan wilay
ah memang hal yang tidak habis untuk dibicarakan,
saat ini mulai muncul lagi isu-isu tentang kewilayahan di Indonesia.
Seperti masalah penjualan pulau, pengelolaan pulau oleh asing
sampai tersebut pulau Sipa dan Ligitan oleh Negara Malaysia.

Seperti yang kita tahu bahwa Wilayah


perbatasan merupakan kawasan tertentu yang
mempunyai dampak penting dan  memiliki peran  strategis bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan
pertahanan kesejahteraan social ekonomi masyarakat di dalam
ataupun diluar wilayah memiliki keterkaitan yang kuat dengan
kegiatan diwilayah lain yang berbatasan baik dalam lingkup nasional
maupun antar Negara dan pastinya mempunyai dampak politis dan
dampak terhadap fungsi keamanan dan pertahanan nasional.  Oleh
karena itu maka pengembangan wilayah perbatasan Indonesia
merupakan prioritas penting terhadap
pembangunan nasional untuk menjamin keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar belakang permasalahan diatas, dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang konsep Perbatasan Wilayah
2. Menjelaskan tentang batas wilayah negara kesatuan republik
Indonesia
3. Pentingnya Menjaga dan Membangun Daerah Perbatasan
Negara Indonesia
4. Persoalan yang Rawan Muncul di Perbatasan Negara Indonesia

5. Solusi Menangani atau Mencegah Masalah-Masalah di


Perbatasan Negara Indonesia

1.3     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah :
1. untuk mengetahui tentang konsep Perbatasan Wilayah
2. untuk mengetahui tentang batas wilayah negara kesatuan
republik Indonesia
3. untuk mengetahui Pentingnya Menjaga dan Membangun Daerah
Perbatasan Negara Indonesia
4. untuk mengetahui Persoalan yang Rawan Muncul di Perbatasan
Negara Indonesia
5. untuk mengetahui Solusi Menangani atau Mencegah Masalah-
Masalah di Perbatasan Negara Indonesia
Bab II
Pembahasan
2.1 Konsep dasar wilayah perbatasan

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai


sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan
banyak negara baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut
(maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan
langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG)
dan Timor Leste. Perbatasan darat indonesia tersebar di tiga pulau,
empat provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing
memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian
pula negara tentangga yang berbatasannya baik bila ditinjau dari
segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya. Sedangkan
wilayah laut indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India,
Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau,
Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada
umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan
termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa diantaranya masih perlu
penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena mempunyai
kecenderungan dengan negara tengga.

Wilayah adalah Suatu unit geografis yang dibatasi oleh kriteria


tertentu yang bagian-bagian nya saling tergantung secara internal.
Sedangkan, perbatasan suatu wilayah merupakan manisfestasi
utama kedaulatan wilayah atau daerah, dimana perbatasan
mempunyai peranan penting dalam penetuan batas wilayah
kedaulatan, pemanfaatan sumberdaya dan kepastian hukum bagi
penyelenggaraan aktifitas kepemerintahan.

Menurut para ahli hukum internasional seperti Green NA


Maryan, Shaw Malcolm, JG Strake dan Burhan Tsani, perbatasan
wilayah adalah batas terluar wilayah suatu negara berupa suatu
garis imaginer yang memisahkan wilayah suatu negara dengan
wilayah negara lain darat, laut, maupun negara yang dapat
dikualifikasi dalam terminologi “Border Zone” (Zona Perbatasan)
maupun “Customs Free Zone” (Zona Bebas Kepabeanan).
Pada masa orde lama dan ore baru terbentuknya instansi yang
dialokasikan untuk membantu pengelolahan terhadp perbatasan
daerah.Diantaranya Permendagri No.2 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan BPP di Daerah dan dibentuk pula Badan Nasional
Pengelola Perbatasan (BNPP) berdasarkan peraturan presiden
No.12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan
merupakan komitmen pemerintah yang kuat untuk membangun
wilayah perbatasan. BNPP diharapkan mampu mengatasi
permasalahan yang ada diwilyah-wilayah perbatasan agar
masyarakat diwilayah tersebut dapat mengikuti pembangunan.

Hingga beranjak menuju masa reformasi Indonesia diakui


sebagai negara kepulauan, dan konsekuensinya indonesia harus
segera menyusun peraturan perundang-undangan dalam UU No.22
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah memasukan pengelolaan
wilayah laut dengan tujuan agar daerah mempunyai tanggung
jawab terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan potensi
sumber daya kelautan diwilayahnya masing-masing. Dengan
kewenangan daerah untuk mengelola wilayah laut sampai batas
yang ditentukan, daerah mempunyai peluang lebih besar
meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir pada khusu nya
dan pendapat asli daerah pada umunya.

Batas wilayah negara memiliki aspek internasional karena


memberikan arti penting dalam kepastian hukum dan pemagaran
yuridis bagi suatu negara. Permasalahn pokok tentang perbatasan
menyangkut penetapan batas dan manajemen perbatasan. Dalam
rangka menjaga integritas nasional dan keutuhan negara indonesia
maka batas wilayah darat dan laut ditetapkan secara Bilateral dan
Trilateral, sedangkan untuk batas udara ditetapkan mengikuti batas
wilayah darat dan laut.
Jadi pada masa pemerintahan Reformasi usaha untuk menjaga
batas wilayah sudah sering dicanangkan dengan dibentuknya
lembaga-lembaga untuk menjaga dan melakukan pembangunan
tetapi kurangnya tanggung jawab berbagai pihak untuk bekerja
sama dengan instansi pemerintah, pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, pemerintah dengan swasta dan kerja sama
pemerintah dengan masyarakat harus diperkuat. Untuk itu landasan
yang digunakan pada masa itu adalah UU No. 22 Tahun 1999.
Dalam UU No. 22 Tahun 1999 yang hanya menyebut kabupaten.
Oleh UU Pemda, daerah otonom adalah kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Namun UU no. 22 Tahun 1999 telah mengalami
perubahan yaitu UU No. 32 tahun 2004 dan kini berubah kembali
menjadi UU No. 23 Tahun 2014 dimana didalamnya membahas
mengenai cakupan wilayah dan batas daerah.

2.2. Batas wilayah negara kesatuan republik Indonesia

a. Batas-batas wilaya indonesia sebelah utara


Indonesia berbatsan langsung dengan malaysia(bagian
timur), tepatnya di sebelah utara kalimantan.malaysia
merupakan negara yang berbatsan  langsung dengan wilayah
darat indonesia.wolayah laut indonesia sebelah utara berbatsan
langsung dengan laut 5 negara yaitu
malaisia,singapura,thailand,vietnam dan Filipina.
b. Batas-batas wilayah indonesia sebelah barat
Sebelah barat wilayah negara kesatuan republik indonesia
berbatasan langsungdengan samudra hindia dan peraiaran
negara india.tidak ada negara yang berbatasan langsung
dengan wilayah darat indonesia di sebelah barat. Walaupun
secara geografi daratan indonesia erpisah jauh dengan daratan
india,tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah yang
terletak di titik titik tertentu di sekitar samudra hindia dan laut
Andaman, dua pulau yang menandai perbatasan indonesia –
india adalah pulau ronde di aceh dan pulau Nicobar di india
c. Batas-batas wilayah indonesia sebelah selatan
Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan
wilayah darat timor leste,perairan australia dan samudra
hindia,timor leste adalah bekass wilayah indonesia yang telah
memisahkan diri dari negara sendiri pada tahun 1999, dahulu
wilayah ini di kenal dengan provinsi timor timur,provinsi nusa
tenggara timur adalah provinsi yang berbatasan langsung
dengan wilayah timor leste, tepatnya di kabupaten belu.selain
itu,indonesia juga berbatasan dengan perairan australia,di awal
tahun 1997, indonesia dan australia telah menyepakati batas-
batas wilayah negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi
Ekslusif(ZEE)  dan batas landas kontinen.
d. Batas-batas wilayah indonesia sebelah timur
Wilayah timur indonesi berbatasan langsung dengan
daratan papuan nugini dan perairan  samudra pasifik.indonesia
dan papua nuginitelah menyepakatihubungan bilateral antar
kedua tentang batas-batas wilayah, tidak hanya wilayah darat
melainkan juga wilayah laut.wilayah indonesia sebelah
timur,yaitu provinsi papua berbatasan dengan wilayah papua
nugini sebelah barat,yaitu provisi barat(Fly)dan provinsi sepik
barat(Sandaun)

2.3 Pentingnya Menjaga dan Membangun Daerah Perbatasan Negara


Indonesia

Kawasan perbatasan memiliki peran sentral dalam menjaga


keutuhan dan kedaulatan bangsa. NKRI memiliki kawasan
perbatasan dengan sepuluh negara, baik perbatasan darat maupun
perbatasan laut. Kawasan perbatasan darat tersebar di tiga
kawasan, yaitu kawasan perbatasan darat RI-Malaysia di pulau
Kalimantan, kawasan perbatasan darat RI-PNG di Papua, dan
kawasan perbatasan darat RI-Timor Leste di Nusa Tenggara Timur.
Kekhawatiran akan lunturnya rasa nasionalisme yang berdampak
terhadap keutuhan NKRI juga menjadi persoalan lain di wilayah
perbatasan itu. Slogan "NKRI Harga Mati", sebaris kalimat itu
terpampang di tugu perbatasan Garuda Perkasa yang berdiri kokoh
di Pulau Sebatik.

Slogan sarat makna itu mengandung arti mendalam


menyangkut sebuah keteguhan memegang prinsip atas kedaulatan
NKRI. Dalam konteks pengamanan wilayah perbatasan semboyan
itu menjadi sangat penting, sebagai pintu gerbang Indonesia yang
berbatasan langsung dengan negara lain. Pulau yang berbatasan
dengan negara lain yang merupakan beranda depan NKRI itu
membutuhkan perhatian serius pemerintah Indonesia. Wilayah
diujung negeri ini kerap terjadi berbagai pelanggaran dan kejahatan
lintas negara, seperti penyelundupan narkoba dan berbagai jenis
barang terlarang lainnya.

Pembangunan yang terpusat hanya di kota menyebabkan


wilayah perbatasan semakin tertinggal. Masalah utamanya terletak
pada kondisi infrastrukturnya yang memprihatinkan. Akibatnya,
masyarakat di wilayah perbatasan cenderung bergantung pada
pasokan barang kebutuhan sehari-hari dari negara tetangga. Visi-
Misi Jikowi-JK memberikan perhatian khusus terhadap kawasan
perbatasan. Untuk itu, dengan Nawacita berusaha membangun tata
ruang dan lingkungan yang berkeberlanjutan melalui pembangunan
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah pesisir, pulau-
pulau kecil dan kawasan perbatasan sehingga ekonomi setempat
bisa tergerak lebih cepat.

Untuk mengembangkan potensi di wilayah perbatasan


tersebut, saat ini tengah membangun tujuh Pos Lintas Batas Negara
(PLBN) Terpadu. Berharap pembangunan kawasan perbatasan bisa
menjadi etalase tentang pembangunan yang sedang dijalankan
pemerintah kepada negara-negara tetangga serta memproyeksikan
kawasan perbatasan untuk menjadi titik baru pertumbuhan
perekonomian sehingga pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat di perbatasan akan semakin meningkat. Selain itu,
pembangunan perbatasan tidak hanya membangun PLBN , tetapi
juga harus membangun infrastuktur penunjang seperti jalan raya
dan pembangkit listrik.  

Kawasan perbatasan menurut UU No 26 Tahun 2007


mengenai Penataan Ruang Nasional telah ditetapkan sebagai
Kawasan Strategis Nasional di bidang pertahanan dan keamanan.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan
perekonomian di perbatasan merupakan pendekatan strategis
dalam rangka menjaga kedaulatan negara. Oleh karena itu, strategi
pengembangan perekonomian di kawasan perbatasan,
sesungguhnya tidak semata-mata dilakukan dalam rangka
mensejahterakan masyarakat setempat.

Lebih dari itu, pilihan ini adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari sebuah upaya menjaga kedaulatan Negara. Hal tersebut akan
menjadi contoh bahwa yang namanya muka terdepan itu
diperlukan. Baik sebagai kebanggaan Bangsa Indonesia, maupun
dari sisi ekonomi sebagai titik pertumbuhan ekonomi untuk
mendorong dari Indonesia, mendorong ekspor ke negara lain.

Sementara, sejatinya tugas dan tanggung jawab menjaga


keutuhan NKRI merupakan amanah UU tanpa mengenal status dari
prajurit itu sendiri sebagai representasi dari negara. Apapun yang
terjadi di wilayah tugas masing-masing sepanjang berada pada jalur
yang benar agar berupaya maksimal mempertahankannya demi
nama baik NKRI. Untuk itu, perlu mendapat acungan jempol,
biarpun kondisi kehidupan masyarakat NKRI diperbatasan memang
tidak seberuntung negara tetangga, namun yang patut dibanggakan
tetap teguhnya prinsip masyarakat yang tinggal di tempat untuk
setia dengan NKRI.

Semangat kebersamaan yang tumbuh di masyarakat


perbatasan itu merupakan roh yang menumbuhkan rasa persatuan
dan kesatuan yang selalu siap menjaga dan mengamankan
kedaulautan NKRI. Sementara itu, kebersamaan dan pantang
menyerah dan slogan "NKRI Harga Mati" itu menjadi modal utama
TNI, Polri dan Pemerintah dalam menjaga dan mengamankan
kedaulatan serta keutuhan NKRI di tapal batas. Sejatinya
masyarakat NKRI terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan
golongan, harus berupaya menjaga keamanan dan martabat bangsa
Indonesia di mata negara lain yang berbatasan langsung serta
menjadi radar, mata dan telinga NKRI 

2.4 Persoalan Yang Rawan Muncul di Perbatasan Negara Indonesia

Ada beberapa kendala yang menyebabkan lemahnya kondisi


perbatasan Indonesia dengan beberapa negara tetangga, beberapa
diantaranya yaitu:
1. Wilayah perbatasan yang jauh dari pusat pemerintahan,
sehingga rentang kendali dari pusat dalam pengawasan sangat
lemah.
2. Masih banyaknya wilayah perbatasan darat dan laut yang
bermasalah, belum mendapat kesepakatan antara kedua belah
pihak. Sehingga tidak disepakati garis batas yang tetap.
3. Keterbatasan kemampuan dan kekuatan aparatur keamanan
perbatasan menyebabkan lemahnya pencegahan, penangkalan
dan pemberantasan aktivitas pelanggaran batas dan kejahatan
yang terjadi di daerah perbatasan.
4. Medan yang berat serta letak geografis yang sangat sulit dicapai.
5. Masih lemahnya peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai wilayah perbatasan.
Beberapa kendala tersebut ditambah lagi dengan upaya
diplomasi perbatasn untuk menentukan batas wilayah dengan
negara lain bukanlah sesuatu yang mudah, karena seringkali
harus melalui rangkaian proses negosiasi yang lama.
2.5 Solusi Menangani atau Mencegah Masalah-Masalah di Perbatasan
Negara Indonesia

Ada banyak pekerjaan rumah pemerintah yang harus di


prioritaskan dalam menangani berbagai kasus sengketa perbatasan
dan berbagai konflik yang menyertainya. Salah satunya adalah
pemerintah harus segera menyediakan payung hukum yang jelas
mengenai perbatasan yang dapat menjadi rujukan dalam negosiasi
dengan negara tetangga dalam menetapkan batas yang pasti. Selain
itu pemerintah juga harus segera menyelesaikan peta wilayah darat
dan laut dengan memberdayakan instansi-instansi yang terkait
seperti , Depdagri, Deplu RI, Pusorta Dephan dan Lain sebagainya.
Pemerintah sudah seharusnya member perhatian yang lebih
kepada daerah-daerah kawasan perbatasan jika tidak ingin
kehilangan lagi wilayah-wilayah Indonesia lainnya. Ada banyak hal
yang harus dilakukan pemerintah yang dilakukan kerjasama antara
pemerintah pusat dan daerah diantaranya adalah:
1. Memperbaiki akses jalan menuju daerah perbatasan dan
dilengkapi dengan sarana transportasi yang memadai. Sehingga
kawasan perbatasan bukan lagi daerah yang terisolasi.
2. Membuka akses informasi kepada daerah perbatasan seperti
pembangunan tower-tower telepon selular, dan fasilitas
internet. Agar informasi dapat diakses warga dengan mudah.
Juga perbaikan fasilitas penerangan, Telkom dan air minum
(PDAM).
3. Membangun pos-pos penjagaan tentara Republik Indonnesia di
tiap titik perbatasan yang dianggap rawan terjadinya
pelanggaran kejahatan perbatasan, juga dengan menambah
pasukan.
4. Pembangunan fasilitas-fasiltas pendidikan dan kesehatan yang
lengkap dan sarana penunjang yang memadai. Sehingga dapat
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
5. Meningkatkan perlindungan Sumber Daya Alam, serta
mengembangkaan kawasan budidya produktif bagi
kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan.
Sejarah dunia hanya mengenal tiga cara untuk mensahkan
perbatasan antar negara, yaitu melalui negosiasi, litigasi dan
kekauatan bersenjata. Dalam studi konflik internasional, dengan
mudah terlihat bahwa sengketa internasional merupakan
sumber pertentangan yang paling potensial. Oleh karena itu
penetapan perbatasan antar negara secara jelas tidak hanya
mengurangi resiko timbulnya konflik perbatasn dikemudian hari,
juga dapat menjamin pelaksanaan hukum di masing-masing sisi
perbatasan karena mengetahui yurisdiksi hukum negara nya
masing-masing. Peranan Deplu menjadi sangat penting disini
yaitu dengan terus melakukan upaya penetapan perbatasan
secara komprehensif dengan negara-negara tetangga melalui
diplomasi perbatasan.
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Indonesia mempunyai perbatasan darat dengan tiga negara
tetangga, yaitu Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sementara
perbatasan laut dengan sepuluh negara tetangga, diantaranya
Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste,
India, Thailand, Australia, dan Palau. Hal ini tentunya sangat erat
kaitannya dengan masalah penegakan kedaulatan dan hukum di
laut, pengelolaan sumber daya alam serta pengembangan ekonomi
kelautan suatu negara.

Sengketa blok Ambalat antara Indonesia-Malaysia tercatat


telah sering terjadi. Terhitung sejak Januari hingga April 2009 saja,
TNI AL mencatat kapal Malaysia telah sembilan kali masuk ke
wilayah Indonesia. Blok Ambalat dengan luas 15.235 kilometer
persegi, ditengarai mengandung kandungan minyak dan gas yang
dapat dimanfaatkan hingga 30 tahun. Bagi masyarakat perbatasan,
Ambalat adalah asset berharga karena di sana diketahui memiliki
deposit minyak dan gas yang cukup besar. Kelak, jika tiba waktunya
minyak dan gas tersebut bisa dieksploitasi, rakyat di sana juga yang
mendapatkan dampaknya.

B. Saran
Dengan kekayaan yang di miliki Indonesia , diharapkan
pemerintah bisa lebih memperhatikan sekali daerah-daerah
perbatasan. Jangan sampai Indonesia kehilangan pulau kembali,
untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia harus siap siaga menjaga
wilayah Negara kita baik itu di perbatasan maupun di didaerah
perkotaan.
Keberadaan pulau-pulau ini secara geografis sangatlah
strategis, karena berdasarkan pulau inilah batas negara kita
ditentukan. Pulau-pulau ini seharusnya mendapatkan perhatian
dan pengawasan serius agar tidak menimbulkan permasalahan
yang dapat menggangu keutuhan wilayah Indonesia, khususnya
pulau yang terletak di wilayah perbatasan dengan negara negara
yang tidak/ belum memiliki perjanjian (agreement) dengan
Indonesia. Dari 92 pulau terluar yang dimiliki Indonesia terdapat
12 pulau yang harus mendapat perhatian khusus, Pulau-pulau
tersebut adalah Pulau Rondo, Berhala, Nipa, Sekatung, Marore,
Miangas, Fani, Fanildo, Dana, Batek, Marampit dan Pulau Bras.
Jangan takut bersikap tegas, kalau memang harus perang,
rakyat Indonesia pasti mendukung demi keutuhan NKRI. Karena
NKRI adalah harga mati.
Daftar pustaka

http://riafitriyani09.blogspot.com/2015/02/makalah-perbatasan.html

http://tentangmakalahpknperbatasannkri578.blogspot.com/?m=1

http://anissa1996.blogspot.com/2015/04/makalah-perbatasan-wilayah-negara.html?
m=1 https://media.neliti.com/media/publications/206365-none.pdf

Anda mungkin juga menyukai